bab 9
*
*
Naruto kaget saat ia membuka pintu dan langsung mendapat pelukan erat dari Sasuke. Bahkan kekasihnya itu sampai mengangkatnya dan memutar-mutar tubuh mereka berdua.
Sungguh ia tak mengerti. Kekasihnya itu tiba-tiba saja datang di pagi buta dan mengetuk pintu kamarnya.
Sebenarnya ia sangat takut jika ada orang yang mengetahui ada orang luar yang masuk ke dalam asrama. Bisa panjang urusannya. Karena biasanya-kan Sasuke hanya datang ke sana pada malam hari.
Untung ini hari minggu, jadi sekolah libur. Tapi tetap saja, bukankah ada satpam di depan.
" ada apa ?"
Tanyanya setelah ia berhasil memberi jarak antara tubuh mereka, walau kedua tangan kekar itu masih merengkuh pinggangnya erat.
" hari ini kita akan pergi "
" kemana? "
Chup~
" meminta restu "
" nii-san "
Chup~
Sasuke kembali mengecup bibir kesukaannya itu.
" kau percaya padaku kan? "
Naruto mengangguk. Sebenarnya ia masih ragu akan ini, tapi melihat wajah berseri sang kekasih membuatnya tak sampai hati menolak.
" bagus.... Aku mencintaimu sayang "
" aku lebih mencintaimu "
Dan dimulailah ciuman panjang di antara mereka berdua, dengan tangan kekar sang kekasih yang mulai merambat entah kemana. Keatas bahkan kebawah, dan berhenti di bongkahan kenyal milik Naruto.
" cukup "
" ck... Kenapa berhenti, aku masih ingin lov.... Cium "
Sasuke kembali menyodorkan bibirnya yang di majukan sedikit, minta cium.
" jika hanya ciuman, akan aku beri. Tapi tanganmu harus tetap di tempatnya "
" ini sudah di tempatnya, sayang "
" apa harus di dada dan pantatku ?"
" tentu... Disana kenyal... Hehe... Kita lanjutkan, di kasur ya? "
*
*
Flashback
" Sasuke "
Naruto terbelalak, saat dia menemukan sosok Sasuke saat barusaja membuka pintu ruangan dokter Kabuto.
" bisa kau jelaskan, Naruto "
Naruto tersentak, jika kekasihnya sudah memanggilnya dengan nama, maka kekasihnya itu tengah marah.
" ak-a-aku.... A-aku -"
" kau menyembunyikan seauatu dariku ...... Sesuatu yang besar "
Naruto memejamkan matanya erat. Sungguh... Ia tak sanggup menatap balik wajah sang kekasih yang sekarang tengah menatap tajam ke arahnya.
Mengambil nafas besar, ia kemudian berucap.
" aku akan menjelaskan semuanya.... Tapi tidak disini "
Merekapun beranjak... Sebenarnya Naruto hanya mengikuti langkah Sasuke yang keluar gedung rumah sakit menuju taman sumah sakit yang terlihat sepi, karena seluruh orang di rumah sakit itu tengah terpaku dengan berita meninggalnya salah satu bintang muda hingga tak menyadari kehadiran Sasuke di sana.
" jelaskan "
Sasuke berbalik dan langsung menatap tajam Naruto. Mereka tengah berada di jalan setapak yang ada di samping gedung rumah sakit, dimana taman luas dengan kolam ikan koi di depan mereka.
" kita duduk dulu "
" Naruto !"
" aku tau, aku hanya ingin kita nyaman saat berbicara.... Itu saja, hmm? "
Sasuke menghela nafas kasar dan mengikuti kekasihnya yang sudah terlebih dahulu duduk di bangku panjang di taman itu. Ia mendudukkan dirinya kasar di sebelah kekasihnya.
" awalnya aku tak mau menyembunyikan ini tapi -"
" nyatanya kau memang melakukannya "
Sasuke mendengus.
" maka dari itu aku minta ma'af "
Naruto menatap lurus ke depan, kearah banyaknya ikan yang tengah berenang di danau di depannya.
" alasan utama aku datang ke Korea bukanlah untuk belajar "
Sasuke mengernyit, ia menatap wajah sendu sang kekasih yang terlihat menerawang jauh.
" aku datang kesini untuk melarikan diri... Aku datang kemari dengan dokter Kabuto "
Tangan tan itu tak bisa diam karena sejak tadi tengah menilin kemeja bagian bawahnya.
" aku adalah salah satu korban percobaan di sebuah rumah sakit ilegal.... Aku di culik dari tempatku tinggal di Sapporo dan dibawa ke Tokyo. Tentu tak akan ada yang mencariku, karena aku yatim piatu. Disana para ilmuan dan dokter melakukan penelitian, penanaman organ yang tak lazim atau percobaan dengan menyuntikkan sesuatu ke tubuh kami "
" disana tak hanya aku, tapi beberapa remaja juga terkurung di sama... Dan aku termasuk dalam penelitian penanaman organ yang tak lazim..... Kau tau, jika di Jepang sudah melegalkan hubungan sejenis? "
Sasuke mengangguk, yah.... Dia ingat, beberapa waktu yang lalu ia mendengar jika hubungan sejenis di Jepang sudah di legalkan. Berbeda dengan disini, walau sudah legal, tapi tetap saja masih ada yang tak menyukainya. Jadi seandainya mereka ingin menikah, mereka harus pergi ke Eropa atau jembali ke Jepang karena pemerintah disama sudah melegalkan pernikahan sejenis.
" maksudnya dengan penanaman organ tak lazim itu....apa ?"
" mereka menanamkan organ yang seharusnya milik wanita ke dalam tubuh kami.... Sebuah rahim yang lengkap "
Mata Sasuke terbelalak, bukankah itu sudah termasuk tindakan kriminal.
" aku tau apa yang kau pikirkan... Karena ada orang yang berpengaruh didalamnya, hingga perbuatan mereka tak bisa tercium oleh pemerintah atau kepolisian "
" tentu aku sangat takut, karena beberapa percobaan mereka gagal dan berakhir dengan kematian dari pasiennya.... Dan aku bersukur karena aku bisa bertahan.... Awal-awal selesai operasi itu, setiap hari tak ada hari tanpa aku menggerang sakit karena tubuhku harus mencoba beradaptasi dengan organ baru itu "
" dua tahun lebih aku disekap disana, dokter Kabuto awalnya adalah salah satu asisten dokter disana... Entah karena apa, mungkin saja kasihan.... Dia membawaku kabur dari tempat itu dan membawaku tinggal disini "
Sasuke hanya diam dan terus memperhatikan Naruto yang berbicara sejak tadi.
" dan beberapa waktu yang lalu aku melekukan operasi untuk membuat jalur keluar untuk bayi yang akan kulahirkan nanti... Aku tau kau juga ingin menimang anak, dan aku juga ingin berjuang selayaknya ibu melahirkan normal ..... Yeah, walau aku laki-laki "
" ma'af jika aku aneh dan kau jijik padaku.... Tapi inilah aku, dengan segala keanehanku.... Aku tak ingin merubah apa yang sudah ditakdirkan tuhan kepadaku. Jadi aku hanya bisa membuatnya lebih baik, dengan menjaganya "
" tapi, bagaimana bisa mereka melakukan semua ini padamu sayang "
Naruto tersenyum kearah Sasuke. Setidaknya kekasihnya itu sudah memanggilnya dengan panggilan mesra, itu berarti Sasuke sudah tak terbawa emosi lagi.
" banyaknya orang yang memiliki hubungan seperti kita disana membuat mereka ingin lebih.... Kehadiran seorang anak adalah pemicunya. Mereka ingin anak mereka sendiri, tanpa ibu pengganti.... Itulah kenapa penelitian itu ada "
" lalu apakah sekarang -"
Naruto menggeleng.
" tidak, mereka sudah di tangkap dan mendapat hukuman, sekarang penelitian itu di tutup. Walau penelitian itu berhasil sekalipun, mereka terlalu riskan untuk melakukannya "
" lalu bagaimana denganmu lov?"
Naruto menggenggam tangan Sasuke yang terasa lembab di genggamannya.
" aku tak apa-apa, semuanya baik-baik saja sekarang. Penelitian itu berhasil, berkat dokter Kabuto yang merawatku selama ini "
Tangan tan itu mengambil sebelah tangan Sasuke dan meletakkannya di atas perut datarnya.
" disini... Rahim itu sudah melekat dan sangat sehat sekarang. Jadi seandainya kau ingin anak, aku bisa memenuhinya..... Tapi, setelah kita menikah "
Sasuke tanpa sadar tersenyum cerah, tuhan sangat menyayangi mereka ternyata. Awalnya mamang ia kecewa karena Naruto menyembunyikan semua ini, tapi sekarang ia tau alasan sang kekasih yang takut ia tak akan menerimanya apa adanya.
Tangannya membawa tubuh mungil sang kekasih kedalam pelukannya.
" kau tau dengan jelas bahwa aku sangat mencintaimu.... Pikiranmu terlalu dangkal menilaiku sayang"
" ma'afkan aku "
" hmm, aku mema'afkanmu jika... "
" jika ?"
" jika kau memberikan perpanjangan waktu untuk kita melakukan malam pertama nanti "
Dan cubitan sayang di dapat Sasuke.
End flashback
*
*
Naruto mengeratkan genggaman tangannya di tangan Sasuke. Sekarang mereka tengah berdiri di depan pintu mansion milik keluarga Uchiha yang ada di Gwangju.
Pagi tadi Sasuke datang ke asrama untuk membawanya pulang ke Gwangju. Tujuan mereka hanya satu, yaitu meminta restu dari kedua orang tua Sasuke.
Sasuke membawa genggaman tangan mereka ke depan bibirnya dan mencium punggung tangan kekasihnya. Dia tau jika kekasihnya itu tengah gugup.
" tenang saja... Aku ada disini "
Dia menatap lembut wajah kekasihnya yang terlihat sedikit pucat. Mungkin karena gugup.
Ada sedikit rasa tak enak dihati Sasuke.... Apa keputusannya membawa Naruto ke keluarganya sekarang terlalu cepat.
Naruto menghirup nafas besar, ia menatap kesamping dan tersenyum untuk meyakinkan sang kekasih.
" ayo "
Sasuke tersenyum, sebepah tangannya terulur membuka pintu utama kediaman Uchiha.
*
*
.
.
.
.
.
Tbc
Ma'af jika gug seauai.... Hihi
Oh ya ni pic yang ku janjiin sm km bt jawabnnya say...
Nah gmn... Ini asli apa gug....
Ini lebih jelasnya itu jj ama yh kn...
Ditunggu like, coment dan kritiknya....
Bay.... Bay.... Bow
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro