Kesalahan
Miho ditemukan tak sadarkan diri, didapur.
Frankenstein dan Raizen segera membawanya ke kamar. Hingga satu minggu berlalu, Miho tetap tidak membuka kedua matanya.
Tubuhnya berkeringat, gemetar seperti takut, dan juga hampir mengecil. Frank dan Raizen tak tahu, apa yang terjadi pada Miho.
Hingga ia menyadari sesuatu..
"Tunggu.. kenapa cincin ini tidak bisa dilepas?" Tanya Raizen.
"Cincin?"
"Ya. Cincin berbatu merah yang kuberikan untuk Miho. Sekarang tak dapat dilepas" jelasnya.
Frankenstein mengamati cincin dijari Miho.
"Kapan.. kau memberikan ini?"
"Seminggu yang lalu.. sebelum Miho seperti ini"
Ia terdiam. Mencoba mengingat sesuatu yang terlupakan.
"Jangan jangan.."
"Ada apa Frankenstein?"
Frankenstein bangun, dan menangkap pundak Raizen.
"Dimana kau dapatkan batu ini?!"
"D-Di dekat hutan saat sedang menjalankan misi" jawab Raizen terkejut.
"Ini gawat.."
Raizen terlihat bingung dengan perilaku Frankenstein.
"Ada apa? Kau tahu sesuatu?" Tanyanya.
"Kau tahu ini batu apa?"
Raizen menggeleng.
"Blood Stone"
"Blood Stone? Apa itu?"
"Blood Stone adalah batu yang menyerap kekuatan setiap orang yang ada didekat atau yang ditanamkan padanya. Hal terburuk, seseorang yang terkena Blood Stone akan kehilangan hidupnya" jelas Frankenstein.
"!!!"
"Tidak.. Miho.. akan mati..?" Tanya Raizen takut.
"Tidak jika kau menghentikan pengendalinya"
"Pengendali?"
"Orang yang menyerap kekuatannya. Kau harus temukan, dan hentikan dia"
Ia gemetar.. bagaimana ia menemukannya, bahkan melihatnya saja belum pernah.
"Frankenstein.. aku.."
"Aku akan menemanimu, Raizen"
"Demi janjiku.. pada Tuan Raizel. Aku akan melindungimu" lanjutnya seraya memberi hormat.
Raizen tersentak dengan pernyataan Frankenstein, lalu melirik sejenak pada Miho.
"Frankenstein.."
"Ya"
"Kita pergi" ucap Raizen lalu keluar dari ruangan.
Frankenstein berjalan di belakangnya. Ia merasa seperti melihat sosok Tuannya, Cadis Etrama DiRaizel yang sudah tidur abadi, dari diri Raizen.
★★★★
"Lordku.. saya dapat informasi, bahwa Frankenstein dan Cadis Etrama DiRaizen, tengah meninggalkan mansion" lapor Regis D. Landrage yang kini telah menjadi kepala keluarga.
"Hm..Kemana mereka pergi?" Tanya Lord.
"Saya dengar Miho sang Fosch, terkena suatu hal yang mematikan. Hingga akan membunuhnya. Jadi mereka berdua pergi mencari cara untuk menghentikannya" sambung Ludis.
Lord terdiam. Ia merasakan aura yang kuat dari arah mansion Sang Noblesse.
"Seirin S. Loyard"
"Ya Lord" sahut Seirin seraya memberi hormat.
"Pergilah ke Mansion sang Noblesse. Dan lihat keadaannya"
"Keinginanmu adalah perintah untukku, Lord.."
Seirin pun pergi meninggalkan kastil Lukedonia menuju Mansion.
Bersambung
Pendek ya? Hehehe..
Iseng aja sih, biar penasaran aja. Sebenernya ga.
Dan harusnya ini update tiap kamis. Tapi karena Kamis itu hari yang paling melelahkan setelah Senin.
Jadi males update ._.
Oke semalem juga ketiduran lagi ngetik, hahaha..
Thanks for reading, comment vote and follow!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro