bab 5
*
*
Sakura sekali lagi mematut dirinya di depan cermin kamar hotel yang ia sewa. Setelah merasa cukup, ia melangkah kembali ke arah ranjang dan mengambil tas miliknya sebelum berbalik pergi keluar untuk menemui seseorang.
Selama perjalanan tak henti-hentinya bibir berpoles pewarna bibir pink itu tersenyum.
" pak, bisa lebih cepat ?"
" baik "
Taxi itu melaju lebih cepat menuju sebuah agensi besar, yakni SM.Ent. Dimana sang pujaan hati bekerja.
Pujaan hatinya adalah sosok yang dingin dengan wajah datar. Anak dari pasangan Fugaku Uchiha dan Mikoto Uchiha. Serta seorang penyanyi yang merangkap sebagai aktor dan dencer terkenal di Seoul-Jepang, atau bahkan sudah go international. Uchiha Sasuke, atau nama panggungnya Ken.
Tak terasa Sakura sudah sampai di depan agensi dimana pujaan hatinya bernaung.
Ia melangkahkan kakinya memasuki loby perusahaan.
" ma'af, apakah saya bisa bertemu Ken oppa "
" anda siapa yaa ?"
" saya tunangannya "
Receptionist itu mengernyitkan alisnya mendengar kalimat yang barusaja terucap dari bibir gadis yang berdiri didepannya.
" ma'af... Tapi saya tidak percaya, silahkan keluar dari sini "
Dengan tegas Receptionist itu berucap, sebelah tangannya menjulur menunjuk pintu keluar. Dalam benaknya berpikir tentu tak mungkin Sasuke memiliki tunangan, karena yang ia tau Sasuke memiliki kekasih seseorang yang berambut pirang, bukan merah muda.
Bagaimana ia tau, karena ia adalah adik dari Yunho. Jadi dia mendapat informasi itu jelas dari kakak dan kakak iparnya. Lagi pula kekasih Sasuke itu seorang pria sama seperti kakak iparnya.
Sakura sendiri mengepalkan tangannya kesal. Gadis di depannya sungguh menjengkelkan.
" ak- "
" Jihyun-ah "
Suara seseorang mengintrupsi kegiatan di depannya.
" paman Kim "
Kedua gadis itu menatap pada pria yang barusaja bersuara.
" Berhenti memanggilku paman "
" lalu apa, uncle "
" ck... Sama saja... Ada apa ?"
Gadis yang berdiri di balik meja penerima tamu itu tertawa.
" ekhem... Bengini, nona ini ingin bertemu dan mengaku-ngaku sebagai tunangannya Ken oppa... Berhubung aku tak
mengenalnya, jadi aku menyuruhnya pergi "
Manager Kim menaikkan alisnya tak mengerti.
" tunangan ?"
Sakura yang merasa tersinggung atas tatapan menilai dari pria di sampingnya, mendengus.
" ya, aku tunangannya "
" benarkah, setau ku Ken tak pernah mengatakan apapun tentang tunangan "
" apakah seseorang harus tau masalah pribadi orang lain "
Manager Kim menatap datar gadis bersurai permen karet itu.
" ya, dia selalu mengatakan semuanya padaku. Bahkan masalah pribadi, kecuali siapa kekasihnya yang sebenarnya. Dan kuyakin itu bukan kau, nona "
Wajah putih Sakura memerah karena geram, tapi sebelum ia membalas kata-kata pria itu suara bass terlebih dahulu menyela.
" apa yang kau lakukan di sini "
Wajah datar Sasuke tak membuat luntur wajah ceria Sakura. Gadis itu mendekat dan tanpa aba-aba memeluk tubuh besar Sasuke.
" aku merindukanmu "
Sasuke dengan risih melepas pelukan gadis pink itu. Dia menatap tajam pada Sakura yang berdiri di depannya.
" apa tujuanmu kemari "
" menemui tunanganku, tentu saja "
Sasuke muak mendengar nada manja dari Sakura. Dia lebih memilih mendengar suara manja kekasihnya yang bersandar pasrah didadanya dengan wajah berpeluh nan menggoda.
Sialan... Membayangkan kekasihnya dengan keadaan yang menggoda membuat membernya sesak di bawah.
Sasuke melirik kebawah... Nah benarkan, ada sesuatu yang menggembung disana. Ia menarik kemeja bagian bawahnya, untuk menutupi gundukan itu.
Ia kembali memasang wajah datar dan menatap Sakura tajam.
" siapa tunanganmu ?"
" jangan bercanda Sasuke, kau tunangan ku "
Sasuke terkekeh pelan, cih... Gadis ini benar-benar.
" tapi aku tak merasa punya tunangan.... Aku free "
" Sasuke "
" pergi dari sini, kau ( ia menunjuk Sakura) .... hanya akan menambah gosip murahan "
Rahang Sakura mengeras. Dirinya sudah kebal dengan penolakan pria ini sejak lama. Tapi tak apa,
hari ini ia akan mengalah, karena tak mau memperumit masalah.
" baik, Aku akan pergi. Tapi ingat, aku akan tetap kembali .... Sampai jumpa "
" dalam mimpimu "
Telinga Sakura dengan jelas mendengar desisan berbahaya dari Sasuke. Jika dengan cara langsung ia tak bisa mendapatkan Sasuke, maka ia akan melewati seorang perantara, yakni Mikoto.
Seringai tercetak di bibir Sakura. Ia akan pastikan,
Sasuke akan datang ke pelukannya. Dan jika saat itu tiba, ia akan mengikatnya hingga Sasuke tak akan bisa lepas darinya.
*
*
Sasuke menatap kepergian Sakura dengan malas. Ck... Bagaimana gadis gulali itu bisa sampai disini. Pikirannya melayang pada satu orang.
" kaa-san "
Puk ~
" ahh.... YAH !! "
Manager Kim yang sejak tadi melihat perubahan ekspresi pada wajah Sasuke mengernyit. Dia menepuk selangkangan Sasuke tepat di tempat yang tepat.
Dengan wajah merah, antara malu dan kesal. Sasuke melotot pada Manager Kim, dengan kedua telapak tangan yang menutupi daerah pribadinya.
" kau pikir aku dungu... Apa yang kau fikirkan beberapa saat yang lalu, hingga wajahmu berubah mesum tadi "
" aku tak memikirkan apapun... Lagi pula itu bukan urusan mu "
Tangannya kembali menarik kemeja bagian bawahnya.
" setidaknya jangan memikirkan hal-hal berbau M di tempat umum... Dasar bodoh "
" mulutmu hyung "
" apa yang dikatakan paman benar,,, dasar cabul "
Tangan putih Sasuke terulur ke sisi wajah Jihyun, dan menarik pipi merona karena make up itu keras.
" jangan ikut campur, dasar bocah "
Plak ~
Jihyun memukul tangan itu dengan keras hingga lepas dari pipinya. Gadis itu mengusap-usap pipinya yang pasti sudah memerah. Dia tatap Sasuke dengan kesal.
" kekasihmu lebih bocah dariku "
Desisnya tajam.
" setidaknya dia bisa memuaskanku di ranjang "
Jawab Sasuke dengan mendesis pula. Ia melayangkan smirk pada Juhyun yang bertambah dongkol karena ucapannya. Ia berbalik dan pergi menuju lift.
" ERO !! "
Juhyun melempar buku catatan hitam miliknya kearah Sasuke, yang dengan mudah dihindari oleh pria itu. Sasuke berbalik dan menatap mengejek pada Jihyun.
" oh... Apakah itu salah satu sikap wanita dewasa ?"
" kau,,, aku lebih tua 2 tahun darinya "
" dan kau, lebih kekanakan darinya... Bukan begitu Manager hyung "
Manager Kim hanya mengangguk-angguk setuju.
" paman~ "
" kau mau kemana Ken?..... Jangan lama-lama jika ke kamar mandi "
Seringaian itu lenyap berganti dengan wajah datar, saat ia mendengar kalimat Managernya. Ia mendengus dan kembali melangkah pergi.
*
*
Dokter Kabuto mengurut kepalanya yang pusing, didepannya ada Naruto yang duduk dengan wajah menunduk.
" kau tau apa kesalahanmu?! "
Naruto mengangguk lesu, ia benar-benar merasa bersalah. Operasi yang ia jalani baru selesai sebulan yang lalu. Ia harus menjalani proses pemulihan setidalnya 6 bulan.
" ha'ah... Lihatlah sekarang, selangkanganmu lecet dan bagian itu juga sedikit kena imbasnya "
" ma'af... Aku tak bisa... menolaknya "
" rasa rindu kau jadikan alasan " Naruto kembali tertunduk.
Kabuto memberikan sebotol obat dan salep di atas meja.
" ingat... Sebelum 6 bulan jangan berani-berani kalian melakukan ini "
Telunjuk kanan Kabuto masuk kedalam tengah-tengah antara jempol dan telunjuk kanannya yang ia satukan menjadi bentuk O.
Wajah Naruto jelas memerah dan Kabuto malah menertawakan ekspresi malu-malu dari pasien spesialnya.
Sebulan yang lalu ia melakukan operasi untuk membuat jalur masuk #emang jaln tol# haha. Maksutnya untuk jalur keluar#nah lo # antara rahim yang tertanam di perutnya agar tak menyambung dengan analnya.
Yaa... Naruto mempunyai rahim sejak 5 tahun yang lalu, sebelum ia berada di Korea. Rahim itu ditanam oleh sosok yang sangat ia benci di Jepang. Bahkan hidupnya di sinipun sekarang tak bisa tenang.
Empat tahun yang lalu, saat kondisinya sangat buruk, karena rahim di perutnya yang mencoba beradap tasi dengan tubuh laki-lakinya. Saat itu ia sekarat di salah satu ruang klinik/tempat percobaan dokter gila Orochimaru, dibawa pergi oleh Kaburo.... Asisten kepercayaan Orochimaru.
Walau Kabuto adalah anak buah Orochimaru, tapi dia tidak jahat. Dia yang merasakan penderitaan Naruto merasa simpati, hingga dengan nekat membawanya pergi ke Korea tepatnya Gwangju.
Sejak saat itulah Kabuto yang menjaga Naruto.
Dan untuk penjelasan lebih lanjut ... Kita tunggu nanti saat di lanjut... Ok.... Ok.
*
*
*
.
.
.
Tbc
Ma'afin aq yang mungkin hanya bisa up di hari minggu atau sabtu, untuk kedepannya...
Hehe.. Jangan marah ya... Maklum, aq masih cari referensi...
Ok ...sekian aja... see you next cap..
Ditunggu like, coment dan kritiknya yaa...
Bay.... Bay.... Bow
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro