TG-PTR Ch. 03 : Pengkhianatan
Lagi, Kaisar Xen memberikan serangan ke arah sebaliknya yang dengan mudah Len Xiu hindari. Begitu seterusnya, ia tetap saja menyerang Len Xiu dengan brutal. Berbagai teknik dan kemampuan kultivasi Iblisnya Len Xiu akui memang hebat. Terlihat memiliki konsentrasi energi spiritual yang pekat, tetapi masih banyak celah di dalamnya.
"Kau tidak melakukan tahap demi tahap untuk menaikkan tingkat kultivasimu dengan baik ya ...," ucap Len Xiu seketika setelah mengamati kekuatan Kaisar Xen dalam beberapa waktu yang singkat.
"KAU!" Respon yang ditampilkan oleh kaisar Xen ternyata sesuai dengan perkiraan Len Xiu. Kemampuan Kaisar Xen saat itu karena jalan pintas, tidak dengan pengorbanan yang berat dan mematikan.
"Bodoh." Len Xiu menggaruk kepalanya yang terasa gatal untuk sesaat, "kau tahu? Aku akan memberitahumu sesuatu yang mengejutkan. Kultivasi Iblis itu dapat mencapai tingkatan surgawi tak terbatas hingga ranah keabadian yang sangat mustahil sama seperti kultivasi suci. Akan tetapi ... hal itu akan berjalan maksimal jika kau melakukannya dengan tekun, sabar dan, dapat melalui petaka surgawi, hampir sama dengan kultivasi suci yang aku lalui. Namun, lihatlah dirimu. Mengapa memilih jalan pintas dengan hasil yang tak maksimal seperti itu?"
Len Xiu berdiri seraya memperhatikan Kaisar Xen yang sedang menampilkan ekspresi terkejut. Tatapannya mengarah pada tangan Kaisar Xen yang semakin mengerat pada gagang pedang di genggaman tangan kanannya.
Memang terdengar aneh ketika kultivasi iblis harus dijalankan seperti kultivasi suci, tetapi ... begitulah adanya. Entah mengapa memang keduanya hampir mirip. Kultivasi iblis yang seharusnya bisa digunakan dengan curang dan memiliki kekuatan tak terkalahkan, nyatanya harus dilakukan tahap demi tahap. Bukankah itu terlihat lucu? Aku juga tak tahu mengapa para immortal dan dewa menciptakan hal itu.
Meskipun begitu, len Xiu pun tak tahu bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Lagi pula itu tak akan menguntungkan untuknya terkecuali Len Xiu ingin mendalami kultivasi iblis tersebut.
"Haah ...," hembusan napas pasrah terdengar dari arah Len Xiu. Dalam sekejap, ia telah berada di hadapan Kaisar Xen.
"Aku beritahu sesuatu lagi." Len Xiu menurunkan tangannya yang tadi ia gunakan untuk menggaruk kepalanya seraya menatap lurus pada Kaisar Xen, "pada dasarnya, dua jalan kultivasi itu—kultivasi suci dan kultivasi iblis—adalah sama dan saling selaras satu sama lainnya. Berjalan bersisihan tanpa diketahui oleh siapa pun."
"Ba—bagaimana—"
"Yang membuatnya berbeda dan sangat dihindari oleh para Kultivator suci pada umumnya adalah sumber kekuatan tersebut. Sisi gelap juga sifat kebencian ataupun emosi manusia yang menyeramkan dan tak ada habisnya di muka bumi ini adalah sumber utama dari para penganut Kultivasi Iblis. Oh, satu lagi. Ia juga akan menggerogoti jiwa mu hingga tak tersisa. Jadi, bagaimana Kaisar Xen ... bisakah kau merasakannya?"
Sreng!
"Zhen tak membutuhkan nasihat dari orang sepertimu! Pencapaian Zhen hanyalah Zhen sendirilah yang memahaminya. Dasar bocah kurang ajar!"
Bam!
Len Xiu menatap ke arah belakang, pilar batu yang berada di belakangnya meledak hingga tak berbentuk. Syukurlah— "Uuughhh!" Seketika itu juga Len Xiu membeku di tempat. Perasaan sakit yang teramat sangat terpusat di jantungnya.
Napas yang semula tak ada masalah kini terasa sesak seakan ada yang meremas pau-parunya. Keheningan yang menyeramkan langsung tercipta di sekitar Len Xiu, perlahan kepalanya menunduk, ia menatap pusat rasa sakit yang tiba-tiba saja muncul.
SIALAN! batin Len Xiu. Kedua matanya membulat sempurna saat melihat mata pedang berwarna hitam dengan aura mengerikan menguar tepat di dada kirinya. "Hooakkh!" Darah segar tersembur dari mulut Len Xiu.
"Pertahananmu mengendur, Jian Len Xiu?" Sebuah suara muncul tepat di belakangnya. Suara yang begitu familiar di telinga gadis tersebut.
"Lie ... Rong ...," panggil Len Xiu dengan susah payah. Tubuhnya benar-benar tak dapat digerakkan, seakan ada sesuatu yang mengikatnya dengan kencang.
"Kenapa? Ada apa? Bagaimana rasanya Jian Len Xiu?" Pria yang dipanggil Lie Rong oleh Len Xiu terus mengeluarkan pertanyaan yang membuat Len Xiu geram, tetapi gadis itu tak dapat berbuat apa-apa.
Dengan senyum miring yang tersungging, Lie Rong terus menekan pedang tersebut ke depan hingga Len Xiu merasakan sakit yang tak tertahankan. Semakin lama tubuh Len Xiu menjadi lemas, ia merasakan semua energi spiritualnya berpusat pada tusukan pedang di dada kirinya yang kemudian seperti terhisap ke dalam pedang tersebut.
Tunggu—tidak! Ini kan ... PEDANG IBLIS LEGENDARIS WEN! Len Xiu yang mulai menyadari jenis pedang tersebut langsung menatap tajam ke arah depan di mana Kaisar Xen berada di sana.
"Kau—hoaak!" Belum sempat Len Xiu menyelesaikan ucapannya, ia kembali memuntahkan darah dari mulutnya. Sedangkan pedang Jian Meng yang sudah tidak mendapatkan saluran energi spiritual dari Len Xiu terjatuh ke atas lingkaran yang ada di bawahnya begitu saja hingga menimbulkan dentingan yang cukup memekakkan telinga.
Tidak lama setelahnya Len Xiu yang juga sudah merasa semakin lemas mulai tak kuat menahan posisinya saat itu hingga akhirnya ikut terjatuh tepat di dalam lingkaran energi spiritual yang tidak aktif.
"Akh!" Kepala dan tubuhnya terbentur begitu keras pada lantai batu. Membuat rasa sakit yang timbul menjadi berkali lipat. Sungguh, jika saja Len Xiu memiliki energi spiritual yang cukup untuk mengeluarkan satu teknik ia pasti akan melakukannya. Hanya dengan sejentik jarinya, dua pria itu pasti akan mati mengenaskan.
"Kau terlalu meremehkanku, nona muda."
Benar, aku melupakan keberadaannya hingga tak menyadari jika sebenarnya sedari tadi aku tidak dapat merasakan energi spiritual miliknya menggunakan teknik pendeteksi yang kuaktifkan. Jangan bilang jika ia juga— Len Xiu mengangkat kepalanya susah payah.
"Benar sekali." Lie Rong berdiri tepat di hadapan Len Xiu seraya bertepuk tangan. Sedangkan Kaisar Xen yang sejak tadi menggunakan teknik peringan tubuh kini mendarat perlahan di belakangnya, kemudian berjalan mendekat ke arah Len Xiu. Lie Rong yang berada di hadapan Len Xiu pun segera menyingkir seraya memberikan hormat kepada Kaisar Xen.
"Dia adalah salah satu boneka iblis setiaku." Senyum sinis tercetak jelas di bibir Kaisar Xen. Ini benar-benar memuakkan! rutuk Len Xiu dalam hatinya.
"Meskipun telah berada di tingkat surgawi dan menjadi Kultivator Dewa, kau tetaplah manusia yang belum menjadi seorang immortal. Jadi, pedang inilah satu-satunya benda yang dapat membunuhmu dengan mudah. Pedang Iblis legendaris Wen yang sudah susah payah Zhen dapatkan!" ucap Kaisar Xen yang diakhiri dengan tawa menggelegar ke segala penjuru, membuat Len Xiu semakin merasa sakit di kepalanya, bahkan penglihatannya pun telah memudar.
Dia memang benar, aku hanyalah manusia biasa, tetapi aku benar-benar membencinya. Tak hanya kau saja yang mengetahui pedang itu, batin Len Xiu.
Gadis itu tahu, dia bahkan lebih mengetahui Pedang Iblis legendaris Wen tersebut. Pedang iblis tertua yang dapat berkultivasi dengan sendirinya, mengandung racun paling mematikan dan juga ilmu iblis terlarang tingkat tinggi.
Juga satu-satunya pedang yang tidak mudah untuk ditaklukkan karena meminta bayaran yang sangat tinggi sebagai imbalan atas memilikinya. Ketika pedang tersebut dihunuskan ke tubuh, maka ia akan menyerap seluruh energi spiritual dan juga darah milik tubuh yang terhunus tersebut.
Secara perlahan racun akan menyebar, mematikan saraf di tubuh, sehingga tubuh tersebut tak dapat bergerak barang sedikit pun, merasa lemas seiring berjalannya waktu. Kemudian menghilangkan semua kendali indra di tubuh, hingga kau mati karena darah dan energi spiritualmu telah terhisap habis. Maka dari itu tidak ada darah yang keluar dari luka yang terhunus oleh Pedang Iblis legendaris Wen.
"Selamat tinggal. Zhen akan mengambil seluruh Sekte Jian Meng dan tebing curam yang tersembunyi itu, sesegera mungkin akan menjadi milik Zhen."
Len Xiu terdiam, ia tak dapat melakukan apa pun. Penglihatannya yang semakin memburuk membuatnya menyadari betapa tak bergunanya ia saat itu. Sungguh, kekuatan yang ia capai dengan mati-matian sampai sekarang seakan tak ada apa-apanya jika sudah berada di ujung kematian. Bukankah ini menandakan bahwa aku masih sama seperti manusia fana? pikir Len Xiu di sela-sela tubuhnya yang terlentang tak berdaya.
Netra hitam itu kini telah berubah menjadi abu dan perlahan terpejam. Aku hanya ingin balas dendam, tapi kenapa malah aku yang mati? Setidaknya, aku akan mencari kalian berdua ataupun keturunan kalian dan membalaskan dendamku di kehidupan yang akan datang. Lihat saja kau Kaisar Xen dan Lie Rong, tekad Len Xiu dalam hati.
"Hooak!" Sialan.
"Kau ... dasar ... pengkhianat, Lie ... Rong!" geram Len Xiu tak tertahankan untuk yang terakhir kalinya dengan mata terpejam.
Napasnya tercekat di ujung tenggorokan, hingga akhirnya Len Xiu benar-benar tenggelam dalam kesunyian dan kegelapan yang tak berujung. Mereka telah menyambutnya dengan penuh kebahagiaan, merentangkan sayap hitam mengerikan dengan senangnya hingga memeluknya begitu erat. Membawanya pada keabadian tak berujung.
.
.
Bersambung.
.
Naskah :
Jakarta, 07 Juli 2020.
Publish :
Jakarta, 31 Agustus 2020.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro