Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog

Jodi Hartono menatap peti mati ayahnya yang kosong. Jasad ayah tidak ditemukan. Mungkin karena meledak dan hancur lalu hilang ke dalam lautan. Hubungannya sendiri tidak terlalu dekat dengan ayah. Karena ayah tergila-gila oleh Clarissa si adik tiri yang sudah bunuh diri. Tapi, tetap saja kepergian ayah yang tragis seperti ini memukul emosinya telak.

Daud, semua ini karena Daud. Dia yakin si empat saudara yang bertanggung jawab atas kematian ayahnya. Oh, dia akan memburu Daud satu per satu dan menghabisi mereka beserta seluruh keluarganya. Kecuali, Audra. Audra akan dia simpan sebagai trophy kemenangan. Wanita cerdas dan menarik itu benar-benar sudah membuatnya setengah gila. Dia harus memiliki Audra dan saat ini tidak ada ayah yang akan melarangnya. Bagus.

Seluruh keluarga dan kerabatnya datang, seperti serigala yang kelaparan akan harta yang seolah sebentar lagi jatuh dari atas langit. Manusia-manusia penjilat yang menangis palsu ketika melihat peti mati kosong itu. Saat ini, dia berada di puncak kuasa. Predator utama menggantikan ayah. Dia memiliki harta yang jumlahnya luar biasa karena seluruh warisan ayah akan jatuh ke tangannya.

Dia juga sudah mendengar tentang pemeriksaan yang dilakukan oleh negara pada PT Sanggara Buana, perusahaan induk milik keluarga Daud. Audra akan terjepit, dan dia akan dengan mudah memberikan pilihan cepat pada wanita cantik itu. Bagaimana dengan Abimana? Kabar perjodohan antara Abimana dan Audra sudah berhembus kemana-mana. Dia akan dengan senang hati membereskan Abi nanti. Karena Audra adalah miliknya saja.

"Pak, semua sudah siap. Senjata berburu pesanan anda juga sudah datang," ujar asisten pribadinya.

"Buruan juga sudah siap?"

"Sudah. Di tempat biasa. Kami ambil dari salah satu pegawai Sanggara Buana. Jabatan orang ini tidak terlalu strategis, perantau, dan tinggal sendiri. Jadi cukup untuk mengirimkan pesan pada keluarga Daud."

"Bagaimana dengan Erick?"

"Kondisi mulai stabil, masih berada di rumah sakit. Penjagaannya ketat sekali. Sulit untuk ditembus."

"Siapa lagi orang-orang di sekitar keluarga Daud? Saya ingin pesan tersampaikan dengan baik."

"Janice Kaliani Katindig, anak dari Edward Egam Katindig. Sekertaris utama keluarga Daud."

Senyumnya mengembang lebar. "Good idea, satu kali tembak, dua orang dilumpuhkan. Arsyad dan Edward. Pilihan lain?"

"Niko Pratama, atau Ram Paradin. Tapi dua orang itu professional. Jadi sulit ditangkap."

Dahinya mengernyit berpikir, lalu dengan cepat memutuskan. "Saya ingin pemanasan dengan apa yang ada sekarang. Lalu..." dia tersenyum miring. "...Janice adalah buruan yang sempurna. Wanita yang sangat menarik, mungkin saya bisa main-main dulu. Sepertinya keluarga Daud akan benar-benar panik jika perempuan itu kita buru dan habisi." Dia tertawa kecil. "Saya tidak sabar melihat ekspresi Arsyad dan Edward."

"Saya akan atur jadwal perburuan anda berikutnya setelah korban siap."

"Pastikan saya punya buruan saya nanti."

Asisten laki-lakinya itu mengangguk mengerti lalu menunduk. Proses pemakaman sebentar lagi selesai, lalu dia akan menjalankan hobinya sejak dulu, berburu manusia.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro