Bab 6
Nong Ram Lucu
King Pov
“King! Kemarin aku mendengar mobilmu mencium lampu jalanan ya?” Tanya Bohn.
“Mencium pantatmu!” Gerutuku saat Bohn mengatakan hal itu.
Kemarin aku merasa pusing karena aku minum susu asam atau hal itu karena sinar matahari yang terlalu terik, aku juga tidak tahu. Yang aku tahu adalah mobilku sudah menabrak lampu jalanan dan berhenti… 😞
“Bagaimana caranya kamu bisa datang ke kampus hari ini?” Tanya Tee.
Kami saat ini sedang duduk makan mangga yang Tee bawa. Aku merasa sedikit terkejut bahwa hari ini dia membawa mangga biasa saja. Ketika aku bertanya padanya, dia berkata mendapatkan mangga ini dari Jeff.
Oh Jeff.. Tunggu, siapa Jeff? Ah.. lupakanlah..
“BTS/ Skytrain..” Jawabku.
Menggunakan BTS tidak terlalu buruk juga menurutku. Hari ini memang ada banyak orang tetapi hal itu terasa menyenangkan. Aku bisa merasakan suasa di pagi hari juga, tetapi semua orang di BTS itu menatapku. Tetapi aku tidak merasa malu, malah aku hanya bisa menertawakan diriku sendiri. Hahha..🤣
“Apakah nanti kamu ingin kembali bersama-sama denganku?” Tanya Tee.
Aku sungguh mempunyai teman-teman yang sangat baik. Aku sangat bersyukur memiliki dan mengenal mereka sebagai teman-temanku. Oh.. air mataku ingin mengalir saat ini.
Tetapi maafkan aku, aku belum membutuhkannya sekarang. Hari ini aku ingin melakukan petualangan! ☺️
“Tidak masalah.. Hari ini aku akan naik bis untuk bisa kembali ke kondominiumku..” Balasku.
Kondominiumku memang lumayan jauh dari Universitasku. Kedua orang tuaku selalu bertanya padaku kenapa aku tidak mau pindah ke dekat Universitasku saja. Sebenarnya jawabannya cukup mudah karena di dekat Universitasku sangat berisik dan aku tidak suka akan hal itu.
Kondomuniumku yang sekarang berada dekat sungai, di kelilingi oleh pepohonan dan rerumputan. Udaranya masih segar. Makanya aku memilih tinggal di kondominiumku itu.
Aku berpikir bahwa setelah aku lulus kuliah, aku akan pergi ke hutan untuk tinggal disana selama satu atau dua tahun. Setelah aku merasa bosan, maka aku akan kembali lagi kesini dan bekerja sebagai seorang Insinyur.. atau hanya bekerja. Tetapi aku lebih memilih untuk bekerja di lapangan atau negara lain.
“Bukankah di bis akan banyak orang yang berebut tempat duduk?” Tanya Tee lagi.
Yeah.. aku tahu hal itu dan itu sama sekali tidak mudah, tetapi tidak masalah. Tetapi jika aku bisa mendapatkan tempat duduk di dalam bis itu, maka aku akan merasa sangat bangga! 😁
“Aku sangat suka tantangan..” Balasku.
“Terserah kamu saja kalau begitu..” Balasnya.
Cuaca hari ini benar-benar sangat bagus. Aku tersenyum ketika angin bertiup dan aku bisa mencium bau air dan rerumputan di hidungku. Aku sangat suka akan wangi seperti ini. Apalagi bila hujan turun dengan derasnya dan aku sangat suka itu. Semua itu membuat aku merasa nyaman tetapi Tee berkata dia tidak suka bau seperti ini dan hujan hanya membuat semuanya berantakan… Aku tidak peduli dengan perkataannya. Apapun yang orang lain katakan, aku tidak peduli. 🙄
Aku berharap hari ini akan hujan..
“Itu kode juniorku..” Kata Tee.
Aku melihat kemana tangan temanku menunjuk. Itu memang benar-benar kode junior Tee. Ram sedang duduk dengan group teman-temannya. Kenapa aku sering melihat dia belakangan ini? 🤔
Di masa lalu, aku hampir tidak pernah melihat Ram. Sampai saat ini, Ram tetap tidak mau berbicara denganku. 😞 Hal ini benar-benar sangat gila. Aku sudah mencoba berbicara banyak dengannya sampai saat ini.
“Ayo kita temui mereka..” Kata Tee dan kami hanya mengikutinya.
Aku tidak menolaknya dan aku juga senang berbicara dengannya dan aku akan mencoba untuk menggodanya sedikit. Heheh. 😁
“Hei meung!”
Sialan Tee! Saat ini dia membuat suaranya seperti P'Jay, anak tahun ke tiga yang merupakan head hazer SOTUS. Aku tahu bahwa Tee dan P'Jay adalah saudara.
Aku melihat para junior kami sedikit terkejut saat mendengar suaranya itu dan aku juga sedikit terkejut. Meskipun begitu, aku menganggapnya lucu.
(NB: P'Jay bukan orang yang jahat, tetapi dia hanya berakting karena dia merupakan kepala SOTUS… Sebenarnya dia orang yang sangat baik.)
“Oui..P'Tee.. Jangan lakukan seperti itu lagi. Hallo P'King dan P'Bohn..” Kata anak yang berkacamata saat menyadari bahwa Tee bukanlah P'Jay yang mereka kira.
“Apa yang sedang kalian lakukan?” Kata Tee dan membungkuk untuk melihat apa yang mereka lakukan.
“Kami sedang mengerjakan tugas Phi..” jawab salah satu dari mereka.
Apakah mereka memiliki tugas lain lagi? Apakah mereka benar-benar sedang mengerjakan tugas? Setiap kali aku melihat mereka, mereka selalu sedang mengerjakan tugas. Tetapi Phu terlihat sedang tertidur.
“Kalian sungguh rajin..” Kataku sebelum berjalan dan duduk di sebelah Ai Ning.
Saat ini bukan waktunya kami untuk masuk ke dalam kelas kami. Kami terlalu malas untuk mencari tempat duduk lain. Para junior tidak terlalu terlihat merasa senang saat kami ikut duduk bersama-sama dengan mereka disini.
Hari ini, Ai Ning tetap sama.. Dia tidak keberatan aku duduk di sebelahnya. Aku menatapnya dan menemukan sesuatu yang menarik perhatianku.
“Apakah kamu mempunyai tato baru?” Aku melihat pergelangan tangan Ram.
Pada hari aku bertemu dengannya, aku tidak melihat tato ini. Aku adalah orang yang selalu memperhatikan orang lain. Aku dapat melihat hal kecil yang orang lain tidak pedulikan.
“…” Ram mengangkat alisnya.
Dia lalu melihat pergelangan tangannya sebelum berbalik dan mengangguk kepadaku. Apakah dia tidak takut dengan jarum?
Seperti yang aku lihat, dia memiliki banyak tato di tubuhnya. Jika dia memakai pakaian sebesar itu, aku bertanya-tanya berapa banyak lagi tato yang tersembunyi di bawah bajunya?
“Apakah model ini sedang populer? Apakah ini.. tato berbentuk geometris?” Tanyaku.
Karena aku melihat bahwa bentuk tato seperti ini sedang populer. Mek pernah menunjukkan model tato seperti ini kepadaku, tetapi saat itu aku tidak terlalu merasa tertarik karena aku mengantuk. Apakah bentuknya sama dengan yang Ram miliki? Sepertinya aku pernah melihatnya.. Bentuknya segitiga, ada lingkaran dan bintik-bintik yang digabungkan menjadi satu, hal ini membuat tato itu berbentuk abstrak dan indah.
“Apakah tidak sakit?” Tanyaku.
“…” Ram hanya menggelengkan wajahnya.
Dasar pembohong! Aku pernah menonton video klip orang yang sedang di tato. Orang itu hanya di tato yang kecil, tetapi terlihat sangat menyakitkan. Orang itu terlihat terkejut dan menangis selama pembuatan tato itu.
“Apakah kamu akan membuat lebih banyak tato lagi?” Gumamku.
Mataku melihat tatonya. Jika aku tidak takut terhadap jarum.. Aku pasti akan membuat tato bertulisan 'King' di belakang telingaku. Yeah.. aku hanya ingin membuat tato itu dan tidak ingin membuat tato dengan design yang lain. Aku hanya ingin memiliki pola yang sederhana hanya dengan namaku saja.
“Apakah kamu juga mau membuatnya?”
Hmm.. Suara siapa itu?
Aku segera melihat ke kiri dan ke kanan karena aku tidak bisa memikirkan apapun.. Suara itu berasal dari sampingku dan hanya ada satu orang yang duduk di samping saat ini!
“Kamu.. Apakah kamu berbicara denganku?”
Aku berteriak dengan sangat keras karena aku merasa kaget sehingga seluruh orang yang ada di meja ini menatapku ketika aku mengatakan hal itu.
Ya Tuhan! Ai Ning berbicara padaku! Aku tersenyum kemudian dia mengangguk.
“Yeah.. aku ingin membuat tato, tetapi aku takut karena sangat menyakitkan..” Kataku dan meletakkan daguku di atas tanganku sambil menatapnya.
Aku benar-benar tidak bisa berhenti tersenyum. Sial! Ram tidak menjawab apapun dan dia hanya mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya.
“King, ada apa denganmu? Kenapa kamu duduk dan tersenyum seperti orang gila..” Kata Tee dan menatapku dengan aneh.
Hey Tee! Aku adalah temanmu ok! Tetapi tidak usah dipikirkan. Aku sedang dalam keadaan mood yang baik sekarang.
“N'Ram.. Dia berbicara padaku..” Kataku sambil tersenyum lebar.
Ram yang duduk di sebelahku tidak menunjukkan ekspersi apapun. Yeah.. aku sudah terbiasa dia seperti itu dan dia hanya menunjukkan ekspersi yang biasa saja.
“Hah? Bukankah dia memang berbicara denganmu juga sebelum ini kan?”
“Yeah dia berbicara denganku. Tetapi kali ini berbeda..” Kataku sambil tersenyum seperti orang gila ketika memikirkan tentang perbedaan saat ini dan sebelumnya.
“Bedanya apa?” Tanya Bohn sambil mengangkat alisnya.
“Sejak kami bertemu, dia hanya mengucapkan 13 kata kepadaku. Iya, iya, panjang, kalimat, jangan dekat, diam, 188 cm, jangan gigit, kenapa kamu tidak mau bantu aku, anjing dan yang terbaru adalah apakah kamu mau membuat tato juga. Itu adalah kalimat terpanjang yang dia katakan padaku..” Kataku.
“…”
Ada keheningan ketika aku mengatakan hal itu. Kenapa? 🤔
“Bagaimana kamu bisa mengingat semua itu?” Tanya Bohn dengan terkejut.
“Jika itu adalah hal yang membuat aku tertarik.. aku akan mengingat semuanya..” Balasku lagi.
Setelah mengatakan hal itu, aku tersenyum kepada mereka semua. Aku merasakan bahwa hari ini adalah hari yang baik. Sebut saja hari ini aku sedang beruntung. Hari ini petualanganku dengan bis untuk pulang pasti juga sangat baik.
Meja ini kembali diam untuk sementara waktu karena semua orang kembali fokus dengan apa yang sedang mereka kerjakan seperti sebelumnya. Aku berbalik untuk melihat pepohonan yang ada di sampingku ketika aku mendengar suara angin bertiup. Beberapa daun jatuh berguguran. Hari ini pasti akan hujan. Hal ini benar-benar baik untukku.
Hasil test hari ini aku juga pastinya akan mendapatkan nilai yang baik.. ☺️
“Hehe..” Aku tertawa dan meletakkan tanganku untuk menopang pipiku.
Tanganku yang lain mengambil daun yang terjatuh di atas tanah. Ini adalah daun dari pohon Pikul ( Jasmine). Daun ini cukup wangi. Di taman di rumahku juga menanam pohon seperti ini juga. Ibuku sangat suka tanaman yang wangi, tetapi ayahku suka tanaman yang simple. Aku tidak tahu bagaimana mereka berdua bisa saling jatuh cinta satu sama lain.
Nenekku mengatakan kepadaku bahwa dulu nenek tidak suka dengan ayahku jadi dia mencoba untuk menghalangi dengan segala cara, tetapi pada akhirnya nenek menyerah karena ibuku dan ayahku saling mencintai. Aku mempunyai dua orang saudara perempuan dan mereka berdua sudah menikah. Yang pertama memiliki dua anak bernama Kew dan Khram sedang yang kedua masih belum mempunyai anak tetapi aku berpikir tidak lama lagi aku akan mempunyai keponakkan perempuan atau laki-laki lagi.
“King.. Ayo kita ke kelas ini sudah waktunya..”
Aku melihat jam tanganku. Kami masih memiliki waktu 10 menit untuk berjalan masuk ke dalam kelas kami. Hari ini di dalam kelas ini, aku mempunyai kuis tetapi aku tidak merasa khawatir karena hari ini adalah hari keberuntunganku.
“Baiklah.. Kami pergi dulu..” Kami semua membawa tas kami dan mengucapkan selamat tinggal kepada junior kami.
Mereka berbalik dan menganggukkan kepala mereka. Phu masih tetap tertidur dengan tenang. Beberapa menit yang lalu temanku meletakkan tissue untuk menyumbat hidungnya. Tetapi tidak ada tanda-tanda dia akan terbangun. 😅
“Iya Phi..”
“Jika aku mempunyai waktu luang, aku akan datang lagi kesini. Kalian harus belajar dengan giat. Jangan biarkan aku melihat kalian bermain-main. Aku akan memukul kalian..” Kataku dan menunjukkan jariku kepada wajah mereka seperti sedang memperingatkan mereka.
“Tidak Phi..” Kata Phu dengan suara yang tinggi.
“Baiklah kalau begitu. Aku akan pergi sekarang..”
“Ya Phi..”
---
Di dalam Kelasku..
“Diatas meja hanya ada bolpen saja. Jangan mencontek jika ketahuan maka orang yang memberikan jawaban akan dikurangi nilainya karena memberikan jawaban. Aku tahu kalian sangat mencintai teman kalian, tetapi hal itu salah dan akan membuat dia menjadi orang yang buruk..” Kata dosenku saat membagikan kertas kuis kepada kami semua.
Suara Dosen itu sangat keras dan matanya menatap kami satu persatu. Ketika kuis ini sedang berlangsung, aku bahkan bisa mendengar suara teman-temanku yang bernapas dan detak jantung mereka yang berdetak dengan kencang. Karena aku juga merasakan seperti itu.. tetapi hari ini adalah hari keberuntunganku! ☺️
“Soal ini sangat susah..” Aku mendengar Tee berbicara pelan ketika dia sedang melihat pertanyannya.
Tenanglah temanku, aku juga merasa sedikit terkejut saat melihat pertanyaan ini juga. Tetapi.. Aku berpikir soal ini tidak terlalu sulit. Jika kamu membaca bukumu, pasti soal ini tidak akan berbeda dengan apa yang selama ini kita pelajari.
Benar saja, aku mendapatkan nilai tertinggi! Ini pertama kalinya aku berada di urutan teratas dan aku sangat senang. Hari ini adalah hari yang baik untuk Thep King. Aku harus merayakannya.
Aku duduk di dalam kelas dengan perasaan senang sampai kelas kami selesai. Baiklah sekarang waktunya melakukan petualangan dengan menggunakan bus.. 😁
---
Gluduk.. Gluduk..
“Bukankah lebih baik aku mengantarkan kamu. Aku berpikir sebentar lagi akan hujan..” Bohn menahan bahuku.
Aku melihat Tee mengangguk setuju dengan perkataan Bohn. Aku melihat langit yang semula berwarna putih sekarang sudah berubah warna menjadi warna abu-abu tua. Itu artinya hujan akan segera turun. Normalnya orang lain mungkin akan setuju dengan perkataan Bohn itu, tetapi aku…
“Tidak perlu.. Aku menyukai suasana seperti ini..” Kataku sambil tersenyum kepada teman-temanku.
Aku sudah mengatakan kepada kalian bahwa aku sangat suka suasana seperti ini. Aku sangat suka mencium bau hujan yang masuk ke dalam hidungku, bau tanah yang terkena air hujan dan tertiup angin. Aku juga suka melihat air hujan yang turun dari jendela.
“Aku tahu bahwa kamu akan mengatakan hal seperti itu. Ini ambilah payungku..” Tee berkata dan menyerahkan payungnya yang berwarna bening ke tanganku.
Aku sangat suka payung seperti ini. Payung ini bisa mencegah aku terkena air hujan.. Tetapi Tee selalu menggunakan payung ini untuk menghalanginya dari sinar matahari. Dia sama sekali tidak suka berjalan tanpa bayangan.
“Chay-tzhoo-beh..” Kataku sebelum membuka payung itu untuk aku liat dengan seksama.
“ ? “ Mereka berdua hanya menatapku dengan pandangan bingung.
“Hahah.. itu adalah ucapan terima kasih dalam bahasa Burma atau Myanmar…” Kataku lagi.
Kemarin aku menonton beberapa program berbahasa Myanmar. Disana ada teks bahasa Thailandnya juga, jadi aku duduk dan menontonnya untuk menambahkan wawasanku. Aku suka duduk dan menonton acara seperti itu. Selain menambahkan pengetahuan dan hiburan untukku, aku juga menemukan bahasa yang terlihat lucu dan mereka juga berbicara dengan logat yang lucu.
---
Aku segera melambaikan tanganku kepada mereka berdua sebelum aku mulai berjalan. Aku masih belum membuka payung yang aku bawa ini karena hujan belum mulai turun. Aku akan terlihat seperti orang gila jika aku membuka payung ini sekarang. 😅
Langit saat ini sudah berubah menjadi berwarna abu-abu gelap seperti di pemandangan Harry Potter. Aku terus bersenandung sambil berjalan keluar dari Universitasku.
Tik..Tik..Tik..
“Oh.. Hujannya mulai semakin deras?” Gumamku kepada diriku sendiri sebelum membuka payung.
Sial! Tee benar-benar mempunyai payung yang sangat luar biasa bagus. Aku bisa melihat semuanya. Langit, burung-burung, awan meskipun saat ini sedang hujan. Aku mungkin akan pergi dan membeli payung seperti ini juga nanti.
Aku mengikuti jalan setapak menuju halte bus. Bohn mengatakan kepadaku halte bus ini akan sangat ramai. Semakin hujan turun dengan deras seperti ini, maka semakin banyak orang yang akan datang untuk berteduh di halte bus ini.
Jika aku ketinggalan busku, maka aku harus menunggu lagi. Sial.. Itu merupakan tantangan bagiku. Aku lebih baik bersembunyi di bawah pohon. Saat ini hujan sangat deras juga.
“Oh Tidak.. Semua ini akan basah..”
Mataku segera menoleh untuk mengikuti suara itu. Aku melihat seorang nenek. Nenek itu terlihat sedikit basah. Aku berpikir nenek itu pastinya juga sedang berteduh di bawah pohon ini untuk menghindari hujan. Nenek itu terlihat membawa beberapa kertas di tangannya dimana aku berpikir kertas-kertas itu sangat penting baginya karena dia menggunakan pakiannya yang basah untuk mengelap kertas itu dengan buru-buru.
“Ibu mau pergi kemana?” Aku memutuskan bertanya kepada nenek itu karena aku melihat dia seperti sedang terburu-buru.
“Aku harus memberikan dokumen ini kepada anakku. Dia melupakannya.. Aku harus buru-buru juga. Kenapa hujan harus turun sekarang?” Nenek itu berkata dan melihat ke arah langit.
Aku berpikir dia mungkin benar-benar harus terburu-buru.
“Ambilah payungku ini..” Kataku dan memberikan payung Tee kepada nenek itu.
Sial Tee! Aku akan membelikan payung ini untukmu nanti. Nenek itu segera menatapku dan dia terlihat terkejut dan langsung menggelengkan kepalanya dan mengembalikan payung itu lagi kepadaku.
“Tidak perlu. Jika aku menggunakan payungmu ini. Apa yang akan kamu gunakan nanti?”
“Aku tidak apa-apa. Aku masih mempunyai.. tasku. Aku bisa menggunakan tasku sebagai penutup kepalaku. Dokumen yang ibu bawa lebih penting..” Kataku sambil tersenyum.
Yeah.. tidak masalah karena saat ini tasku kosong karena aku tahu akan turun hujan maka aku memindahkan semua barang yang ada di dalam tasku ke dalam tas Bohn.
“Tetapi..”
“Ini ambilah payungnya..”Kataku dan segera menyerahkan payungku kepadanya sebelum aku berlari meninggalkannya.
Aku mendengar nenek itu beteriak memangilku, tetapi aku tidak berhenti berlari. Nenek itu sepertinya seorang wanita yang sangat perhatian. Jika aku berhenti berlari, nenek pastinya akan mengembalikan payung itu lagi padaku.
“Ini benar-benar sangat keren..” Gumamku dan aku kembali berjalan dengan perlahan.
Aku sangat menikmati air hujan yang jatuh dari langit dengan sangat indah. Aku tidak tahu apakah orang lain menyukai hal ini juga sama sepertiku. Aku sangat suka jika ada sesuatu yang dingin menyentuh kulitku. Aku memang merasa sedikit aneh seperti aku mendapatkan pijatan.
Setelah berjalan kaki sebentar, aku akhirnya sampai ke halte bis. Mataku menatap ke sekeliling halte bis itu. Saat ini hujan sudah tidak terlalu deras lagi, tetapi masih cukup deras tetapi tidak terlalu deras. 🙄
Aku bisa mencium bau pipa knalpot dan debu yang tersapu oleh air hujan. Satu-satunya yang tertinggal saat ini adalah angin dingin dari hujan itu.
“…Eh..”
Aku menoleh ke atas kepalaku karena aku merasa sedikit aneh. Kenapa tidak ada air hujan yang menimpa badanku lagi? Aku melihat ada bayangan di atas kepalaku.
Aku segera tahu apa itu. Itu adalah payung hitam milik seseorang. Pemilik payung itu terlihat sangat tinggi sehingga membuat aku merasa cemburu. Kulitnya seputih salju, matanya berwarna biru muda dan hampir putih. Bibir tipis dari seorang pria tampan dan hal itu sudah cukup untuk membuat aku bisa tahu pemilik payung ini.
“Ai.. Ning..”
Apa yang sedang dia lakukan disini? Oh.. kondominiumnya harusnya dekat dengan Universitas. Saat aku menatapnya, dia pastinya berjalan dari Universitas juga. Tetapi kenapa dia sama sekali tidak basah? Oh ya bagaimana dia bisa basah bila dia menggunakan payung? 😅
“Hai..” Aku menyapanya dan tersenyum.
Hari ini aku merasa beruntung karena dia. Aku tidak berpikir bahwa hujan ini adalah hal yang buruk sejak aku bertemu dengannya.
“…” Ram hanya menganggukkan kepalanya sedikit.
“Apakah kamu juga mau kembali ke kondominiummu?” Tanyaku lagi.
“…”
Lagi-lagi dia hanya mengangguk daripada menjawab pertanyaanku.
“Jadi sekarang pergilah kemanapun kamu ingin pergi. Aku baik-baik saja hanya sedikit basah..” Kataku dengan nada bercanda.
Sebenarnya aku saat ini sedang tidak ingin menganggunya.
“…”
Kali ini aku tidak melihat Ram mengangguk seperti biasanya. Saat ini dia menatapku dan menggelengkan wajahnya.
“Kenapa? Pergi saja. Aku akan pergi ke halte bis. Aku hanya perlu berjalan kaki sedikit lagi..” Kataku.
Oh.. Aku merasa dia pasti merasa khawatir karena aku adalah Seniornya juga. Dia sangat baik hati juga ternyata. ☺️
“…”
“Hei!”
Aku segera berteriak dengan keras saat dia menarik bajuku dengan kuat sehingga sekarang kami berdua berjalan bersama-sama.
Dia sama sekali tidak mempedulikan teriakanku sama sekali. Tangannya yang besar masih menarik pakianku agar kami bisa berjalan bersama-sama. Saat ini kami berjalan bersama-sama di dalam hujan sementara orang lain pada berlarian dengan tergesah-gesah. Apakah hanya kami berdua yang berjalan dengan lambat?
Akhirnya dia melepaskan pakianku juga.
“Kita berdua pergi ke tempat yang sama. Kenapa kamu tidak mengatakannya padaku dari tadi..” Kataku dan menatap sekitarku.
Saat ini ada banyak orang yang menunggu untuk bisa naik ke dalam bis seperti yang Tee dan Bohn katakan padaku tadi.
“…”
“Apakah kamu akan naik bis juga?” Tanyaku lagi.
“…” Ram hanya mengangguk.
“Aku juga harus naik bis untuk sampai ke kondominiumku. Mungkin hal ini akan lama karena kondominiumku sangat jauh. Tetapi mari kita berpikir ini adalah sebuah petualangan. Hehehe…” Kataku padanya sambil tersenyum 😁.
---
Srett..
“Hoy!”
Berapa kali aku harus berteriak hari ini? 🙄
Tiba-tiba Ram menarikku untuk mengikutinya. Dia menutup payungnya dengan cepat sebelum menyeretku masuk ke dalam bis.
Sial.. Meskipun orang-orang di belakangku mendorongnya, dia tetap tidak bergerak. Apa yang orang tuanya berikan kepadanya untuk dia makan? 🤔
“Hei.. Bagaimana bisa kamu melakukan hal itu? Kamu sungguh-sungguh hebat..” Kataku sambil tertawa pelan.
Meskipun hal ini melelahkan, aku tetap harus menghargai moment ini. Saat ini aku dan Ran duduk bersama-sama samping-sampingan. Aku merasa sangat senang. Sekarang aku merasa seperti aku sudah memenangkan balapan dan melakukan sesuatu yang mengubah hidupku.
“Hua.. Hua..”
“Oh.. Jangan menangis.. Anakku yang baik..”
Ibunya itu berusaha untuk menenangkan bayinya dan mencium dahi bayi itu. Usia bayi itu mungkin sekitar 3-4 bulan. Cuaca seperti ini sangat tidak baik untuk anak-anak seperti bayi itu.
“Tunggu.. Aku akan berdiri..” Kataku.
Bagaimana bisa seorang seperti aku, Thep King membiarkan ibu dan anak itu terus berdiri seperti ini. Ibu itu segera berbalik dan menatapku berkata terima kasih.
Tetapi tiba-tiba..
Seseorang sudah bangun terlebih dulu.. tetap bukan aku.
“Hei.. Aku yang akan berdiri..” Kataku.
Aku segera menarik lengan Ram, tetapi dia hanya memelotiku.Dia segera berdiri di dekat kursiku. Aku duduk di dekat jalanan. Wanita itu menatap kami berdua dengan pandangan aneh, tetapi kemudian duduk di bangku Ram.
“Ai Ning, tunggu…”
“…”
Tunggu..
Kenapa dia menatapku dengan pandangan yang sangat menyeramkan?
“Apakah kamu sedang mengancamku Ai Ning? Aku adalah Phi-mu..” Kataku.
Gadis sekolahan yang ada di seberangku tertawa. Ketika aku menyadari apa yang aku lakukan, aku merasa malu. 😞
“…” Ram sama sekali tidak menjawab apapun.
Aku hanya bisa kembali duduk dan diam. Baiklah! Kamu berpikir bahwa kamu bisa mengendalikan aku!
“Ayo kita tukeran posisi..”
“…”
“Aku adalah Phi-mu..” Kataku dan aku menatap dia seperti aku memberikan dia perintah. Tetapi dia menatapku dengan lebih menyeramkan lagi.. 😥
“Huh..”
Aku akan berbicara dengannya lagi, tetapi mataku menangkap ada seorang kakek. Di lihat dari tubuh kakek itu, terlihat tidak dalam kondisi yang terlalu baik. Aku tersenyum dan berbalik untuk melihat Ram. Jika kamu tidak mau duduk.. Aku juga tidak akan duduk.
“Kakek.. Aku akan memberikan kamu tempat dudukku..” Kataku.
“Bukankah lebih baik seperti ini..” Aku berkata kepada Ram dengan tersenyum.
Ram menatapku dengan wajah bosan, seolah-olah dia mengatakan 'Kenapa aku berdiri? Kami tidak akan mendapatkan manfaat apapun'
Apakah dia berbicara berbicara seperti itu padaku? Aku memikirkan hal itu sendiri, tetapi wajahnya tampak benar-benar seperti dia mengatakan hal itu. 🙄
“…”
“Apakah kamu tahu? Hari ini adalah hari keberuntunganku?” Kataku.
“…”
“Aku mendapatkan nilai tertinggi pada ujian di kelas Dosen Sombat..” Kataku.
Ram menatapku dan mendengarkan dengan seksama. Jika aku tidak menyebutkan nama Dosenku yang kejam itu, aku berpikir dia tidak akan memperhatikan apa yang aku katakan benar kan?
“…”
“Bisanya aku juga dapat nilai tertinggi, tetapi hari ini aku merasa lebih bahagia..”
“…”
“Karena hari ini kamu mau banyak berbicara padaku..” Kataku sambil tersenyum.
Ram tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya melihat ke luar jendela dan mengeluarkan earphone- nya. Aku berpikir dia mungkin akan mendengarkan musik.
Dia sama sekali tidak mau berbicara denganku lagi. 😞
Aku juga ingin mendengarkan musik, tetapi aku meninggalkan ponselku dengan Bohn. Aku tidak bisa melakukan apapun saat ini. Aku hanya bisa menepuk-nepuk kaosku dengan pelan agar cepat kering. Hari ini aku memakai kaos berwarna putih dan tidak menggunakan kaos dalam lagi..Tetapi untungnya aku membawa jaket Fakultasku. Makanya aku baik-baik saja.
Ram saat ini terlihat keren dengan seragamnya saat dia berjalan di Fakultas kami. Fakultasku seperti panggung catwalk dan aku salah satu modelnya juga. Heheh. 😁
“Ah..”
Aku sedikit terkejut saat aku merasakan sentuhan dingin yang menyentuh telingaku. Ram mencoba untuk memasangkan satu earphones-nya kepadaku. Tetapi setelah dia melakukan itu, dia kembali melihat ke luar jendela seperti sebelumnya.
Tidak lama, bus ini berbelok dengan tajam dan aku hampir saja terjatuh jika lengan Ram tidak berada di pinggangku. Aku mundur sedikit, tetapi lagi-lagi ada tikungan tajam lagi. Jadi aku langsung mencengkram kemejanya dengan erat-erat dan lengan Ram menarik tubuhku agar berdiri dengan tegak lagi. Aku segera melepaskan kemejanya, tetapi dia tetap memegangi pinggangku.
“N'Ram benar-benar sangat lucu. Apakah kamu datang untuk menyelamatkan aku di hari hujan?” Kataku.
Aku berpura-pura ingin menarik pipinya, tetapi Ram segera menjauhkan wajahnya dariku. Wowo..
Tetapi maaf.. Dia benar-benar sangat imut. Aku hanya bisa tertawa saat melihat reaksinya. 😂
Ram mendengarkan lagu-lagu internasional dan liriknya juga bagus.
Close,oh..
Oh, so close, oh..
I want you close, ooh…
Cause space is just a word made up by someone who's afraid to get close, oh..
Oh.. So close.. oh..
I want you close, ooh..
Oh, I want you close and close ain’t close enough, no..
Oh man.. oh man..
I am not really know for ever being speechless…
But now.. but now somehow..
My words roll off my tongue right onto your lips, oh..
I’m keeping cool while you keep smiling..
Saying all the things I’m thinking..
Oh man.. oh man..
I am like you so I want proof of what you’re feeling..
Cause if I want you and I want you babe..
Ain’t going backwards, won’t ask for space..
Cause space is just a word made up by someone who’s afraid to get too..
“Apa nama lagu ini? Lagu ini sungguh enak di dengar..”
“Apakah kamu mau mendengarkan lagu ini juga?”
Musik : Nick Jonas Close ft Tove .
TBC
Vote and comment 😄🙏
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro