bab 6
*
*
Sudah lebih dari seminggu, sejak pertemuan tidak langsung antara dirinya dan gadis pink kesayangan sang ibu. Sejak saat itu hari-harinya tak pernah tenang. Karena gadis itu hampir tiap hari datang ke gedung agensinya.
Bahkan kepala agensi sudah beberapa kali menegurnya atas kelakuan tak menyenangkan gadis pink itu.
Setiap gadis itu datang ke sana, sepertinya tak ada hari tanpa pertengkaran antara Jihye dan Sakura.
Tak hanya Jihye yang terang-terangan tak menyukai gadis itu, tapi dia dan beberapa artis disana juga.
Ia heran, bagaimana ibunya itu bisa luluh dengan gadis tempramental seperti Sakura. 100% ia akan menjawap, jika gadis itu akan memasang topeng layaknya malaikat di depan orang tuanya. Hingga ibunya luluh dengan mudahnya oleh wajah melas barby pink itu.
" Ken, setidaknya jika kau memang tak ada hibungan apapun dengan gadis itu.... tolong kau tegaskan padanya "
" aku tau Mr.Lee, dan aku sudah melakukannya. Tapi lihat lah, dia bahkan tak pernah mendengarnya. Lalu aku harus bagaimana "
Lee Soman pemimpin tertinggi agensi itu menatap prihatin Sasuke yang tengah mengusap kasar wajah lelahnya.
Dia sudah beberapa kali menegur Sasuke dan mencoba memberi pengertian pada gadis yang seminggu ini membuat keributan di loby. Agar tak ke agensinya lagi jika hanya untuk membuat keributan.
Ia juga melakukan hal yang sama seperti Sasuke, yakni mengusap wajahnya kasar. Tapi kemudian ia mendongakkan kepalanya menatap kedepan.
" aku punya ide "
Sasuke menatap tak mengerti kearah Soman, begitu pula Manager Kim.
" kita buat skandal tentangmu, tapi kita butuh bantuan seseorang "
" skandal.... Hubungan maksud anda ?"
" yaa... Dan aku akan memasangkanmu dengan soo jin "
Mata tajam Sasuke membelalak. Dia tau Soo Jin atau Park Soo Jin, dia adalah sahabatnya dan Yunho sejak training. Lagi pula wanita itu akan segera menikah.
" bapak tidak salah orang, dia akan menikah akhir bulan ini ?!"
" lalu harus dengan siapa lagi. Selain dia, kau tak pernah dekat dengan wanita lain "
" Boa saja "
Manager Kim yang sejak tadi diam angkat bicara. Soman mengangguk-anggukkan kepalanya.
" tak buruk, lagi pula kau akan jadi partner dance di acara Boa kan ?"
" yaa... Kemarin dia memintaku menjadi partner dance untuk Only One "
" bagus.... Dan aku akan tambahkan satu lagu untuk kalian bawakan nanti "
Sasuke menaikkan alisnya tak mengerti.
" sexy dance, satu lagu full. Dengan Boa, durasi 4 menit... Bagaimana ?"
Sudahlah, lebih baik Sasuke pasrah saja. Dia juga sudah kesal dengan semua ini, apa lagi gadis pink itu juga melaporkan apa yang dilakukannya pada sang ibu. Hingga tiap hari, tiap jam, tiap menit, ibunya itu menelfonnya untuk memarahinya karena kelakuan Sakura.
" terserah... Yang penting, tidak berlebihan "
*
*
Konser Boa sudah selesai sejak kemarin dan berita kedekatannya dengan Boa sudah tersebar. Sebenarnya itu semua hanya settingan, dari skinship dan mereka yang kepergok jalan berdua dengan bergandengan tangan keluar dari sebuah lestoran.
Gambar yang itu membuat opini sendiri bagi orang diluar sana, hingga mereka semua menyimpulkan bahwa mereka sepasang kekasih.
Semua itu sudah diatur oleh Soman dan managernya. Jadi dia hanya melakukannya saja dengan baik. Apa lagi Boa dengan senang hati membantu.
Satu hal yang ada di benaknya. Semoga kekasih hatinya itu, tidak salah paham dengan melihat berita tentang skandal hubungannya yang memenuhi berbagai stasiun tv dan majalah.
Seperti saat ini, ia tengah berjalan bergandengan tangan dengan Boa memasuki pintu masuk kantor agensinya.
" seperti dugaan ku, perempuan gulali itu tengah membuat keributan di loby "
Sasuke hanya mendengus, ia tetap berjalan dengan tenang memasuki pintu agensi. Dan saat itu juga Sakura berbalik.
Sakura menatap kesal kearahnya dan Boa yang ada di gandengannya.
Sakura berjalan cepat kearahnya, tatapan marah tak lepas dari manik gadis itu yang terarah pada Boa. Secepat Sakura mengangkat tangannya untuk menampar wanita tak tau diri - menurutnya- yang ada di samping Sasuke. Secepat itu pula Sasuke mengangkat tangannya untuk mencekal tangan Sakura dan menyembunyikan Boa di belakang tubuhnya.
" jaga tingkah lakumu "
Desisan tajam dari Sasuke tak bisa membuat Sakura begitusaja takut terhadapnya. Gadis itu malah menatap kesal kearahnya.
" tapi dia yang memulai !!"
Sasuke menghempaskan tangan Sakura, tak terlalu keras. Karena ia masih ingat jika Sakura tetaplah seorang wanita.
" sebenarnya apa masalahmu nona, kau bukanlah siapa-siapanya "
" kau - "
Sasuke menyambar tangan Sakura dan membawanya keluar dari gedung agensi. Ia terus menyeret gadis itu hingga sampai di taman dekat agensi yang sepi pada jam segini.
" sebenarnya apa maumu !"
Sasuke menghempaskan tangan yang sejak tadi ia tarik, dan berbalik menatap nyalang gading di depannya.
Sudah cukup.... Kesabarannya sudah habis. Ia tak bisa lagi lembut pada wanita jika wanita itu sendiri memiliki sikap yang tak menyenangkan seperti Sakura.
" apa kau punya otak, , , kau bisa membuatku sulit dengan cinta yang selama ini kau gadang-gadangkan itu. Jika kau memang mencintaiku, seharusnya kau mengerti posisiku sekarang !!"
" itu semua juga karenamu, karena kau tak pernah melihatku !"
" seharusnya kau mengerti jika sejak awal aku memang tak mencintaimu. Bahkan ketertarikanpun, tidak "
Sakura hanya bisa mbelalakkan matanya. Ini perlama kalinya Sasuke membentaknya.
" dan kuharap... Ini yang terakhir kalinya kau membuat masalah "
Setelah mengatakan itu Sasuke berlalu pergi.
Sakura mengepalkan tangannya. Sial... Kenapa sulit sekali sih membuat Sasuke bisa melirik kearahnya. Air mata merembes dari sisi matanya.
" tidak.... Ini bukan akhir "
*
*
Sasuke kembali memijit plipisnya. Kenapa hari ini hidupnya tak bisa tenang sedikitpun. Tadi dia harus berurusan dengan wanita menyebalkan macam Sakura, sekarang dia harus berhadapan lagi dengan wanita cerewet macam... Ibunya.
Yaa... Ibunya, setelah mendengar sikapnya yang keterlaluan-menurutnya tidak- dari bibir wanita kesayangan ibunya yang ditolak mentah-mentah olehnya tadi pagi. Malamnya ibunya langsung pergi ke Seoul menemui dirinya.
Lihatlah sekarang, ibunya tak bisa berhenti ceramah ini itu kepadanya yang hanya duduk diam di atas sofa apartement pribadinya.
" -suke SASUKE !! "
" ck... Apa ?!!"
" kau mendengarkan ibu tidak sih "
" hn "
Mikoto menggeplak kepala bersurai kelam milik anaknya itu. Tak perduli rasa sakit yang diterima oleh anak keduanya.
" kau membuat ibu malu "
" dari sisi mana ibu merasa malu?"
" kenapa kau mengusir Sakura, dia bahkan terus menangis sejak kau dengan sengaja membentaknya tadi. Ibu sungguh merasa malu padanya, tak bisa mendidikmu hingga berlaku kasar pada wanita "
Sasuke mengacak rambutnya kasar, ia beranjak dari duduknya dan menatap kesal sang ibu yang berdiri dengan berkacak pinggang.
" ibu sendiri yang mulai. Aku ( ia menunjuk dirinya) tak pernah mau di jodohkan apa lagi dengan gadis macam dia "
" lalu apa maumu... Apa kau akan terus bersama pemuda itu huh?! .... Kau tau kan, kalian sama-sama laki-laki "
" tapi setidaknya aku mencintainya "
" cinta cinta cinta.... Jika kau menikah dengan Sakura, dan melewati waktu bersamanya, cinta pasti akan tumbuh diantara kalian "
" tapi aku tidak mau "
" tidakkah kau berfikir, jika hubungan kalian berlanjut. Kalian tak akan menghasilkan apapun "
Sasuke terdiam, tenggorokannya terasa tercekat. Ia tau dan sadar jika hubungan yang selama ini ia jalin takakan menghasilkan keturunan, ia tau itu.
" ibu tak ingin kau hidup dalam kesendirian. Disaat teman-temanmu memiliki anak, kau hanya bisa melihat tanpa mendapatkannya "
" aku tau "
Tangan Sasuke terkepal. Sejak awal dialah lah memutuskan untuk memilihnya. Dan dia jugalah yang menyeret pujaan hatinya untuk masuk kedalam belenggu kehidupannya.
" tapi aku tetap memilihnya, hanya dia yang bisa membuatku tenang. Hanya dia yang bisa membuatku tersenyum, dan hanya dia yang bisa mengerti diriku !! Aku tak mau yang lain..."
" jika soal anak, kami bisa mengadopsinya. Lagi pula ibu sudah mendapatkan cucu dari Itachi "
Rahang Mikoto mengetat, sepertinya pengaruh pria pirang yang tinggal di samping rumahnya itu sudah merubah sikap anaknya.
" kau - "
" jangan pernah ibu berani menyentuhnya... Karena aku sendiri yang akan bertindak "
Sasuke beranjak, ia mengambil jaket dan kunci mobilnya dan keluar dari apartement pribadinya. Ia butuh udara segar sekarang.
*
*
Naruto yang barusaja akan terlelap di kamar asramanya mendadak terduduk, saat telinganya menangkap suara pintu kamarnya yang terbuka.
" Sasuke ?"
Pria yang barusaja masuk itu hanya tersenyum kearahnya. Ia menutup dan mengunci pintu kamar kekasihnya sebelum berjalan dan merangkak ke ranjang sempit itu.
Tangannya terulur mendekap tubuh kekasihnya, dan membawa tubuh mereka berbaring tanpa melepas jaket kulit yang ia pakai.
Naruto sendiri merasa bingung dengan sikap kekasihnya yang tak seperti biasanya. Dia mendongak menatap wajah datar kekasihnya yang terpejam.
" lepas jaket dan sepatumu sebelum tidur "
Dan terdengar suara sepatu yang berbenturan dengan lantai. Ternyata Sasuke dengan asal melepas sepatunya dengan kaki.
Tangannya gemas mencubit perut keras Sasuke, yang malah dihadiyai dengan ciuman di bibirnya.
Sasuke terkekeh, ia malah mengeratkan pelukannya ditubuh Naruto. Naruto yang wajahnya tepat di leher Sasuke, menggigit leher putih itu. Otomatis Sasuke melepas pelukannya dan mengelus bagian yang barusaja Naruto gigit.
" sayang, ternyata kau agresive juga. Aku menyukainya "
Naruto mendengus, dan Sasuke kembali meraih tubuh Naruto kedekapannya. Ia dengan gemas menggigit dan menyesap leher sang kekasih hingga menghasilkan desahan erotis dari bibir kekasihnya.
" Sas, hen-ti-kan "
Naruto mencoba menjauhkan wajah Sasuke dari lehernya.
" ah... Kau ingin lebih, baiklah "
Sasuke dengan cepat membuang jaket dan membuka kemeja yang ia pakai, dan kembali menindih tubuh Naruto.
" YAH !!"
" ssstt, orang di kamar sebelah akan salah sangka jika mendengarnya "
" Sasuke~ "
Naruto menatap memelas pada pria di atasnya.
" itu aku "
Gelak tawa Sasuke terdengar memenuhi salah satu kamar di asrama itu. Ah... Malam ini lagi-lagi Sasuke masuk tanpa izin ke asrama Naruto.
Tak apalah, toh Hyunjoong yang menjabat jadi salah satu petinggi di universitas itu tak melarangnya.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Hay hay ... Aq balik lg
No curcol... Lg mls ngomong nih aq..
Di tunggu like, coment dan kritiknya..
Oh yaa... Aq minta ma'af gug bisa bls semua coment kalian kemarin...
Ok .... Bay.... Bay.... Bow
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro