Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

36 - Janji Jiwa

Hai!!!

Masih ada yang melek?

Vote dulu bosku. 🤠

Kita lanjutin yang kemarin. Jangan lupa baca sampai bawah karena ada informasi menarik.

Ada typo tolong kasih tahu

Play: SYML - Flags

***

Chapter Spin Off

***

***

Ketika yang lain panik memandangi jasad Juno, Bahri justru berusaha fokus pada solusi yang harus dia ambil. Juno saat itu sedang terbaring di hadapannya. Benar-benar sudah menjadi jenazah. Meninggal.

Dalam kepala Bahri semua mantra berkelabat. Dia berusaha mencari mantra apa yang sesuai untuk menghadapi situasi ini. Lalu dia memeriksa badan Juno sekali lagi. Tapi hal yang aneh adalah suhu jasad Juno berubah hangat. Tidak dingin seperti beberapa menit yang lalu waktu tubuhnya diangkat dari dalam air. Sayangnya, semua tanda-tanda kehidupan tidak ada. Napas masih kosong, jantung masih diam, apalagi nadi yang tak ada denyut sama sekali. Bahkan, tubuh Juno tidak kaku seperti mayat pada umumnya.

"Juno nggak benar-benar mati," kata Bahri kemudian dengan perasaan tak menentu.

Sontak semuanya terkejut dengan pernyataan Bahri.

"Ini fenomena suri," ungkapnya lagi. "G-gue nggak begitu yakin. Tapi kalau dilihat dari keadaan jasad Juno yang menunjukkan perubahan, bisa jadi ini cuma suri."

"Maksud lo?" tanya Nic.

Bahri lalu mendongak ke arah mereka yang menunggu penjelasan. "Orang yang sudah meninggal akan cepat menunjukkan proses pembusukan begitu tubuhnya tersentuh air. Ini kita kurang lebih hampir setengah jam nemuin Juno. Tapi jasad Juno bukannya semakib pias, justru malah berubah hangat. Dan lihat deh badannya, nggak kaku. Cuma lemas."

"Gue belum ngerti maksud lo pada intinya," ujar Nic lagi.

"Intinya jiwa Juno masih mengapung di sekitar sini atau sedang diperjalankan pada pengalaman tertentu. Bisa jadi jiwanya sedang terperangkap. Bisa jadi jiwanya sedang kebingungan untuk kembali. Bisa jadi ... intinya," Bahri terdiam sesaat. Lalu dia menoleh ke arah Rosie. "Harus ada jiwa lain yang menjemput Juno kembali."

Semua yang mendengar tidak paham maksud Bahri kecuali Rosie. Rosie paham maksud Bahri. Bahwa jiwa yang tahu urusan ini adalah milik siapa pun itu yang paham perihal suri. Dan itu Bahri. Jiwa unicorn bisa melakukan itu. Keluar dari jasad dan melakukan pencarian jiwa untuk membuat kesepakatan.

Rosie tertegun.

"Lo punya mantranya?" tanya Dani.

"Ada," jawab Bahri. "Tapi mantra itu cuma bisa dipakai satu kali oleh penggunanya."

"Kenapa?"

"Karena begitu mantra tersebut dirapalkan, maka jiwa penggunanya akan keluar dari tubuh, dan nggak akan pernah kembali."

"Maksud lo penggunanya akan mati?"

"Satu nyawa dibayar satu nyawa. Juno bisa kembali, tapi pemakai mantra itu nggak bisa."

"Dan lo nggak lagi mikir mau jadi sukarelawan, kan?"

"Juno harus selamat, Dan," Bahri mengatakan itu dengan wajah sungguh-sungguh. Meski di sebelahnya ada Rosie yang sedang tak karuan.

"Nggak! Nggak boleh ada yang berkorban di sini," kata Rosie. "Kalau Juno meninggal, pasti masih ada Sinestesian lain yang bisa gantiin dia."

"Terus kamu pikir siapa yang bisa gantiin dia?" tanya Bahri serius. "Nggak ada. Buku kunci itu sudah mengatakan hal yang pasti. Juno harus tetap hidup."

Air mata Rosie meleleh ketika dia menggeleng. "Oke, jangan lo yang berkorban. Kita punya ribuan Adrian dan bisa kita korbankan salah satunya."

Semua Adrian kompak terkejut.

"Tunggu, tunggu, tunggu," pemimpin Adrian mendekat. "Kita memang ada ribuan, tapi kita satu jiwa. Kalau ada salah satu yang mati di antara kami, itu tak berarti satu jiwa hilang. Kami satu dalam ribuan. Dan kalian tega membantai kami semua untuk untuk satu nyawa?" tegas pemimpin itu.

Semuanya bingung.

"Cuma gue yang bisa melakukan ini. Kalian nggak punya mantra itu," sergah Bahri.

"Nggak!" Rosie berkeras. Nggak boleh ada satu pun di antara kita yang berkorban! Ini kematian! Kenapa kita nggak berpikir kalau kematian Juno adalah takdir dia sendiri? Dan sekarang kita sedang berdebat seolah takdir yang paten ini bisa diubah?" Rosie semakin tinggi intonasinya pada tiap kata yang dia ucapkan. "Denger, ini semua terjadi karena ada Lana yang mengutak-atik masa lalu. Paradoks. Dan ini adalah harga yang harus dia bayar! Bukan kita!"

"Juno lebih penting dari pada nyawa siapa pun di antara kita!" Bahri berteriak. Air matanya sudah berderai karena membayangkan semua hal buruk yang mungkin akan terjadi kalau Juno usai.

"Ri, plis," Rosie menyentuh pundak Bahri. "Ini bukan tanggung jawab kita."

"Tunggu," Aul berkata di antara ketegangan para Sinonim. "Kata malaikatku Mas Bahri benar. Jiwa Juno sedang terperangkap. Sedang ada negosiasi sengit antara malaikat Juno dan maut."

Semuanya terkesiap.

"Kalau memang ini cuma suri. Mungkin seharusnya kita tunggu sampai Juno benar-benar bangun. Maksud gue ... kalau dia memang cuma suri." usul Dani.

Usul itu disepakati oleh semuanya. Kecuali Bahri yang sedari tadi masih duduk di sebelah Juno dan menatap wajahnya. Dia tahu Juno lebih penting dari pada Sinonim. Dan Bahri sudah memiliki tekad untuk menukar jiwanya demi pengembalian jiwa Juno. Dia sudah berhasil mengingat mantra panjang yang mesti digunakan.

Satu jam lebih mereka menunggu, namun Juno tak kunjung kembali. Bahri khawatir. Dia semakin cemas. Sementara yang lain sedang sibuk mempersiapkan skenario untuk memulangkan jasad Juno.

Rosie yang duduk di sebelah Bahri berkata, "Jangan pernah berpikir untuk melakukan itu, Ri."

Bahri tidak menjawab. Dia hanya menoleh dengan wajah berderai. Lalu tersenyum getir.

Keputusannya sudah bulat. Bahri memejamkan mata dan mulai merapalkan mantra pertama.

"Ri!" seru Rosie.

Mantra yang dirapalkan pertama kali menciptakan sebuah dinding kubah hijau transparan yang menaungi Bahri dan Juno. Kubah yang perlahan terbentuk itu mengurung keduanya. Sementara itu Rosie yang berada di luar kubah sama sekali tak bisa mengganggu Bahri. Kubah itu tak tertembus. Rosie hanya bisa berteriak, menangis, berusaha mengurungkan niatan Bahri untuk mengorbankan diri. Dan semua Sinonim pun Aul lantas sama-sama menggedor kubah itu. Namun Bahri sudah bertekad.

Rosie menangis meraung-raung di luar kubah. "Siapa pun tolong gagalkan ini!"

Namun tak ada yang mampu.

Bahri sudah dalam posisi duduk bersimpuh di sisi Juno. Kedua telapak tangannya disentuhkan pada dada Juno. Lalu mantra panjang itu dirapalkan. Dengan sendu yang menyiksa, Bahri membisikkan mantra itu dengan sabar. Dia tahu ini tidak adil buat Rosie. Tapi keadilan lebih besar milik Juno yang sebenarnya adalah korban dari semua kecelakaan paradoks ini. Juno harus mengambil kesempatan kedua. Juno harus hidup.

Mereka yang berada di luar kubah itu tak henti-hentinya menggedor. Mereka panik dan berteriak memanggil-manggil Bahri. Namun Bahri sudah terlalu jauh. Perlahan tanduknya bersinar lebih terang dari sebelumnya. Lalu dia mulai merasakan itu. Proses perpisahan jiwa dengan jasadnya. Tak lama kemudian semua menyaksikan tubuh Bahri yang berubah menjadi wujud aslinya. Sebujur jasad unicorn yang jatuh terbaring di sisi Juno. Jiwa Bahri telah keluar. Dia berkorban.

Kubah itu menghilang dan tidak ada yang tahu harus berbuat apa. Rosie semakin menjadi-jadi tangisannya. Bahri sudah pergi. Jiwanya berkelana mencari jiwa Juno. Sebuah pertukaran jiwa yang dilakukan Bahri demi Juno. Kekacauan paradoks yang menjalar ke mana-mana.

Namun sekali lagi itu seolah tak berhasil. Baik Juno mau pun unicorn itu sama-sama terdiam. Keduanya tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Hanya dua jasad kosong yang ditinggalkan Jiwanya.

Tidak ada yang tahu. Apakah pengorbanan Bahri akan berhasil, atau justru membunuh satu nyawa lagi.

***

***

Hufff. It can't be like that. 😣

***

Guys. Simak baik-baik.

Spin off Juno yang menceritakan tentang Sid akan saya rilis tanggal 15 Februari 2020 atau Sabtu ini di akun Wattpad saya.

Saya sudah riset keras untuk menyempurnakan konsep Sid. Akhirnya berhasil dan yang tadinya berjudul Sendu Gurau kini berubah jadi Under Your Spell yang artinya Dalam Pengaruh Mantra. Dan cerita ini bakal Fantasi bangetttt.

Kenapa kok malah Spin off dulu dan bukan Sekuel? Karena kalau sekuel dulu nanti jadi bocor banyak Juno versi bukunya. Jadi lebih bijak kalau Sid dulu.

Ini blurbnya. Simak baik-baik:

Under Your Spell
"Dalam Pengaruh Mantra"

Sejak keterkaitannya dengan masalah
paradoks Lana, mau tak mau Sidney harus terlibat dengan urusan para Sinestesian, Sinonim, dan Antonim. Dia menjadi salah satu manusia biasa yang tahu tentang keseimbangan kosmos yang sedang terancam.

Kemampuan otaknya yang tak begitu jenius membuat Sid cukup ceroboh ketika bereaksi pada setiap fenomena aneh yang ditemuinya. Apalagi ketika dia bermasalah dengan Lexi, pemilik Lexical-gustatory Synesthesia yang berorientasi pada komunikasi lintas dimensi. Satu rahasia besar Lexi dipegang oleh Sid. Namun untuk
membebaskan diri, Lexi harus mengabulkan permintaan gila Sid. Yaitu, menghidupkan Olin kembali.

Akankah kecelakaan paradoks terjadi
kembali? Apakah kunci monitoring
keadaan Dennias justru ada pada Sid? Di mana Juno saat itu?

Ini tentang Sid, pemegang kunci pintu Remember Me yang baru.

#UnderYourSpell #DalamPengaruhMantra
#PlotTwistGila

***

Ingat, Sabtu ini pukul 19.00 di akun Wattpad saya.

Juno sudah selesai saya tulis dan akan selesai diunggah pada 28 Feb serentak sama Alan dan Naga. Jadi biar kontinyu, maka saya sarankan kalian langsung nyambung ke spin off. Karena cerita Sid masih punya benang merah sama cerita Juno.

Oh iya, akun khusus Under Your Spell udah ada. Semua trivia dan informasi kedepannya akan di-update di akun IG ini 🤙🏻

@uys.story


Silakan difollow.

Di Spin off ini saya akan lebih gila imajinasi Fantasinya. Stand by di sini juga TheReal_SahlilGe

See you.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro