Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 5


Ruang Angkasa


King Pov

Aku akhirnya datang ke klub dan kami minum-minum seperti yang sudah aku janjikan. Pada saat sudah tengah malam dan waktunya kami pulang, Bohn sudah mabuk dan hanya ingin pulang bila N'Duen yang menjemputnya. Jadi aku harus menelepon N'Duen untuk menjemput Bohn dan menunggu sampai dia datang. Boss juga nampak mabuk tetapi Mek bisa menjaganya. Sedangkan Tee sudah pergi terlebih dahulu karena salah satu pamannya sedang sakit dan dia harus mengunjungi pamannya itu di rumah sakit.

“Ai Bohn.. Jalan yang benar..”

Aku mendengar N'Duen memarahi Bohn. Semua orang sudah pulang ke rumah mereka masing-masing saat ini. Wai yang tadi mengundang kami untuk minum-minum, berkata bahwa Phinya akan menjemput dia menggunakan motor.

Tee tidak bisa lama-lama disini karena dia harus mengantarkan pamannya ke rumah sakit. Pamannya adalah seorang bartender dan ingin menciptakan campuran minuman keras yang baru. Jadi pamannya mencoba untuk mencampurkan durian dengan minuman keras yang lain. Hasilnya adalah? Pamannya hampir saja meninggal. Hah.. 😞

“Apakah kamu basah?” ( Sebenarnya aku benar-benar tidak tahu apa yang sedang Bohn dan Duen bicarakan saat ini.)  Tanya Bohn kepada Duen.

“Aku adalah mahasiswa kedokteran..”

“Tidak kamu bukan mahasiswa. Kamu adalah pacarku. Kamu sangat imut.. ayo cium aku sebentar..” Kata Bohn sambil tersenyum manis kepada N'Duen.

Bohn memegang wajah N'Duen dengan kedua tangannya dan mencoba mendekatkan wajah N’Duean untuk menciumnya.

Sial.. Tolong jangan lakukan hal itu di depanku.. 😑

“Oui tidak mau.. P'King.. P'Mek.. tolong aku..” N'Duen berbalik dan meminta pertolongan dariku dan Mek saat ini.

Aku dan Mek hanya bisa tersenyum jahat sebelum kami berdua memukul bahu Bohn.

Setelah berbicara sebentar, aku segera meraih tangan temanku yang mabuk ini dengan N'Duen dan membawanya bersama-sama. Sedangkan Mek membawa Boss.. Aku tidak bisa menyebutkan kami membawa mereka tetapi kami seperti menyeret mereka karena tubuh Bohn benar-benar berat.

“Mek.. Apakah kamu masih bisa mengemudi?” Tanyaku.

Aku melihat Mek juga lumayan mabuk, tetapi tidak terlalu.

“Tidak apa-apa aku masih bisa mengemudi..” Jawab Mek.

Mek bahkan menawarkan untuk mengantarkan Bohn juga untuk pulang. Tetapi aku berkata kepadanya untuk mengurus Boss saja.

Rumah Bohn sangat jauh dan kedua orang tuanya mungkin tidak ada dirumah saat ini. Karena kedua orang tua Bohn biasanya selalu bekerja di provinsi lain.

“Ah.. Boss! Cobalah jalan yang lurus..” Kata Mek sambil berusaha menahan tubuh Boss yang hampir terjatuh ke tanah.

Boss lalu mencondongkan tubuhnya untuk memeluk lengan Mek dan Mek hanya bisa menghela napas. Boss benar-benar sangat mabuk. 

“Aku akan mengantarkan kamu pulang. Kamu lebih berat daripada wanita hamil sembilan bulan..” Kata Mek lagi.

“Ah.. Apakah aku bisa hamil? Aku sangat senang. Heheeh…” Kata Boss sambil tersenyum dan tangannya terangkat untuk menarik pipi Mek menggodanya.

“Aku akan mengantarkan Bohn. Kamu berkendaralah dengan hati-hati dan jika kamu tidak bisa melakukannya kamu dapat meneleponku..” Kataku.

Saat Mek sudah memasukkan tubuh Boss ke sebelah kursi pengemudi. Mobil Mek memang diparkir di sebelah mobilku.

“Ehm.. Pergilah dulu..” Kataku dan Mek pergi bersama dengan Boss.

---

Aku kemudian masuk ke dalam mobilku dan mengantarkan N'Duen dan Bohn ke rumah Bohn karena dia tidak mau melepaskan Nong sama sekali.

“Ehm.. dimana aku?” Tanya Bohn ketika dia sudah sadar.

Ketika Bohn sedang mabuk, dia sangat suka mengeluh dan mengganti nama orang. Ketika kami bertemu dengan seekor anjing di jalan.

“Huh.. mengapa anjing itu selalu mengibas-ngibaskan ekornya?” 😑 Bohn mengeluh bahwa dia bosan melihat anjing itu mengibas-ngibaskan ekornya di jalan.

“Hm.. Apa?” Tanyaku pada Bohn.

Tetapi Bohn hanya memandang ke arah jalan saja. Jarak rumah Bohn ke kondominiumku sekitar sepuluh meter. Bohn tidak suka tinggal di asrama atau kondominium karena dia adalah anak yang manja makanya dia lebih suka tinggal di rumahnya sendiri.

“Tahukah kamu bahwa kemarin aku pergi membeli Tom Yam tetapi tidak ada udangnya. Tetapi aku melihat mereka memberikan udang yang sangat kecil. Kokinya sangat licik dan tidak etis, penghianat!” Keluh Bohn lagi.

“Apakah sekarang kamu baik-baik saja?” Tanyaku.

Bohn adalah orang yang sangat pelupa. Rabu lalu aku melihatnya berjalan-jalan di depan mobilku untuk waktu yang lama.  

Ketika aku bertanya apakah dia membutuhkan sesuatu, maka dia menjawab bahwa dia sedang mencoba mengingatnya mengapa dia datang kesini. 😅

Bohn meminta aku menunggu sampai dia ingat untuk apa dia datang ke kondominiumku. Dia tetap di sana selama tiga jam. 😂

Aku bahkan tidak tahu mengapa aku bisa berteman dengannya.    🙄

---

Akhirnya aku bisa kembali ke kondominiumku dan saat ini sudah hampir tengah malam.

Sepanjang perjalan Bohn hanya bisa mengeluh tanpa henti dan aku hanya bisa mendengarkannya lalu tertawa saja. Biasanya yang suka mendengarkan Bohn mengeluh adalah Tee, tetapi saat ini dia tidak ada makanya tugasku hari ini.
Aku segera masuk ke dalam kondominiumku  dan tiduran di atas tempat tidurku tanpa mandi.

'Lelahnya hari ini..’ Gumamku.
Aku kemudian berpikir kapan liburan semester dimulai?

Aku sangat ingin segera melakukan perjalan dan menjadi sukarelawan. Apakah kedua orang tuaku akan mengizinkan aku mengunjungi nenekku?
Apakah aku ingin mengejutkan nenekku atau aku harus membawa nenekku ke Phu Soi Dao? Waktu aku masih kecil, aku dan nenek sering pergi kesana bersama-sama. Saat itu aku masih duduk di bangku TK, tetapi aku memiliki ingatan yang baik jadi aku masih mengingatnya.


Tring..

Aku mendengar ada bunyi Line masuk.

Mek

Brengsek! Boss muntah.

Mek mengirimkan foto Boss sedang memeluk toilet. 😂


Hmm.. sungguh berantakan. Dapatkah dia makan besok?


King of The King

Kamu tidak perlu mengirimkan fotonya kepadaku. Hahahaha 🤣

Mek

Aku adalah orang yang jujur.

Aku ingin temanku juga tahu akan hal ini.

King Of The King

Aku sangat mencintaimu. Hahaha 🤣

Mek

Boss mengatakan bahwa dia akan pergi.

Mek kembali mengirimkan foto Boss yang sedang mengangkat kedua jarinya membentuk tanda piss.

King Of The King

Katakan padanya untuk pergi ke tempat tidur.


Tetapi.. apa ini?


Mek

Mengirimkan pesan suara.


Wowo sebuah pesan suara. Aku harus segera mendengarkannya. Aku berpikir itu pasti suara Boss atau kalau bukan kenapa Mek mengirimkan ini.

“Boss apa-apa ini?”

Aku memikirkan apa yang sedang Boss lakukan? Aku mendengar suara Mek seperti dia terkejut kemudian menahan tawanya. Boss pasti melakukan sesuatu yang lucu.

“Kenapa?” Tanya Boss.

Kemudian aku mendengar beberapa gumaman lagi, tetapi aku tidak bisa memahaminya.

“Jadi apa yang kamu lakukan ini?” Tanya Mek lagi.

“Bukankah kita dulu sering melakukan seperti ini, suamiku..” Jawab Boss.

Apa yang sedang mereka bicarakan?  Kesimpulannya kalian bisa mengerti kan? Ah jangan malu-malu. 😂

Saat memikirkan hal itu, aku memikirkan Bohn. Bohn tidak punya sedikitpun rasa malu dan aku merasa kasihan kepada N'Duen. 😅

“Kamu mau melakukannya?” Tanya Mek selanjutnya pada rekaman itu.

Aku menjadi bingung. Bukankah mereka tidak pernah benar-benar berpacaran 🙄. Hei.. tunggu aku berpikir ini mulai salah. Mari masih membicarakan Boss yang mabuk kan?

“Rasakan ini..” Kata Mek.

“Tetapi aku sangat suka susu..” Jawab Boss lagi.

Aku akan mengirimkan rekaman ini ke group 😂. Aku berpikir Mek sedang bermain-main dengan Boss yang sedang mabuk. Aku berpikir Mek meminta Boss untuk menari atau melakukan sesuatu. Aku benar-benar tidak mengerti apa yang mereka lakukan juga. Maafkan aku. 🤣

Inilah perbedaan Ram dan Mek. Meskipun mereka berdua tidak terlalu suka banyak berbicara, tetapi Mek masih bisa berbicara banyak tentang sesuatu yang bersifat vulgar. 😅 Mek masih memiliki selera humor yang baik meskipun tidak terlalu sering dan Mek juga suka tersenyum, tetapi Ram selalu bersikap dingin.

‘Hei.. jadi apa yang sedang mereka lakukan?’  Aku bertanya dalam hatiku.


King of The King

Bajingan! Aku sudah mendengarkan kalian untuk waktu yang lama.

Apa yang kamu pikirkan?

Pikirkan saja semua itu di dalam kepalamu.

Mek

Aku di tampar olehnya. 😑

King of The King

Aku tadi sudah berpikir kamu melakukan tindakkan yang tidak baik padanya.


Saat aku tahu apa yang terjadi aku benar-benar ingin tertawa hahahah 🤣


Mek

Mulutku sampai sakit!

Aku akan tidur sekarang.

Sampai jumpa..

King Of The King

Aku juga harus tidur.

Bye..


Eh.. tunggu sepertinya aku melupakan sesuatu.. 🤔

Aku segera bangun dari tempat tidurku dan berjalan ke arah rak buku dan mulai mencari sesuatu. Aku memang bukan orang yang cukup rapih dalam meletakkan sesuatu. Jadi jika aku sudah melupakan sesuatu dan aku tidak meletakkannya lagi di tempatnya maka pasti tidak akan pernah ketemu lagi. 😅

Itu bukan hanya alasan, tetapi memang kenyataannya seperti itu.

Aku mencari kertas itu sebentar dan aku menemukannya. Aku segera memasukkannya ke dalam tasku agar aku tidak lupa membawanya besok pagi.

Meskipun aku bukan orang yang suka lupa, tetapi aku harus berhati-hati saat aku ingin mendekatinya. Masalahnya ini adalah Ram.

Setelah semuanya sudah beres, aku kembali ke atas tempat tidur dan untuk tidur.

---

“Umm..” Aku bangun dan mengucek mataku lalu duduk di atas tempat tidur.

Ya ampun.. rasanya seperti aku baru saja tertidur dan sekarang aku harus bangun! Sial! Aku benar-benar tidak ingin bangun. 😞

Tetapi hari ini aku harus bangun karena memiliki kelas pagi. Mengapa aku mau saja pergi minum-minum dengan mereka kemarin padahal hari ini aku ada kelas pagi? 🤔

Yeah.. itu karena aku adalah teman yang baik dan sangat tidak bisa menolak ketika aku sudah diundang oleh teman-temanku.

Aku akhirnya benar-benar harus merangkak keluar dari atas tempat tidurku. Aku masih mengantuk 😞

Aku merangkak ke arah kamar mandi untuk pergi mandi dan menyelesaikan urusan pribadiku. Aku akhirnya bisa menyelesaikan semuanya dalam waktu 59 menit. 😅

Itu adalah rekor terbaruku. Sejujurnya aku bisa saja menyelesaikannya dalam waktu 10 menit tetapi aku sangat suka menghabiskan waktu di kamar mandi. Aku sangat suka duduk di toilet tanpa melakukan apa-apa.

Yeah.. aku hanya duduk dan berpikir tentang peristiwa yang sudah terjadi di hari sebelum ini. Ada beberapa hal yang lucu dan ada juga hal yang menyediakan. Aku tidak tahu apakah semua orang suka melakukan seperti yang aku lakukan ini atau tidak. Aku dulu berpikir bahwa aku harus bisa berhenti melakukan hal seperti ini, tetapi hal ini sudah menjadi kebiasaan bagiku.

Aku mengambil sepotong roti yang berisikan daging babi untuk aku makan sarapan. Rasanya enak, tetapi aku lebih suka isinya tuna. Tetapi aku tidak memiliki tuna di kondominiumku saat ini, kehidupanku benar-benar menyedihkan dan aku harus segera berbelanja.

Tiba-tiba ponselku berdering saat aku melihat ternyata Bohn yang meneleponku.

“King.. apakah kamu sudah bangun?” Tanya Bohn.

“Yeah.. aku sedang sarapan saat ini..” Balasku.

“Apakah kamu akan pergi ke Kampus sekarang?” Tanya Bohn lagi.

“Yeah.. aku harus pergi ke kampus lebih pagi karena aku harus melakukan sesuatu dulu..” Jawabku.

“Apakah kamu akan menyerahkan tugasmu?” Bohn berkata dengan suara yang keras sehingga aku harus segera menjauhkan ponselku dari telingaku.

“Yap.. Hahaha..” Balasku.

“Aku tidak ingin berbicara denganmu lagi..” Kata Bohn lagi dan langsung mengakhiri teleponnya.

'Oh.. apakah dia hanya mengatakan hal itu saja?’

Tanyaku pada diriku sendiri. 🙄

Terkadang aku tidak mengerti dengan kelakuan teman-temanku.

---

Aku datang ke Fakultasku lebih pagi dan sedang berjalan ke arah ruang Dosen.

“Sawadee Krap P'King..” Draw kode juniorku menyapaku ketika dia melihatku.

Aku sangat beruntung di tahun ke duaku ini, aku mendapatkan kode junior yang imut. Kebiasaannya sebenarnya biasa saja, tetapi dia sangat suka menggambar.

“Hai Draw.. Apakah kamu sedang menggambar?” Tanyaku.

“…” Draw mengangguk.

“Baiklah.. teruslah menggambar karena aku harus pergi..” Kataku.

“Baiklah.. Bye Phi..” Balas Draw.

Aku segera berbalik untuk berjalan pergi ke ruang dosen. Aku ke ruang dosen untuk menyerahkan pekerjaanku, tetapi Dosen itu sedang tidak ada di mejanya saat ini.

Hal ini cukup baik bagiku karena aku tidak akan dikutuk oleh Dosen itu jika pekerjaanku tidak baik. Aku meninggalkan pekerjaanku di atas mejanya dan segera keluar dari ruangan dosen.

Apa yang harus aku lakukan sekarang.. 🤔

Aku berjalan dan mendekati meja kosong, lalu mengambil ponselku untuk berbicara dengan teman-temanku di Line, karena saat ini tidak ada lagi yang bisa aku lakukan. 


Bohn Ss

Tadi malam siapa yang mengantarkan Boss?

Mek

Aku.. Memang kenapa?

Bohn Ss

Apa yang kamu lakukan padanya?

King Of The King

Kamu berbicara seperti teman kita sudah melakukan sesuatu saja.

Bohn Ss

Ehm.. melakukan itu?

Mek

Yeah.. hm..


Ketika aku membaca pesan dari Mek, aku langsung duduk dengan tegak.


King of The King

Baiklah.. Apa yang kamu sudah lakukan, Mek?

Bohn Ss

Baiklah.. Jadi apa? Mek.. jangan lari.

Boss

Jangan.. Jangan sakiti suamiku.

King of The King

Istrinya selalu melindungi.

Boss

Tentu saja..

Bohn Ss

Kalian semua jangan menganggu.

Mek jawab itu.

Mek

Mengirimkan klip audio.


Aku tidak tahu apakah aku harus membalasnya lagi atau hanya duduk dan mendengarkan audio klip lagi. Aku tidak berpikir bahwa Mek akan mengirimkan audio klipnya itu ke group ini.

Setelah itu, Bohn tidak mengatakan apa-apa lagi dan Mek harus pergi dengan istrinya, yaitu Boss. Lalu mereka semua kembali diam dan melakukan bisnis mereka masing-masing dan aku sendirian lagi. 😞

Aku lalu melihat kesekelilingku dan melihat banyak pria tampan di Fakultasku ini, tetapi mereka semua memiliki janggut. Salah satunya adalah Sen yang merupakan kode junior dari Bohn dia juga memiliki janggut. Sebenarnya dia sangat tampan karena dia adalah adik kelasku saat aku masih SMP, tetapi aku tidak tahu bagaimana dia bisa berubah begitu banyak.

Eh.. Apakah itu Ram?

Dia sedang duduk di meja yang tidak terlalu jauh dari tempatku saat ini. Ketika aku memperhatikannya dengan seksama, ternyata Ram sedang belajar.

Tadi malam aku bertanya kepada Duen tentang Ram dan aku sedikit merasa terkejut saat mengetahui nama asli Ram adalah Vera. 🙄

Kalau dia adalah seorang wanita, namanya memiliki makna yang sangat dalam.
Aku memutuskan untuk mengirimkan dia pesan lewat Facebook.


King of The King

Apakah kamu masih merasa bingung?

Setelah aku selesai mengirimkan pesan itu kepadanya. Aku menunggu dan melihat reaksinya. Dia berbalik untuk melihat ponselnya sedikit tetapi dia tidak melakukan apapun. Dia pastinya sudah melihat pesanku itu. Kenapa dia tidak mau menjawabnya?


King of The King

Berbicara denganku.


Setelah aku mengirimkan pesan lagi, Ram masih melakukan hal yang sama dan hanya menatapnya dengan matanya. Tetapi dia hanya membacanya saja dan kembali ke pekerjaannya.


King of The King
Kamu masih tetap dingin.

Aku bisa berbicara sendiri.

Aku adalah Dewa King. Berbicara sendiri bukan masalah bagiku. Haha. 🤣

King of The King

Sekarang aku sedang duduk sendiri dan tidak mempunyai teman.

Tetapi cuaca saat ini sangat bagus.

*mengirimkan gambar kaki Ram yang sedang menyentuh lantai*


Ram kembali membaca pesan dariku dan masih tidak merasa tertarik untuk menjawabnya.


King of The King

Fakultas kita sangat banyak pohon.

*mengirimkan foto phon yang ada disampingku.


Ram kembali hanya membaca dan melihatnya saja. Dia tetap mengabaikan aku. 😞

Kali ini aku segera berdiri dan berjalan mendekati tempat dimana Ram duduk.

King of The King

Mengapa mereka memasang ini di Fakultas ini? Aku tidak suka, rumput jauh lebih baik.

*mengirimkan foto keramik.*


Kali ini Ram mengangkat alisnya sebagai reaksinya, tetapi dia tetap mengabaikan pesan dariku.


King of The King

Aku benar-benar suka dengan pohon ini.

*mengirimkan foto pohon yang ada di samping meja Ram*

Ram melihat foto itu, tetapi segera memandang pohon yang ada di dekatnya. Tetapi dia masih tidak mau membalas pesanku.


King of The King

Apakah kucing ini menatap aku?

*Mengirimkan foto kucing.*


Saat aku mengirimkan foto kucing. Ram masih membacanya, tetapi dia mulai melihat ke kiri dan ke kanan. Dia pasti mengenali tempat itu. Aku diam-diam berjalan mendekati Ram dan mulai ingin mengajak dia bermain-main.


King of The King

Lihatlah gadis itu, dia seperti boneka.

*mengirimkan foto seorang gadis*


Ram melihat foto itu dan mulai melihat kearah yang sama denganku. Aku berpikir bahwa Ram pastinya tidak tahu bahwa aku ada disini, tetapi Ram harusnya melihat gadis yang aku kirimkan fotonya itu. Aku semakin berjalan mendekat kearahnya dan mengirimkan foto terakhir.


King of The King

Aku bertemu dengan pria campuran.
Dia sangat tampan, tetapi dia tidak banyak berbicara.

Apakah kamu tahu dia?

*Mengirimkan bagian belakang tubuh Ram*


Ram segera melihat ke layar ponselnya setelah dia mendengar ada pesan yang masuk. Dia segera menoleh kearahku.

“Hai..” Aku menyapanya dan tersenyum padanya.

“…” Ram hanya menggangguk.

Aku melihat dia kembali memasukkan ponselnya ke dalam sakunya lagi dan kembali belajar lagi.

Apakah dia benar-benar tidak ingin berbicara denganku?

"Swadee krap P'King.." kata Phu dan junior lainnya mengangkat tangan saat mereka melihatku. 

Bukankah harusnya Ram seperti teman-temannya juga. Dia harus belajar bagaiman menyapa orang yang lebih tua darinya. Tetapi aku sangat suka tantangan ini.

“Hei.. apa yang sedang kalian lakukan?” Tanyaku dan segera mendekati mereka.

“Kami sedang mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan besok, tetapi kami belum menyelesaikannya karena ini sangat sulit...” Kata Phu.

Ram hanya diam saja lalu melanjukan pekerjaannya diikuti oleh teman-temannya juga. Mengapa Ram tidak meminta aku duduk?

Tanpa merasa malu, aku segera duduk di sebelah Ram. Ketika Ram sedang bekerja, dia tampak sangat serius. Semakin Ram sedang berkonsentrasi, maka dia semakin terlihat baik.

Aku sangat suka warna mata Ram. Warna matanya bukan biru tua seperti kebanyakan orang bule. Warna matanya lebih seperti biru muda kebiruan, hampir putih. Dia juga memiliki bulu mata yang panjang.

Ram juga memiliki tato dream catcher hitam di sisi kiri lehernya, tato itu tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga. Tato itu terlihat keren. Aku juga ingin punya tato juga, tetapi aku tidak bisa. Apakah kalian tahu? Aku tidak suka merasakan ditusuk oleh apapun karena rasanya pasti sakit. 😞

Rasa sakit karena digigit oleh anjing saja di masa kecilku masih aku bisa ingat di pikirkanku, jadi aku tidak berani mendekati sesuatu yang tajam. Tetapi aku sangat suka mengagumi tato orang lain.

“Apa yang harus kita lakukan selanjutnya?” Keluh teman Ram.

“Aku rasa kita harus melakukan seperti yang ini..” Kata temannya yang lain sebelum menyerahkan buku catatannya kepada yang lain.

“Tidak.. aku rasa bukan pakai cara yang itu, tetapi yang ini..” Bantah temannya yang lain.

“Baiklah..” Gumam mereka hampir bersamaan.

Hanya Phu dan Ram yang tampak tenang. Phu sedang tertidur dan Ram hanya diam dan meletakkan bolpennya.

“Bolehkah aku mengajari kalian?” Tanyaku.

“Benarkah Phi? Ayo lihatlah soal ini..” Kata anak laki-laki yang ada di depanku dan segera menyerahkan pekerjaannya kepadaku.

Ini adalah mata pelajaran yang berbeda dari apa yang pernah aku ajarkan kepada Ram waktu itu. Pelajaran ini juga cukup sulit.

“Bagian mana yang kalian sulit mengerti?” Tanyaku.

“Semuanya Phi..” Kata mereka bersamaan.

“Baiklah..” kataku.

Lalu aku mulai mengajarkan mereka dari awal. Jika mereka tidak mengerti dasarnya maka tidak akan baik dan kedepannya mereka tidak akan mengerti apa-apa.

Ibarat sedang membangun rumah, tanpa adanya desain. Mungkin saja rumah itu akan terlihat indah tetapi tidak akan kokoh. Rumah itu pasti akan rubuh suatu hari nanti.

Aku mengajari mereka satu per satu dan orang yang nampaknya paling tidak tahu apa-apa mungkin hanya Phu saja. Dia hanya terus mengerutkan keningnya saja. Dia harus berusaha untuk lebih fokus lagi.

“Ayo kita coba soal ini..” Kataku.

Aku membuat pertanyaan yang lain untuk mereka. Aku menatap kearah mereka semua dan orang yang berkacamata seperti lebih mengerti daripada sebelumnya.

Sedangkan untuk Ram.. Aku tidak bisa melihat apakah dia sudah mengerti atau belum karena wajahnya tidak menampilkan ekspersi apapun.

Tetapi tidak lama.. Ram berbalik dan menatapku. Jadi aku segera membungkuk untuk melihat pekerjaannya itu. Tulisan tangannya masih sulit untuk aku baca. 😅

Aku hanya dapat memeriksa satu baris saja dan aku sudah tahu bahwa dia sudah melakukan dengan benar.

“Yeah.. kamu sudah mengerjakannya dengan benar..” Kataku padanya.

Aku kemudian membungkuk lagi untuk memeriksa pekerjaan Phu yang duduk di depan Ram, tetapi aku tidak bisa melihatnya.

Jadi aku sedikit memajukan tubuhku. Tetapi pada saat yang bersamaan Ram menoleh kearahku sehingga membuat hidungnya sedikit menyentuh hidungku. Aku sedikit merasa terkejut dan aku segera memundurkan badanku sedikit.

“P'King.. aku masih tidak bisa mengerti yang ini..” Kata Phu dengan nada memohon sehingga aku berdiri dan berjalan, lalu duduk di sampingnya untuk mengajarkan dia.

Aku tidak sedang melarikan diri dari Ram saat ini. Aku hanya sedikit merasa terkejut karena sentuhan wajah kami tadi. Aku belum pernah sedekat itu dengan seorang pria sebelumnya selain saat aku sedang bermain-main dengan Boss.

Lupakanlah!

Ram bahkan tampaknya tidak terpengaruh karena hal itu. Dia segera kembali terlihat mengerjakan pekerjaannya lagi, seolah-olah tidak ada yang terjadi. Lagi pula, siapa yang mau membicarakan hal ini juga?

Tiba-tiba ponselku bergetar dan aku segera menunduk untuk melihat pesan dari temanku.


Bohn

Aku sudah berada di dalam kelas. Kamu ada dimana?


Setelah aku melihat pesan itu, aku baru menyadari bahwa sudah sepuluh menit kelas pertamaku hari ini dimulai.

“Baiklah semuanya.. aku pergi dulu ya..” Kataku kepada mereka semua.

“Terima kasih karena sudah mau mengajari kami Phi..” Kata para junior itu saat aku melambaikan tanganku kepada mereka.

“Kalian belajarlah yang rajin..” Kataku sambil tersenyum dan segera berbalik untuk pergi dari tempat ini.

Tetapi tidak lama setelah aku pergi, aku kembali berlari ke meja ini lagi dan mereka semua menatapku dengan bingung. 🙄

“Kenapa Phi kembali lagi kesini?” Tanya salah satu dari mereka.

“Aku melupakan sesuatu..” Kataku sambil mengambil napas.

“Apa yang Phi lupakan? Bukankah Phi sudah membawa tas..” Tambah anak itu.

“Tidak bukan itu. Aku tidak melupakan sesuatu disini, tetapi aku lupa memberikan sesuatu..” Kataku.

Aku segera mengeluarkan kertas dari dalam tasku yang sudah aku masukkan kemarin malam. Tadinya aku berpikir aku akan kehilangan Ram, tetapi dia masih diam disini dan masih mengerjakan pekerjaannya.

“Ini untukmu..” Kataku dan mengetukkan kertas itu dengan lembut di kepala Ram.

“…”

Ram berbalik dan menatapku dengan bingung, tetapi dia tetap mengambil kertaku dan melihat kertas itu.

Itu adalah kertas lembaran yang sudah aku rangkum untuk topik-topik pelajaran yang sulit. Halaman pertama adalah tulisanku.

Kamu bisa kapan saja berbicara denganku, Ai Ning..  ☺️

TBC

Vote and Comments 😁🙏

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro