17 - Jika dan Hanya Jika
***
Tahu nggak? Saya nulis bab ini 6 jam nonstop. Sampai pusing bolak-balik buka file referensi riset sama outline. Dan kalian bacanya bakal cuma beberapa menit doang. Hmm. Kebangetan dan jahat pokoknya kalau nggak ngasih bintang atau komentar. Pengin ngambek, tapi sesayang itu saya sama kalian makanya nggak jadi.
Yep! Yang ikut GA rame sangat. Seneng deh. Pokoknya seharian kemarin Kakanda sudah menggolongkan komentar-komentar kalian biar mudah dipilih pemenangnya. Hehehe. Siap komentar-komentar lagi kan? #GiveawayDay2
Yang masih bertahan ikut Giveaway silakan absen. Um, absennya apa ya? Absennya doain saya aja deh. Hehe. Tapi doainnya dalam hati aja. Nggak usah ditulis di komentar. Nanti saya aminkan dari jauh. Dan semoga Allah mengijabah dengan mudah.
Saya juga berdoa, semoga 2020 nanti adalah tahun yang membanggakan untuk siapa saja yang baca tulisan ini. Semoga kalian dijauhkan dari segala kesusahan, diselamatkan dari orang-orang curang, dihindarkan dari penyakit, yang sakit semoga sembuh, yang punya hutang semoga lunas, yang pengin masuk PTN impiannya semoga terkabulkan, yang UN semoga hasilnya super bagus, yang pengin nikah semoga disegerakan, yang masih sendiri semoga mendapat momen pertemuan dengan cinta sejati secara epik nan apik, yang punya masalah semoga terselesaikan, yang lagi konflik sama seseorang semoga menemukan damai, yang lagi punya usaha semoga labanya besar nan halal, yang punya beban pikiran semoga lekas tenang, yang masih nganggur semoga cepet dapat kerjaan, yang udah punya kerjaan semoga gajinya naik dan dapat promosi, yang lagi ngerjain skripsi semoga lekas sidang, dijauhkan dari bencana, dijauhkan dari kesedihan, dikuatkan keimanannya, lebih banyak lagi ibadahnya, rezekinya melimpah ruah dan badannya sehat walafiat. Dari saya, untukmu dan keluargamu. (Aamiin).
...
Anggap saja GIF di bawah ini adalah saya ketika ngasih support untuk semua cita yang sedang kalian raih. Dan menyemangati hati-hati yang gundah.
Senin nggak seburuk itu kok kalau kamu ikhlas. Malah Senin adalah salah satu hari favorit saya selain Rabu dan Kamis. Karena proyeksi sinestesia saya menandai Senin dengan warna kuning, cerah, berenergi, dinamis, kendati memang Senin terasa licin. Licin gimana? Susah dijelaskan. Serius, Senin itu warna nuansanya cakep. Jangan malas.
#KeepSpreadingPositiveEnergy
Kalau saat ini kalian sedang gundah, sedih, berputus asa, dan seperti tidak ada orang yang peduli. Ingat doa saya tadi. Saya tidak tahu kalian, kalian tidak tahu saya. Tapi saya yakin, kalian orang baik dan sedang berjalan di atas titian waktu menuju versi kalian yang luar biasa. You know what? It's my pleasure to tell a story for you. Kalau cerita ini tamat, yang pasti saya bakal kangen momen-momen bercerita buat kalian.
______________________
Oh iya, saya mau tahu. Kalian pernah ajak temen buat baca Juno juga nggak?
Kalau belum, ajakin deh sekarang-sekarang. 🤧 Karena bakal ambyar total ending cerita ini. Hiks.
___________
Bab 17 bakal makin greget imajinasinya kalau kalian sambil dengerin ini. Percaya sama saran saya 🙂. Di Spotify ya.
***
___________________
***
CHAPTER 17
[Estu Herjuno]
Ada beberapa informasi yang akhirnya gue tahu dari buku itu:
Pertama. Lana berbohong. Ternyata dia datang dari masa depan dan bukan dari zaman gue. Itu mutlak bikin gue kecewa! Maksudnya apa-apaan? Dia muncul dan membuat gue jatuh cinta, lalu pergi begitu saja ketika gue sedang jatuh-jatuhnya pengin bisa hidup selama mungkin sama dia. That was not fair!
Kedua. Karena gue salah fokus sama jawaban tentang Lana sebagai pengelana waktu yang celaka. Setelah gue tanya lebih detail pada buku, ternyata saat ini dia sedang melompat 50 tahun ke masa depan dari zamannya. Yang mana itu berarti berjarak 73 tahun dari zaman gue saat ini.
Ketiga. Gue nggak jadi sebegitu kecewa ke Lana karena ternyata saat ini dia sedang menghadapi konflik besar di masa depan dan celaka. Maksudnya, terancam. Sebab, Lana akan tersangkut masalah dengan dimensi kelima yang nggak bisa dia tutup setelah dibuka lebar-lebar oleh sekumpulan paranormal ngawur yang dipengaruhi oleh Antonim.
Keempat. Dia tidak sendirian, melainkan bersama pasukan besar sinestesian yang sedang bertempur dan mengatur strategi melawan sebuah agresi pemusnahan populasi manusia. Dan Lana sedang jadi sinestesian yang paling diburu ―selain Dennias― karena ketahuan bisa membawa sinestesian-sinestesian kuat dari berbagai zaman untuk melawan kekacauan besar tersebut.
Kelima. Sinonim adalah energi baik yang sifatnya linier dengan sinestesian tertentu. Bermateri seperti roh yang lebih suka bersemayam di tubuh flora dan fauna. Mas Bahri adalah unicorn yang dihinggapi Sinonim. Dia dulunya seekor unicorn. Tidak berbeda dengan beberapa ikan yang dihinggapi Sinonim lantas berubah menjadi duyung. Namun tidak semua binatang dan tumbuhan yang dihinggapi Sinonim lantas beralih wujud. Sebagian besar lainnya memilih diam dalam wujud asalnya sebagai binatang atau tumbuhan sebab Sinonim memiliki sifat yang pemalu. Lalu gue membuat dugaan bahwa, bisa jadi, banyak tumbuhan dan binatang yang sebenarnya bisa bergerak, berbicara, berubah wujud, serta berperilaku seolah memiliki akal seperti manusia.
Keenam. Antonim bermateri sama seperti Sinonim. Hanya saja energi roh Antonim negatif dan lebih suka mengintimidasi Sinonim. Itu sebabnya, para Antonim lebih banyak bersemayam dalam tubuh manusia yang bertabiat buruk. Misi Antonim adalah memusnahkan binatang dan tumbuhan sehingga Sinonim bisa punah juga. Dan gue jadi nggak heran ketika zaman sekarang banyak manusia rakus yang terus-menerus mengeksploitasi kekayaan alam. Parahnya lagi, masa di mana saat ini Lana sedang berada, Antonim mulai mempengaruhi manusia yang bertabiat buruk untuk melakukan agresi secara keterlaluan. Termasuk ide senjata perekayasa bencana dan nuklir.
Ketujuh. Antonim juga mendapat dukungan dari pasukan besar-besaran yang berasal dari dimensi kelima. Dan pada titik ini, agresi Antonim juga malah berimbas pada kepunahan manusia juga.
Begini. Sejak zaman dahulu kala, orang-orang Yunani sudah hidup berdampingan dengan kisah-kisah mitos yang akhirnya melegenda. Gue pernah bertanya-tanya. Kenapa orang Yunani sangat hebat membuat dokumentasi tentang makhluk-makhluk mitologi yang konon 'hanya mitos', tetapi bisa sedetail itu? Rupanya, bermilenium-milenium yang lalu, mereka adalah makhluk dari dimensi kelima yang berhasil masuk ke dimensi manusia untuk mengambil alih bumi sebagai tempat tinggal mereka.
Dan, Lana sangat keliru. Sinestesian bukan muncul sejak satu abad terakhir. Melainkan, manusia-manusia dengan berkat sinestesia hebat pernah ada sejak zaman dahulu. Hanya saja, mereka punah setelah pertempuran hebat dan salah satu sinestesian berhasil mengunci sisanya ke dalam dimensi kelima. Generasi sinestesia memang baru muncul kembali di rentang satu abad ini sebab akan datangnya gejolak besar di masa depan yang terulang kembali. Yang mana, gue curiga gejolak itu sedang terjadi pada zaman di mana Lana sedang pergi sekarang.
Sinestesian generasi sekarang tidak ada yang tahu tentang ini! Bahkan mereka nggak tahu kalau ada Sinonim dan Antonim yang bisa melihat tanda-tanda Sinestesian juga.
Kedelapan. Gue juga mendapat informasi dari buku itu tentang makhluk-makhluk yang menjadi pengacau di masa depan. Mengerikannya, mereka adalah klan raksasa jahat yang sempat terabadikan dalam literatur mitologi Yunani kuno dan yang dulu berhasil terkunci di dimensi kelima. Di antaranya adalah: Gegenees, kaum raksasa bertangan enam yang hobinya menghancurkan dan berjumlah banyak. Orion, spesies raksasa pemburu manusia, yang konon telah dikunci oleh Zeus di angkasa sebagai rasi bintang dan siap memberontak turun kembali, karena penjagaan mantra Zeus sudah melemah. Dan yang terakhir adalah Geryon, raksasa berbadan tiga dengan empat sayap. Belum lagi, ada senarai nama-nama klan raksasa bawah tanah yang, sumpah, gue nggak ingat apa saja nama-nama mereka! Tetapi yang jelas mereka sangat mengerikan dari gambar-gambar gerak yang gue lihat di buku itu.
Selama ini gue meyakini makhluk-makhluk itu hanya mitos sampai akhirnya buku itu memberitahu. Ternyata mereka pernah ada dan sekarang di zaman gue masih terkunci di dimensi kelima. Sementara di masa depan mereka sedang (berhasil) memberontak kembali, dan terpengaruh oleh Antonim untuk kembali mengambil alih peradaban di bumi.
Fix, ini parah. Antonim, bangsa jin, dan kaum raksasa menurut gue akan menjadi kombinasi mengerikan untuk jadi musuh manusia di masa depan. Bahkan gue nggak yakin militer yang dimiliki seluruh negara bakal efektif melawan mereka. Apa kabar pasukan militer yang merancang senjata perekayasa bencana kalau akhirnya mereka musnah juga?
Ada satu hal yang membuat gue tegang sekaligus ingin tertawa. Di masa depan, kaum Jin punya dendam besar dengan manusia karena ... serius, mereka dendam sebab bangsanya sering dilecehkan oleh ... YouTuber yang suka memburu mereka untuk dijadikan konten dan dipertontonkan. Pada akhirnya, semua ini adalah sebab akibat dari ulah manusia juga.
Kesembilan. Kekacauan mungkin bisa dilawan oleh para sinestesian. Kendati demikian, yang bisa mengembalikan makhluk-makhluk itu dan menguncinya hanyalah sinestesian yang menguasai dimensi. Dengan kata lain, itu adalah gue.
Kesepuluh. Kemunculan sinestesian dengan kekuatan seperti gue dikatakan sebagai pertanda buruk, bukan bermaksud bahwa gue yang membawa pengaruh buruk itu. Melainkan, semesta mewariskan kembali sebagai sinyal atau pertanda tentang kekacauan di masa depan dan sedang bermaksud mempersiapkan gue untuk itu. Gue tahu semua kekuatan dan kemampuan yang gue miliki dari buku itu juga.
Gue ingin marah entah kepada siapa! Kenapa harus gue yang secara fisik sangat lemah ini yang diwarisi tanggung jawab itu?
Gue membelesak di sofa. Sekujur tubuh panas dingin. Keringat banjir.
"Cahaya tak pernah salah memilih tempatnya sendiri pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ingin mereka tinggali." Malaikat gue berujar lagi.
"Gue nggak ngerti kenapa sih lo selalu bisa terdengar tenang dengan semua kekacauan yang sedang terjadi ini?" kata gue kesal ke suara itu. Whatever. Gue seperti orang gila yang ngomong sendiri.
"Bukan sedang, melainkan keniscayaan di masa mendatang."
Sumpah, gue pengin nangis karena stres. Berharap semua ini hanya prank.
"Oke, itu memang di masa depan. Dan gue hanya akan mengalami semua kekacauan itu jika dan hanya jika gue melompat ke sana juga. Karena gue sudah tahu apa yang akan terjadi di masa depan ―kalau itu beneran terjadi― maka gue nggak akan pernah mau pergi atau dibawa ke sana. Kekacauan itu bukan di zaman gue, oke? Kenyataannya, detik ini belum terjadi apa-apa. Juga, bukan salah gue ketika Lana melompat ke masa depan dan terlibat dengan semua kekacauan itu. Apalah itu kecelakaan paradoks. Gue nggak peduli. Itu salah dia yang muncul di zaman gue, memesona gue, bikin gue naksir sejadi-jadinya, lalu hilang tiba-tiba dan menghapus ingatan semua orang entah dengan cara bagaimana!"
Gue ngos-ngosan.
"Satu lagi. Mungkin buku ini cuma sedang mendongeng dan mengada-ada."
Lalu gue menutup buku itu dan berdiri.
"Tentang Mas Bahri. Uh!" Gue mengerjap. "Ternyata selama ini gue akrab sama kuda poni?"
"Unicorn."
"Terserah! Intinya dia aneh. Dia hafal banyak mantra karena punya buku mantra kuno." Gue hendak menyimpan buku itu di rak, tapi gue urungkan karena nggak aman meski Papa udah jarang main ke perpustakaan pribadi kami.
"Kau akan terbiasa. Bahri baik."
"Dan sekarang lo ikut-ikutan bilang Bahri baik." Gue menggeleng tak habis pikir. Mulai bersikap seolah malaikat gue adalah teman dekat yang bisa bebas gue protes. Lalu gue berjalan ke arah pintu.
Sebuah keanehan terjadi bahkan sebelum gue menyentuh gagang pintu. Dari jendela yang terbuka, tiba-tiba muncul sulur-sulur tanaman mawar rambat. Gue berhenti melangkah. Sulur itu terus merambat sampai masuk ke dalam ruang perpustakaan. Jantung gue berdentum. Kemudian sulur itu berkumpul sampai membentuk seperti semak manusia persis di depan gue. Tak lama kemudian sulur-sulur itu mengurai dan secara perlahan berubah menjadi sewujud perempuan muda yang cantik seumuran Kak Fe. Dia mengenakan blouse merah terang dengan celana kulot abu-abu. Tersenyum. Cuman, bagian tangan dan kakinya masih berupa sulur mawar rambat lengkap dengan beberapa kelopak yang mekar. Dia belum berubah menjadi wujud manusia secara utuh.
"Gue Rosie," katanya dengan nada bicara meyakinkan. Bukan tipikal cewek lemah dari garis wajahnya. "Gue Sinonim seperti Bahri. Dia sudah cerita tentang lo. Dan kita perlu bicara," katanya.
Gue masih nggak bisa bicara. Plis! Kenapa sekarang jadi bermunculan orang-orang baru dan aneh yang nggak gue kenali sama sekali?
Belum juga gue menjawab, pintu terbuka dan itu Sidney yang baru pulang membawa makanan. Sid bahkan belum menyadari kehadiran Sinonim bernama Rosie itu, ketika tiba-tiba sulur di tangan Rosie memanjang dan menyabet badan Sid hingga dia terlempar kuat-kuat ke rak buku. Sid tak sadarkan diri seketika.
"Lo kenapa nyerang temen gue?" gue berseru karena kaget sekaligus khawatir sama Sid.
"Gue nggak sengaja! Dan terkejut karena ada manusia biasa yang lihat gue dalam wujud seperti ini," jawabnya yang perlahan mulai sempurna wujud manusianya.
Gue lalu bergegas menghampiri Sid yang terkulai di lantai tertimbun buku-buku.
"Sid!" gue menyingkirkan semua buku dari badannya. Lalu menepuk-nepuk pipi Sid berusaha mencari kesadarannya. Sayangnya, mawar meski rambat tetaplah berduri. Baju Sid sampai terkoyak hingga perutnya memilik luka sabetan yang cukup parah. Gue panik.
*****
_______________
*****
Bagaimana pendapatmu dengan bab ini? Bisa dipahami?
Duh, Sid mah kalau nongol nggak tahu sikon! 😭
Mari kita berdoa semoga Sid baik-baik saja. Soalnya itu kuat banget dia terlempar dan tulang punggungnya otomatis kebanting. 😷
Sudah paham kan apa itu Sinonim dan Antonim? 🦄🌹|🔥🌀
Saya mau tanya. Kalian pengin baca adegan perlawanan agresi di masa depan tak?
Apa yang ingin kamu tanyakan pada buku itu jika dan hanya jika buku itu benar-benar ada di tangan kamu?
Menurut kalian, Juno bakal luluh dan mau mempersiapkan dirinya untuk peristiwa besar di masa depan nggak?
Dengan catatan, kalau Juno bakal tetap hidup, ya. Karena bawaannya saya pengin bunuh banyak tokoh biar kalian nggak bahagia.
Oh iya guys. Keterlibatan Juno dengan pertempuran para Sinestesian di masa depan itu tergantung kemauan Juno, ya. Kalau Juno nggak mau, ya yang jelas Dennias bakal mengambil alih narasi di sekuelnya. 🌪️ Sekuel cerita ini bakal lebih super fantasinya.
Yang harus dicatat adalah, cerita ini fiksi.
Sampai jumpa lagi di hari Kamis.
Terimakasih sudah menyempatkan untuk baca. 🙂
Keep in touch:
IG @sahlil.ge
Wattpad TheReal_SahlilGe
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro