Prolog
Happy Reading
Pada zaman dahulu kala, berdirilah satu kerajaan yang terkenal akan keadilan dan kemakmuran rakyatnya. Itulah Kerajaan Archelino, kerajaan besar yang berdiri daerah yang cukup makmur dan kaya akan sumber daya alam dan manusia.
Kerajaan Velandra dipimpin oleh raja yang adil dan bijaksana. Beliau bernama Raja Archan Archelino. Beliau sangat adil, bijaksana, dan tidak ragu mengambil keputusannya. Dengan seorang ratu bernama Ratu Seraphina Archya, ratu yang lembut dan kuat dalam kepemimpinan tersebut.
Hari ini, merupakan pesta ulang tahun ke-10 pangeran Kerajaan Archelino. Semua warga kerajaan mendatangi acara itu. Ketika acara berlangsung, sang raja mulai berdiri dari singgasananya.
"Wahai rakyat-rakyatku sekalian, kami sangat berterima kasih karena kalian telah meluangkan waktu kalian untuk menghadiri pesta ulang tahun anak kami" ucap sang raja dengan tegas.
Pangeran itu bernama Pangeran Vernald Garel Archelino, seorang pangeran yang di kenal baik oleh warga kerajaan. Dia tidak pernah membanding-bandingkan satu sama lain. Melainkan, dia selalu bermain bersama teman-temannya dari rakyat biasa.
"Anakku, apa yang kau inginkan dari mereka semua?" tanya sang raja dengan senyum walaupun tegas.
"Saya tidak ingin apa-apa dari mereka ayahanda, mereka datang saja sudah membuatku senang ayahanda" ujar Garel dengan muka berseri.
Sang raja merasa sangat bangga dengan anaknya itu. Seorang pangeran yang tidak pernah berpandangan sebelah mata dengan orang lain.
Beberapa saat kemudian, waktu telah menunjukkan waktu siang. Sang pangeran Garel meminta izin kepada ayahanda dan ibundanya.
"Ayahanda, ibunda, izinkan saya untuk keluar melihat keberadaan wilayah kerajaan ini" ucapnya dengan penuh hormat.
"Silahkan, berhati-hatilah" ucap sang raja.
"Terima kasih ayahanda, ibunda" ujar Garel yang kemudian berdiri dan meninggalkan istana kerajaan yang megah dan perkasa itu.
Tidak lama, Garel mulai bertemu dengan anak-anak dari desa di sana.
"Pangeran! Kamu datang" ucap seorang anak laki-laki padanya.
"Haha, iya. Aku sudah lama tidak bermain dengan kalian" ucap Tiago senang.
Ketika sedang berbincang-bincang, Garel menyadari ada seorang anak perempuan yang menyendiri di ujung desa. Dia hanya duduk di tanah sambil meringkuk. Garel mulai merasa kasihan dengannya.
"Eh kalian semua" panggilnya.
"Iya pangeran?" jawab anak-anak itu.
"Bolehkan saya tahu siapa seorang perempuan yang duduk di sana?" tanya Garel.
"Oh dia adalah gadis yang di usir pangeran, katanya dia dikutuk. Jadi para warga disini mengusir dia pangeran" ujar seorang anak kepadanya.
Mendengar kata anak itu, dia merasa iba dengan gadis itu. Garel mulai menatap sosok gadis itu dari kejauhan. Kemudian, dia berpikir untuk mengajak gadis itu.
"Kalian bermain saja dulu, aku ingin melihat tempat-tempat disini" ujar Garel.
"Baik pangeran" jawab mereka.
Garel berjalan menuju ujung desa, tempat gadis itu meringkuk dengan keadaan terpuruk.
"Uhh Hai" sapa Garel padanya.
Gadis itu kaget dan langsung berdiri. Garel berusaha menenangkannya.
"Tenang, tenang. Kamu tidak perlu takut" ujar Garel menenangkan gadis itu.
Garel mulai mengulurkan tangannya.
"Sini, ikut denganku. Kamu bisa menceritakan semuanya padaku" ujar Garel.
Gadis itu hanya meraih tangan Garel. Garel mulai membawanya ke suatu tempat.
Beberapa saat kemudian,di tempat yang cukup privasi, Garel menghela nafasnya dan mulai bertanya.
"Siapa namamu?" tanya Garel.
"Namaku Raena Shira Arseta, bisa panggil saya Shira. Sebenarnya, kamu siapa?" tanya Shira cukup gugup.
Garel yang menyadari kegugupan Shira itu hanya bisa tertawa cekikikan.
"Jangan takut, aku Vernald Garel Archelino, pangeran kerajaan Archelino" jawab Garel
Shira sangat terkejut karena perkataan Garel. Shira mulai meminta maaf atas kelancangannya.
"Tidak perlu minta maaf, aku memang sering bermain dengan rakyat biasa, dan ada satu pertanyaan yang ingin aku tanyakan padamu" ujar Garel.
"Apa yang ingin ditanyakan, pangeran?" tanya Shira.
"Kata para warga, kamu dikutuk sehingga kamu harus diusir dari desa Sion, benarkah begitu?" tanya Garel.
"Aku tidak tahu pasti berita itu, tapi ketika lahir, ada yang mengatakan bahwa aku dikutuk. Makanya aku diusir dari desa" ujar Shira dengan sedikit murung di wajahnya.
"Oh.. Aku paham. Apa kutukanmu itu kalau boleh aku tahu?" tanya Garel.
"Aku juga tidak tahu apa kutukan yang ada dalam diriku" jawab Shira.
"Hmm, baiklah. Mulai hari ini kita berteman. Kamu mau menjadi pembantu di kerajaan? Melihat dari dirimu, kamu sesuai untuk menjadi pembantu di kerajaan Archelino" ujar Garel.
"bolehkah pangeran? Aku takut akan merusak yang ada di istana nantinya" ujar Shira.
"tidak apa-apa, kamu hanya perlu tempat untuk menetap Shira" ujar Garel tegas.
Pada akhirnya, Shira memilih untuk ikut bersama Garel ke istana kerajaan Archelino.
To be continued
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro