Bab 3
Kesunyian
King Pov
“Aku pulang..” Aku berteriak saat aku sudah memasuki rumah dan segera pergi untuk memeluk ibuku.
“Lepaskan ibu.. Ibu ingin makan kue kelapa dulu..” Ibu mendorong badanku.
“Apakah ibu tidak mencintai King?” Tanyaku pada ibu.
“…”
Ibu tidak menjawab pertanyaanku, seakan-akan dia tidak mau tahu tentang diriku lagi. Pada kenyataannya, ibuku hanya ingin makan kue kelapa yang aku bawa dan aku segera duduk di sofa. 😞
Saat aku duduk di atas sofa, aku merasa tubuhku tidak berenergi lagi dan aku menjadi tidak mempunyai tenaga untuk berdiri, berjalan atau melakukan apapun. Aku seperti orang yang merasa sekarat dan kehabisan napas.
“Kue ini kirimnya benar-benar terasa lembut, kuenya lumer di mulut dan tekstur kuenya juga sangat lembut. Kue ini sangat enak dan tidak terlalu keras..” Kata ibuku sambil memakan kue kelapa yang aku belikan tadi.
“Apakah kue itu seenak itu?” Aku bertanya pada ibuku karena merasa penasaran.
“Yeah.. Kue ini memang enak dan aku juga tahu bahwa anakku mempunyai banyak penggemar..” Balas ibuku lagi.
“Huh.. iya.. mereka semua benar-benar tampan..” Aku merespon perkataan ibuku dan segera tertawa.
“Aku mendengar kamu mempunyai enam orang penggemar..” Kata ibuku lagi.
“Huh? Iya.. mereka semua benar-benar tampan..” Kataku sambil tertawa.
Apakah kakakku benar-benar mengatakan kepada ibuku tentang foto itu?
Keluargaku tahu semua yang ada di dalam foto itu. Mereka semua sudah mengenal teman-temanku, tetapi mereka berdua berpura-pura agar bisa menggodaku. 😞
“Baiklah jika begitu.. Berarti aku kan mendapatkan banyak mas kawin. Sekali aku menerima uang, maka akan aku belikan beberapa kue, puding juga dan juga salad pepaya, aku harus membeli yang enak-enak..” Kata ibuku tanpa malu-malu.
“Itu semua karena kecantikan dari King..” Aku menggodanya dan berpura-pura menyisir rambutku dengan lembut seperti seorang model.
“Kamu menyebut dirimu cantik? Kamu sama narsisnya seperti ayahmu..” Komentar ibuku.
Aku memang selalu di bandingkan dengan ayahku.. Ayahku saat ini sedang berada di garasi mobil dan harus tidur disana juga malam ini. Pria yang malang. 😅
“Bagaimana ibu bisa berkata seperti itu tentang anakmu sendiri?” Tanyaku.
“Aku tidak narsis. Aku hanya mengatakan yang sebenarnya saja..” Tambahku dan ibuku hanya tersenyum.
“Ayo kita duduk bersama-sama..” Ajak ibuku.
“Bu.. Aku akan pergi melihat markas rahasiaku dulu..” Jawabku.
Aku sudah lama tidak pulang ke rumahku ini, jadi aku harus pergi dan membersihkan markas rahasiaku dulu atau mungkin ibuku yang membersihkannya ketika aku sedang tidak ada di rumah.
“Baiklah kamu bisa pergi kesana, tetapi kamu tidak boleh lama-lama dan harus kembali ke rumah lagi sebelum jam sembilan malam karena ibu sendirian di rumah ini..” Balas ibu.
“Ibu sendirian? Bukankah ayah sedang tidur di garasi?” Tanyaku sambil mengangkat alisku sambil memandang ibu.
“Yeah.. untuk meminta kamu pulang ke rumah ini, ibu harus membuat suamiku tidur di garasi..” Kata ibu lagi.
Haruskah saat ini aku merasa kasihan kepada ayah atau ibu? 🤔
“Iya..Iya. aku tidak akan lama-lama disana. Sekarang masih jam lima..” Balasku.
---
Setelah berkata seperti itu kepada ibuku, aku segera pergi ke markas rahasiaku.
Markas rahasiaku berada di belakang rumahku. Ini bukan markas persembunyian seperti yang ada di film-film detektif atau markas seperti di rumah-rumah orang kaya.
Markas rahasiaku adalah sebuah pondok kecil yang memiliki jendela yang besar di sekelilingnya. Aku sangat suka duduk di dalamnya untuk melihat keluar dan alam sekitar markasku ini. Aku sangat merasa nyaman saat berada di tempat semacam ini. ☺️
Aku sebenarnya tidak terlalu suka tinggal di bangunan yang berdinding semen karena aku seperti merasa terjebak di dalamnya. Tetapi kamarku di kondominium sangat menyenangkan karena di dalam kondomuniumku itu aku menanam banyak pohon di dalamnya.
Aku suka tidur di teras kondominiumku. Di teras itu ada tanaman dan juga tempat ikan yang tidak ada ikannya hanya berisi tanaman teratai. Aku menggunakan tikar bambu yang aku bawa dari rumah nenek sebagai pengganti tempat tidur, karena tempat tidurku terlalu besar bila aku taruh di teras. Aku juga memiliki kelambu yang menghindari aku dari gigitan nyamuk demam berdarah.
Aku sudah lama tidak ke markasku ini, jadi aku sangat ingin tidur disini. Tetapi ibuku tidak mengizinkan aku tidur disini. 😞 Ibu bahkan sudah menyuruh ayah untuk tidur di dalam mobil yang ada di garasi supaya aku mau tidur di rumah. Ibuku benar-benar sangat lucu.
Aku membuka gerbang markas rahasiaku ini dan aku tidak melihat markasku kotor sama sekali. Ibuku pasti sudah membersihkan markas ini, jadi aku tidak perlu repot-repot lagi membersihkannya. ☺️ Aku hanya mengizinkan anggota kekuargaku untuk bisa memasuki markas rahasiaku ini. Karena aku ingin memiliki privasi sendiri juga.
Di dalam markas rahasiaku ini tidak ada banyak barang, hanya ada bantal dan berberapa tanaman pot untuk hiasan.
Aku tidak suka memotong bunga dan memasukkannya ke dalam vas karena bunga itu tidak akan tahan lama dan cepat layu. Aku sangat suka melihat bunga-bunga yang tumbuh di atas tanah dan menua sendiri. Aku ingin melihat bunga-bunga itu mati di tempat mereka berkembang. ☺️
Ponselku berdering dan aku melihat Boss temanku yang menelepon.
“Hallo, ada apa Boss?”
Setiap kali dia meneleponku, dia pasti akan selalu membicarakan Mek atau bergosip tentang orang lain. Jika kami ada masalah di dalam group kami, aku hanya perlu mengirimkan dia pesan saja di group Line kami dan dia akan segera datang.
“Ayo buka facebookmu, cepatlah..” Kata Boss seperti terburu-buru.
“Memang ada masalah?”
“Iya.. ini masalah besar..”
Ketika aku mendengar dia mengatakan seperti itu, aku langsung membuka Facebookku. Tetapi aku hanya melihat ada foto N'Duen yang diposting di Facebooknya Bohn. Aku mencoba melihat-lihat postingan lain tetapi tidak menemukan apapun. 🙄
“Dimana masalah besarnya, Boss?” Tanyaku.
“Kamu jangan seperti sedang bermain-main. Bohn sudah mempunyai pacar sekarang. Kamu pasti membencinya. Kenapa kamu malah tertawa?” Gerutu Boss lagi.
“Huh.. Kenapa kamu berpikir aku sedang tertawa?”
Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku pelan saat melihat kelakuan teman-teman dekatku yang suka tidak masuk akal. 😂
Boss memang selalu seperti ini. Tidak peduli betapa sulitnya situasi yang sedang kami hadapi, dia pasti akan selalu bisa menghibur kami dengan tingkah lakunya itu.
Namun, ketika aku sedang merasa stress, aku kebanyakan hanya bisa memendamnya sendiri. Bukannya aku tidak ingin membaginya dengan teman-temanku, tetapi aku hanya tidak merasa cukup nyaman untuk membagi masalah yang aku rasakan kepada orang lain.
Aku percaya dengan istilah, orang miskin adalah orang yang akan menangis setiap hari, tetapi dia bukan orang yang menangis untuk di lihat oleh orang lain.
“Aku tidak bisa mengomentari postingannya itu..” Boss mengeluh dan mengakhiri panggilannya.
Aku melihat Mek dan Duen sudah mengomentari postingan Bohn terlebih dulu. Sekarang aku rasanya juga sangat ingin mengomentari postingan Bohn itu juga dan mengeluh padanya.
Apa gunanya menjadi orang bijak sana? Aku sebenarnya tidak ingin melakukan hal ini, tetapi aku penasaran. 🙄
Jadi aku segera mengirimkan pesan kepada Bohn.
King Of The King
Apa kuncinya untuk bisa menaklukan pikiran seorang dokter?
Bohn
Kamu memiliki lelucon yang sangat bagus, King.
Bisakah aku meminta yang lain?
Aku melihat balasan Bohn seperti itu. Tidak lama Bohn membalas lagi.
Bohn
Siapapun bisa melakukannya asalkan melakukan hal itu dengan jujur.
Mengapa Bohn bisa membalas pesanku begitu cepat hari ini? Hm.. Mungkin saat ini N'Duen sedang tidur.
Saat aku memikirkan N'Duen, aku jadi memikirkan Ram.
Bagaimana dia bisa terlihat begitu lembut dan baik kepada anjing bahkan ketika dia tidak melakukan apa-apa?
Ram adalah nama yang terdengar sedikit aneh. Yeah.. aku tahu dia setengah Thailand. Apa arti namanya itu?
Aku akan mencari arti namanya di internet. Aku mengetikkan namanya di Google karena hanya Google yang tahu tentang segalanya 😅.
Kata Google arti nama Ram adalah cantik. 🤔
“Tetapi tidak seperti dirinya..” Gumamku pelan sambil berjalan kembali ke dalam rumah.
---
“Ah.. kamu sudah kembali. Sekarang ambilkan ibu bantal itu..” Kata Ibuku dan aku hanya mengangguk dan memberikan bantal kepadanya.
“Apa yang sedang ibu tonton?” Aku bertanya kepada ibuku.
Saat ini mataku sedang melihat kearah layar TV, tetapi aku tidak suka menonton TV. Acaranya tidak terlalu banyak ragam dan ada iklan yang mengganggu acara itu juga.
“Ibu sedang menonton drama meruntuntuhkan penghalang..” Jawab ibuku.
“Hah?”
“Kamu lihatlah wanita itu, dia sangat cantik. Tetapi dia menendang pengemis yang ada di jalanan itu..” Kata ibuku lagi.
“Kenapa wanita itu melakukan hal seperti itu?”
Baiklah bukankah ini tentang masalah pelecehan fisik dan saat kita melihatnya, kita tidak boleh diam saja.
“Yeah.. karena wanita itu cemburu kepada pengemis itu..” Kata ibuku.
Aku lalu mendengar ibuku terus menghina wanita yang ada di dalam drama itu. Ketika ibuku menghina seseorang, dia suka menggunakan gerakan tubuh dan sangat beremosi, seolah-olah ibuku ada di dalam drama itu. 😅
“Bu.. Kenapa ibu menamai aku King?” Aku bertanya pada ibuku untuk menarik perhatiannya.
“Hm.. tidak ada alasan khusus ibu memberikan nama itu kepadamu. Kami hanya ingin namamu memiliki inisial yang sama dengan saudara-saudaramu yang lain, makanya kami mencocokan nama mereka dengan namamu..” Jawab ibuku.
Hmm? Benarkah hanya seperti itu? 🤔
Tiba-tiba ponselku bergertar saat aku sedang berpikir dan aku melihat ada pesan dari Kakakku.
Kumfah
Apakah kamu sedang bersama-sama dengan ibu?
King of The King
Iya.
Dia sedang merasa kesepian jadi aku datang menemaninya.
Kumfah
Aku berpikir ibu hanya ingin kamu pulang saja.
Tunggu sebentar! Bagaimana kakakku bisa tahu?
King Of The King
Kenapa kamu bisa tahu?
Kumfah
Apa yang saat ini ibu sedang lakukan?
King Of The King
Ibu sedang mengkritik wanita yang menendang pengemis di jalan.
Ibu sedang menonton TV.
Kumfah
Aku juga ingin mengutuk orang itu.
Katakan pada ibu bahwa aku memintanya untuk video call aku.
“Bu.. P'Kumfah ingin ibu melakukan video call dengannya untuk mengutuk wanita itu bersama-sama..” Kataku kepada ibuku.
P'Kumfah memang sangat mirip dengan ibuku. Sedangkan P'Ning lebih mirip seperti ayahku dan dia adalah orang yang sangat baik.
P'Ning dan ayahku jarang membicarakan hal-hal yang negatif dan buruk. Mereka berdua selalu membicarakan tentang Dharma, jadi setiap kali aku bersama-sama dengan mereka, aku merasa seperti seorang biarawan. 😅
Aku melihat ibuku melakukan video call dengan kakakku yang perempuan dan mereka berdua terus memaki wanita di dalam drama itu. Aku saat ini tidak tahu harus berkata apa-apa lagi dan aku hanya bisa tertawa melihat mereka mengutuk wanita itu.
---
Pada hari berikutnya aku kembali pergi ke kampusku dan bertemu dengan teman-temanku.
Hariku dimulai dengan melihat hal yang lucu ketika Bohn berbicara dengan N'Duen dengan lembut di ponselnya dan mengajak N'Duen makan siang di kafetaria Fakultas Teknik.
Ketika aku sedang berjalan ke arah meja di kafetaria itu, aku mendengar suara Mek dan Boss yang sedang berbicara.
“Diamlah! Aku tidak mau berbicara denganmu..” kata Mek.
“Apakah kamu merasa malu? Sayang!” balas Boss.
Aku melihat mereka bertengkar seperti biasanya. Mek dan Boss seperti pasangan suami istri. Semua orang tahu akan hal itu, tetapi aku hanya diam saja tetapi teman-temanku yang lain sangat suka menggoda mereka.
Saat ini aku, Tee dan Bohn baru saja selesai kelas kami jadi kami datang untuk makan di kafetaria bersama-sama dengan Mek dan Boss.
“Kalian berdua kenapa? Apakah pertengkaran rumah tangga?” Tee menggoda mereka.
Hari ini situasinya sedikit berbeda karena biasanya yang terlihat cemberut adalah Mek yang tersenyum adalah Boss, tetapi hari ini terbalik.
“Tee.. aku tidak mau bermain dengan Mek lagi. Kemarilah dan jadi suamiku..” Kata Boss.
Apakah mereka sedang bertengkar? Tetapi.. masalah menjadi suami tidak mudah di ubah dengan seenaknya bukan?
“Hmm.. Apakah posisi untuk menjadi suamimu sedang kosong? Jika iya maka aku mau.. hahah..” Kata Tee sambil bercanda.
Mengapa Tee mau saja bercanda seperti itu? Jika dia seperti itu maka dia seperti perebut istri orang lain. Hmm. 🤔
“Yeah.. aku mempunyai suami baru yang bernama Tee..” Kata Boss lalu memeluk lengan Tee.
“Hei Tee.. hati-hati Mek akan menggigitmu..” Kataku sambil menunjuk ke arah suami lama Boss.
Setelah itu kami bermain-main sebentar dengan mereka. Tidak lama N'Duen datang untuk memberikan Bohn buket bunga mawar kepadanya dan Bohn hanya tersenyum senang.
“Ayo makan bersama-sama dengan kami..” Bohn mengajak N'Duen untuk makan bersama-sama dengan kami.
“Hei.. lihatlah teman kita benar-benar sangat tidak tahu malu..” Boss menggoda Bohn.
“Apakah kamu cemburu?” Balas Bohn sambil mengeryitkan keningnya menatap Boss dengan kesal.
“Apa yang kamu katakan?” Tanya Boss.
“…” Tetapi Bohn mengabaikan Boss dan lebih tertarik untuk membujuk N'Duen.
Aku melihat N'Duen sangat lucu dan dia juga sangat baik. Aku suka dengan orang seperti itu dan orang seperti N'Duen layak untuk di dapatkan.
Aku kemudian mendengarkan percakapan Bohn dan N'Duen dan tidak lama ada sekelompok junior yang berjalan ke arah kami.
Ada seorang perempuan dan sisanya adalah laki-laki semua. Aku melihat ada Ram juga dan para junior itu ikut duduk bersama-sama di meja kami dan Boss memulai percakapan dengan mereka semua.
Mereka semua terlihat sangat lucu dan terlihat ramah. Saat semua orang berbicara, aku hanya memandangi Ram dan memperhatikan interaksinya.
Aku tidak tahu mengapa aku melakukan hal seperti itu. Tetapi mungkin karena dia duduk tepat di depanku. Ram hanya berbicara beberapa kalimat saja.
Aku melihat Ram sedang memperhatikan sesuatu dan ketika aku melihatnya, dia sedang memperhatikan seekor anjing. Aku berpikir Ram pastinya sangat menyukai anjing.
Saat ini ada seekor anjing berwarna putih yang tidak terlalu terlihat imut dan cukup jinak di sekitar kafetaria kami berada. Anjing itu mungkin tidak akan menggigit siapapun tetapi anjing itu juga tidak suka di dekati oleh siapapun juga.
Setelah itu, aku melihat Tee mencoba untuk memulai percakapan dengan Ram.
“N'Ram apakah kamu mempunyai sesuatu hal yang ingin kamu bicarakan denganku?” Tee bertanya dengan lembut.
Aku segera menengok untuk melihat bajingan Tee yang merupakan senior kode dari Ram.
Ram hanya melihat kesekelilingnya dan menatap Tee untuk berberapa saat dan kemudian mengalihkan wajahnya lagi.
“Tidak..”
“Benarkah?” Temanku mengangkat tangannya untuk menutupi mulutnya dan terlihat seperti akan menangis.
N'Ram benar-benar terlihat sangat dingin. Hal itu membuat Ai Tee ingin menangis meskipun dia baru mau melakukannya.
“Aku akan memberitahukan kepada Phi juga aku memiliki masalah..” Balas Ram.
Ram lalu terlihat memandang keluar kafetaria ini. Ada apa ini? Aku berbalik untuk menatapnya dengan bingung. Apakah dia sedang memandang ke arah jendela?
Apakah dia sedang memikirkan anjing itu. Ram sepertinya benar-benar sangat suka anjing. Aku berpikir dia memberi makan anjing-anjing itu setiap harinya.
‘Nong.. kamu benar-benar terlihat tenang..’
Aku menatap ke arah Ram dan dia menatap aku sekilas. Matanya berwarna biru. Apakah matanya akan bersinar bila malam tiba? Aku rasanya sangat ingin bertanya padanya.
“Ai King.. Apakah kamu mau mengganti junior kodemu denganku? Aku ingin N'Draw menjadi junior kodeku..” Kata Tee.
Junior kodeku bernama Draw dan dia orang yang benar-benar sangat imut dan pribadinya juga benar-benar imut juga.
“Kamu bermimpi.. Dia adalah junior kodemu..” Kataku sambi menunjuk ke arah orang yang ada di depanku.
Wajah Ram masih tidak menunjukkan ekspersi apapun. Apa yang saat ini sedang dia pikirkan? Apakah dia tidak pernah tertawa?
“…”
Ram hanya diam saja atau tidak mengatakan apapun. Dia hanya mengangkat alisnya seperti sedang bertanya ada apa?
Aku mencoba untuk berbicara dengan Ram dan aku benar-benar di cuwekin olehnya, tetapi aku tidak akan menyerah dan akan terus berbicara.
“Kenapa kamu tidak mau berbicara banyak?” Tanyaku.
“…” Ram hanya menatapku dan tidak menjawab apapun.
Aku menyadari bahwa dia sangat berbeda saat dia sedang memandang anjing kemarin. Ram memandang anjing itu dengan ramah.
Aku kemudian berdiri dan pergi untuk duduk di samping Ram, lalu kembali berbicara dengannya.
“Berbicaralah denganku..” Kataku.
“Hm..” Balas Ram.
“Apakah hanya itu saja?” Tanyaku.
“Iya..” Jawab Ram.
“Apakah tidak ada kata yang lebih panjang lagi?” Balasku lagi.
Aku menatap wajah Ram dan memperhatikan dia. Aku melihat ada tato di lehernya dan berpikir kalau aku meminta dia untuk membuka bajunya pasti aku akan melihat tato di seluruh badannya.
NB: Maksud King adalah dia ingin tahu tato apa lagi yang ada di tubuh Ram dan King penasaran ada berapa banyak tato yang Ram punya.
“Ayolah berbicara denganku lebih panjang lagi..” Kataku lagi.
Aku menggerakkan wajahku lebih dekat dengannya. Dia memiliki tato dari leher sampai… sampai mana? Dia sedang memakai kaos dan aku tidak bisa melihat tato itu sampai mana. 🙄
Bisakah dia membuka bajunya agar aku bisa melihat tatonya? Aku ingin melihat seluruh tubuhnya. 😮
“Lebih panjang..” Kata Ram.
Aku mengatakan kalimat itu dalam satu kalimat, tetapi Ram hanya mengatakan satu kata saja.
Kami berdua kemudian terdiam sampai aku mulai tertawa, tetapi aku masih belum menyerah untuk membuat Ram berbicara kepadaku. Aku kembali melanjutkannya.
“Kenapa kamu tidak mau berbicara denganku?” Kataku.
“Aku tidak mau terlalu dekat..” Balas Ram.
“Tetapi aku mau kita lebih dekat lagi..” Balasku.
“…”
Ram tidak menjawabku lagi dan hanya menatapku dan kembali mengalihkan perhatiannya ke piringnya lagi.
“Sudah cukup King. Aku adalah kode seniornya dan dia tidak mau banyak bicara kepadaku..” Kata Tee.
Saat mendengar perkataan Tee, aku kembali melihat ke arah Ram lagi dan bertanya padanya.
“Jadi kamu benar-benar tidak mau berbicara denganku?” Tanyaku.
Aku kembali pindah ke sisi Ram yang lain dan ingin duduk di perhatikan olehnya.
“Iya..” Balas Ram.
“Tetapi aku ingin berbicara denganmu..” Kataku lagi.
“…”
Ram tidak menjawab aku lagi dan aku hanya tersenyum padanya, tetapi dia tetap diam.
“Hei, apakah kamu sangat suka makan?” Tanyaku.
“…”
Saat ini Ram malah tidak ingin menatapku dan masih tidak berkata apa-apa.
“Apakah kamu tidak mau makan yang lain lagi?” Tanyaku lagi.
“…” Ram tetap mengabaikan aku.
“Apakah kamu memiliki nama panjang? Dimana kamu tinggal? Apakah kamu memiliki saudara? Apa kewarganegaraanmu…”
“Diamlah..”
Ram tiba-tiba berbalik melihatku dan mengatakan hal seperti itu. 😶
Ram mengatakan perkataan itu dengan tenang, tetapi semua orang bisa mendengarnya. Mek dan Tee bersiap-siap jika aku akan bertengkar dengan Ram.
“Yes.. Akhirnya kamu mau berbicara..” Kataku. 😅
Tetapi hal ini sangat berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh teman-temanku meskipun saat ini aku merasa sangat bahagia. 🤣
Meskipun kalimat pertama yang Ram katakan kepadaku dalam bahasa Inggris, tetapi aku tidak masalah.
Aku menggumamkan perkataan itu dan membayangkan kembali bibir Ram yang bergerak ketika berkata 'diam' hal itu terus terngiang-giang di dalam kepalaku.
Aku merasa seperti memenangkan sebuah hadiah. Ram hanya menghela napas dan melanjutkan makannya. Aku kembali ke tempatku lagi dan meminta dia mengatakannya lagi.
“Ayolah katakan perkataan itu lagi padaku..” Kataku pada Ram.
“…” Tetapi dia kembali tidak merespon aku lagi.
“Apakah kamu suka makanan seperti ini?” Tanyaku.
Aku menunjuk makanan yang ada di piring Ram yang terlihat sangat pedas. Aku berpikir dia suka makanan seperti ini.
“…” Ram tidak menjawab tetapi dia mengangguk.
“Tetapi aku benar-benar tidak suka makanan seperti itu..” Balasku lagi.
“…”
“Berapa berat badanmu? Kamu tingginya berapa? Kamu terlihat lebih tinggi dariku..” Kataku lagi.
“188 cm..” Balas Ram.
“Wow.. Kamu benar-benar sangat tinggi..” Kataku.
Aku berpikir Ram memang hampir 190 cm dan ketika aku sedang berjalan di sampingnya, aku terlihat seperti anak-anak karena dia begitu tinggi. Aku sangat cemburu ketika tahu tinggi badan Ram. 😞 Aku juga ingin memiliki badan yang tinggi juga.
Aku berhenti mengajukan pertanyaan padanya dan hanya menatapnya diam-diam. Aku merasa wajahnya sangat tampan dan mirip seorang wanita. Aku melihat kulitnya yang sangat cantik, matanya yang seperti lautan berwarna biru dan membuat aku ingin tenggelam di dalamnya rambutnya halus, garis rahangnya sangat menonjol. Alisnya tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis juga, bibirnya juga tipis. Secara keseluruhan aku benar-benar sangat iri padanya. Dia juga pasti berasal dari keluarga yang kaya.
Ketika aku sedang memikirkan tentang Ram, aku merasakan ponselku bergertar dan ada pesan dari temanku.
“King! Apakah kamu benar-benar merasa tertarik kepada Ram?”
Aku menoleh untuk melihat Tee yang sedang menatapku dan mengirimkan aku pesan.
“Aku benar-benar tertarik padanya. Hahah..” Balasku.
“Aku merasa sudah lama kamu tidak pernah merasa tertarik dengan seseorang seperti ini..”
“Iya..” Jawabku.
Setelah temanku berhenti mengirimkan aku pesan, kami semua kembali melanjutkan makan kami.
TBc
Vote and comment 🙏😊
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro