bab 4
*
*
Sasuke mengerjapkan matanya, sinar matahari menerobos masuk dari balik cendela. Ia menengok kebawah, mendapati wajah kekasihnya yang masih terlena akan mimpi.
Ia tersenyum melihat Naruto yang malah menyembunyikan wajahnya di dada polos Sasuke. Sasuke sendiri mengeratkan pelukannya di tubuh polos sang kekasih.
Ok.... Dibalik selimut itu mereka saling mendekap tanpa apapun yang menutupi tubuh mereka, kecuali selembar selimut berwarna biru laut milik Naruto.
Ia kembali memejamkan matanya, tapi kemudian membuka sebelah matanya. Ia mencium puncak kepala bersurai pirang milik kekasihnya.
Ingatannya kembali melayang pada kejadian tadi malam, saat mereka mandi bersama.
Flashback
Sasuke kembali memeluk tubuh kekasihnya yang masih berpakaian lengkap. Bibirnya tak henti memberikan kecupan-kecupan di pipi tembem Naruto yang tengah merengut.
" ok... Ma'af sayang, tadi aku hanya bercanda "
" ....... "
" tapi jika kau ingin, aku bisa memuaskanmu "
" ck "
Sasuke tergelak, ia memutar tubuh Naruto menghadapnya dan menyatukan bibir mereka. Tangannya dengan posesive merengkuh tubuh yang lebih kecil darinya itu.
Naruto sendiri dengan baik membalas ciuman Sasuke. Selama hampir 5 tahun mereka bersama, dia belajar banyak untuk mengimbangi nafsu Sasuke yang terbilang besar.
Mereka bahkan sering hanpir melakukan sex. Tapi sebelum mencapai inti, Saauke lebih dulu berlalu. Pria itu ingin melakukannya saat setelah menikah katanya.
Chup
" mandikan aku "
Sasuke merengek, setelah memberi sebuah butterflay kiss pada bibir Naruto.
" manja "
Tapi, walau menggerutu.... Toh Naruto melakukan apa yang Sasuke inginkan. Dia berbalik menuju bathup dan mengisinya dengan air hangat.
Sasuke melepas celana dan dalamannya hingga sekarang full naked. Ia melangkahkan kakinya menuju bathup, tangannya terjulur merasakan hangatnya air yang ada di sana, melakukan hal sama seperti Naruto.
Tubuhnya merapat kepunggung Naruto yang menunduk, ia bisa merasakan tubuh kekasihnya yang menegang.
Naruto dengan gugup menarik tangannya dari dalam air. Punggungnya kembali terasa panas, karena hawa dari tubuh besar Sasuke yang menempel padanya. Dia pejamkan matanya dan mengatur detak jantungnya yang menggila agar stabil.
Dia benar-benat ingin berteriak, saat bagian selatan Sasuke dengan sangat jelas menekan pantatnya.
" m-masuklah.... Aku akan mengambil handuk "
Baru dia ingin berbalik, tapi tangannya lebih dahulu dicekal.
" kita mandi bersama "
" ta- "
" a a a... Tak ada penolakan "
Chup
Sasuke dengan perlahan membuka kancing piama yang Naruto pakai. Sesekali tangannya mengelus tubuh mulus sang kekasih hingga menghasilkan desahan sexy dari Naruto.
Setelah melepas seluruh penutup tubuh sang kekasih, Sasuke menuntun tubuh itu untuk masuk kedalam bathup yang tak terlalu besar itu.
Ia memposisikan Naruto di depannya. Ia sendiri melemaskan punggungnya dan bersandar ke belakang, ia juga menarik tubuh Naruto untuk bersandar pada dada bidangnya.
Kedua tangannya terulur kedepan memeluk tubuh mungil itu. Ia tersenyum lembut dan menumpukan dagunya diatas pundah tan itu.
" aku harap kita akan terus seperti ini "
" kita tak tau apa yang akan terjadi di kemudian hari "
" setidaknya kita harus berjuang untuk mendapatkannya "
" dan aku akan terus di sampingmu.... Suke?"
" hn? "
Naruto benar-benar gugup untuk melanjutkan kalimatnya. Ayolah, operasi yang dia lakukan sudah lama. Pasti tak apa-apa jika mereka melakukannya sekarang.
" ada apa sayang ?"
Sasuke menatap wajah kekasihnya dari samping. Wajah tan itu memerah entah karena apa.
" kau ingin melakukannya ?"
" huh ?"
Naruto menoleh dan menatap wajah Sasuke yang menatapnya tak mengerti.
" jika kau ingin melakukannya sekarang, ayo "
Plak
Apa yang dikatakan Sasuke memang persis seperti apa yang ada di pikirannya. Tapi melihat wajah cerah kekasihnya yang malah terlihat bodoh baginya, membuat nafsunya turun.
" sakit sayang "
Naruto menggeplak sayang kepala bersurai gelap itu dengan sebelah tangannya. Dia menatap tajam kekasihnya yang mengaduh dengan tangan mengelus kepalanya yang sakit.
" hentai "
" hanya padamu "
Chup
Sasuke cengengesan setelah mengecup bibir kekasihnya yang mengerucut lucu. Ia memeluk dan menggoyangkan tubuh mereka kekiri kekanan hingga-
" ahh...... Sayang, kau tau... Dibawah sudah hard "
Tanpa sengaja member Sasuke bergesekan dengan bokong sintal sang kekasih. Wajah Naruto sendiri sudah memerah.
Sebelah tangannya merambat ke atas meremas dada sintal sang kekasih, dan sebelah tangannya turun mengelus member Naruto.
" hmm... akh... Hmm "
" jangan di tahan sayang, aku ingin mendengar suara sexymu "
Wajah Naruto mendongak menerima rangsangan dari kekasihnya. Sasuke mengecup telinga hingga leher tan itu.
" j- jangahhn ... Ahh Suke .... Akh"
Tanpa peduli protesan Naruto, ia malah menggigit dan menghisap leher belakang Naruto hingga menimbulkan bercak merah.
" sayang... Aku sudah tak tahan "
Geraman rendah Sasuke terdengar sexy di telinga Naruto. Sasuke membawa tubuh mereka beranjak, hingga mereka berdiri dengan kedua lutut mereka.
" aku pinjam selangkanganmu, sayang "
Sasuke memposisikan membernya yang berukuran besar itu diantara paha dalam Naruto, hingga membernya itu diampit dengan nikmat oleh selakangan/ paha dalam Naruto.
Mereka berdua mendesah. Sasuke mulai menggerakkan tubuh bagian bawahnya maju mundur. Sebelah tangannya kembali mengurut menber sangkekasih. Dan sebelah lagi membawa wajah kekasihnya untuk menengok kesamping, hingga Sasuke bisa membungkam bibir itu dengan bibir nya.
Sungguh... Kali ini rasanya berbeda, ada sesuatu yang hangat mengalir diantara selangkangan Naruto dan membuat member Sasuke licin. Itu bukan dari member atau anal Naruto, tapi sesuatu yang lain.
Mungkin hanya perasaannya.... Ia kembali melakukan aktivitasnya.
Suara desahan bersahutan terdengar dari dalam pintu kamar mandi hingga lewat tengah malam, atau bahkan dini hari.
Flashback end
Naruto mengerjapkan matanya. Ia mencoba mencoba melepas dekapan Sasuke di tubuhnya. Setelah lepas, ia menengok kearah samping. Jam menunjukkan pukul 7 pagi, untung dia tak ada jam kuliah karena ini hari minggu.
Ia kembali berbalik kearah Sasuke yang masih terlelap. Ia elus wajah tampan kekasihnya dengan lembut.
Sasuke menangkap tangan Naruto yang sejak tadi mengelus wajahnya dan mengecupnya.
" morning lov "
Chup
" morning kiss "
Sasuke mengecup sekilas bibir ranum itu. Dia beranjak duduk dan bersandar di kepala ranjang, mengikuti apa yang dilakukan kekasihnya.
" jam berapa sekarang ?"
Kepala Saseke terkulai di pundak Naruto. Naruto membawa swbelah tangannya mengelus sisi wajah Sasuke.
" sudah jam 7, bukankah kau ada latihan ?"
" hn "
" mandilah, tapi ma'af tak ada makanan di sini kecuali cup ramen. Aku tau kau tak menyukainya "
" tak apa .... Aku akan makan di luar "
Mereka terdiam dengan posisi yang masih sama.
" bagaimana caramu masuk kesini? Kurasa ada paman Yoo yang menjaga pintu masuk ?"
" ra ha si a "
Chup
Tanpa malu, masih dengan tubuh nakednya. Sasuke berjalan kearah pintu kamar mandi. Wajah Naruto bersemu merah menatap tubuh menggoda kekasihnya.
Sebelum pintu kamar mandi itu tertutup, Sasuke menengok kearah Naruto yang masih duduk di atas ranjang. Ia tersenyum menggoda.
" tak ingin mandi bersama "
Tanpa kata, Naruto melempar bantal yang semalam di ginakan Sasuke tidur. Tapi sayang bantal itu malah mengenai pintu, katena Sasuke lebih dulu menutupnya.
" lihat, bahkan selangkanganku sekarang lecet "
Gumamnya kesal, saat sebelah tangannya mengintip pada selangkangannya dari balik selimut yang menutupi tubuh bawahnya. Ia juga masih bisa mendengar tawa Sasuke dari dalam kamar mandi.
" menyebalkan "
.
.
.
.
.
Tbc
Ok... Aq gug akan bicara banyak..
Ditunggu like, comen dan kritinknya yaa...
See ya.. Bay bay.... Bow
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro