Bab 18
Perasaan Apa Ini?
Ram Pov
“Arghh..”
Saat mendengar suara itu, aku segera melihat jam dan saat ini jam 05.12. Aku melihat tubuh P'King gemetaran di bawah selimut yang tebal.
Tubuh P'King terus terlihat gemetaran sepanjang malam mungkin karena dia menahan rasa sakit di kepalanya. Aku lalu mengangkat tanganku untuk menyentuh dahinya untuk memeriksa suhu tubuhnya.
Saat ini suhu tubuh P'King terasa sedikit panas. Aku akan memberikan dia obat setelah kami sarapan.
P'King mungkin tidak akan terbangun dalam waktu dekat dan kalau begitu aku yang harus masak. 😊
Tetapi tunggu.. Ketika aku mau bangun dari tempat tidur ini, aku segera berhenti karena merasakan ada tangan kecil yang memegangi bajuku agar aku tidak pergi kemanapun.😅
“Kamu mau pergi kemana?”
P'King bertanya kepadaku dengan suara yang serak. Aku melihat hidungnya memerah karena dia terus saja menangis kesakitan. Aku tidak terbiasa melihat P'King dengan versi seperti ini. 😞
“Aku akan membuat sarapan..”
“Aku tidak mau makan! Kepalaku sangat sakit..” Kata P'King. 😖
“Kamu harus makan..”
“Tidak mau!”
Setelah mengatakan itu, P'King menggelengkan kepalanya dengan pelan dan perlahan bangun untuk duduk di sebelahku. Dia memeluk pinggangku dengan erat-erat seolah-olah dia takut aku akan pergi darinya ketika dia melepaskan pelukkannya. P'King benar-benar bersikap seperti anak kecil sekarang. 😅
“Bukankah kamu mengatakan kepadaku bahwa kamu tidak akan bersikap keras kepala lagi? Kamu mau makan apa?” Tanyaku.
“Aku ingin makanan yang mudah di makan..” Kata P'King sambil tersenyum. 😊
“Bubur nasi..”
“Uhm.. Tetapi jangan pergi..”
P'King kembali memelukku dengan lebih erat lagi. Ujung hidungnya yang merah sekarang berada di leherku dan dia menempelkannya di kulitku. 😞
Aku bisa mendengar suara napasnya seperti terengah-engah dan terasa panas. Aku juga tidak melihat P'King seceria, bertingkah hiperaktif dan penuh dengan kegilaan saat ini. 🙄
“Phi..”
Aku memangilnya dengan nada berbisik saat melihat P'King seperti sangat depresi dan menderita.
“Apakah kepalamu sangat sakit?”
“Iya.. Aku juga mengantuk tetapi aku tidak bisa tertidur. Jadi aku akan menemanimu memasak..”
Aku melihat P'King terlihat mengantuk, lelah, kesakitan dan sebagainya. 😞
“Tidak masalah jika Phi tidak mau tidur lagi, tetapi jangan mengucek matamu..”
Aku mengatakan hal itu ketika aku melihat P'King mulai berdiri di sampingku dan menggunakan kedua tangannya untuk menggosok matanya itu. Aku lalu segera memegang kedua pergelangan tangannya untuk menghentikan perbuatannya itu agar tidak menggosok matanya yang sudah terlihat memerah itu.
“Aku ingin melihatmu membuat sarapan..”
Aku tidak tahu apakah ini karena gerakkan tubuh P'King atau caranya menatapku yang membuat jantungku terasa berdebar-debar untuk sesaat. 🙄
“Ayo..”
P’King mengatakan hal itu dan segera mengandeng tanganku lalu kami mulai berjalan ke dapur. Bukankah P'King merasa mengantuk? 🤔
---
Dapur Apartemen King
Ram Pov
Saat ini kami berdua sedang berdiri di dapur yang penuh dengan tanaman dan sayuran yang dia tanam. Ruangan itu terlihat baik untuk memasak. Selain itu ada banyak sayuran di dalam kulkas, ada juga bahan lain seperti daging, keju, ham dan bakso. P'King mengatakan bahwa dia tidak tahu cara memasak tetapi dia memiliki semua makanan ini. 🙄
“Kamu mau makan apa?” Tanyaku.
“Uhm.. babi..”
Ketika aku mendengar jawabnnya, aku segera berjalan untuk mengambil barang-barang yang kami perlukan dari dalam kulkas. Aku bisa menemukan ada daging babi cincang di dalam kulkas ini dan juga beberapa sayuran.
“Dimana seledri?” Tanyaku.
“Ada di dalam panci..”
“Oh..”
Aku lalu mengangguk dan berjalan untuk mengambilnya. Bagaimana P'King bisa mengingat dimana semua letak barang-barang itu? 🙄
Tetapi saat ini aku masih tidak bisa menemukan ketumbar. Disini ada begitu banyak tanaman dan sayuran dengan berbagai warna yang berbeda-beda sehingga aku merasa bingung. 😅
“Apa lagi yang kamu perlukan?” Tanya P'King.
“Ketumbar, merica, bawang putih..”
Aku mengatakan semua itu dan masih berusaha untuk mencoba menemukannya sendiri. Tetapi aku tidak bisa menemukan semua itu dan aku merasa seperti anak kecil sekarang. 😞
Segera setelah aku menemukan semua itu, meja dapur yang tadinya kosong sekarang sudah penuh dengan peralatan untuk memasak dan bahan-bahan makanan.
P’King selalu mengikuti aku sepanjang waktunya setiap kali aku melakukan sesuatu. Dia akan memperhatikan aku karena merasa ingin tahu seperti anak kecil sampai semuanya selesai. 😅
Saat ini aku hampir selesai membuat buburnya dan P’King masih berdiri di belakangku untuk melihat bubur itu.
“Apakah kamu ingin memakai daun ketumbar?” Tanyaku.
P'King lalu segera mengambil beberapa daun ketumbar dan seolah-olah ingin menambahkan ke dalam bubur, tetapi aku segera memegang pergelangan tangannya.
“Jangan memasukkannya sekarang. Nanti aku yang akan memasukkannya..”
“Oh..” P'King menjawab dengan suara rendah.
Aku sangat ingin tahu apa yang P'King rasakan saat ini. Sebenarnya apapun yang terjadi padanya dan saat aku melihat P'King sedang lemah seperti ini, aku rasanya ingin merawatnya sekarang. 😊
“Apakah kamu masih merasa sakit kepala?” Tanyaku.
Aku memperhatikan P'King sebentar saat dia sedang membuat dua bola nasi. P'King mungkin tidak memberitahukan hal itu padaku, tetapi aku tahu bahwa dia masih merasakan kesakitan saat ini. 😣
“Ayo ambillah obatmu dan tidurlah setelah ini..” kataku.
“Ram mau pergi kemana?” Tanya P'King.
Saat aku mendengar pertanyaannya, aku kembali merasakan jantungku berdetak dengan kencang lagi. Tetapi hanya sesaat dan aku tidak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya. 😣
Aku merasa ragu bahwa hal ini karena aku belum merasa terbiasa mendengar P'King memangil namaku seperti ini.
“Ayo katakan kamu mau pergi kemana?”
P'King bertanya lagi dan mengerutkan keningnya serta mencengkaram bajuku dengan erat. Aku tahu bahwa dia tidak ingin di tinggal sendirian saat ini.
“Aku akan pergi ke pasar dekat sini dan membeli beberapa makanan..”
“Benarkah? Kenapa? Bukankah masih ada udang di dalam kulkas? Kamu bisa membuat udang rebus, goreng panggang atau udang kuah..”
“Apakah kamu mau memakan udang?”
“Tidak! Aku tidak mau makan udang, tetapi Ram sangat suka makan udang..”
Setelah mendengar perkataan P'King, ini pertama kalinya aku sangat ingin mengatakan sesuatu tetapi tidak ada kata-kata yang keluar dari bibirku. Aku bisa merasakan jantungku berdetak dengan kencang lagi. 🙄
“Ayo buat..”
P'King mengatakan hal itu dengan nada yang lembut. P’King yang sedang memegangi bajuku sekarang memeluk pinggangku dengan longgar. Wajahnya yang terlihat cantik itu mendongak untuk menatapku. Apakah P'King melakukan hal ini kepada semua orang ketika dia sedang sakit? 🤔
“Aku akan membuatnya tetapi aku hanya akan membuat satu makanan saja saat ini..”
Aku merasa sedikit aneh karena biasanya P'King yang lebih banyak berbicara dan aku hanya diam saja. Tetapi hari ini aku yang lebih banyak berbicara. 😅
“Kalau begitu lakukan salah satu saja..” Kata P'King.
“Kamu mau makan udang?” Tanyaku.
Saat aku bertanya seperti itu, P'King melepaskan pinggangku dan dia mengangguk lalu berjalan ke arah kulkas. Dia mencoba untuk mengambil semuanya sendiri.
Aku merasakan orang seperti P'King terlihat menakutkan karena dia terus berusaha untuk berpura-pura merasa kuat saat di depan orang lain. 😞
Saat aku sudah memiliki semua bahan makanan yang aku perlukan, aku jadi ingin membuat udang bakar. 😊
Hal itu tidak sulit untuk dibuat, cukup dengan menaruh udang ini di atas panggangan dan balik beberapa kali dan aku bisa melakukannya. 😊
Di dalam dapur P'King semua peralatan ada termasuk microwave dan pembuat ice cream. Apakah P’King tahu cara menggunakannya? 🤔
Yeah.. Sebenarnya aku tidak pernah berpikir Phu akan mengatakan kepada semua orang bahwa aku tidak bisa mengupas udang sendiri. Sejujurnya aku bisa mengupas udang itu sendiri, tetapi pertama-tama aku akan memotongnya menjadi dua bagian agar mudah di kupas dan dimakan. Hal ini karena aku bisa menggunakan garpu dan lebih enak memakannya juga. 😊
“Kamu tidak perlu memotongnya..”
P'King mengatakan hal itu ketika dia melihat aku memotong udang ini menjadi dua.
“🤨”
“Aku yang akan mengupaskan udang itu untukmu..”
“Jangan khawatir saat ini kamu sedang sakit..”
“Tetapi tanganku tidak patah..”
Aku lalu melihat bibir P'King terangkat dan bibirnya terlihat lebih merah karena dia sedang sakit. Bibir P'King terlihat sangat berbeda saat dia sedang sakit seperti ini.
“Ram tidak perlu memotongnya dan aku yang akan mengupasnya untukmu..”
P’King mengatakan itu dan dia menyatukan tangan kami untuk menghentikan aku memotong udang itu.
Jika Kalian bertanya kepadaku apakah aku pernah sedekat ini dengan seseorang pria sebelum ini? Izinkan aku memberitahukan hal ini kepada kalian aku belum pernah sedekat ini dengan siapapun sebelumnya dan aku tidak ingin sedekat ini juga dengan pria manapun.
“Iya..”
Aku mengangguk lalu melepasakan tangan P'King dari tanganku karena aku ingin mulai membakar udang itu di atas panggangan.
Saat kami berada di dapur, P'King tetap berdiri dekat denganku. Dia pergi ke kamar beberapa kali dan hampir tersandung beberapa kali juga jika aku tidak menangkap tubuhnya dengan tepat waktu. 😅
“Berpeganganlah padaku..”
Aku mengatakan hal itu dan P'King segera datang dan memeluk pinggangku dari belakang. Aku saat ini sedang membawa nampan yang berisi makanan ke meja makan dengan P'King yang memelukku pada saat yang bersamaan.
“Tetapi tubuhku tidak gemetaran..”
P'King mengatakan hal itu dan tangannya bergerak untuk memegang nampan dari belakangku, tetapi aku tetap tidak mau melepaskan nampan ini.
Ketiga anjingku segera berlari ke dalam ruangan ini, tetapi hari ini mereka tidak mengganggu P'King karena mereka tahu bahwa P'King sedang sakit.
“Perawat itu juga mencukur rambutku?” Tanya P'King saat dia melihat lukanya di depan cermin.
“Iya.. Karena kamu berdarah sangat banyak. Jadi perawat itu harus melakukannya agar dia bisa menjahit lukamu..” Kataku.
“Iya..”
Aku menjawab dengan jujur karena berbohong tidak akan baik. Bagaimanapun P'King pasti tahu karena dia cukup pintar.
“Kenapa mukamu seperti itu? Ayo cepat makan karena kamu harus segera meminum obatmu setelah ini..”
Aku mengatakan hal itu dan segera menyeret P'King ke meja makan.
“Kamu juga duduklah dan makan bersama-sama denganku..” Kata P'King.
Aku lalu duduk dan membelai lukanya dengan lembut lalu menggerakan jariku di sekitar luka itu. Jika P'King makan dengan baik maka dia akan menjadi hiperaktif lagi. P'King harus sembuh sebelum perjalanan kami ke kamp sukarelawan karena setelah enam hari maka jahitannya baru akan di buka setelah lukanya mengering. 😊
Kamp sukarelawan diadakan beberapa hari setelah itu.
“Ini benar-benar lezat.. Sangat lezat..” Teriak P'King.
“Kalau begitu kamu harus makan yang banyak..”
Hal ini bukan karena P'King sedang sakit atau karena hal lain, tetapi P'King memang makan lebih sedikit dan perlahan. Jika dia tidak sedang sakit, maka dia akan makan selesai lebih dulu daripadaku. Tetapi hari ini aku yang selesai duluan, meskipun aku sudah makan bubur banyak. 😄
Kami belum memakan udangnya karena P'King mengatakan lebih baik menghabiskan bubur dulu sebelum makan udangnya. 😊
“Kamu makan sangat berantakan..”
Aku mengatakan hal itu saat melihat mulut P'King yang selalu saat dia makan selalu berantakan.
“Iya..” Kata P'King.
Aku merasa tidak tahan melihatnya dan aku segera menujuk ke arah mulutnya lalu P'King hanya mengangguk. Dia masih tidak mau menyeka mulutnya dan masih makan dengan lahap.
Aku menunggunya selama sekitar sepuluh menit agar dia menyeka mulutnya, tetapi dia sama sekali tidak menunjukkan akan menyeka mulutnya itu. Jadi aku yang harus melakukannya. 😞
Aku lalu mengambil tisu dan menyeka mulutnya. Aku sebenarnya sering melakukan hal ini setiap kali kami makan bersama-sama. P'King benar-benar makan sangat berantakan melebihi anak TK.. 😅
“Lakukanlah dengan hati-hati Ram..” Bisiknya.
“Kamu teruskan saja makanmu..”
“Biarkan sekarang aku mengupaskan udang untukmu..”
P'King mengatakan itu dan sebelum aku sempat menjawabnya, aku melihat sudah ada sepiring udang bakar yang dia letakkan di depanku. Aku lalu segera memasukkan udang itu ke dalam mulutku. Aku tidak mempunyai pilihan lain selain memakannya. Aku menatap mata P'King dan dia sedang menatapku juga. 😊
“Biarkan aku membersikan dulu mulutmu..”
Aku mengatakan hal itu kepada P'King tetapi dia segera mendorong tanganku menjauh sebelum aku melakukan apa yang aku ingin lakukan padanya. Aku melihat P'King segera mengambil tisu yang ada di meja dan dia menyeka sudut mulutku. Setelah benar-benar sudah bersih, dia segera membuang tisu itu, tetapi jarinya belum bergerak dari wajahku.
“Ram mengusap pipiku seperti ini..”
Lalu aku merasakan jari- jarinya P'King bergerak untuk menyentuh sudut pipiku. Aku pernah melakukan hal itu saat kami makan nasi ayam bersama-sama waktu itu. Bagaimana dia bisa mengingatnya? Aku berpikir kami berdua sama-sama mengingatnya dengan jelas. 🙄
“Kamu juga pernah melakukan disini juga..”
P’King berkata lagi dan dia memindahkan Jari-jarinya ke atas bibirku sebelum dia menyelusinya dengan Jari-jarinya ke sekitar hidungku. 🙄
Aku bisa mencium aroma Jasmine atau melati yang lembut dari tubuh P'King. Dia belum mandi, tetapi aku bisa mencium bau melati? 🤔
Hm.. Seperti bau itu bukan karena parfum atau cologne yang dia gunakan. 🙄
“Dan juga..”
P'King mulai menjalankan jarinya lagi, tetapi kali ini aku menghentikannya.
“Phi!”
Hal ini karena aku tahu kemana jari tangannya akan bermain-main selanjutnya. Aku tahu ketika jari P'King mulai menekan mulutku, tujuannya pasti adalah ujung lidahku. 😞
Aku kemarin melakukannya karena ingin menghapus darah yang ada di lidahnya kemarin.
“ 🤔”
“Tidak boleh!”
Setelah aku mengakan hal itu, P'King bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Dia lalu mengupaskan dan terus memberikan aku udang sampai semuanya habis. Aku makan banyak hari ini. 😄
“Aku mengantuk..” Gumam P'King.
Dia lalu berbaring di atas sofa. P'King hari ini tidak makan terlalu banyak. 😞
“Ambil dan minum obatnya dulu..”
“Tidak mau.. Obatnya pahit..”
Setelah mengatakan hal itu, P’King segera membenamkan wajahnya ke bantal dan hanya menyisakan matanya saja yang terlihat seperti anak kecil. Sepertinya aku merasa sedang mengurus anak kecil saat ini. 😅
“Kamu ingin aku yang mengambil obatnya?” Aku bertanya.
Aku melihat P'King bangun, tetapi aku tidak menyadari bahwa dia sudah duduk di sofa lagi. Aku lalu duduk di sebelahnya dan P'King memukul pundakku. Pukulannya tidak terasa sakit. Aku hanya merasa terkejut karena P'King menyerangku secara fisik.
Hampir semua orang mengira P'King adalah orang yang baik, tetapi mereka harus melihat jika keadaannya seperti saat ini. 😄
“Aku akan mengambil obatnya..”
“Aku tidak mau meminumnya. Aku..”
Setelah mengatakan itu, P'King lalu menyandarkan kepalanya di atas bahuku. Kenapa aku berpikir hari ini P'King sangat suka memelukku? 🙄
“Rasa sakitmu tidak akan hilang kalau kamu tidak mau meminum obatnya..”
“Aku memiliki tubuh yang kuat dan aku tidak butuh obat..”
P'King mengatakan hal itu lalu mencengkram bajunya erat-erat. Dia membuat wajah serius. Dimana obat P'King? Dia benar-benar terlihat kesakitan.😞
“Ram.. Apakah kamu ingin membuat Phi mu menangis dengan memaksaku minum obat?” Tanya P'King.
Jika aku melihat drama, jika salah satu pemeran di drama itu memohon seperti ini, maka yang lain harus mengalah. 😅
“Bukankah Phi lebih tua darimu...”
P'King lalu membuka mulutku untuk berbicara lagi dan aku mengambil kesempatan ini untuk memasukkan obat ke dalam mulutnya dan juga air. Ini adalah kesempatan yang baik agar dia mau meminum obatnya.😄
“Hum.. Dasar gila!”
P'King mengumpat dan aku melihat air matanya terjatuh. Hal itu membuat aku sedikit terkejut. Aku segera meletakan botol air di samping dan menangkup wajahnya di tanganku untuk memastikan apakah P'King benar-benar menangis. 🙄
“Phi King maafkan aku..”
Aku tidak tahu bahwa memasukkan obat ke dalam mulutnya membawa dia menangis seperti ini. 😞
---
Hari Berikutnya
Ram Pov
Lalu setelah hari itu dan di hari berikutnya, P'King selalu menggangguku. 😑
Seperti saat ini, aku sedang duduk di kursi dan dia akan duduk di depanku. Lalu ketika aku sedang mencuci piring, maka P'King akan menungguiku. Ketika aku sedang menonton TV, dia akan mengganti saluran TV itu secara sembarangan. 🙄
Jika aku sedang berbaring di sofa panjang maka dia akan ikut berbaring di atas tubuhku dan tidak akan membiarkan aku bangun seperti sekarang. 😅
“Jangan tertidur seperti ini..” Kataku.
Aku jadi tidak bisa melihat wajah P'King saat dia bergerak menjauh dariku sehingga aku tidak tahu seperti apa rawut wajahnya saat ini. Aku lalu mencoba untuk memindahkan tubuhnya. 🙄
“Ram..”
“Kamu mau bangun atau tidur?”
“Tidur..”
Akhirnya setelah seharian P'King berusaha untuk bertahan, dia lelah juga dan aku segera meraih tubuhnya lalu menindahkannya ke samping tubuhku. 😊
“Ssttt.. Tidurlah dan mimpi indah..”
Aku membisikan perkaatan itu di telinga kanannya dan berharap P'King akan segera tertidur. 😊
---
Ram Pov
Ketika aku ikut tertidur, aku bermimpi melihat keluargaku berpisah. Ketika aku melihat ayahku berjalan keluar pintu rumah dengan membawa barang-barangnya, ibuku terlihat menangis di depan pintu sedangkan Ruj menangis di pelukkanku. Aku sangat ketakutan sampai..
“Ram.. Ram.. Kamu kenapa?”
Aku mendengar P'King yang ada di pelukkanku memangil namaku lalu dia mengangkat tangannya untuk menyeka keringat di keningku dengan lembut. Saat aku menatap wajahnya, aku melihat P’King tidak terlihat mengantuk yang artinya dia sudah bangun dari tadi.
“Hm.. Aku baik-baik saja..” Aku berusaha berbohong kepada P'King.
“Benarkah? Beberapa saat yang lalu aku harus berusaha membangunkanmu dengan menarik rambut dari hidungmu..”
“Yeah.. Aku benar-benar baik-baik saja..” Ulangku.
“…”
“Aku tadi hanya bermimpi buruk dan jangan khawatir..” Kataku lagi.
Butuh beberapa saat untuk aku bisa menenangkan diriku sendiri. Aku lalu bangun dan pergi untuk mengambil post it dan bulpen. Aku menulis di post it itu untuk berbicara dengan P'King. Hari ini aku sudah terlalu banyak berbicara dan sekarang aku sudah lelah berbicara. 😅
Aku akan mencari ketiga anjingku dulu.
“Baiklah.. aku akan menunggumu disini..” kata P'King.
---
Ram Pov
Yeah.. Itu hanya mimpi.. 😊
“Guk!”
Begitu aku membuka pintu gudang, ketiga anjingku dengan cepat melompat kearahku sehingga aku terjatuh ke lantai. 😅
Yeah.. Ketiga anjingku sekarang di tempatkan di dalam gudang karena Boat sudah menghancurkan banyak barang P'King. Jadi dia memberikan ketiga anjingku ruangan terpisah untuk menyelamatkan tanamannya itu. 😅
Ketiga anjingku tinggal di dalam ruangan yang besar dengan sirkulasi udara yang baik dan segala kemewahannya, sementara aku tidur di teras yang di alaskan permadani kayu. 😂
“Aku bermimpi buruk..”
Aku berbisik kepada mereka bertiga dan mereka segera menggonggong pelan seperti mereka memahami diriku.
“Mimpiku benar-benar sangat buruk..”
Saat aku berada di dekat mereka seperti saat ini, aku merasakan mereka memberikan efek menenangkan bagi diriku. Tadi jantungku terus berdetak dengan kencang setelah bangun tidur karena mimpiku itu terasa nyata dan sangat menakutkan.😣
“Hei.. Ada apa?”
Aku melihat anjingku menggunakan kaki depannya untuk mengelus kakiku beberapa kali dan dia menjulurkan lidahnya seperti memberitahukan sesuatu kepadaku. Jadi aku lebih memperhatikan mereka. Mereka seperti mengatakan kepadaku.
Jangan stress tentang mimpimu itu. Kami ada disini dan Phi King juga ada disini.
“Apakah kalian mau berjalan-jalan?”
Aku bertanya kepada mereka bertiga karena akhir-akhir ini aku sibuk dengan P'King karena dia tidak mau jauh-jauh dariku. Sekarang sepertinya aku harus berjalan-jalan sebentar. 😊
“Phi.. Bolehkah aku membawa anjingku berjalan-jalan?”
Aku kembali ke kamar untuk bertanya kepada P'King yang saat ini masih berbaring di sofa.
“Yeah.. Kamu bisa mengajak mereka jalan-jalan ke taman yang ada di depan kondomunim ini. Aku pernah melihat bibi yang tinggal di sebelah membawa hewan peliharaannya ke sana..” Jawab P'King.
Nama hewan peliharaan bibi sebelah adalah Nanaho. Binatang itu adalah sejenis burung yang mirip seperti unta. Setiap kali bibi itu memberikannya makanan, burung itu akan menampilkan ekspersi yang aneh. 😅
Bibi yang mempunyai binatang itu juga memiliki mata yang besar, hidung yang lebar dan senyuman yang lebar serta rambut yang lucu. Bibi itu jelas menggunakan narkoba. 🙄
“Baiklah.. Setelah kamu mandi, aku akan mengajak ketiga anjingku berjalan-jalan..”
Aku melihat ketiga anjingku mulai mengibaskan ekor mereka dan menatap P'King seolah-olah mereka sedang merencanakan sesuatu. 🙄
Mereka bertiga terlihat sangat mencurigakan dan sangat licik. Jadi aku yang melihat semua itu segera mendorong mereka masuk lagi ke dalam gudang satu per satu.
“Ayo. Aku mau mandi..” Kata P'King.
“Tetapi kamu sedang sakit..”
“Aku tidak sakit, aku hanya terluka..”
“Ah.. aku lupa memberitahukan kepadamu bahwa lukamu itu tidak boleh terkena air..”
Tadi malam setelah pulang dari rumah sakit, P'King masih belum mandi jadi dia masih kering. 😄
Aku tadi malam menyuruhnya untuk bangun karena aku akan membersihkan tubuhnya, tetapi dia tidak mau. P’King adalah orang pertama yang membuat aku berpikir akan membersihkan tubuhnya. Tidak ada yang istimewa, aku hanya ingin membalasnya karena dia sudah berkali-kali membantuku.
“Tetapi aku ingin mencuci rambutku..”
“Tunggu saja sampai lukamu mengering..”
“Apakah kamu gila? Rambutku benar-benar terasa lengket..”
Saat aku mendengar P'King mengatakan hal itu, aku lalu berjalan sambil melambaikan tanganku untuk mendekatinya untuk mengambil handuk lalu aku berjalan ke kamar mandi mengabaikan perkataannya. 😅
Aku sudah memikirkan bahwa P'King akan mengatakan hal itu. Saat ini aku sedang keramas, meskipun aku menggunakan shampo yang bukan aku gunakan sehari-hari, tetapi aku sudah mulai terbiasa. Saat ini harga shampo yang biasa aku gunakan sudah naik, aku yang sedang menghemat uangku memakai shampo P'King. 😊
P'King segera berteriak dengan keras saat melihat aku keluar dari kamar mandi hanya dengan melilitkan handuk di tubuhku. Aku tidak sengaja melakukannya bukan maksudku untuk memamerkan badanku.
Tetapi pakaianku ada di dalam kamar tidur dan aku melihat P'King sedang bermain ponsel di dalam kamar. P'King lalu segera memperhatikan tubuhku dari atas sampai ke bawah. 😄
“Apakah kamu memiliki tato di kakimu juga?”
P'King segera duduk di samping kakiku untuk memeriksa tato itu. Aku tidak mengatakan apapun karena P'King sudah melihat semua tato yang ada di tubuhku.
“Ah.. Ada di kedua sisi pergelangan kakimu, tato sayap. Apakah ada tato juga di pahamu?”
Aku pasti akan terlihat sangat liar jika aku mentato kakiku juga. Hal ini sudah cukup bagiku.
“Apakah Phi juga ingin memiliki tato?”
“Aku mau, tetapi aku tidak bisa melakukannya..” 😣
Aku tahu hal itu karena P'King terlihat sangat ketakutan saat dia melihat jarum. Aku lalu duduk di atas sofa dan P'King segera datang dan duduk di sebelahku. 😊
P'King lalu menoleh dan menatap tatoku yang ada di depan matanya. Dia melihat setiap pola tatoku sampai matanya berhenti pada salah satu tatoku.
“Ini adalah tato favoriteku..”
Aku merasakan jari-jari ramping P'King mengelus leherku untuk menyentuh tato dreamcatcher. Dia selalu melihat tato ini saat kami makan bersama-sama.
Aku berpikir P'King pasti akan mempunyai tato suatu hari nanti. 😊
“Tidak.. Tidak.. Aku mau tato yang seperti ini..”
P'King berkata seperti itu, seolah-olah dia bisa membaca pikiranku.
“Aku mau membuat tato di belakang telingaku. Dengan tulisan King..”
P'King sudah pernah memberitahukan hal ini kepadaku sebelum akhir semester. Aku ingat saat itu dia sedang berusaha untuk berbicara denganku. Dia terlalu banyak berbicara dan masih seperti itu sampai sekarang. Aku tidak tahu bagaimana mengatakannya, P'King masih suka banyak berbicara sampai sekarang, tetapi entah bagaimana rasanya berbeda. Aku merasa hubungan kami berdua semakin intim. 🥰
“Ai Ning! Apa yang sedang kamu pikirkan?”
Aku melihat P'King sedang melambaikan tangannya dengan penuh semangat di depanku dan hal itu membuat aku keluar dari pikiranku. Aku berbalik untuk menatapnya dan dia juga sedang menatapku.
“Aku tadi bertanya padamu bagaimana caranya aku mandi?”
“Mandi?”
“Hm..”
“Kamu bisa mandi di bathup..”
Aku mengatakan hal itu sebelum berjalan untuk mengambil bajuku.
“Tetapi aku ingin mandi dengan benar..”
“Kamu akan melukai lukamu lagi kalau seperti itu..”
“Tetapi aku benar-benar ingin mandi..”
“Bukankah kamu mengatakan kepadaku bahwa kamu tidak akan bersikap keras kepala?”
Aku mengatakan hal itu untuk mengingatkan P'King lagi.
“Aku hanya ingin mengatakan hal itu saja..”
“Kamu bertingkah seperti istri yang galak..” Kata P'King sambil cemberut. 😞
Lihatlah dirimu sendiri. Perkaatan itu bukankah lebih cocok untukmu.
---
King Pov
Di saat aku bangun di pagi hari, hal pertama yang aku rasakan adalah rasa sakit dan nyeri di kepalaku. 😣
Aku tidak ingin merasakan begitu banyak rasa sakit di kepalaku. Jika saja aku melihat pria itu lagi, maka aku akan menamparnya kiri dan kanan lalu membalik tubuhnya serta menendangnya. Tetapi pertama-tama izinkan aku sedikit meringkuk di dalam dekapan hangat tubuh Ram. 😊
“Baiklah.. Sekarang aku siap untuk pergi mandi..”
“Tunggu..”
Aku mendengar suara Ram dan dia segera meraih bahuku lalu membalik diriku untuk menghadapnya. Dia segera mengangkat tangannya untuk menutupi kepalaku dengan shower cap. 😅
“Dokter menyuruhmu menggunakan ini untuk menutupi lukamu saat kamu mandi..”
“Huh?”
Aku saat ini merasa sedikit malu mempunyai seorang junior yang menjagaku seperti ini. 😣
Sementara aku mandi, Ram pergi untuk mengajak ketiga anjingnya bermain-main di taman. Aku hampir saja ingin melepaskan shower cap ini, tetapi Ram pasti akan memarahi aku jika aku melakukannya. 😞
Kamar mandiku tidak terlalu mewah, tetapi di dalamnya ada bathup dan wastafel yang bisa saja. Aku tidak tahu berapa lama aku tertidur di dalam bathup, tetapi saat airnya hampir meluap, aku terbangun. 😅
Agar kamar mandi itu tidak terlalu sepi, aku sebaiknya mendengarkan lagu. Aku mendengar kabar bahwa penyanyi favoriteku baru saja merilis singel terbaru. 😊
Aku mendengar ponselku berdering dan musik yang sedang aku dengan segera berhenti.
Fuck! Siapa yang berani mencoba menganggu aku dan penyanyi favoriteku bernyanyi? 😑
“Helo King! Aku meneleponmu untuk mengingatkan kamu tentang kamp sukarelawan..” Kata Tee.
“Aku ingat. Boss sudah mengingatkan aku kemarin, tetapi bagus bahwa kamu menelponku lagi..”
Aku baru sadar bahwa aku belum memberitahukan nenek tentang hal ini. Nenek pasti akan merasa senang saat tahu cucu tercintanya akan mengunjungi dia. 😊
“Dimana kamu bertemu dengan Boss?” Tanya Tee.
“Dia pergi berjalan-jalan dengan suaminya di taman Universitas waktu itu..”
“Oh! Apakah itu yang kamu bicarakan di dalam group waktu itu?” Tanya Tee lagi.
“Waktu itu aku menggigit lidahku saat makan sehingga aku harus menulis pesan di dalam group untuk berbicara dengannya..”
“Kamu pergi dengan siapa kesana?” Tanya Tee lagi.
“Hei! Jangan tanya seperti itu padanya. Lebih baik kamu bertanya langsung kepada Ram..” Kata Boss.
Aku mendengar suara lain di belakang Tee dan pastinya itu adalah suara Boss. 😑
“Diamlah! King pasti akan mendengar suaramu..” Kata Tee.
“Apakah kamu pergi bersama dengan Ram?” Tee bertanya padaku.
“Memang kenapa?”
“Bagaimana kalian berdua bisa pergi bersama-sama?” Tanya Tee lagi.
“Aku sudah mengatakannya kepadamu tadi untuk bertanya langsung kepada Ram..” Kata Boss lagi.
“Biarkan aku menyelidikinya dulu..” Kata Tee.
Lalu aku mendengar ada banyak suara di belakang Tee, seperti suara Mek juga. Tunggu!! Mereka sedang bersama-sama tetapi kenapa mereka tidak mengundangku? 🤔
“Apakah kamu benar-benar pergi kesana bersama-sama dengan Ram?” Tanya Tee lagi.
“Aku pergi kesana dengan mengendari sepedaku dan bertemu dengannya di jalan.”
“Tetapi tadi kenapa kamu menyangkalnya?” Tanya Tee lagi.
Tok.. Tok.. Tok..
“Phi.. Kamu sudah mandi lebih dari satu jam..”
Aku mendengar suara Ram yang lembut dari depan kamar mandi. Jadi aku segera menutup ponselku dengan tangan.
“Aku terluka makanya aku membutuhkan waktu yang lama..”
Aku berbohong kepada Ram dan mengatakan hal itu. Jika aku mengatakan kepadanya bahwa aku tertidur, lalu mendengarkan musik dan sekarang sedang berbicara dengan temanku di telepon makanya aku mandi lama. Menurut kalian apa yang akan dia katakan? 🤔
“Apakah kamu memerlukan bantuanku?”
Ram bertanya padaku apa yang bisa dia bantu? Apakah aku perlu mengatakan kepadanya untuk membantu aku keluar dari kamar mandi? Tidak! Jika seperti itu maka dia akan tahu aku berbohong. 😖
“Tidak! Aku sudah hampir selesai..” Jawabku cepat.
“Apakah Phi merasa malu? Aku sudah melihat semuanya..” Teriak Ram lagi.
“Apakah kalian dengar? Apa maksudnya?” Tanya Tee.
“Aku juga tidak tahu, tetapi mereka berbicara seperti King sedang terluka. Dimana dia terluka?” Tanya Boss.
“Aku tidak tahu, tetapi jangan bilang bahwa dia terluka di pantatnya..” Kata Tee lagi.
“Aku berpikir juga seperti itu..” Kata Boss.
“Itu berarti mereka sudah melakukannya?” Terdengar suara Bohn.
“Singkatnya adalah mereka sudah menjadi sepasang suami istri sekarang!” Kata Tee lagi.
Oh! Mereka membicarakan aku dan Ram tanpa malu-malu. 😥
Saat ini berarti benar bahwa mereka semua sedang bersama-sama Tee, Boss, Mek dan Bohn. 😑
“Maksud perkaatan Ram tadi adalah bahwa dia sudah melihat semua tanamanku..”
“Yeah.. Kami percaya padamu..” Balas Tee.
“Kami berdua tidak melakukan seperti yang kalian katakan!!”
“Kamu tidak perlu repot-repot membantahnya lagi..” Kata Tee.
Setelah mengatakan hal itu, Tee segera mengakhiri pembicaraan kami. 🙄
Apa yang mereka inginkan dariku sebenarnya? 🤔
Aku lalu keluar dari kamar mandi dan merasa seperti terlahir kembali setelah aku mandi. 😊
Aku mendengar ponselku kembali berdering lagi dan kali ini..
Nenek Prayit Chanchom.
Aku baru saja berpikir untuk meneleponnya dan sepertinya nenek tahu akan hal itu. 😊
“Hallo Nenek..”
Aku mengangkat telepon nenek sebelum aku berjalan ke tempat tidurku. Sekarang aku dan Ram bisa menggunakan kamar yang tidak ada tanamannya. 😄
Udara saat malam hari sangat sejuk dan tanaman ivy yang tergantung di dinding tidak bisa di sentuh oleh Boat. 😊
Pembicaraan singkat kami adalah aku tahu bahwa ayahku tersayang sudah memberitahukan nenek tentang rencanaku ini.
“Apakah kamu akan datang mengunjungi nenek?”
“Iya. Apakah nenek akan mengirimkan seseorang untuk menjemputku di Phu Soi Da?”
Aku bertanya kepada nenek sambil mengambil pakaianku dan saat ini Ram tidak ada di dalam kamar. Aku tidak tahu dia ada dimana, mungkin dia sedang berada di dalam gudang dengan ketiga anjingnya.
“Apakah nenek tidak merindukanku?”
“Nenek sangat merindukanmu..”
“Aku juga sangat merindukan nenek..”
“Sebutkan saja tanggalnya dengan benar agar nenek bisa menjemputmu nanti..”
Yeah.. Kami akan melakukan pekerjaan sukarelawan selama beberapa hari dan akan berada di dalam kamp sukarelawan itu selama 3 hari. Jadi aku bisa menghabiskan waktu 2 minggu bersama-sama dengan nenekku. 😊
“Hari apa kamu mau di jemput?”
“Hari xxx..”
“Masih ada waktu yang tersisa..”
“Tetapi aku ingin segera pergi dan menemui nenek..”
“Aku akan menunggumu sambil bekerja menjaga pohon melati. “
Saat Nenek mengatakan hal itu, aku semakin merindukannya. Kami berbicara lama dan nenek berkata dia harus bekerja.
Pekerjaan nenek bukan pekerjaan untuk yang professional. Nenek hanya berjalan-jalan di sekitar desanya agar dia merasa baik dan tidak cepat tua. Ketika nenek masih muda dan matanya masih bisa melihat dengan baik, maka nenek akan keluar dan merawat tanamannya. 😊
---
King Pov
Saat ini selesai berbicara dengan nenekku di telepon, aku segera keluar dari kamar.
“Ah.. Aku lupa bahwa tadi aku mengajakmu berjalan-jalan. Maafkan aku..”
Aku segera mengatupkan tanganku dan mengangkatnya untuk meminta maaf kepadanya. Aku mengatakan kepadanya bahwa kami akan berjalan-jalan bersama-sama setelah aku mandi. Aku benar-benar lupa akan hal itu karena aku tadi berbicara dengan nenekku sehingga lupa waktu. 😥
Ram pastinya sudah menungguku lama dan aku melihat Boat datang dan berlari kearahku mau melompat lagi.
“Hei! Kamu harus menjahuiku!!”
Aku mengatakan hal itu dan sekarang setiap ketiga anjing Ram ingin mendekatiku, aku akan selalu berbalik dan berlari ke sudut ruangan dengan kecepatan lebih cepat dari roket. 😄
Sekarang aku sudah berada di taman di bawah kondomunimku dan Ram mengikutiku tanpa mengatakan apapun. Ram berusaha untuk menjauhkan ketiga anjingnya dariku. Apakah ketiga anjingnya itu tidak tahu bahwa Phi King sedang terluka? 🤔
Hal ini sangat bagus karena aku seperti sedang berolahraga. Taman di bawah kondomunimku sangat indah. Meskipun kondomunimku tidak terlihat terlalu mewah, tetapi ada taman yang penuh dengan ladang bunga atau seperti hutan. Disini juga ada bangku dan lampu. 😊
Aku menunggu Ram melepaskan tali ketiga anjingnya itu dan mereka segera berlarian bersama-sama dengan gembira. Aku bisa mendengar suara lonceng dari kalung mereka berdering dengan sangat keras sehingga orang-orang yang ada di sekitar kami mulai memotret mereka.
Tentu saja semua orang disini sangat menyukai ketiga anjing yang besar-besar itu karena mereka bukan anjing yang biasa ada di Thailand. 😊
“Kalau kita pergi ke kamp sukarelawan, mereka akan tinggal dimana?”
“Aku akan membawa mereka pulang ke rumah..”
“Ah.. Kalau begitu bagus. Maukah kamu ikut aku pergi ke rumah nenekku?”
Aku dengan cepat mengubah topik pembicaraan kami dan aku melihat wajahnya bersedih. Aku seharusnya diam saja tadi. 😥
Aku tahu bahwa Ram masih memiliki masalah dengan keluarganya. Aku sudah pernah menanyakan hal ini sekali padanya dan ini yang kedua kali, tetapi jawabannya tetap sama. 😞
Ram kembali menolak tawaran dariku dan mungkin karena dia menghawatirkan ketiga anjingnya ini.
“Ayolah.. Anggap saja ini akan menjadi pengalaman baru untukmu Ram..”
Aku berkata lagi dan segera memengang tangannya yang besar sambil melambaikannya bertingkah seperti bayi. 😄
“Apakah kamu ingin menarik perhatianku?”
“Dasar bajingan! Aku tidak perlu perhatian darimu karena kamu adalah juniorku..”
“Kamu perhatian padaku karena aku adalah juniormu?”
“Jika kamu adalah juniorku maka kamu harus bertingkah seperti anak kecil..”
Aku berkata seperti itu sambil tersenyum dan menepuk pundaknya. 😊
“Tidak mau!”
“Aku tidak pernah mengajak siapapun sebelumnya. Kamu harusnya merasa beruntung karena aku menawarkan hal ini. Kamu pasti merasa senang kan?”
“Tidak!”
Aku tidak tahu kenapa dia tetap tidak mau pergi denganku. Aku saat ini sudah menganggapnya sebagai salah satu temanku, tetapi mungkin aku hanyalah orang asing baginya. 😞
Aku berpikir aku melakukannya karena aku adalah Phi yang baik. Tetapi saat aku melihat matanya yang biru, dia memiliki sinar mata yang berbeda hari ini dan dia tidak pernah menatapku seperti ini sebelumnya. 🙄
---
King Pov
Drr.. Drr..
Suara deringan ponsel membangunkan aku dan getarannya membuat aku mengeryitkan keningku. 😖
Aku lalu mengangkat ponselku dengan satu tangan dan tanganku yang satu menarik selimut untuk menutupi diriku dan Ram. Saat ini langit masih berwarna biru tua. Tetapi aku masih mengantuk. 😞
“Hallo King!! Kamu ada dimana?”
“Huh? Ada apa?”
Saat mendengar suaraku, Ram yang tertidur di sampingku terbangun sedikit dan mendekatkan tubuhnya kepadaku sambil meringkuk. Kami sangat dekat sekarang sehingg aku bisa melihat dengan jelas bulu-bulu yang ada di hidungnya. 😄
“Dingin..” Bisik Ram.
“Kamu kedinginan? Kamu bisa memelukku..”
Aku mengatakan hal itu dan menatap wajahnya yang cantik.
“King! Kami menghawatirkan kamu. Tadi kami berpikir kamu mungkin tertabrak mobil atau apa..Tetapi kamu malah masih tidur dan lupa tentang perjalanan yang akan kita lakukan sebagai relawan..”
“Umm.. Aku lupa..”
Setelah aku mengatakan hal itu, baik aku dan Ram segera terbangun bersama-sama. 😲
Kami lalu buru-buru pergi mandi bersama-sama karena sudah tidak ada waktu lagi. Kami berdua tidak berbicara banyak tadi malam dan kami juga lupa memasang alarm. 😣
Aku ingat kata ibuku bahwa kita harus menghemat air dan juga waktu. Jadi saat ini tidak masalah jika kami berdua mandi bersama-sama. 😅
“Aku tidak akan melihat tubuhmu..”
Aku merasa panik sambil berjalan mondar-mandir. Aku jadi ketagihan menjadi pahlawan. 😅
Aku lalu menyalakan keran air dan dengan lembut mengusap lukaku. Aku sudah melepaskan jahitanku beberapa hari yang lalu. Lukaku juga sudah sembuh. Tetapi aku masih belum sepenuhnya pulih, aku merasa sangat kuat karena itu lukaku akan segera sembuh sebelum kamp sukarelawan ini.
Kejadian ini sudah berlalu beberapa hari yang lalu sejak pria itu memukul kepalaku sampai kepalaku berdarah. Sungguh kacau, tetepi aku hanya bisa menikmati semua kekacauan ini. 😅
Sejak hari itu aku terbebas dari ketiga anjing Ram karena Ram sudah mengembalikan mereka ke rumahnya. Setelah itu yang bisa aku lakukan adalah aku menanam tanaman baru setiap harinya. Ram juga mengajak aku untuk membeli lebih banyak bunga melati. Sekarang kamarku penuh dengan bunga. 😄
“Sudah cukup! Ayo kita menggosok gigi sekarang..” Kata Ram.
Dia segera mematikan keran air dan menyeretku ke depan wastafel bercermin. Ram terlihat sangat besar di depan cermin. 😅
Yeah.. Sekarang aku bisa melihat kami sedang memakai pakaian dalam kami bersama-sama. 🙄
Hal ini benar-benar sangat memalukan. Kami berdua tidur bersama-sama setiap harinya. Bagaimana mungkin aku tidak tahu? Meskipun aku tidak melihat juniornya terbangun di pagi hari, jelas Ram memiliki junior yang lebih besar dariku. 😣
Apakah aku sudah memberitahukan kepada kalian terlalu banyak? Maka lupakan saja ok. 😅
Setelah itu kami segera memakai kaos berwarna kuning.
“Ayo Cepat..”
Aku lalu menarik tubuh Ram untuk segera keluar dari kondomunimku. Aku memeriksa tas kami dan ya, kami tidak perlu merasa khawatir kepada ketiga anjing itu. 😊
Kami sudah menitipkannya dengan P'Khumfah. Sekarang saja kami sudah tidak mempunyai waktu lagi untuk memikirkan mereka.
Kami saat ini sedang menyetop taksi.
“Paman tolong cepat ke Universitas Xx karena temanku sedang sekarat!”
Tanpa menunggu jawaban lagi, aku segera menyeret tubuh Ram untuk masuk ke dalam taksi. Paman supir taksi itu segera membawa aku ke Universitas dengan kecepatan tinggi. Paman itu sangat baik dan aku pikir hanya dia yang bisa membawa kami berdua dengan cepat sampai ke depan Universitas sekarang. 😅
“Temanmu mana? Ayo bawa dia kesini. Paman akan membantumu membawanya ke rumah sakit..” Kata Paman itu.
Aku lalu mengatakan kepadanya tidak perlu karena kami sudah memangil ambulance.
Um.. Semua itu berjalan dengan sempurna. 😄
---
Depan Universitas
King Pov
“ 🤨”
Aku melihat Boss yang selalu menjadi istri yang cerewet itu berlari kearahku. Dia berlari ke arahku dengan kecepatan yang tinggi. Aku juga melihat Pengawas Kamp dan orang-orang yang lain tampak aneh saat menatapku. 🙄
“Boss.. Ayo sekarang kamu pura-pura sakit karena aku sudah menipu supir taksi ini dengan mengatakan temanku sekarat..”
Aku mengatakan hal itu dan segera mencengkaram erat bahu sahabat dekatku itu.
“Aku juga mengatakan kepada pengawas bahwa kamu sedang menderita wasir..”
Boss mengatakan hal itu sambil tertawa. 🙄
Aku mencoba mengatakan kepada Boss agar dia berakting seperti akan pingsan. Boss adalah pria yang baik dan aku tidak melihat dia berlari sekencang tadi. 😅
“Huh! Dasar berengsek!”
Pantas saja aku merasakan pengawas Kamp ini menatapku dengan pandangan yang aneh. Dimana aku akan menaruh wajahku? 😞
Kebohongan kami benar-benar sangat buruk.
“Ah.. sakit sekali..” Kata Boss.
Aku lalu segera memengangi tubuhnya dengan erat-erat dan aku juga meminta dia berpura-pura untuk memejamkan matanya karena kesakitan. Boss melakukannya dengan baik dan kami berhasil. Baik paman pengemudi taksi dan pengawas kamp percaya kepada kami berdua. 😅
“Ayo sekarang kita segera pergi ke tempat teman-teman..” Kata Boss.
Lalu aku dan Ram segera pergi mengikuti Bosa ke sudut ruangan pertemuan ini. Saat ini aku melihat teman-temanku yang lain sudah berkumpul. Aku juga melihat Bohn dan Duen. Mereka berdua tampak tidak berbicara satu sama lain, entah karena apa. Kemarin kami juga bertemu dan membahas beberapa hal bersama-sama di kampus.
---
Flash Back
King Pov
“Warna baju apa yang akan kita pakai besok?”
Aku mendengar suara orang yang paling keras bertanya kepada Duen yang sedang berkumpul di kampus ini.
Aku menggunakan satu tanganku untuk mengambil minuman dan tangan lain menggaruk daguku. Terkadang aku bertanya-tanya kenapa hal ini bisa terjadi dan dari mana minuman ini berasal? 🤔
Besok kami akan pergi ke Phu Soi Dao dan hari ini dosen memberikan aku tanggung jawab untuk menyiapkan makanan bersama-sama dengan semua mahasiswa tahun kedua. Kami tidak mengeluh saat mendapatkan hal itu.
“Biarkan saja para junior yang memutuskannya..” Kataku kepada Boss.
“Kalau seperti itu kita akan terlihat seperti anggota band dan aku akan menamai band kita..” Tambah Boss.
Boss lalu mencoba untuk menggabungkan nama kami semua dan muncullah nama yang aneh dan terdengar anggun serta lucu. 😄
“Uhm.. Jangan menyembutkan nama itu..” Kataku.
Sejak saat itu anggota kelompok kami akhirnya memutuskan nama 'The Boss'
End Flash back
--
King Pov
“Phi.. aku mendengar kamu mengajak temanku pulang ke apartemenmu?” Tanya Phu.
Phu bertanya sambil menyeringai saat melihat tas besar yang aku bawa saat ini. Tas ini sebenarnya adalah Tas Ram. 😅
Ram memberikan tas ini kepadaku karena waktu itu Boat menyerang tasku dan mulai menggigitnya sampai tidak tersisa. 😢
“Yeah.. Kami sekarang hidup bersama-sama sekarang dan hanya mengikuti tradisi Thailand..”
Aku mengatakan hal itu padanya dengan sengaja meninggikan suaraku. Aku lalu segera meraih lengan Ram dan menyeretnya untuk berjalan bersama-sama denganku.
“Aku rasanya ingin benar-benar memukul wajahnya..” Bisikku kepada Ram.
“Aku tidak pernah berpikir bahwa Phi bisa mengatakan hal seperti itu..” Balas Ram.
“Bukankah aku sudah mengatakan dan memberitahukan kepadamu bahwa aku ingin belajar mengenalmu? Aku mencontohnya dari Boss..”
“Jangan mengeluh tentang gurumu ini..” Kata Boss.
Boss lalu terus saja berbicara tanpa memperhatikan yang lainnya. Haha. 😂
Setelah itu kami semua duduk bersama-sama dan berbicara seperti sudah lama tidak saling bertemu. 🥰
“Apakah Phi adalah pacar Ram?”
Ada seorang anak laki-laki mendatangi aku dan menanyakan hal ini padaku. 🙄
“Jika bukan mengapa Ram bisa tinggal dan tidur di apartemen Phi?” Tanyanya lagi.
“Bukan. Kami berdua hanya Phi-Nong..”
Aku berpikir dia melihat kami berdua bersama-sama karena aku pernah melihat dia di kondomunimku juga.
“Dia yang mengikuti aku..”
Aku tersenyum kepada anak itu dan segera bersandar di dada Ram, lalu Ram memegang tanganku. Kami sekarang sudah duduk di dalam bis. 😄
“Duduklah dengan benar..” Kata Ram.
Setelah mengatakan hal itu, aku merasakan tangan besar Ram menyentuh pinggangku dan kemudian dia juga menutup kancing bajuku. Sekarang aku merasa seperti sedang di peluk dari belakang. 🥰
Apakah ada seseorang yang memperhatikan kami saat kami seperti ini? 🤔
“Apakah Phi-Nong akan melakukan hal ini?”
Aku mendengar Tee bertanya. Tetapi P'Kumfah melakukan hal ini berkali-kali padaku. 🙄
“Apakah kita perlu menjelaskan kepada mereka semua sekarang?”
Aku bertanya kepada Ram, tetapi dia hanya diam saja. Jika saja aku sedang menjalin hubungan dengannya, aku akan mengatakan hal itu dengan jujur. 😞
“Kamu mungkin sudah mengatakan sebenarnya, tetapi semua orang tetap mengira kamu berbohong.”
Aku mendengar salah seorang sukarelawan dari tahun ke empat mengatakan hal itu.
“Kamu sangat cantik jadi wajar semua orang akan menerimanya..”
Tambah sukarelawan yang lain. 😅
Mereka adalah sukarelawan Fakultas, jadi aku tidak banyak berbicara lagi. Lalu Pengawas Kamp mulai membuat pengumuman.
“Pada hari pertama kita akan menanam pohon dan melakukan lebih banyak kegiatan. Hari kedua kita akan pergi ke puncak gunung..”
Aku duduk dan mendengarkan secara seksama penjelasan pengawas Kamp itu. Pengawas kamp itu mengatakan bahwa kami akan tinggal di dalam tenda dan kami bisa mandi di bawah air terjun atau bak mandi tergantung yang kami inginkan. 😄
Tempat yang kami akan tanami pohon itu sebenarnya memiliki banyak pohon sebelumnya, tetapi musnah karena terjadi kebakaran hutan dan penyelundupan kayu. Sungguh mengerikan saat aku mendengarkan hal itu, bagaimana manusia bisa melakukan semua itu? 😥
Kabar baiknya adalah kami juga memiliki pemandu yang lain. 😊
“Tolong berikan tepuk tangan untuknya..”
Pengawas Kamp berkata seperti itu sambil menunjuk ke arah pemandu yang lain.
“Oppss! Dia sangat imut!” 😅
Kalian mungkin bertanya-tanya siapa orang itu? 🙄
Jadi izinkan aku mengatakan hal ini, dia adalah senior dari baris kode Ram, yaitu Tee. 😂
Tee lalu segera berdiri dan memperkenalkan dirinya.
“Hello, namaku adalah Tee. Ram adalah baris kode juniorku. Baiklah nona-nona sekalian harap tenang. Aku akan melanjukan memberikan kalian informasi tentang kamp ini. Kali ini kami tidak hanya ingin kalian semua hanya menanam pohon dan lalu pulang begitu saja. Aku ingin kita saling mengenal juga. Aku mau kalian menuliskan nama panggilan atau nama asli kalian pada tag nama kalian..” Kata Tee memberikan perintah.
“Phi King sangat tampan!”
“Tetapi ada banyak orang yang suka padanya. Kamu tidak akan mempunyai banyak harapan..”
“Aku tidak merasa khawatir kepada semua orang. Tetapi aku hanya takut dia sudah memiliki seorang suami..”
Kami mendengar para gadis berbisik di belakang kami. 😅
“Mereka sangat berisik..” Kata Ting.
---
King Pov
Kami menyediakan 9 bus, tetapi hanya 7 bus yang bisa di naiki karena 2 bus lagi untuk membawa barang-barang bawaan kami dan hal-hal lain yang kami butuhkan saat kamp.
Saat ini ada lebih dari dua ratus orang yang ikut kamp. Tetapi hanya 28 orang yang akan duduk di dalam masing-masing bus itu sehingga ada cukup ruang untuk semua orang.
“Harap berhati-hati semuanya!”
“Ah.. Aku baru saja melihat sekelompok teman kita yang berbaju kuning. Kita boleh menggoda mereka..”
Aku mendengar teriakkan pengawas Kamp melalui megafon sambil menujuk ke arah kelompok kami. 😅
“Benarkah?”
“Mereka sangat tampan..”
“Aku merasa iri kepada gadis itu. Dia dikelilingi oleh para pria tampan itu..”
Orang-orang yang ada di sekitar kami mulai bergosip dan Boss segera menyeringai jahat karena suatu alasan.
Ting segera memarahi gadis-gadis itu dan salah satu gadis itu membuat wajah sedih lalu pergi untuk memeluk temannya.
“Jangan sedih, King masih sendiri..” Kataku.
“Tidak boleh! Dia sudah memiliki suami..” Kata Boss.
Dia mengatakan hal seperti itu sambil melingkarkan lengannya di atas bahuku dan aku segera mendorongnya pelan.
“Ayo kita naik bus ke 7..” Kata Ting.
Lalu kami semua segera pergi dan masuk ke dalam bis ke 7. Aku sangat tidak suka keramian dan aku berharap masih ada tempat duduk yang tersisa untuk kami semua.
“Aku akan duduk dengan Mek..” Kata Boss.
“Aku akan duduk dengan Duen istriku..” Kata Bohn.
“Aku akan duduk dengan Phu..” Kata Tee.
Mereka semua berbicara pada saat yang hampir bersamaan dan lalu menyeret orang yang mereka sebutkan itu. 🙄
Jadi singkatnya adalah Boss dan Mek, Bohn dan Duen, Phu dan Tee, Ting dan Tang. Aku merasa mereka semua sengaja melakukan hal ini agar aku dan Ram duduk bersama-sama. 🙄
Aku lalu segera menyeret Ram untuk duduk di belakang kursi Mek dan Boss.
“Selamat datang di dalam bis ke 7.” Kata pengemudi bis ini.
Kami lalu segera bertepuk tangan saat mendengar perkaatan supir bis itu. 😊
“Ayo kita pilih lagu..” Kata salah seorang senior.
“Kita mau lagu apa?”
“Lagu apa saja yang bisa membuat Ram tahu bahwa aku menyukainya..”
“Hei!! Benarkah?”
“Yeah..”
Orang itu berkata dan segera menoleh ke arah Ram. Aku melihat Ram yang duduk di sebelahku saat ini sedang melihat foto anjingnya di ponsel.
“Kamu sangat tampan..”
Aku mengatakan hal itu dan mendorong bahuku ke arahnya. 😊
Sejujurnya aku tahu bahwa banyak orang yang menyukai Ram, tetapi karena aura dingin yang dia pasang selama ini maka mereka takut untuk mencoba untuk menggodanya. 😅
“….”
Ram mengabaikan aku dan dia memasang earphones nya seolah-olah dia tidak ingin mendengar lagu itu.
“Apakah kamu tidak ingin mendengarkan lagunya?”
“…”
Ram masih tidak mau menjawab dan akhirnya aku memutuskan untuk memainkan ponselku sendiri lalu memutuskan untuk mendengarkan lagu istriku. 😄
Setelah beberapa saat aku mendengar suara dari depan lagi.
“Dia baru saja melepaskan earphones nya..”
Aku lalu menoleh untuk melihat orang yang duduk disebalahku. Ram saat ini sudah meletakkan ponselnya dan earphones nya lalu memasukkanya ke dalam tas. Ponselnya pasti sudah mati sekarang.😅
“Low bath?” Tanyaku kepada Ram.
“Iya..” Balasannya.
Aku lalu segera membuka tasku dan mengeluarkan power bank. Aku membawa dua power bank hanya untuknya. Aku sebenarnya bukan pecandu ponsel, tetapi setelah kami berdua hidup bersama-sama sementara waktu ini, aku belajar sedikit kebiasaannya. 😊
Ram adalah seseorang yang tidak terlalu suka berhati-hati dengan hal-hal kecil seperti ini, aku selalu mengingatkannya untuk membawa power bank untuk ponselnya itu.
Aku lalu menyerahkan power bank itu kepadanya.
“Terima kasih..” Kata Ram.
Ketika Ram mengatakan hal itu padaku, dia terlihat sangat lucu di mataku. Kenapa?🤔
Aku juga tidak tahu. Biasanya Ram tidak akan banyak berbicara, tetapi ketika dia banyak berbicara hal itu terlihat aneh tetapi bagus juga. 🥰
“Apakah kamu mau mendengarkan musik bersama-sama denganku?”
Aku bertanya kepada Ram ketika aku melihat dia hanya memandang ke luar jendela seperti dia tidak tahu harus berbuat apa sekarang.
“…”
Ram lalu mangangguk dan mengulurkan tangannya untuk mengambil salah satu earphones ku lalu memakainya. 😊
Tentu saja lagu yang sekarang sedang aku dengarkan adalah 'Into You' yang di nyanyikan oleh istriku tersayang. Aku sudah mendengarkan lagu ini beberapa kali sejak lagu ini di rilis. 🥰
I'm so into you..
I can barely breathe
And all I wanna do
Is to fall in deep
But close ain’t close enough
Until we cross the line.. hey.. yeah..
Lirik lagu ini sangat enak, tetapi suara Ariana Grande lah yang membuat aku merasakan jatuh cinta padanya. Dia menyanyikan lagu ini dengan sangat baik. 😊
I been waiting and waiting for you to make a move ( oh.. ooh..)
Before I make a move ( ooh.. ooh..)
So baby, come light me up and maybe I'll let you on it..
A little bit dangerous
But baby.. That’s how I want it
Oh.. Istriku tersayang.. King menunggumu untuk datang ke Thailand. Sebenarnya aku ingin terbang menemuinya, tetapi pertama-tama aku harus bisa menghasilkan uang dulu. Berikan aku paling tidak sepuluh tahun lagi untuk menemuimu. 😅
A little less conversation and a little more touch my body..
'Cause i'm so into you.. into you.. into you..’
“Apa maksud dari kalimat ini?”
Aku segera mengangkat alisku untuk bertanya kepada Ram yang duduk di sebelahku. 🤨
Ram hanya menatapku dan matanya terlihat sedikit aneh. Aku tidak bisa membaca matanya sekarang. Kenapa? 🤔
Aku merasa sepertinya aku harus mengembangkan keterampilanku lagi. 🙄
“Aku juga tidak tahu..” Balas Ram.
“Dasar pembohong..” Kataku.
Setelah bergumam seperti itu, aku lalu memandang ke arah luar jendela. Aku saat ini sedang duduk di dekat jendela, sementara Ram duduk di dekat lorong.
Aku mendengar suara mesin Bis ini sedikit mereda saat kami sudah mulai memasuki jalanan yang menurun. Saat ini aku melihat semua orang sedang tertidur dan hanya ada sekitar 4-5 orang yang masih terjaga saat ini.
“Apakah kamu ingin bercukur?”
Aku bertanya kepada Ram karena aku tidak suka memiliki rambut di wajahku. Tetapi aku suka jika itu ada di wajah Ram. 😊
Aku akan mengusap wajah Ram saat aku bangun tidur sebelum dia terbangun. Hal itu sangat lucu ketika dia memergoki aku saat aku melakukannya. 😅
“Bercukur?” Tanya Ram.
“Hmm.. Aku membawa pisau cukur..”
“Sekarang?”
“Iya.. Apakah kamu tidak merasa gatal?”
Aku merasa wanita tidak akan mengerti hal ini, tetapi jika memiliki kumis di bawah hidung akan terasa sangat mengganggu. Hidung akan terqsa gatal, apa lagi kalau masih pendek.
“Hm.. Sedikit..”
“Kalau begitu ayo kita pergi ke kamar mandi di dalam bis ini..”
Setelah mengatakan hal itu, aku dan Ram segera berdiri lalu mulai berjalan ke kamar mandi, namun terdengar banyak godaan dari teman-teman kami. 😞
“Mek.. Apakah kamu dengar?” Tanya Boss.
“Yeah..”
“Kenapa kalian berdua harus pergi ke kamar mandi bersama-sama?” Tanya Tee.
“Karena banyak orang yang ingin mengerjarku..” Balasku.
Setelah mendengar jawabanku, aku melihat Mek tersenyum dan aku segera mengangkat tanganku lalu mulai berjalan menuju bagian belakang bus.
Di dalam perjalan ke belakang bus, aku dan Ram harus melewati banyak orang yang tertidur seperti mayat di lantai bis ini. Mengapa mereka tidak tidur di kursi mereka? 🤔
Aku hampir saja menginjak salah satu junior yang sedang tertidur di tangga. Kami juga melewati Tee saat akan masuk ke dalam kamar mandi. 😅
---
Kamar Mandi Bus
King Pov
“Baiklah.. Sekarang saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kumismu. Aku akan memberikan kamu waktu tiga detik. 1.. 2.. 3.. Ok.. Waktu sudah habis..”
Aku lalu mulai mengoleskan kirim cukur di wajah Ram. Apakah ada orang yang bercukur di dalam bis? 😅
“Kalau seperti ini kamu sangat mirip dengan Pao Bun Jin hahah..” 😂
Setelah mengatakan hal itu, aku segera tertawa dan memikirkan Ram menjadi Pao Bun Jin. ( Pao Bun Jin menurut google adalah roti Cina ) 😂
Aku lalu merasakan tangan lembut yang menghentikan tawaku karena aku terus tertawa sampai air mata mengalir dari mataku. Jika aku terus tertawa seperti ini, maka semua orang pasti akan terbagun.
Aku melihat ada busa di dekat alis Ram dan dia segera mengerutkan keningnya. 😄
“Phi King cepatlah..” Kata Ram.
Aku lalu segera mengangkat tanganku untuk menghapus air mataku. Aku lalu menggunakan pisau cukur lurus untuk membersihkan krim putih di wajah Ram. Krim putih digunakan agar tidak meninggalkan kotoran saat bercukur yang bisa menimbulkan jerawat.
“Jika aku tidak sengaja melukaimu. Apa yang akan terjadi?” Tanyaku.
Aku berpikir harusnya aku membuka toko bercukur saja. 😅
“Maka itu coba saja!"
“Kamu benar-benar garang sekali. Haha..”
Lalu kami berdua tidak berbicara lagi setelah itu. Aku berkonsentrasi saat aku mencukur agar tidak melukai kulit indah Ram.
Aku memegang dagunya dengan satu tangan dan menggunakan tanganku yang lain untuk memegang pisau cukur.
Para wanita sangat suka melihat orang asing sepertinya. Ram sangat tampan, matanya berwarna biru, hidungnya mancung dan bibirnya tipis.
Deg..Deg.. Deg..
Mengapa jantungku berdebar-debar sekarang? Dan kenapa juga tiba-tiba berdetak begitu cepat? 🤔
Saat ini aku melihat Ram membuka matanya dan mata indahnya itu menatapku. Matanya bahkan saat ini tidak terlihat berkedip. Mengapa dia menatapku seperti itu? 🙄
“Oh.. Ayo sekarang cuci mukamu..”
Aku mengatakan hal itu padanya dan segera mencuci tanganku lalu segera keluar dari kamar mandi.
Apakah ketika aku berjalan kembali ke tempat dudukku aku menginjak seseorang? 🤔
Aku tidak mempunyai waktu untuk memikirkan hal itu karena aku sibuk memikirkan hatiku saat ini. Perasaan apa ini? 🤔
tbc
Vote and comment 😁🙏
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro