DRUNKED
Sebuah perjanjian Pra-nikah yang cukup ekstrim bagi seorang guru kimia yang kini telah menyandang status sebagai seorang suami dari model terkenal Jepang. Ajakan dari rekan kerja membuatnya lupa akan apa yang sudah ia ucapkan sehari sebelum pernikahannya.
Drunked
Yamashita Jiro × Reader
Warning : Typo, gaje, gagal komedi
.
.
.
"A–aku minta maaf, (Name)"
•
•
•
(Surname) (Name) adalah seorang model terkenal Jepang yang sedang naik daun. Tidak ada orang yang tidak mengenal wanita itu. Semua yang ia kenakan mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki, memiliki harga yang tidak main-main.
Sebagai pengingat, kini namanya telah diganti menjadi Yamashita (Name), sejak wanita itu memutuskan untuk menikah diusia 25 tahun.
"Kau ada pemotretan jam 10, (Name)-chan."
"Arigatou, Makio."
Uzuki Makio, manager dari (Name) yang senantiasa menemani ke mana pun (Name) pergi. Bukan karena pekerjaannya sebagai manager, melainkan karena setiap (Name) hadir di acara atau pemotretan apapun, selalu ada cake yang sangat disukainya lebih dari apapun.
"Apa kau akan memakan ini, (Name)-chan?" Sebelah tangannya menunjuk sepiring cokelat lava cake yang sejak tadi dianggurkan oleh modelnya.
"Tidak. Kau boleh memakannya, Makio."
SKIP
"Hari Minggu kosongkan jadwalku. Aku ingin istirahat."
Satu anggukan kepala mewakili pernyataan (Name). Makio tahu kata istirahat yang dilontarkan (Name) memiliki arti jika wanita itu ingin bermanja-manja dengan suaminya.
>* * * * *<
Minggu , 11 a.m
Manik (e/c) melirik ke sekeliling kamar bernuansa putih, sembari sebelah tangan meraba sisi ranjang berukuran king size itu.
"Jiro-san?" Gumamnya saat tidak menemukan sosok pria bersurai cokelat yang menikahinya 3 tahun lalu.
Buru-buru ia menyibak selimut bludrunya, lalu pergi keluar kamar. Langkah kakinya sedikit dipercepat saat menuruni tangga.
DRAP
DRAP
DRAP
"Ohayou, (Name)."
Senyum tipis dari seorang Yamashita Jiro mampu membuat perasaan wanita bersurai (h/c) itu lega.
"Ada apa dengan wajahmu? Kau seperti habis melihat hantu. Aku bukan hantu kalau kau ingin tahu. Aku suamimu, ingat."
"Ingat, tentu saja. Aku hanya terkejut. Tidak biasanya Jiro-san bangun pagi di hari libur." (Name) merapikan jubah piyamanya yang sempat berantakan karena buru-buru mencari sang suami.
"Tadinya aku ingin bangun sedikit siang. Tapi karena melihat wajah lelahmu, kupikir aku bisa membuatkan sesuatu untukmu."
Jiro dan dapur sebenarnya bukan kombinasi yang baik menurut (Name). Karena di awal pernikahan mereka, pria itu selalu saja membuat kekacauan di dapur dan berakhir dengan dirinya yang kesal pada perabot dapur.
SKIP
"(Name), nanti malam aku diundang pesta kecil di rumah Rui."
"Oh ya? Bukankah besok sudah masuk kerja seperti biasa?"
"Rui memaksa. Aku tidak bisa berkata tidak kalau belum minta izin padamu." Takut-takut Jiro melirik wanitanya.
"Boleh saja sih. Tapi ingat dengan janjimu, Jiro-san. Kalau kau masih mau tidur di kasur empuk sih."
Senyum manis yang terpatri pada bibir wanitanya memiliki arti dalam di mana jika ia melakukan sedikit kesalahan, maka habis sudah nyawanya.
>* * * * *<
"Mr. Yamashita, Hang in there."
"Maita-kun, sebaiknya kita mengantar pulang Yamashita-kun. Aku yakin (Name)-kun pasti butuh penjelasan."
"(Name) , aku mencintaimu.~"
Hazama Michio sedikit membenahi letak kacamatanya yang sempat melorot. Melihat rekan kerjanya yang sudah mabuk itu, ia dilanda khawatir.
"Aku yakin (Name)-chan akan mengerti. Mr. Yamashita hanya kelepasan. Hanya sekali ini saja, pasti akan baik-baik saja." Maita Rui mengedipkan sebelah matanya.
SKIP
(Name) bolak-balik melirik jam dinding yang kini tengah menunjukkan pukul setengah 12 malam. Sudut bibirnya sedikit berkedut mengingat hari liburnya sangat-sangat membosankan karena Jiro harus pergi ke rumah Rui.
TING TONG
Bel pintu mengalihkan perhatiannya. Sebelah alis terangkat heran melihat Rui dan Hazama yang memapah suaminya. Bukan karena kedatangan keduanya, melainkan bau alkhohol yang menguar dari Jiro.
"Apa kalian habis minum—"
"(Name)-chan, Mr. Yamashita hanya kelepasan minum. Don't mad, okay."
"Kami tidak tahu kalau Yamashita-kun akan semabuk ini. Kuharap kau mengerti, (Name)-kun."
Helaan nafas terdengar dari bibir (Name). Wanita itu mengambil alih tubuh suaminya dan mengatakan jika ia tidak akan marah pada pria bersurai cokelat itu.
"Kalau begitu kami pulang, (Name)-chan."
Setelah menutup pintu, (Name) harus ekstra bersusah payah memapah tubuh Jiro ke kamar. Dan sayangnya kamar mereka berada di lantai 2.
BRUK
(Name) menjatuhkan tubuh Jiro di atas kasur dengan tidak elitnya. Meregangkan otot bahunya, memapah tubuh suaminya menjadi hal paling dihindari oleh wanita bersurai (h/c) itu.
Tubuh Jiro menggeliat. Kedua matanya terbuka sedikit. Bibirnya terbuka, hendak mengucapkan sesuatu.
"(Name), aku sangat...sangat...sangat mencintaimu~"
(Name) tertawa kecil melihat pengakuan Jiro di saat mabuk. Mungkin kali ini ia harus memaafkan pria itu karena sudah melanggar janji untuk tidak minum sampai mabuk.
"Oyasumi, Jiro-san."
Selimut bludru itu menyelimuti tubuh Jiro. Sebelum beranjak, (Name) menyempatkan untuk mencium kening Jiro.
~Omake~
Kedua manik mengerjap setelah beberapa menit terbangun. Jiro merasakan kepalanya berdenyut akibat hangover.
KLEK
"Oh kau sudah bangun, Jiro-san."
Terkejut mendengar suara indah khas sang istri, Jiro lantas buru-buru bangkit dari kasur dan duduk bersimpuh di depan (Name). Ia melakukan dogeza sampai memancing rasa heran dari wanita bermanik (e/c) itu.
"Jiro-san?"
"A–aku minta maaf, (Name)."
"Untuk?"
"Melanggar janjiku untuk tidak minum-minum sampai mabuk."
Senyum kecil terpatri pada bibir pink (Name). Tangannya terangkat lalu mengusap lembut puncak surai cokelat Jiro.
"Sudahlah. Lagipula itu janji 3 tahun lalu kan. Tidak perlu sampai seperti ini. Aku sudah buatkan Jahe hangat untuk mengurangi hangover mu."
"Kau .. tidak kerja?" Jiro nampak heran karena istrinya masih berada di rumah, padahal waktu telah menunjukkan pukul 9 pagi.
"Tidak. Jiro-san juga tidak. Aku mengambil cuti untuk merawat bayi besarku ini."
Jiro mati-matian menelan saliva nya begitu melihat senyum tipis khas seorang Yamashita (Name). Kesalahannya memang di maafkan, tapi hari ini akan menjadi hari yang panjang untuk pria itu.
°
°
°
Owari
Hollaa ...
Lama gak update ? Iya bener ... Kehidupan RL ku sedang dalam masa kritis 👀
Why ?
Hehe, aku habis rebutan penlight SideM dalam semalam 🙈 //curhat
Dapet ? Oh tentu saja. Aku dapat 5 penlight 🎉
Sorry menyorry bin maaf jika feel story ini kurang dpt karena .. ya otak saya lagi jalan" cari udara segar 😣
Happy Reading
Stay Safety and Keep Strong
Maita Charity
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro