Bab 26
Terluka
King Pov
Aku sudah tidak tahu berapa kali aku menghela napas hari ini. Hatiku terasa sangat sakit dan aku tidak bisa berbuat apa-apa. 😞
“Phi… Bolehkah aku membeli tiket ke Uttaradit?”
Setelah mengatakan itu, aku menyerahkan uang kepada penjual tiket itu dan mendapatkan tiketnya.
Sekarang aku sudah berada di dalam kereta dan aku akan pergi ke Uttaradit karena Universitas sedang libur selama sepuluh hari. Aku mengambil kesempatan ini untuk mengunjungi nenekku. 😊
Aku lalu mematikan ponselku untuk mencegah teman-temanku menghubungi aku. Aku hanya ingin bersantai dan aku tidak ingin otakku memikirkan hal lain.
Aku tidak ingin tahu apa yang Ram lakukan saat ini. Mengapa aku harus ingin tahu tentang dia ketika aku hampir tidak bisa bertahan lagi? 🥺
Aku mendengar suara keras yang membuatku melihat tasku. Suara itu berasal dari bel yang menempel di gantungan kunci tasku. Apa yang aku lakukan saat ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Ai Ning. 😑
Aku merasa sedih sekarang dan aku hanya memiliki waktu yang sedikit untuk bergerak. Kami berdua berada di kelompok pertemanan yang sama, jadi tidak peduli seberapa keras aku mencoba mengindarinya, pada akhirnya kami akan tetap bersama-sama.
Tidak lama kereta yang aku naiki berhenti dan aku turun bersama-sama dengan penumpang lain.
---
Uttaradit
King Pov
Jarak antara stasiun kereta Ban Khon dengan rumah nenekku memang cukup jauh, tetapi aku memilih untuk berjalan kaki untuk menyakinkan diriku.
Dulu setiap kali Ram merasa stres, aku biasa menenangkan diam Tetapi sekarang aku harus duduk dan menenangkan diriku karena dia. 😞
---
Rumah Nenek
King Pov
“Nenek..”
“King!!”
Nenek sangat terkejut sampai tabung di tangannya jatuh ke tanah dan nenek pasti terkejut karena tiba-tiba aku datang ke rumahnya tanpa memberitahukan hal ini dulu kepadanya.
“Iya..”
“Bagaimana kamu bisa sampai disini? Bagaimana dengan kuliahmu? Bukankah sekarang tidak ada libur?” Tanya nenek.
“Sedang libur selama sepuluh hari..” jawabku.
“Kamu kenapa?” Tanya Nenek.
Nenek sama seperti diriku. Nenek sangat cerdas, cantik, baik dan perhatian. Karena hal itulah nenek paling mengerti diriku. 🥺
“Nenek…”
Aku menaruh tasku dan segera berlari kearahnya lalu memeluknya dengan erat-erat. Semoga hatiku tidak terasa sakit lagi. 😞
“Ada apa?” Tanya Nenek.
“Bukan masalah besar. Aku hanya sedang merasakan patah hati karena seseorang haha..”
“…”
“Hatiku sakit nenek..”
Aku sudah menghabiskan waktu berbulan-bulan dengan Ram dan dia tidak memiliki perasaan yang sama denganku. Lalu kenapa dia menciumku dan memberikan aku harapan? 🙄
“Apakah kamu sudah berkencan dengannya?”
“Belum..”
“Oh! Jadi kalau begitu jangan biarkan hatimu hancur karena dia..”
“Tetapi dia sudah tidur dengan seorang wanita dan dia tidak menyukaiku. Hal itu sangat menyakitkan hatiku. Aku merasa terluka dan tidak tahan lagi..” 😭
“Sudah jangan menangis lagi cucuku..” Kata Nenek.
Aku melepaskan semua air mata dan rasa sakitku kepada nenek. Selama ini aku selalu berbagi dengannya dalam segala hal. 🥺
Aku mengatakan kepada nenek bagaimana perasaanku terhadap Ram dan apa yang dia lakukan kepadaku. Ketika Ram menyakitiku seperti ini, aku datang dan menemukan kenyamanan serta kedamaian ketika melihat nenekku.
“Maafkan aku..”
Saat ini aku sudah berhenti menangis dan merengek. Kepalaku sekarang ada di atas pangkuan nenekku. Untungnya matahari hari ini tidak bersinar terlalu terang sehingga kami berdua bisa duduk di taman di antara bunga-bunga sehingga membantu aku juga untuk merasakan rileks. 😊
“Ayo kita pergi..” Kata Nenekku.
“Kita mau pergi kemana?”
“Nenek akan mengajakmu jalan-jalan kelilingi kota..”
“Ehm? Di kota tidak ada apa-apa dan disana hanya ada festival saja..”
“Disana ada banyak laki-laki..”
“Nenek! King hanya menyukai satu orang saja..”
“Disana ada acara juga..”
---
Festival di Uttaradit
King Pov
Akhirnya Nenek membawaku ke acara Palang Merah. Disini begitu ramai dan ada begitu banyak orang sehingga aku hampir saja pingsan. 😞
Aku melihat ada banyak murid juga. Kami berdua berada disana sampai malam. Nenek dan aku membeli begitu banyak barang sampai terasa sulit untuk membawanya pulang ke rumah. 😅
“Oh!! King lihat mobil itu!!” Kata Nenekku.
Saat ini kami melihat ada mobil mewah di pinggir jalan. Mobil itu terlihat bukan seperti milik warga disini. Aku dan nenek memarkir mobil kami di dekat mobil itu, kami memasukkan dulu barang-barang kami kedalam mobil dan kembali berjalan ke sisi mobil itu.
Mobil itu terlihat tidak ada asap dan juga tidak rusak, lalu mengapa di parkir disini? 🤔
Aku melihat ada seseorang sedang berdiri di samping mobil itu dengan wajah terlihat kebingungan. 🙄
“Apakah kamu baik-baik saja?” Tanyaku.
“Ah..”
Ada seorang pemuda yang aku kira dia adalah pemilik mobil itu sekarang menoleh ke arahku. Dia adalah orang asing. Dia terlihat begitu tampan.
Saat dia membuka matanya, aku segera berhenti bernapas. Matanya sama seperti orang yang aku kenal. Saat aku menatapnya, matanya berwarna biru.
Warna matanya memang sangat umum bagi orang asing sepertinya. Tetapi saat ini keadaan mentalku sedang tidak baik. Aku tidak suka saat melihat pria ini. 😞
“He is my grandson. I can speak English. May I help you?”
Nenekku bertanya dalam bahasa Inggris.
“I come here with my friends but I lose them when traffic lamp red..” Balas orang asing itu.
“Oh.. Do you try call them?” Tanya nenek.
“Yes.. But I think they lost too like me. Hahah..”
“Where do you live?”
“Hm.. can you send me back in Resort xx?”
“Resort itu berada tempat di samping rumahku..” Kata Nenek.
Pria itu terlihat bingung ketika nenek mengucapkan perkataan itu dalam bahasa Thailand. Resort tempat dia menginap tepat berada di sebelah rumah nenek dan dia benar-benar sangat beruntung. 😅
“Ah.. Yes sure I will send you back..”
“Thank you. I feel luck today..” kata pria itu.
Nenek menyuruh kami berdua duduk di bangku belakang. Jadi kursi depan sekarang kosong. Hal ini karena neneknm tidak mau orang asing itu merasa kesepian. 🙄
“Are you stay in here?” Dia bertanya padaku.
“No. I stay in Bangkok..”
“So, you are here to holiday like me?”
Orang itu bertanya sambil tersenyum padaku, tetapi aku tidak ingin menatap matanya. Matanya mengingatkan aku pada Ram. 😣
“Yes..”
“Why you just look down? Are you sick?”
“No.. Just a little no felling well..”
“Ah..”
Sebenarnya pria ini sangat tampan. Dia juga tinggi, rambutnya berwarna abu-abu, bibirnya tipis, hidung mancung, kulit putih dan memakai pakaian yang mahal. Tidak ada yang salah darinya. 🙄
“Thank you so much grand mother. I really thank you..” 😊
Dia mengatakan hal itu sambil tersenyum sekarang. Senyumannya bisa saja meluluhkan hati siapapun yang melihatnya.
“My name is Jitana and my grand son name is King..” Kata nenek.
“My name is Micus, but my friends call me Mike..” Katanya.
“Mike!!”
Kami mendengar suara teriakan dari arah rombongan tour yang sedang berdiri di depan rumah nenek. Mereka semua terlihat seperti model.
“I must go now. Thank you for help me..”
“Do you want eat together with me tonight?” Tanya nenek.
Nenek berbaik hati menawarkan hal itu kepadanya dan ingin membuat aku senang.
“Really? I can join with you?”
“Yes..”
“Thailand people is so nice..”
“What do you say?”
“hahaha..”
“If you wanna joint with me. You can come in here two hours again. You can invite your friends too..” kata Nenek.
Mengundang teman-temannya juga? Dan mereka semua bermata biru. Aku akan benar-benar mati hari ini. 😖
“Thank you so much. Grand mother so nice..”
Setelah mengatakan hal itu, Mike segera mengatupkan kedua tangannya untuk memberikan rasa hormat dengan gaya Thailand sebelum dia berlari ke arah teman-temannya. ☺️
---
Rumah Nenek
King Pov
Kami lalu segera memasuki rumah dan nenek tersenyum padaku.
“Kenapa kamu bersikap seperti itu? Apakah kamu menyukai anak itu?” Tanya nenek.
“Aku hanya menyukai satu orang saja..” Jawabku.
Tadi Nenek mengundang mereka untuk bertamu di rumahnya hari ini, makanya kami segera membersihkan rumahnya. Meskipun rumah ini tidak terlihat kotor, tetapi nenek ingin rumah ini terlihat baik dan indah di mata orang yang baru kami kenal tadi. ☺️
“Apakah kamu bisa memasak?” Tanya nenek.
Nenek bertanya padaku saat dia sedang mengumpulkan bahan-bahan untuk membuat kari ayam hijau.
“Bisa..”
“Siapa yang mengajarimu memasak?”
“Ai Ning..”
“Wow! Pemuda itu berhasil mengajarimu memasak?”
“Hahah.. Mungkin..”
Setelah itu kami segera memasak dan setelah memasak, kami lalu segera mengatur makan malam di atas meja agar terlihat indah. Nenek juga membuat salad buah dan sayuran.
Rasanya setelah ini semua selesai, aku ingin bersembunyi di suatu tempat saja dan tidak ingin menemui mereka. 😖
Mike dan teman-temannya seharusnya memakai kacamata hitam sehingga aku tidak perlu melihat mata mereka. 😞
“King! Mereka sudah datang kesini..” Kata Nenek.
“Iya..”
Aku lalu segera membuka pintu rumah dan aku melihat ada lima orang. Mereka semua terlihat keren. Nenekku selalu tersenyum saat melihat mereka semua. 😅
“Selamat malam King..” Kata Mike dan tersenyum padaku. ☺️
Aku tahu arti senyumannya itu, tetapi saat ini aku belum siap untuk menerima orqng asing lagi yang ingin memasuki kehidupanku. 😣
Kami semua lalu duduk di ruang tamu. Mereka semua merasa kagum melihat furniture dan dekorasi rumah nenekku.
Aku melihat mata Mike bersinar seperti anak kecil. Mereka semua tampan dan cantik-cantik. Tetapi aku sudah mengenal seseorang yang matanya lebih indah daripada mereka semua. ☺️
“Anak-anak.. Apakah kalian tahu nama masakan ini?” Tanya nenek sambil menujukkan makanan yang ada di atas meja..
“Itu ayam kari hijau..”
“Kuah kelapa..”
“Babi goreng..”
“Yeah.. jawaban yang bagus sekali..” Nenek berkata dan bertepuk tangan. ☺️
“King sekarang umur berapa?”
Aku mendengar salah satu orang asing yang berambut pirang dan senyuman yang sangat cantik bertanya padaku. Aku tahu arti senyumannya itu. 🙄
“Dua puluh satu..” Jawabku.
“Apakah kamu sudah punya pacar?” Tanyanya lagi.
“Jess!!” Sela Mike.
“Belum..” Balasku.
“Wow!!”
Aku lalu melihat wanita yang bernama Jess itu segera menoleh ke arah Mike dan memeluknya. Aku bukan orang bodoh dan tahu apa yang mereka pikirkan. 😑
“Aku sedang tidak ingin mempunyai pacar saat ini..” Tambahku.
“Tidak mungki! King sangat tampan dan kamu tidak bisa terus sendirian saja..” Kata Jess.
Jess mengatakan hal itu ketika aku baru akan makan, tetapi aku hanya bisa duduk dengan diam dan tidak bisa berbicara kasar karena mereka adalah tamu nenekku dan juga teman Mike. 😞
“Hmm…”
Aku mendengar suara itu berasal dari tenggorokan Mike dan dia terlihat sedang menatap ke arah babi goreng dengan tangan disilangkan. 🙄
Aku baru sadar bahwa dia sudah mencoba semua makanan ini, tetapi tidak dengan babi gorengnya. Apakah dia tidak suka pedas? 🤔
“Ini tidak pedas..” Kataku.
“Yeah.. Ini adalah makanan kesukaanku..” Kata Mike.
Semua teman-temannya setuju dengan perkataannya. ☺️
“Terima kasih karena kalian sudah mengundang kami makan malam ini. Kita akan membelikan kalian sesuatu sebagai balasannya..” Kata Jess.
Dia lalu segera mengatupkan kedua tangannya dan mengangkatnya untuk menunjukkan rasa hormat ala Thailand. Dia lalu tersenyum dengan lebar dan sangat cantik.
“Ah.. Tidak usah..” Balas nenek.
“Hmm… Bau apa ini?” Tanya Mike.
Pada malam hari, rumah nenek memang tercium jelas bau bunga melati.
“Itu wangi melati..”
Aku menjawab sambil menunjuk ke arah tanaman melati yang ada di sebelah rumah nenek. Ketika aku pergi ke rumah nenek setelah kamp sukarelawan, aku menanam lebih dari sepuluh pohon melati dan sekarang lebih banyak lagi. 😄
“Bunga melati?” Tanya Mike.
“Iya wangi bunga melati..” Jawabku.
Aku benar-benar sangat merindukan rumah nenek ketika aku berada di Bangkok. Karena di rumah ini ketika aku berjalan masuk ke dalam rumah nenek, bau melati sangat santer tercium. ☺️
“Aku dan nenekku sangat suka dengan bunga melati. Jadi kami menanam banyak pohon melati disini..”
“Apakah kamu yang menanam sendiri tanaman itu?” Tanya Mike sambil melihat ke arah pohon melati.
“Apakah kamu mau bunga melati? Nenek akan memberikan kamu beberapa bunganya..” Kata Nenek.
“Benarkah?” Tanya Mike.
Mereka terlihat sangat senang dan bersemangat saat mendengar perkataan nenek dan mereka juga berbicara dalam bahasa Thailand sekarang. 😅
Aku sangat suka saat melihat ada orang asing yang tertarik dengan budaya Thailand. Hal itu membuat aku bangga me jadi orang Thailand. 🥰
“Biarkan aku membantu, nek..”
Aku berkata dan berjalan untuk membantu nenek memilihkan bunga melati untuk Mike dan teman-temannya. Setelah itu, aku lalu mulai membagi-bagikan kepada mereka semua.
“Hm.. Ini sangat enak harumnya..” Kata Mike.
“Kamu membicarakan tentang bunga atau tangan seseorang?” Tanya Jess sambil menatapku. 🙄
Saat aku melihat mata Mike, matanya memantulkan cahaya bulan. Matanya terlihat indah seperti orang yang aku kenal. Jika Ram menjadi seorang model, dia pasti sangat terkenal. 😞
“Hei! Tidak perlu menatapnya dengan begitu intens. Kamu bisa langsung menyeretnya ke kamarmu King!” Kata Jess.
Saat aku mendengar suara Jess, hal itu membuat aku kembali sadar dari pikiranku dan sudah berapa lama aku menatapnya? 🤔
“Maafkan aku..” Kataku.
“Tidak masalah.hahah..” Kata Mike.
Setelah itu, mereke semua segera kembali ke resort. Mereka sangat lucu, tetapi sekarang setiap kali aku melihat orang asing, aku seperti melihat Ram. 😥
---
Rumah Nenek
King Pov
“Mike itu lucu ya..” Kata Nenek.
“Iya.. Dia juga terlihat imut. “
“Dia juga sangat sopan..”
“Iya.. Lalu kenapa nenek mengatakan hal itu?”
“Bukankah kamu masih lanjang sekarang dan kamu baru saja merasakan patah hati? Lalu kamu tiba-tiba bertemu dnegan orang asing yang tampan hari ini dan sepertinya dia juga merasa tertarik padamu..” Kata Nenek.
“Tidak sekarang karena aku tidak ingin ada orang lain yang masuk ke dalam kehidupanku saat aku sedang merasakan seperti ini..” Jawabku.
“Iya.. Itu semua terserah padamu. Nenek tidak akan memakasamu..”
---
Kamar King
King Pov
Hari ini adalah malam pertamaku di rumah nenek, tetapi aku sama sekali tidak bisa tertidur. Aku mencoba menyakinkan diriku sendiri bahwa aku sudah benar-benar tidak akan peduli lagi dengan orang lain, tetapi pikiranku tidak bisa berhenti memikirkan Ram. 😞
Kapan aku bisa berhenti memikirkannya? 🙄
Meskipun saat ini matahari sudah mulai bersinar, aku masih belum bisa tidur. 😞
Akhirnya aku memutuskan untuk menyiram tanaman. Mungkin jika aku berada di dekat pohon melati, maka perasaanku akan menjadi lebih baik. ☺️
---
Taman Rumah Nenek
King Pov
Rasa damai di taman ini, tidak akan bisa aku temui saat aku berada di kota Bangkok. ☺️
“Selamat Pagi King!” Sapa Mike.
“Selamat Pagi Mike..” Balasku.
“Bolehkah aku bergabung bersama denganmu?”
“Ya boleh..”
Setelah aku mengatakan itu, Mike tersenyum lalu segera melompati tanaman. ☺️
“Apakah King masih berkuliah?”
Saat ini angin pagi meniupkan aroma tubuh Mike ke hidungku. Mike memiliki aroma yang lembut dan aku sangat suka aroma melati. Jika di gabungkan aromanya tidak terlalu buruk. ☺️
“Yeah.. Aku adalah seorang mahasiswa dan aku hampir lulus..” Jawabku.
“Apakah kamu seorang model?”
“Bukan. Mengapa kamu menanyakan hal itu?” Tanyaku.
“Karena kamu sangat cantik..”
“….”
“Maafkan aku. Aku tidak bermaksud mengatakan hal itu..” Mike berkata dan menatapku dengan pandangan cemas.
“Tidak apa-apa. Aku hanya tidak pernah berpikir bahwa orang asing sepertimu akan menganggap orang Thailand cantik. Setiap negara pasti memiliki definisi kata tampan dan cantik yang berbeda-beda. Seperti di Thailand, kami menganggap semua orang asing pasti baik, sama seperti kamu selalu menganggap orang Thailand baik, tetapi mungkin juga tidak..” Jelasku.
“Thailand itu cantik..” Kata Mike.
“Lalu apakah kamu seorang model?” Tanyaku balik.
“Uhm.. Iya, tetapi aku bukan model yang terlalu terkenal..” Jawab Mike.
Yeah.. Tetapi dia sangat terkenal di Universitasku. Aku tadi malam tidak bisa tertidur, jadi aku ingat saat menatapnya, rasanya aku pernah melihat dia di ponsel wanita yang ada di Universitasku. 😅
“Kamu berkuliah dimana?”
“Universitas XXX..”
“Oh.. Universitas yang sangat terkenal di Thailand itu. King pasti sangat pintar..”
“Ah.. Tidak juga..”
“Jangan terlalu merendahkan dirimu..”
“Hahaha.. 😂”
Aku mulai tertawa saat Mike membuat wajah yang lucu.
“Bolehkah aku berfoto denganmu?” Tanya Mike.
Seharunya aku yang meminta berfoto dengannya bukan kebalikan. Mike adalah seorang model yang terkenal. 😅
“Aku tidak suka memotret diriku sendiri..” Balasku.
Jika dia memotretmu tanpa bertanya dulu, aku tidak masalah. Tetapi ketika dia meminta aku berfoto dengannya, maka aku menjadi malu. ☺️
“Kenapa? Wajahmu cantik..”
Mike berkata dan tersenyum padaku. Senyumannya begitu tulus sehingga aku hanya bisa menyentuh leherku dan merasa gugup. 😅
“Hm…”
Mike memiringkan kepalanya dan tersenyum lagi. ☺️
“Biarkan aku berfoto denganmu sebagai seorang teman. Na…na… ayolah..”
Mike berkata dan mengeluarkan suara yang sangat manis.
“…”
“Aku ingin memposting foto itu di Instagram. Aku ingin agar orang lain tahu bahwa orang Thailand sudah membantuku..” Kata Mike lagi.
Jika Mike menuliskan caption yang mengatakan dia berterima kasih kepadaku dan nenekku, maka hal itu akan membuat negara kami terlihat baik dan semakin banyak turis yang akan datang kesini. ☺️
“Baiklah.. Hanya sekali berfoto saja ya..”
“Yeah…Ok..”
Setelah mengatakan itu, Mike segera berpindah ke sebelahku dan aku tersenyum padanya untuk menatap senyumannya yang begitu cerah. Lalu kami berfoto. ☺️
“Bolehkah aku mengetag mu di Instagram?” Tanya Mike.
“Iya boleh..”
Aku mengatakan itu sambil mengangguk lalu kembali meneruskan menyirami tanamanku. ☺️
“Mike! Cho mengatakan bahwa akhir-akhir ini kami sangat susah menemukanmu. Tetapi kita harusnya mencarimu di tempat King..”
Aku mendengar salah satu teman Mike mengatakan itu dan dia terlihat berkeringat. Aku berpikir dia sudah berlari-lari untuk waktu yang lama. 🙄
“Maafkan aku. Aku lupa memberitahukan hal ini padamu. Memang apa yang sudah terjadi Cruz?” Tanya Mike.
“Ayo kita pergi berjalan-jalan ke luar..” Balas Cruz.
“Ah.. Kalau begitu aku pergi dulu King..” Kata Mike.
Aku hanya mengangguk dan melanjutkan menyirami tanamanku lagi. Aku berpikir saat ini aku harus membeli lebih banyak pohon melati lagi. 🤔
“Nenek…”
“Ini telepon dari ibumu..”
Sebelum aku selesai berbicara, Nenek menyerahkan telepon kepadaku. Aku tahu bahwa ibuku pasti akan menelepon hari ini.
“Hallo ibu..”
“King! Mengapa kamu tidak memberitahukan kepada ibu bahwa kamu pergi ke rumah nenek? Ibu hampir saja mengalami serangan jantung ketika ibu datang ke kondomunimmu dan tidak bisa menemukanmu..”
“Maafkan aku ibu. Aku hanya sedang tidak ingin diganggu saat ini dan tidak bisa mengatakan apapun saat ini..”
“Jagan pernah mengulanginya lagi. Jika ibu tidak merasa curiga bahwa kamu datang ke rumah nenek maka kami akan melaporkan kamu sebagai orang hilang..”
“Hahah.. Maafkan aku ibu..”
“Baiklah.. Jika ada sesuatu yang menganggumu, kamu bisa memberitahukan hal itu kepada ibumu ini, King..”
“Aku hanya perlu sedikit menjernihkan pikiranku dan berjalan-jalan ke luar kota..”
“Benarkah?”
“Iya bu.. Aku baik-baik saja..”
Ibu sebenarnya aku sedang merasakan patah hati. 😥
“Jika seperti itu, maka kamu harus membawakan ibu sesuatu untuk dimakan saat kamu pulang dari sana. Ibu akan menunggumu..”
Ibu memiliki tanggung jawab sendiri dan ayah serta ibu juga masih memiliki pekerjaan mereka masing-masing. Sedangkan P'Kumfah sibuk dengan anak-anaknya. P'Ning sedang sibuk mengurus bayinya yang sedang tumbuh di dalam perutnya. Itu sebabnya aku memilih untuk tidak memberitahukan kepada mereka semua tentang masalahku ini. 😞
Ini adalah permasalahku dan aku harus bisa menyelesaikannya sendiri. Setelah aku selesai berbicara dengan ibuku, aku membawa payung dan juga tas belanja untuk membawa tanaman dari toko.
---
Perjalanan Ke Toko Tanaman
King Pov
Aku mulai berjalan dan tidak lama kemudian aku mendengar suara..
“Guk! Guk!”
Aku segera berhenti di tengah jalan dan menoleh. Aku melihat Mike sedang di kelilingi oleh 5 ekor anjing. 😥
“Mike!!”
Aku berteriak dengan suara keras dan segera mengambil payungku lalu memengannya di depan tubuhku sebagai senjata. Aku berharap anjing-anjing itu takut dan segera pergi. 😣
“King!!”
Aku melihat anjing yang paling besar mulai berjalan kearahku dan segera diikuti yang lain. Jika aku digigit oleh mereka hari ini, maka aku tidak akan selamat. Ini mungkin keputusan yang paling gila yang pernah aku buat. 😣
“Ayo pergi!!”
Aku berteriak dan semua anjing-anjing itu segera pergi ke arah hutan.
“King! Terima kasih. Oh Tuhan! Bagaimana kamu bisa melakukan itu?”
Mike bertanya sambil berlari kearahku.
“Sedang apa kamu disini? Bukankah kamu seharusnya sedang berjalan-jalan dengan teman-temanmu?” Tanyaku.
“Jangan sebut aku bodoh karena saat ini aku sedang tersesat lagi..” Balasnya.
“Kamu seharusnya tadi melakukan sesuatu kepada anjing-anjing itu. Jika aku tidak datang kesini tepat waktu, apa yang akan terjadi padamu?”
“Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak ingin memukul anjing-anjing itu karena mereka memiliki hati yang sangat mirip dengan kita manusia..” Kata Mike.
Drr.. Drrr..
Aku mendengar ponsel Mike berdering dan dia menjawabnya.
“Oh Cruz.. Yes, I'm lost again hahha..”
“…”
“Hm.. You in down mountain? Yeah.. Now I'm Fine.."
Aku mendengar Mike berbicara dengan bahasa Inggris yang sangat bagus.
“Kamu mau pergi kemana King?” Tanya Mike.
“Aku ingin pergi membeli tanaman..”
“Orang Thailand benar-benar sangat mencintai alam ya. Bolehkah aku ikut denganmu? Aku juga ingin melihat-lihat bunga-bunga dan juga pohon-pohon yang ada disini. Tetapi teman-temanku tidak menyukainya. Mereka sangat suka pergi berbelanja dan aku tidak sehingga aku tidak tahu kemana aku harus pergi sekarang..” Kata Mike.
Uhm.. Yeah.. Pohon-pohon yang ada di Thailand dan luar negeri memang sangat berbeda karena faktor cuaca yang berbeda juga. 🙄
“Tapi…”
“Ayo kita pergi dengan naik mobilku..”
“Baiklah..”
Kami berdua lalu segera masuk ke dalam mobilnya dan mobilnya benar-benar sangat keren. ☺️
Tiba-tiba aku mendengar suara Ram terngiang di telingaku. 😞
Di masa yang lalu, aku selalu banyak berbicara dengan Ram sedangkan dia hanya diam saja. Sekarang aku seperti berada di posisinya karena saat ini aku tidak banyak berbicara dan Mike seperti diriku di masa lalu yang selalu berbicara.
“Kamu adalah pahlawanku dan sudah menyelamatkan aku dari anjing-anjing itu..”
Mike berkata sambil tersenyum padaku dan kemudian dia melanjukan perkataannya lagi.
“Aku harus mengatakan bahwa kamu dan nenekmu bisa berbicara bahasa Inggris dengan sangat baik..”
“Benarkah?” Tanyaku.
“Iya.. Suara King juga sangat bagus..”
“Tidak juga..”
Aku membalasnya lalu tersenyum sebelum melihat ke luar jendela. Aku yang memberitahukan kepadanya arah jalan sampai kami mencapai tempat yang kami tuju.
---
Toko Tanaman
King Pov
“Oh King! Kamu datang sama siapa?”
Pemilik toko tanaman itu menyapaku dan toko ini terletak di dekat jalur kereta api. Tetapi banyak orang yang tidak tahu toko ini. ☺️
Paman di toko tanaman ini menjual tanamannya dengan harga yang sangat murah sehingga aku menjadi langganan disini.
“Bersama temanku..” Balasku.
“Apakah kamu memerlukan bantuan untuk memilih tanaman?” Tanya Paman itu lagi.
“Tidak perlu paman. Aku hanya ingin membeli beberapa pohon melati lagi dan aku ingin menanam lebih banyak pohon melati di rumah nenekku..”
Aku ingin menjadikan rumah nenekku menjadi istina melati. Aku sebenarnya hanya ingin menyibukkan diriku sehingga aku merasa lelah dan bisa tidur di malam hari tanpa memikirkan Ram. 😣
“Kamu bisanya menyebut kucing dalam bahasa Thailand apa?” Tanya Mike.
“Meow..”
“Bagaimana dengan anjing?”
“Hma..”
Aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan mengajarkan bahasa Thailand kepada model terkenal seperti Mike. 😅
“Lalu kalau pacar?”
Mike bertanya kepadaku dengan senyuman nakal dan menujukkan jarinya yang ramping kepadaku. Baru kemarin aku berpikir bahwa aku sangat malu melihatnya. 😅
“Bagaimana kamu mengatakannya dalam bahasa Thailand?” Tanya Mike lagi.
“Fean..”
Mike sepertinya mencoba untuk menggodaku, tetapi aku belum siap untuk itu.
“Apakah King tidak suka dengan orang asing?” Tanya Mike.
“Mengapa kamu bertanya seperti itu?” Tanyaku.
“Sepertinya kamu tidak ingin berbicara banyak denganku..”Kata Mike.
Aku akhirnya memutuskan untuk membeli dua puluh pohon melati di toko ini. 🥰
“Bukan seperti itu..”
Aku menjawabnya dan melihat keluar jendela mobilnya. Pikiranku kembali lagi memikirkan Ram. Apakah ada hari dimana aku tidak memikirikannya? 🙄
“Aku suka dengan orang asing..”
Aku mengatakan hal itu setelah aku diam beberapa saat.
“Yeah.. aku suka orang asing. Lalu bagaimana denganmu? Apakah kamu suka orang Thailand?” Tanyaku balik.
“Aku suka King dan juga orang Thailand. Bolehkah aku menggodamu?”
Mike bertanya padaku.
TBC
Vote and comment 🙏😁
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro