Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Extra - Part 2

Again, pindah ke lapak sebelah.

***

"Maheeeen...aku kan udah bilang mau ke pantai. Kenapa kamu masih tidur?" rengek Alexa yang sudah siap pergi.

Mereka berdua masih berada di kepulauan Bahama sekalipun sudah pindah ke salah satu villa sewaan yang mewah sekali. Mahendra tidak tahan karena banyak orang yang mulai bertanya-tanya apakah dia Alexandra Walton yang asli. Sebelum berita bocor, Mahendra sudah memindahkan segalanya.

"Lex, kamu nggak ngantuk. Kita baru selesai pagi tadi," kepala Mahendra terbenam di antara gundukan bantal dengan setengah tubuh tertutup selimut.

Ingatan akan aktifitas malam mereka membuat Alexa tersenyum kecil. "Tapi udah hampir siang, Hen. Kita udah tidur empat jam dan aku nggak mau tidur terus-terusan. Nanti kulitku pucat kayak vampir."

Satu demi satu bantal sudah Alexa pinggirkan dari kepala Mahendra. Wajah Mahendra yang masih mengantuk dengan rambut berantakan dan mata terpejam sungguh menggemaskan.

"Aku buatin kopi ya?" Alexa menawarkan.

"Nggak usah, aku aja," jawab Mahendra masih dengan mata tertutup.

"Kamu takut jariku luka? Aku udah jago tahu."

Mata Mahendra terbuka satu lalu menatapnya sambil tersenyum. "Kopi buatan kamu nggak enak."

"Apa?" Ekspresi wajah Alexa berubah kesal dan memberengut. Lalu Mahendra tertawa dan membuatnya makin marah. "Bilang lagi kopiku nggak enak. Cepetan ayo kalau berani!" dua tangannya sudah melancarkan jurus cubitan maut.

"Aku bercanda, Lex," tawa Mahendra pecah lalu dengan cepat merangkul Alexa.

Mereka sudah tidur berangkulan lagi dengan Alexa yang berpakaian lengkap dan Mahendra yang tidak pakai apa-apa.

"Aku mau di kamar aja seharian, sama kamu." Mata Mahendra ingin terpejam tapi makin menguatkan pelukannya pada Alexa.

"Udah tiga hari deh, Hen. Aku mau keluar. Kan tadi aku udah bilang kalau aku nggak mau terlihat pucat kayak vampir. Kita bulan madu ke pantai, eh tapi pulang-pulang aku kayak habis main salju. Pucat nggak ada warnanya," kepala Alexa sandarkan pada dada Mahendra.

"Nanti aku warnain, mau?"

Alexa tertawa. "Nggak mau. Mau jalan-jalan di pantai sama kamu sambil makan es krim." Hidung bangirnya menghidu wangi tubuh Mahendra yang dia suka. "Pleaseee...please."

Mahendra mencium puncak kepala Alexa sambil membuka mata perlahan. "Kemeja kamu transparan, Lex."

"Kan gerah, Heen. Ini di pantai."

"Aku nggak mau keluar kalau kamu nggak ganti pakai pakaian yang nggak transparan. Pakai oversize t-shirt dulu baru boleh keluar."

"Kamu bangun dulu baru aku ganti." Kepala Alexa mendongak menatap Mahendra, senyum usilnya sudah terkembang. "Atau, kamu gantiin aku baju."

"Deal."

Tanpa aba-aba Mahendra sudah berada di atas tubuhnya dan membuka kancing kemeja linen putih Alexa cepat. Alexa tertawa sambil berusaha melepaskan diri dari suaminya yang bar-bar.

"Mahen, lepasin nggak. Maheeen.."

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro