Bab 17
Cedera
King Pov
“Ambilkan aku kotak susu itu..”
Aku mengatakan hal itu dan menggerakan tanganku ke arah Ram. Ram hanya mengangguk dan mengambil kotak susu.
Ah.. Padahal tinggal sedikit lagi aku bisa mengambil kotak susu yang ada di atas meja itu. Tetapi..
“Guk!!”
Aku hampir mengambilnya jika bukan karena mendengar Boat menggonggong dan berlari kearahku. Kenapa dia sangat suka membuat aku bersembunyi di belakang pemiliknya? 🤔
Aku saat ini hanya bisa bersembunyi dengan aman di balik tubuh Ram yang tinggi.
“Dasar anjing pencemburu..”
Aku bergumam sambil masih bersembunyi di belakang tubuh Ram. 😅
“Paman King..”
Aku mendengar suara keponakkanku dan melihat Boat yang siap datang ke arahku dari sisi yang lain, jadi aku segera melompat untuk naik ke atas punggung Ram. 😅
Aku tahu bahwa Boat hanya berpura-pura akan mendatangiku kemanapun setiap aku pergi dia selalu mengikuti aku. 😞
Tidak bisakah dia meninggalkan aku sendirian? 🙄
Aku mencoba untuk membaca raut wajah anjing Ram itu dan Boat seperti bertanya padaku.
“Kapan kamu akan turun atau kamu mau mati?”
Tidak!! Aku tidak akan turun dari punggung Ram sampai dia nerasa lelah. Atau Boat akan memangsaku. 😣
Jangan bermain-main dengan Paman King!
“Paman King! Paman Ram!”
“Jangan berlari Kew! Pamanmu ini sangat mencintaimu..” Kataku.
“Tetapi aku mau bermain bersama dengan Paman Ram dan ketiga anjingnya..” Balas Kew.
Ya Tuhan!! Jika mereka berkumpul lagi, maka aku pasti akan mati. 😫
“Khram.. Tolong bantu paman menangani situasi ini..”
Aku mengatakan hal itu sambil mengusap kepala keponakkanku yang satu dan dia bersedia untuk menangani adiknya itu.
“Aku akan mengeluhkan sikap Paman ini kepada ayah dan ibu..”
Khram mengatakan hal itu sambil duduk dengan menyilangkan kakinya di sofa. Dia terlihat seperti koboi yang ada di film. Khram benar-benar terlihat tampan dan anjing Ram terlihat berbaring di lantai pura-pura merasa kelelahan saat bermain bersama dengan Kew. Anak-anak seusia mereka memang memiliki imajinasi yang tinggi. 😅
---
Kamar King
King Pov
“Mengapa kamu membawa aku kembali ke kamar?”
Aku bertanya kepada Ram ketika dia menurukan aku di atas tempat tidur dan lalu duduk di sampingku. Ram pasti merasa kelelahan. 😄
“Aku takut dengan anjing dan kamu takut dengan anak-anak..” Kataku.
“Lalu kenapa kamu naik ke punggungku?” Tanya Ram.
Aku merasakan wajahku memanas saat dia menanyakan hal itu dan aku hanya bisa membungkuk untuk menatapnya dari atas tempat tidur. Ram juga sedang menatapku. 😊
“Apakah kamu tidak tahan dengan berat badanku?” Tanyaku.
Meskipun aku memiliki kepercayaan diri yang tinggi, tetapi aku harus menyelamatkan diriku sendiri saat aku berada di atas tempat tidur seperti ini. 🙄
“Kata siapa aku tidak bisa melakukan hal itu? Aku kuat.” Kata Ram.
“Lalu apakah kamu mau mencoba untuk naik ke atas punggungku?”
Aku bertanya kepada Ram dan segera berlutut menunggu dia naik ke atas punggungku.
“Apakah kamu meremehkan Raja King? Ayo tunggu apa lagi? Cepat naik..” Kataku.
“Aku tidak mau melakukannya..” Kata Ram.
“Ram.. Ayolah..”
Mengapa Ram begitu berat? Bahkan sebelum aku bisa mengatakan apapun, aku sedikit merasa terkejut dengan beban yang tiba-tiba ada di atas punggungku. Ram benar-benar sangat berat sehingga kami berdua terjatuh di atas tempat tidur. 😅
“Kamu benar-benar sangat berat Ram!!”
“Aku sudah mengatakan hal itu tadi..” Balasnya.
“King aku datang.. Ahh… Apa yang sedang kalian berdua lakukan?”
Aku mendengar suara yang familiar dan pintu kamarku lalu terbuka. Aku melihat P'Kumfah sedikit bergidik. 😅
Kew yang mengikuti ibunya masuk juga menatapku dan Ram dengan wajah yang sama seperti ibunya itu.
“Hm.. Kami hanya sedang bercanda..”
Aku mengatakan hal itu lalu mengangkat bahuku dan segera berdiri. Ram juga bergerak lalu turun dari atas tempat tidur lalu berjalan ke arah teras dengan cepat begitu dia melihat Kew. 😅
“Ahhhhhh…”
Aku segera berteriak ketika melihat Boat masuk ke dalam kamarku. Sedangkan Kew hanya tersenyum sambil membelai kepala anjing itu. 😫
“Huh! Lupakan saja.. Apa yang Phi lakukan disini? Apakah Phi mau menjemput anak-anak?”
“Hei!!”
Mengapa tidak ada yang membiarkan aku menyelesaikan kalimatku hari ini? 😣
“Apakah kalian tidur bersama-sama disini?” Tanya P'Kumfah.
“Iya.. Kami memang tidur bersama-sama disini..” Jawabku.
Kami meninggalkan kamarku sambil berbicara.
“Kyyyaaaa…”
Aku mendengar P'Kumfah berteriak dan aku segera mengangkat kedua tanganku untuk menutupi telingaku.
“Mengapa Phi berteriak dengan kencang? Seluruh orang di sini akan mendengar suaramu?!!”
“Mengapa Ram tidur disini? Apakah kalian sekarang sudah hidup bersama-sama? Kalian berdua sudah hidup sebagai suami istri?” Tanya P'Kumfah.
“Mengapa Phi menanyakan hal itu sekarang?” Kataku.
Apakah P'Kumfah sama sekali tidak merasa curiga saat kemarin dia melihat aku dan Ram sedang berada di toko yang sama? 🙄
Apakah dia tidak berpikir bahwa kami tinggal bersama-sama? 🤔
“Apakah ada lagi yang ingin Phi tanyakan? Jika tidak maka aku akan mengajak Ram jalan-jalan hari ini..” Kataku.
Tetapi aku merasa malu karena rasanya aku dan Ram seperti akan pergi berkencan saja. 😅
“Bisakah aku ikut dengan kalian juga?” Tanya P'Kumfah.
“Tidak!”
Aku mengatakan hal itu sambil mendorong tubuh P'Kumfah dengan pelan ke depan pintu. Aku melihat keponakkanku berjalan, jadi aku juga segera menyeret mereka berdua juga saat aku mendorong Phi ku ke depan pintu. Tidak lupa aku juga membawa tas P'Kumfah. 😅
“Aku juga ingin ikut jalan-jalan denganmu juga King..” Kata P'Kumfah.
“Tidak! Kali ini aku hanya ingin Ram saja yang pergi. Baiklah bye.. bye..” Kataku.
“Bye..” Gumam P'Kumfah sambil menutup pintu.
Setelah P'Kumfah pergi, aku lalu pergi ke kamarku untuk mengambil beberapa pakaian di dalam lemari. Hari ini aku akan pergi dengan pria tampan seperti Ram, jadi aku juga harus terlihat tampan. 😊
“Kita mau pergi kemana?” Ram bertanya padaku.
“Entahlah.. Ayo kita naik sepeda dan jika kita merasa lelah maka kita beristrahat..”
“Apakah kami bisa bertahan lama mengendarinya?”
Bertahan lama? Aku hanya naik sepeda bukan pergi berperang? 🤔
“King adalah orang yang baik makanya aku akan membawamu bersantai..”
Aku lalu menepuk punggung Ram dan menunjuk ke arah sepeda berwarna coklat muda. Ibuku membelikan aku sepeda ini sebagai hadiah dan aku biasanya hanya menyimpannya di rumahku. Tetapi aku membawanya ke kondomunimku beberapa bulan yang lalu. 😌
“Aku tidak mau..” Kata Ram.
Tetapi aku terus membujuknya dan Ram adalah anak yang baik serta seorang pria yang terhormat. 😅
Lihatlah sekarang, aku sedang memegang serbet, bulpen, penghapus dan pensil. Sedangkan Ram sedang memegang bantal, karpet dan makan siang kami yang disimpan di dalam kotak bento. 😊
Hari ini aku ingin mengajak Ram untuk melepaskan rasa stressnya. Kami akan makan siang di luar kondomunimku yang dikelilingi oleh alam. Kondomunimku ini pemandangannya sangat indah, di sebelah kiri bisa melihat pegunungan dan di sebelah kanan bisa melihat sawah. Hhahaah..😄 Aku hanya bercanda.
Sejujurnya aku hanya ingin saat Ram melihat alam terbuka dapat menyembuhkan suasa hatinya, meskipun kondomunimku juga memiliki banyak pohon tetapi tidak sama dengan lingkungan yang terlihat alami. 😊
Aku menatap Ram dan segera mengalihkan pandanganku tanpa menyembunyikan rasa penuh semangat yang aku rasakan hari ini. Aku ingin membawanya ke tempat yang ketika dia melihatnya, maka dia akan mengatakan kepadaku, Wow.. 😲
---
Bersepeda
King Pov
“Ram, ayo pengang pinggangku dengan erat. Aku sangat kuat..”
Aku mengatakan hal itu kepada Ram dan mulai mengayuh sepedaku dan sedikit bermain-main sehingga Ram yang saat ini duduk di belakangku harus membungkukan badannya untuk menyeimbanginya. 😅
Aku saat ini sedang melewati keramaian mall di dekat kondomunimku. Lalu melewati warung makan yang enak. Aku sebenarnya ingin berhenti beberapa menit, tetapi aku melihat jam dan aku merasa takut bahwa makan siang kami akan berubah menjadi makan malam jika aku melakukan hal itu. 😅
“Hari ini cuacanya bagus..”
Aku mengatakan hal itu kepada Ram saat kami sedang menaiki jembatan. Hari ini cuacanya sangat cerah sehingga cocok untuk piknik. 😊
“Kamu suka tanaman jenis apa?”
“Tamanan yang memakan serangga..”
“Ah.. Ai Ning, bagaimana kabar Kang?”
Aku berbalik dan bertanya kepada Ram.
“Dia baik-baik saja..”
Aku benar-benar hampir lupa dengan anakku itu dan aku sangat ingin bertemu dengannya. 😞
“Paman King.. Ayo kita balapan..”
Tunggu.. Aku seperti mendengar suara yang familiar untukku. 🤔
“Kew! Khram!”
Aku segera memangil nama keponakkanku ketika aku melihat mereka berdua sekarang sedang mengendarai sepeda roda tiga mereka. 😲
Sekarang pertanyaanku disini adalah siapa yang membawa mereka bermain sampai kesini? 🙄
Dimana kedua orang tua mereka? Tetapi aku sangat mudah menemukannya, karena saat aku melihat ke belakang mereka, aku melihat ibu mereka ada di dalam mobil. 😅
Bagaimana P'Kumfah membiarkan anak-anaknya mengendarai sepeda roda tiga mereka sendirian sedangkan dia tetapi di dalam mobil seperti itu? 🤨
“Hei Paman King! Ayo kita berlomba..” Kata Kew.
Aku melihat Kew saat ini sedang mengenakan kemeja lengan pendek sedangkan Khram mengenakan tuksedo merah. Saat melihat itu, aku hanya bisa mentertawakan pakaian yang di pilihkan oleh P'Kumfah untuk anak-anaknya itu. 😂
“Hei.. kalian berdua adalah laki-laki..” Kataku.
“Sudahlah Paman..” Balas Khram.
Saat ini Khram mengenakan sepatu kulit dan juga kacamata hitam begitu juga Kew. Mereka berdua seperti model yang keluar dari dalam majalah. 😅
“P’Kumfah.. Mengapa Phi tidak mengantarkan mereka pergi ke sekolah hari ini?”
Aku bertanya saat sudah menghentikan sepedaku di samping mobilnya dan menggunakan ponselku untuk mempotret keponakkanku itu untuk dikirimkan kepada kakak iparku, P'Film. 😅
“Hari ini sekolah mereka tutup karena akan di renovasi..” Balas P’kumfah.
“Benarkah?”
“Hei! Apakah kamu berpikir aku adalah ibu yang buruk?”
Aku tidak pernah berpikir bahwa P'Kumfah adalah ibu yang buruk. Tetapi dia seperti wanita yang sudah gila. 😂
P'Kumfah membesarkan anak-anaknya seperti keinginan dia. Phi juga mengatakan kepada anak-anaknya bahwa mereka akan berpacaran dengan laki-laki juga dan berusaha untuk menyingkirkan wanita yang datang di dalam kehidupan mereka. Tetapi melakukan hal itu membuat dia menjadi ibu yang baik bagi mereka. 😌
“Hai..”
Aku mendengar suara Ram.
“Iya?”
Aku benar-benar hampir lupa bahwa Ram bersama-sama denganku disini. Kenapa dia begitu diam? 🤔
“Apakah kamu baik-baik saja?” Tanyaku pada Ram.
“Aku merasa buruk karena aku tidak suka keluar dan di kelilingi oleh anak-anak seperti mereka..”
Aku hanya mengangguk sebagai balasannya dan Ram juga ikutan mengangguk.
“Paman King.. Apakah Paman ingin berlomba sepeda denganku?” Kew bertanya.
Saat aku menatapnya, alis Kew bergerak-gerak saat dia menatapku dan Ram.
“Apa aturannya?”
“Aturannya cukup sederhana. Siapa yang sampai ke sana duluan akan menjadi pemenangnya. Yang kalah harus menuruti apa yang diminta oleh yang menang. Kita akan berlomba secara pasangan. Jika Paman King kalah maka Paman Ram juga akan dihukum juga..” Kata Kew.
Kew lalu menujuk ke arah garis pituh yang jaraknya sekitar 100 meter jauhnya dari tempat ini. Dia benar-benar sangat berani menantang Paman King seperti ini. 😏
“Baiklah..” Kataku.
“Kenapa kamu tidak bertanya padaku dulu?” Tanya Ram.
Aku merasa terganggu saat mendengar suara rendah orang yang saat ini duduk di belakangku. Aku berbalik dan melihat Ram sedang duduk dan menyilangkan tangannya di depan dada. 😅
“Hei.. Ini hanya jarak yang pendek. Aku tidak akan kalah. Percayalah..” Kataku.
“Baiklah.. Paman jangan terlalu merasa yakin. Jika aku yang menang maka aku akan membuat kalian berdua berciuman..” Kata Khram sambil menatap kami berdua dan bersikap acuh tidak acuh. 🙄
Khram lalu menggerakkan tangannya untuk melepaskan dasi kupu-kupu yang dia pakai. Siapa yang mengajari dia mengatakan hal seperti itu? 🤔
“Apakah kalian berdua setuju untuk bertanding dengan kami?” Tanya Kew.
Kew seperti sedang menunggu aku menjawabnya dengan senyuman nakalnya, seolah-olah dia sedang menantang aku untuk mengatakan iya. 😣
“Iya?”
Aku berbalik untuk bertanya kepada Ram. Jika tadi Khram tidak mengatakan kepadaku kalau kami kalah maka dia akan meminta kami berciuman, maka aku pasti akan langsung menyetujui ajakkannya. Tetapi sekarang berbeda, kami berdua sama-sama laki-laki dan bagaimana kami berdua bisa berciuman? 🤔
“Jangan sampai kalah..” Bisik Ram.
“Baiklah..”
Aku segera menjawab Kew saat mendengar perkataan Ram. 😊
“Kalau begitu ayo kita mulai! Satu.. Dua.. Tiga..” Kata Kew dan dia segera mengayuh sepedanya.
Kew mencoba untuk menipuku dengan menghitung dengan cepat lalu dia segera pergi, tetapi aku memaafkannya. Aku mulai mengayuh sepedaku dan tidak akan ada yang bisa menyelamatkan mereka berdua dari Paman King. 😏
“Kew.. Paman King sudah ada di belakang kita. Ayo lebih cepat lagi..” Kata Khram.
Aku lalu berdiri dari kursiku agar bisa mengelurakan lebih banyak tenanga untuk mengalahkan kedua anak itu. Bagaimana bisa mereka mengayuh sepeda itu dengan cepat? Kaki mereka lebih pendek dari dariku. 😅
Saat ini kami hampir sampai di akhir batas yang di tentukan dan mereka tertinggal beberapa inci dariku.
“Kew… Paman King sudah melewati kita..” kata Khram sambil berteriak.
“Paman sudah tidak bergerak lagi karena sudah mencapai tujuannya..” kata Kew.
“Sampai jumpa lagi. Sekarang biarkan Paman pergi dengan Paman Ram..”
Aku mengatakan hal itu kepada mereka dan kembali meningkatkan kecepatan sepedaku untuk pergi dari hadapan mereka. 😊
---
King Pov
Aku ingin membawa Ram ke tempat dimana dia bisa benar-benar melupakan masalahnya. Jadi sekarang hanya ada kami berdua saat ini.
“Lihatlah! P'King benar-benar sangat hebat bukan? Bagaimana aku bisa kalah melawan anak-anak seperti mereka?” Kataku.
Setelah mengatakan hal itu, kami berdua tidak berbicara lagi. Aku melihat Ram sedang menatap bantal yang ada di tangannya yang terlihat lebih menarik aku pikir. 😅
Sedangkan aku sekarang lebih tertarik melihat burung-burung yang ada di langit-langit. Aku merasa mereka seperti sedang melayang di atas langit. Menariknya aku juga ingin melayang dan berharap memiliki sayap. 😅
Jika aku memiliki uang sekitar satu juta bath, aku akan mempekerjakan seorang ilmuan untuk membuat mesin untukku agar aku bisa melayang seperti burung-burung di udara. Aku tidak gila karena aku berpikir pasti banyak orang di dunia ini yang juga ingin terbang sepertiku. 😊
Aku akan membagi mesin bersayapku dengan mereka. Aku adalah orang yang baik dan aku percaya bahwa berbagai akan membuat aku merasa bahagia. 😄
Saat ini aku hanya bisa mengatakannya karena saat ini aku masih belum mempunyai uang untuk melakukan hal itu. Tetapi…tiba-tiba aku merasakan sesuatu di tanganku. 🙄
“Hei!!”
Aku segera berteriak saat melihat ada tangan dari arah belakangku yang saat ini menggenggam tanganku. Tangan Ram saat ini sedang menggengam tanganku dengan erat-erat dan mengarahkan kekuatannya untuk mencoba mengubah arah sepedaku. 😣
Aku bisa merasakan dadanya yang kuat menempel di punggungku sampai aku mendengar suaranya dan hal itu membuat jantungku berdebar-debar dengan kencang. 😖
“Apa yang Phi lakukan? Kita hampir saja menabrak mobil..”
Ram memarahiku. Oh! Apakah Ram tadi berusaha untuk menyelamatkan kami berdua? 😊
“Maafkan aku..”
Aku baru sadar bahwa saat ini aku sedang mengayuh sepedaku di jalan raya. 😣
“Ayo turun dan duduk di belakang. Biarkan aku yang mengayuh sepeda ini sekarang..” Kata Ram.
“Yeah.. Tetapi aku merasa tertarik saat melihat burung-burung itu..”
Aku mengatakan hal itu sambil menunjuk ke arah burung pipit yang sekarang terlihat sedang terbang sendirian. Tunggulah sampai usiaku tiga puluh tahu dan aku akan terbang melintasi langit juga. 😊
“Jangan bilang kita hampir saja mati gara-gara Phi memperhatikan burung itu!” Kata Ram.
“Tetapi hal itu bukan salah burung itu!” Balasku.
“…”
“Mengapa kamu marah padaku dan meminta aku duduk di kursi belakang sekarang? Jika kamu tidak mau menjawabnya maka aku tidak mau naik..”
Aku mengatakan hal itu dan menggoda Ram.
“….”
Ketika Ram tetap tidak mau menjawabnya, maka aku menarik bajunya dan dia mendorong tanganku menjauh.
“Jangan pukul aku..” Teriakku.
“Apakah kamu tidak bisa duduk diam?” Tanya Ram.
“Aku tidak suka duduk diam saja. Sekarang biarkan aku yang membawa sepeda ini karena aku ingin mengikuti burung pipit kecil itu..” Kataku.
“ 🤨”
Ram menatapku dan mengangkat alisnya.
“Jika aku duduk di belakang, maka aku tidak bisa melihat burung itu. Jadi biarkan aku yang mengayuh sepeda ini na..”
Aku mencoba untuk menggelitiki tubuh Ram, tetapi dia sama sekali tidak bergerak. 🙄
“Apakah kamu tidak mempunyai kelemahan?” Tanyaku.
Ram sama sekali tidak tertawa tetapi aku tahu bahwa dia saat ini sedang tersenyum. 😊
“Ayo katakan padaku..” Kataku lagi.
“Huf..”
Aku mendengar Ram menghela napasnya. 😄
“Kamu menghela napas berarti kamu mengakuinya kan?” Aku bertanya padanya.
“…”
“Apakah kamu sedang mencoba menyembunyikan kelemahanmu dengan hanya diam saja?”
Aku bertanya lalu memeluk pinggangnya dan mencoba bersandar cukup dekat dengan tubuhnya untuk melihat wajahnya. 😊
Setelah beberapa saat, aku berhenti bermain-main dengannya. Aku melihat jalanan yang kami lalui.
Aku pernah memperhatikan ketika aku mengendari sepedaku dengan kecepatan tinggi maka jalanan ini akan terlihat seperti garis lurus. Aku sangat suka melihatnya. Jadi aku melakukannya dan aku menatap jalanan ini untuk waktu yang lama sampai aku merasa pusing. 😅
“Hei!”
Aku segera berteriak saat merasakan Ram meningkatkan kecepatan sepeda ini. Aku dapat melihat rambut hitamnya saat ini seperti tertarik kebelakang dan tampak indah serta berkilauan karena tertiup oleh angin. Aku juga bisa mencium aroma cologne yang dia pakai sampai ke hidungku. Aku tahu bahwa Ram pastinya saat ini terlihat sangat tampan. 😊
“Ai Ning.. Kenapa kamu tidak memiliki tato di belakang telingamu?” Tanyaku.
“…”
“Kenapa? Apakah itu bukan tempat yang umum untuk membuat tato?”
“Jika memiliki tato di tempat itu maka tidak akan terlihat..”
Yeah.. Aku mau mentato tubuhku saat usiaku sudah 34 tahun karena menurutku dagingku pasti akan lebih lembut dan tidak akan sulit untuk menusuknya. Jadi tidak akan ada masalah saat aku melakukannya. 😄
“Lalu dimana tatomu yang lain? Aku sangat ingin tahu..” Kataku.
Yang selama ini aku tahu, Ram memiliki tato di leher, lengan, tangan dan di dada.
“Ayo katakan padaku..”
“Tidak!”
“Baiklah aku bisa melihatnya sendiri nanti..”
Aku berkata seperti itu dan melihat Ram menatapku dengan pandangan aneh. 🤨
“Masudku.. Kita sekarang tinggal bersama-sama jadi pasti suatu hari aku akan melihat tatomu itu semuanya..”
Aku mengatakan itu dan sambil berjalan bersama-sama dengan Ram sampai kami menemukan tempat yang bagus untuk makan siang. 😊
---
Taman
King Pov
Saat ini di sekeliling kami ada banyak pepohonan dan pandang rumput. Ada juga air mancur dengan ikan di dalamnya dan yang paling penting, taman ini dekat dengan Universitas kami. 😄
“Ayo kita duduk di sana..”
Aku mengatakan itu dan segera berjalan sambil menggandeng tangan Ram tanpa menunggu jawaban darinya. Aku membawa dia ke bawah pohon kusalong. 😊
Aku juga membawa bantal hari ini karena tidur adalah salah satu bentuk terapi juga. Tidur di bawah pohon yang harum pasti akan membuat perasaanmu menjadi lebih baik. 😊
Saat ini aku berhasil meletakkan tikar yang aku bawa dan menaruh bantal di tepinya. Aku lalu mengambil kotak bento yang besar dan meletakkannya di tengah-tengah. Setelah semuanya selesai, aku perlahan duduk. Aku juga tidak lupa menarik lengan Ram untuk menyuruhnya duduk di sampingku. 🥰
“Aku hari ini membawa salah satu karakter kartun bersama-sama dengan kita..” Kataku pada Ram.
“Apakah kamu mau mencoba menebaknya?” Tanyaku.
“…”
“Baiklah pertama karakter kartun ini sangat mirip denganmu..”
“Phi King!” Ram segera memarahi aku.
“Hahah.. Aku hanya bercanda..” Kataku dan tersenyum lebar kepadanya. 😄
“Baiklah.. Petujuk yang kedua kartun ini sangat terkenal..”
“…”
“Petujuk ke tiga dia bisa terbang. Apakah kamu tahu kartun apa itu?” Tanyaku.
Setelah itu, aku membuka kotak bento itu dengan perlahan-lahan dan aroma makanan yang lezat segera tercium di hidungku membuat aku sadar bahwa aku merasa sangat lapar. 😄
“Itu Angry Bird..” Kata Ram.
Yeap.. Hari ini aku membuat Bento dengan bentuk Angry Bird! Di dalam kotak bento ini terdapat enam bola nasi dengan gambar Angry Bird berwarna merah. 😊
Aku membentuk bola keju dan membuatnya seperti telur burung. Lalu ada telur gulung, udang dan makanan yang lain. Ini telihat sangat enak. 😊
“Apakah itu seperti diriku?” Tanya Ram.
Ram yang duduk disampingku mengangkat alisnya saat dia melihat bola nasi berwarna merah. 🤨
“Iya.. Ayo kita mulai makan. Setelah itu kita akan tidur..” Kataku.
“ 🤨”
“Tidur di tengah-tengah alam terbuka seperti ini dianggap hal yang terbaik untuk mengobati stresa percayalah padaku..”
“Apakah Alex tidak akan menyerang kita?” Tanya Ram.
“Tidak! Ini masih siang dan dia tidak akan menyerang kita karena dia bertemu dengan kadal lain yang bernama Nenaphit di seberang sana. Saat ini pasti dia sedang menggodanya..” Kataku.
Saat aku mengatakan hal itu, Ram sama sekali tidak tertawa. Tetapi hal itu benar, mereka berdua saat ini sedang saling menggoda. 😅
Kami lalu mulai makan, aku melihat Ram memakan sepotong buah dulu sebelum makan terlihat aneh, tetapi tidak masalah. 😊
Aku merasakan darah di dalam mulutku. Hari ini aku ingin makan secara perlahan seperti Ram, tetapi aku malah menggigit lidahku sendiri saat aku sedang makan. Aku dengan cepat mencari air untuk aku minum. 😣
Aku bisa merasakan darah di mulutku dan sangat sulit untuk bisa mempelajari cara hidup Ram, tetapi aku akan berusaha melakukannya. Tetapi gigiku rasanya terlalu tajam sehingga menyakitiku seperti ini. 🥺
“Ah.. ah.. ah…”
Semakin aku mencoba untuk berbicara maka terasa semakin sakit. 😞
Apakah aku perlu pergi ke dokter karena ini? Apakah aku akan cepat sembuh? Berapa lama waktu yang aku butuhkan untuk kembali normal lagi? 🙄
“Hahah.. Phi sangat lucu..”
Ram yang duduk di sampingku tertawa. Hei! Dia sedang mentertawakan aku, tetapi tidak masalah asalkan dia bisa kembali tersenyum lagi. 😊
“Apa yang harus aku lakukan sekarang? aku jadi tidak bisa makan kalau keadaanku seperti ini..” Aku bertanya kepadanya.
Aku tadi pasti sudah menggigit saraf yang menuju ke otak yang mengontrol lidahku mengelolah makanan. 😣
“Coba sini aku lihat..”
Ram berkata dan mendekat kepadaku, dengan lembut dia menggunakan tangannya untuk sedikit mengangkat wajahku dan aku segera memiringkan wajahku lalu membuka mulutku agar dia bisa melihat lukanya.
“Luka Phi berdarah..” Katanya.
“Uhm.. aaa..”
Aku mengeluarkan suara protes kepadanya dari tenggorokanku saat aku merasakan Ram menyentuh ujung lidahku yang berdarah dan menekannya.
“Hei!!”
Aku melihat Ram tersenyum dan dengan sengaja dia mengeser jarinya lagi untuk mendekati lukaku. 😖
“King!!”
Malaikat di surga pasti sudah memperhatikan aku dan dia mengirimkan dua orang malaikatnya untuk menyelamatkan aku dari ejekan Ram. 😊
Yeah.. Mereka adalah Mek dan Boss istrinya. Tetapi kenapa mereka berdua ada disini hari ini? Bukankah ini hari libur? 🤔
Aku melihat mereka memakai baju seragam dan apakah hari libur mereka masih harus memakai seragam? 🙄
“Owh… Tadi aku mendengar kamu mengatakan akan pergi ke taman ternyata kamu pergi bersama-sama dengan suamimu?” Tanya Boss.
Boss mengatakan hal itu dan menatapku sambil mengejek. 😞
“Kenapa kamu hanya diam saja dan tidak membela diri?” Aku berbisik kepada Ram.
“…”
Aku menunggu jawaban Ram, tetapi dia hanya diam saja dan hal itu membuat aku sadar bahwa Ram ternyata juga suka menggodaku. 😄
“Hm… Benar juga apa yang kamu katakan..” Kata Mek.
Mek terlihat setuju dengan perkataan istrinya itu. 😅
King Of The King
Mengapa kalian berdua ada disini dan mengapa kalian memakai seragam?
Aku mengirimkan pesan itu di group Line kami. 😅
“Kenapa kamu tidak bertanya langsung saja kepadaku?” Tanya Boss.
“Yea.. itu karena.. ah..”
Aku segera meringis kesakitan karena lidahku terluka. 🥺
“Apakah dia yang menggigit lidahmu?” Tanya Boss sambil menujuk ke arah Ram.
Aku lalu segera mengambil ponselku lagi dan membuka group Line lalu aku melihat saat ini ada 5 orang yang sedang aktif.
King Of The King
Kamu ingin aku kutuk? Aku menggigit lidahku sendiri!! 😑
“Oh.. Benarkah? Apakah sangat sakit?” Tanya Mek.
Dia bertanya karena tidak tahu akan perasaanku saat ini. Aku bahkan sampai sekarang masih bisa merasakan darahku mengalir. 😣
“Apakah perlu di jahit? Kamu takut dengan jarumkan? ” Tanya Boss.
Saat Boss mengatakan hal itu, aku jadi ingat bahwa aku sangat takut dengan jarum. 😣
“Jangan mengejaknya..” Mek berkata dan menepuk dengan lembut kepala istrinya.
“Aku hanya ingin menggodanya sedikit..” Gumam Boss.
“Luka itu hanya luka kecil dan pasti akan sembuh dengan sendirinya. Jangan khawatir..” Kata Mek.
King Of The King
Iya.. Terima kasih. Tetapi pertanyaanku tadi belum kamu jawab. 🙄
“Kami berdua datang kesini untuk berjalan-jalan..” Kata Mek.
Berjalan-jalan saat sedang liburan semester dan dengan menggenakan seragam mahasiswa? 🤔
“Yeah.. kemarin kami berdua duduk dan mendengarkan musik Universitas dan sadar bahwa kami berdua sejak saat masuk Universitas ini tidak pernah bersikap seperti mahasiswa yang baik. Kami diam-diam pernah menulis di meja kampus, kami tidak pernah memakai seragam Universitas dengan baik saat kami berkuliah, jadi kami ingin menebus kesalahan kami sekarang..” Kata Boss panjang lebar.
Uhm.. Aku sangat ingin berbicara tetapi lidahku masih sakit. 😥
“Lalu apa yang sedang kamu lakukan disini? Makan siang dengan orang ini?” Tanya Boss.
Aku hanya mengangkat bahuku dan melihat Boss mengangguk kepada Ram. Boss benar-benar sangat jahil. 😅
Akhirnya mereka ikut bergabung dengan kami. Untungnya aku memesan kotak bento yang besar sehingga makanan ini cukup untuk kami semua. Ayamnya benar-benar sangat enak dan saatnya makan lebih banyak. 😊
“Apakah masih terasa sakit?” Ram bertanya kepadaku.
Dia mungkin melihat aku hampir tidak menyentuh apapun karena lidahku masih terasa sangat sakit. 🥺
“Masih terasa sakit, tetapi tinggal sedikit..” Balasku.
“Kamu benar-benar sangat berantakan saat sedang makan..” Kata Ram dengan keras lalu mengusap mulutku.
“Aku makan seperti ini bukannya kamu semakin menyukaiku..”
“Minumlah sesuatu dulu dan kamu jangan menggigit lidahmu lagi..” kata Ram.
“Aku ingin makan sepotong kue beras tetapi saat ini tanganku sedang penuh. Bisakah kamu menyuapi aku?” Tanyaku.
Setelah berkata seperti itu, aku lalu bersandar kepadanya. Hal ini seperti yang aku baca di novel-novel. 😅
Pria yang baik pasti akan menuruti permintaan kekasihnya. 😊
“Makan dulu makanan yang ada di tanganmu..” Kata Ram.
“Baiklah..”
Aku lalu mulai memakan makanan yang ada di tanganku. Aku mencoba untuk bisa memakan potongan terakhir dari kue beras, tetapi seseorang sudah memakannya dulu sebelum aku. 😞
“Siapa tadi yang menyuruh aku menghabiskan makananku dulu?” Tanyaku.
Yeah.. orang yang memakannya adalah Ram. 🥺
“Aku tidak mengambilnya untukmu. Aku ingin memakan ini sendiri..” Balas Ram.
“Kamu sangat lucu sekali. Apakah kamu sedang menggodaku?”
Aku bertanya kepadanya dan membuka mulutku lalu mendekati Ram.
“Kapan kalian berdua sedekat ini? Apakah kamu sekarang sudah menjadi pacarnya?” Tanya Boss.
“Kami masih Phi dan Nong, tetapi Ram diam-diam menyukaiku..”
Aku membalas Boss dan berpura-pura memeluk lengan Ram yang besar dan bertato itu. Aku lalu menyandarkan kepalaku di atas bahunya.
“Benarkah? Kapan dia mengatakan hal itu padamu?” Tanya Mek.
“Sudah lama..” Balasku.
Padalah kami baru dekat seperti ini beberapa hari yang lalu. 😂😂
“Dia benar-benar sudah menggodamu?” Tanya Boss lagi.
“Yeah.. Dia benar-benar sudah menggodaku..” Balasku lagi.
“Boss.. Biarkan saja mereka berdua..” Kata Mek.
Lalu kenapa Ram hanya diam saja dan membiarkan aku memeluk lengannya hari ini. 🤔
“Oh ya King, apakah kamu jadi mengunjungi nenekmu setelah perkemahan nanti?” Tanya Boss.
Yeah.. aku memang berniat akan mengunjungi nenekku setelah perkemahan nanti. Jadi Ram mungkin nanti akan bisa bersama-sama dengan ketiga sahabatnya yang lain. 😊
“Yeah.. Terima kasih sudah mengingatkan aku tentang hal itu..” Kataku.
Setelah semua selasai makan maka Boss dan Mek pergi. 😊
Bagaimana bisa aku meninggakan Ram sendirian di dalam kondomunimku? Tetapi dia bukan anak kecil lagi. Aku harusnya tidak perlu merasa khawatir saat dia tinggal di dalam kondomunimku. Tetapi aku lebih peduli dengan keadaan pikirannya. Dia akan sendirian dan itu tidak baik. 😖
“Ai Ning..”
“🤨”
“Bisakah kamu aku tinggal sendiri?”
“Memang kamu mau kemana?”
“Saat nanti kita pulang dari perkemahan di Phu Soi Dao, Bolehkan aku pergi mengunjungi rumah nenekku? Atau kamu mau pergi menemaniku mengunjungi rumah nenekku?”
Nenek adalah orang yang sangat baik hati dan dia pasti akan membiarkan teman atau juniorku tinggal di dalam rumahnya. Hm.. Tetapi aku belum pernah mengajak siapapun pergi kesana. 😅
“Phi boleh pergi dan aku akan baik-baik saja..” Kata Ram.
“Tetapi aku tidak mau meninggalkan kamu sendirian..”
“Aku akan menunggumu..”
“Tetapi..”
Sebelum aku bisa menyelesaikan perkataanku, Ram segera memasukkan sebuah bola nasi ke dalam mulutku.
“Huhm..”
“Jangan merasa khawatir. Aku bisa hidup sendirian. Jika aku pergi ke rumah nenekmu, aku juga harus membawa ketiga anjingku. Maka hal itu akan merepotkan..” Kata Ram.
“Mereka tidak merepotkan..”
Aku mengerti bahwa Ram tidak ingin pergi bersama-sama denganku. Jadi kami berdua hanya duduk dan memakan semua makanan ini. Lama aku duduk disini sambil memandangi pohon Kusalong. Aku merasa tidur di bawah pohon ini sangat baik. 😊
Pohon Kusalong yang sudah dewasa benar-benar sangat besar atau aku perlu menanamnya di kondomunimku sekarang? 🤔
“Berapa?” Tanya Ram.
“Kenapa kamu menanyakan itu?”
Ram pasti akan menanyakan harga makanan ini kepadaku. Ram tidak berbicara, tetapi wajahnya mengatakan kepadaku bahwa dia ingin membayarnya.
“Ini adalah bagian dari kursus penghilang rasa stess ala Phi King..”
Aku mengatakan hal itu lalu tertawa dan menyentuh dahi Ram dengan bunga sebanyak tiga kali. 😂
“Tidurlah..” Kataku.
Ram lalu merebahkan kepalanya diatas bantal.
“Apakah kamu juga ingin aku menyanyikan lagu pengantar tidur untukmu?” Tanyaku.
“Kenapa kamu begitu baik?” Tanya Ram.
Saat mendengar suara rendah Ram di telingaku, aku segera menoleh ke belakang. Ram sedang menatapku. Tubuh kami berdua benar-benar sangat dekat saat ini sehingga aku bisa melihat dengan jelas warna matanya. 🥰
“Aku juga tidak tahu. Apakah hal itu tidak baik?” Tanyaku.
“Tidak masalah. Tetapi jika kamu begitu baik seperti sekarang maka suatu saat kamu pasti akan mendapatkan masalah. Aku hanya ingin mengatakan hal itu dan jangan terlalu dipikirkan..” Kata Ram lalu berbalik.
Apa yang harus aku katakan? 🤔
Aku tahu bahwa perkaatannya benar, tetapi aku tidak pernah berpikir seperti itu dan aku tidak ingin berubah. Mungkin aku akan menghadapi masalah di masa depan saat aku membantu orang lain, tetapi aku bisa memikirkan jalan keluarnya. 😊
“Apakah kamu sudah tidur, Ai Ning?” Tanyaku setelah beberapa saat terdiam.
Aku lalu bangun untuk menyentuh hidung Ram yang mancung. Aku lalu mengambil beberapa bunga dan meletakkannya di samping telinganya lalu di atas hidungnya kemudian di atas kepalanya sampai menjadi karangan bunga. Kelihatannya semua ini sudah cukup bagus, tetapi aku berpikir ini masih belum cukup. 😅
Aku lalu mengambil kelopak bunga itu dan meletakkannya di bawah hidung Ram untuk membuat kumis.
“Dia benar-benar terlihat sangat lucu. Haha..😂😂”
Aku lalu memengangi perutku dan mencoba untuk meredam suara tawaku. Aku harus mengatakan bahwa kesempatan seperti ini benar-benar sangat jarang terjadi, bahkan ketika kami sudah sering tidur bersama-sama. 😊
Ram selalu terbangun lebih dulu daripada aku. Apakah dia juga diam-diam mengambil fotoku saat aku tertidur? 🤔
“Guk! Guk!”
Suara itu datang dari arah belakangku dan aku segera berbalik dengan cepat. Aku tidak melihat anjing di dekat kami berada saat ini, pasti anjing itu jauh dari sini.
Aku mencoba untuk memejamkan mataku erat-erat dan mencoba berusaha untuk mengabaikan suara anjing yang aku dengar itu. Tidak ada anjing yang akan menggigitku di sekitar sini bukan? 🤔
Aku mendengar suara anjing itu lagi dan terdengar anjing itu seperti kesakitan. Apa yang harus aku lakukan? 😣
Aku lalu bangun dan mulai berjalan ke arah suara anjing itu. Semakin aku mendekati suara itu, semakin jelas aku mendengar suara anjingnya. Apa yang harus aku lakukan jika anjing itu mengejarku? 😣
Aku sekarang juga harus menemukan cara untuk bisa melarikan diri dari anjing itu. Aku lalu mencari dan menemukan ada tongkat kecil untuk aku pakai untuk melindungi diriku. Ketika aku sudah cukup dekat untuk melihat anjing itu, aku melihat ada seseorang sedang memukul anjing itu. 😥
Dia adalah seorang pria yang terlihat berpakaian compang camping yang sudah berdebu dan tertutup noda. Rambutnya juga terlihat acak-acakan, kukunya panjang dan dia membawa tongkat panjang yang bisa menghancurkan kepala anjing itu. 😣
Dia terlihat memukuli anjing itu. Saat melihat hal itu, aku menahan napas melihat orang itu memukuli anjing itu. 😢
“Apa yang sedang kamu lakukan?”
Sebelum aku bisa memproses situasi yang akan aku hadapi, perkataan itu keluar sendiri dari mulutku dan aku sama sekali tidak menyesalinya. 😅
Orang itu memukuli anjing itu, apakah anjing itu melakukan kesalah kepadanya? 🙄
Aku melihat orang itu melakukan kesalahan, tetapi dia masih bersikap seperti biasa saja. Aku lalu berjalan mendekati anjing itu karena anjing itu di ikat di pohon agar anjing itu tidak bisa melarikan diri. 😖
“Aku sedang bersenang-senang..” Katanya.
Orang ini adalah orang yang jahat dan orang seperti dia tidak pantas mendapatkan apapun dariku. 😑
Aku sama sekali tidak mempedulikan perkataannya dan tetap mendekati pohon itu. Aku melihat ada darah yang mengalir ke tali anjing yang sedang diikat itu. Pasti anjing ini sudah lama diikat dan anjing ini terlihat gemetar ketakutan. Bagaimana ada orang sekejam ini? 😣
“Apa yang sedang kamu lakukan?”
Aku mendengar suara pria yang ada di belakangku sekarang.
“Aku akan melepaskan anjing ini..”
Aku menjawabnya pelan sambil berusaha untuk melepaskan tali anjing itu.
“Aku tidak akan membiarkan kamu melakukan hal itu..” Katanya lagi.
Orang itu mendekat sambil menggertakan giginya lalu mengencangkan tali anjing itu lagi sampai anjing itu menjerit kesakitan. 😢
“Hei! Lepaskan dia!!” Kataku.
“…”
“Lepaskan!!”
“Baiklah aku akan melepaskannya..”
Aku mendengar pria itu mengatakannya dengan nada yang ringan di akhir kalimatnya. Anjing itu terus saja menangis kesakitan dan hal itu membuat hatiku marah. 😖
Aku tidak bisa melepaskan tali anjing itu karena aku merasa takut.
“Aku akan melepaskannya, tetapi aku akan memukulimu sebagai gantinya..”
Aku mendengar suara yang terdengar dingin dan perasaanku menjadi tidak enak saat mendengar suara itu di dekat telingaku. 😥
Orang itu mencoba untuk memukul kepalaku dengan sepotong kayu yang besar, tetapi aku berhasil menghindarinya dengan tepat waktu. 😣
“Kamu benar-benar lemah..” Kataku.
Aku sengaja memandangnya dari ujung kepala sampai ujung kakinya. Jangan menilai dia dari pakaiannya saja, karena ada banyak tunawisma yang baik, ramah dan manis. Semua orang tidak di lahirkan untuk bernasip baik atau buruk. Pilihan orang ini yang membuatnya seperti ini.
Orang itu masih mencoba untuk memukulku lagi dan lagi, tetapi aku terus menghindarinya. Jika di lihat hal ini seperti adegan di sebuah film. 😅
Aku adalah seorang pahlawan yang datang untuk membantu menyelamatkan seorang wanita dan pria ini adalah penjahatnya. Aku ingin menamai film ini dengan nama
“The War of A Bastard and The King” 😅
“Brengsek!!”
Aku terjatuh saat menghindari serangannya.
“Hei!!”
Aku melihat pria itu berlari kearahku dan mencoba untuk memukulku lagi. Dia mencoba untuk mengambil kayu dan mencoba untuk memukulku tetapi aku segera menghindarinya.
“Pergi dari sini atau aku akan memukulmu!” Kataku.
Aku saat ini memegang sepotong kayu besar di tanganku untuk menakuti orang itu. Kayu ini benar-benar sangat berat. Saat melihat hal ini, orang itu terlihat berbalik dan berlari. 🙄
Aku lalu melihat kesekelilingku dan berbalik untuk melepaskan ikatan anjing itu. 😊
“Jangan menatapku seperti itu..” Kataku kepada anjing itu.
“Aku akan melepaskan ikatanmu sekarang..” Tambahku.
“Guk! Guk!”
“Jangan menggongong. Aku adalah orang yang baik..”
“Matilah kamu sekarang!!”
Bukk!
Saat aku sedang sibuk untuk mencoba melepaskan ikatan anjing ini, aku merasakan ada sesuatu yang keras mengenai kepalaku. Lalu aku melihat darah dan merasakan sangat sakit di kepalaku secara bersamaan. 😖
Aku berbalik, tetapi pandangan mataku tidak bisa melihat dengan jelas.
“Wah.. Kamu ternyata cantik juga..”
Aku melihat orang itu memegang dagunya dan menatap tubuhku dengan pandangan yang menjijikan. 😖
“Pergilah dari sini, bodoh!” Kataku pada pria itu.
“Guk!Guk!”
Anjing yang ingin aku bantu lepaskan ikatan talinya juga terlihat membantuku dengan menggonggong kepada pria itu saat pria itu mendekati tubuhku. Aku ingin memukul pria itu, tetapi aku tidak bisa bergerak. 😢
“Diam!”
Teriak pria itu dan kembali memukul anjing itu lagi. Aku hanya bisa menutup mataku tanpa melihatnya.
“Apakah kamu ingin mencoba melakukan hubungan badan denganku? Juniorku besar loh..”
Pria itu berkata kepadaku sambil tersenyum dan membuka celananya untuk memperlihatkan juniornya kepadaku. Aku mulai merasakan perutku mual. 🤢
Bukk!!
Aku mendengar suara pukulan lagi, tetapi aku tidak merasakan apapun di tubuhku.
Siapa yang melakukannya? 🤔
Hal berikutnya yang aku lihat pria itu tergeletak di atas tanah dan aku melihat ada orang lain yang baru datang. Aku mencoba untuk melihat orang yang baru saja datang dengan lebih baik lagi.
Ram!!
Bagaimana dia bisa sampai disini? Aku melihat Ram terus saja memukuli pria itu sampai pria itu berdarah. Aku melihat mereka berdua saling memukul sampai pria itu tidak bisa bergerak lagi. 😖
“Apakah kamu baik-baik saja?”
Ram segera mencondongkan tubuhnya untuk melihat lukaku dan dia terlihat khawatir.
“Beberapa saat yang lalu aku melihat junior kecil pria itu dan sekarang pria itu sudah tergeletak di lantai..” Candaku.
“Kamu sudah terluka dan masih terus bermain-main..” Kata Ram.
“Oh.. Ayolah.. Jangan merusak kesenanganku..hahah..” 😂
Aku merasakan bahwa Ram datang kesini karena dia mencariku dan ingin membantuku. 😊
“Kepalamu berdarah. Ayo kita pergi ke rumah sakit..” Kata Ram dan mencoba menghentikan tawaku.
Aku lalu segera menujuk ke arah anjing yang saat ini masih terikat di pohon.
Akhirnya Filmku selesai. 😅
Saat Ram datang untuk membantu wanita itu dan pahlawannya akhirnya mati. Mengapa ceritaku sangat menyedihkan? 😣
Hari ini nampaknya akan menjadi hari yang penuh dengan rasa sakit di fisikku. Begitu Ram selesai melepaskan tali anjing itu, aku melihat anjing itu segera berlari kearahku.
“Jangan datang dan mendekatiku!!”
Aku segera berteriak dengan keras dan berusaha untuk memanjat serta memeluk pohon yang ada didekatku. 😖
“Guk!”
“Tidak!” Aku kembali berteriak lagi.
“Sepertinya dia hanya ingin berterima kasih kepadamu saja..” Kata Ram sambil membelai kepala anjing itu dengan lembut.
“Katakan padanya aku sudah menerima rasa terima kasihnya itu..” Balasku.
“Apakah kamu sudah mengerti? Sekarang pergilah..” Ram berbalik untuk berbicara dengan anjing itu.
Aku melihat anjing itu berpura-pura mengerti dan segera berjalan pergi dengan sedih.
“Anjing itu berkata bahwa dia akan kembali lagi menemuimu..” Kata Ram.
“Tetapi tadi aku sudah memberitahukan kepadanya bahwa dia tidak perlu melakukan hal itu karena kamu sudah tahu bawa dia ingin berterima kasih..” Tambah Ram lagi.
Saat aku sudah benar-benar merasa yakin bahwa anjing itu tidak akan kembali lagi ke sini, aku lalu perlahan-lahan turun dari atas pohon. Saat aku sudah berdiri lagi di atas tanah. Aku segera mengangkat alisku saat melihat Ram melepaskan kemejanya dan memperlihatkan perutnya yang terlihat berotot. 🤨
Aku melihat di perutnya ada tato bulu hitam dan merah. Aku terus memandanginya di ujung bulu itu, ada seekor burung besar dan hal itu menutupi seluruh pinggangnya. 😲
Ram membawaku ketempat kami mengadakan pinknik tadi dan mengambil sebotol air. Dia tidak mengatakan apa-apa dan mendekatiku lalu mencuci lukaku dengan air.
“Oui.. Oui.. Sakit!!” Teriakku.
“..”
Ram lalu segera melipat bajunya menjadi berbentuk persegi lalu menekannya dengan lembut ke kepalaku untuk menghentikan pendarahan, tetapi darahku terus saja mengalir. 😣
Ram mengatakan kepadaku bahwa kami harus segera pergi ke rumah sakit sebelum aku lebih kehilangan banyak darah lagi. King akan mati karena terkena pukulan tongkat. 😖
Ram membawa semua barang-barang kami menuju sepeda dengan masih bertelanjang dada. Dia seperti kurir. 😅
“Ayo cepat duduk..” Kata Ram.
Dia menyeret tubuhku untuk duduk di atas sepeda. Sedangkan aku saat ini harus menuruti perkataannya sekarang. 😖
“Aku benar-benar merasa malu haha..😅” Kataku.
Aku lalu segera menyenderkan kepalaku di punggung Ram. Aku benar-benar merasa malu karena aku tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya. 😣
Jika Ram tidak terlihat tampan dan memiliki otot yang baik serta tato yang keren. Serta dia tidak merawatku seperti saat ini maka aku tidak akan merasakan hal seperti ini. 😣
Aku belum pernah dekat dengan pria manapun sebelum ini. Saat ini aku merasa takut dan panas secara bersamaan. 😅
---
Rumah Sakit
King Pov
Saat ini aku sudah duduk di bangku pasien. Perawat tadi harus menandiky aku karena darahku tidak berhenti mengalir. Dokter juga mengajukan banyak pertanyaan padaku. 😖
“Ram, ada apa?”
Aku bertanya pada Ram karena beberapa saat yang lalu aku melihatnya berbicara dengan perawat. Ram masih bertelanjang dada dan ada banyak orang yang terlihat membicarakan kami saat kami tiba di rumah sakit ini. 😣
“Phi membutuhkan beberapa jahitan untuk lukamu itu..” Kata Ram.
“Apa?”
Aku benar-benar merasa takut saat melihat jarum. 😥
“Mereka benar-benar harus menjahit luka Phi itu..”
Ram mengulangi perkaatannya, seolah-olah dia bisa membaca pikiranku. Jantungku langsung terass mulai berdebar-debar dan keringat mulai membanjiri wajahku. 😖
Pertama dan terakhir kali aku mendapatkan jahitan adalah ketika ada seekor anjing yang menyerangku saat aku masih kecil. 😥
“Bisakah lukaku ini sebuh tanpa harus melakukan jahitan?” Tanganku.
Aku benar-benar sangat takut saat melihat jarum dan aku merasa ketakutan.
“Tidak bisa!”
Aku mendengar perawat mengatakan hal itu dengan nada tegas lalu dia meletakkan nampan diatas meja di sebelah kursiku. Nampan itu penuh dengan alat-alat yang aku takuti karena banyak benda tajam. 😣
“Bolehkah aku hanya minum obat saja?” Tanyaku.
“Sama sekali tidak boleh!” Kata perawat itu lagi.
“…”
Saat mendengar perkataan dari perawat itu, aku segera berlari untuk bersembunyi di belakang tubuh Ram ketika aku melihat perawat itu mulai menyiapkan kapas dan pisau cukur. 😖
Aku tahu apa yang akan dia lakukan padaku. Aku tidak ingin merasakan dijahit lagi. 😥
Tetapi Ram segera meraih tanganku dan menghentikan niatku untuk melarikan diri dari ruangan ini. 😣
“Hal ini tidak akan sakit. Perawat itu akan memberikan suntikan penghilang rasa sakit sebelum dia menjahitmu..” Kata Ram dengan suara rendah.
“Tetapi aku takut.. Bisakah kita kembali saja ke kondomunim? Aku tidak mau di jahit..”
Aku mengatakan hal itu sambil meremas tangan Ram dengan pelan. Aku merasa tubuhku menggigil saat melihat perawat itu mengeluarkan jarum dari bungkusannya. 😖
“Jangan bersikap keras kepala. Semua ini akan segera berakhir..” Kata Ram.
Setelah mengatakan itu, Ram lalu menyingkirkan beberapa helai rambut dari wajahku dan mengangkat wajahku untuk melihat mataku.
“Jika kamu tidak di jahit, maka kamu akan merasakan rasa sakit untuk waktu yang lama dan lukamu bisa infeksi juga. Kamu tidak mau kan?”
Aku segera menggelengkan kepalaku.
“Good boy.”
Setelah mengatakan hal itu, Ram lalu membawa aku kembali ke atas tempat tidur dan membantuku untuk berbaring di atas tempat tidur itu. Dia duduk di sebelahku dan aku menunggu beberapa saat lalu perawat itu memberikan aku obat bius. Kelopak mataku langsung terasa berat. Saat aku melihat wajah Ram ekspersinya tetap sama tetapi pandangan matanya seperti dia sedang menghiburku. 🥰
---
Ram Pov
Aku sedang memperhatikan tubuh langsing P'King yang sedang berbaring di atas tempat tidur pasien saat ini. Perawat sudah selesai menjahit luka di kepalanya.
Perawat itu mengatakan kepadaku bahwa luka P'King tidak boleh terkena air dan P'King harus kembali lagi ke rumah sakit setelah tujuh hari untuk melepaskan jahitannya itu. Luka di kepalanya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga. P'King mendapatkan empat jahitan dan di butuhkan waktu untuk bisa sembuh total.
Saat P'King di jahit, aku tidak berani menatapnya tetapi aku memengangi tangannya selama dia di jahit. 😊
Aku pernah mengatakan kepada P'King bahwa dia adalah orang yang sangat baik dan karena kebaikannya suatu hari dia akan mendapatkan masalah. Hal ini benar-benar terjadi padanya. 😞
P'King memutuskan untuk menyelamatkan seekor anjing dan mengabaikan keselamatan nyawanya sendiri. Jika aku tidak datang tepat pada waktunya entahlah apa yang akan terjadi padanya. 😖
“Phi King benar-benar sangat baik..”
Setelah mengatakan itu, aku menjulurkan jariku untuk mengusap hidungnya yang terasa lembut itu. 😊
“Ram!!”
P'King berteriak dari atas tempat tidur lalu kembali tertidur lagi. Lukanya pasti sangat sakit. 😞
Setelah pengaruh obat anestesi itu hilang, aku melihat P'King terbangun.
“Apakah Phi ingin pulang sekarang?” Tanyaku.
P'King hanya menganggukkan kepalanya saja. Kami berdua lalu segera meninggalkan rumah sakit dengan menggunakan taksi karena untuk menghemat waktu. 😊
---
Di Dalam Taksi
Ram Pov
Untung saja kami bertemu dengan pengemudi taksi yang sangat baik. Paman itu membiarkan kami meletakkan sepeda kami di belakang bagasi mobilnya dengan barang-barang yang kami bawa.
“Paman tolong ke kondomunim XXX..”
Aku mengatakan hal itu kepada supir taksi itu dan kemudian berbalik untuk menatap P'King yang saat ini sedang duduk di sebelahku. Aku melihat dia memegangi kepalanya dengan erat-erat.
“Kepalaku rasanya sangat sakit..”
P'King mengatakan hal itu dengan pelan dan aku bisa melihat airmatanya keluar dari matanya yang berwarna coklat muda itu. 😢
“Apakah sangat sakit? Tahanlah sebentar..” Kataku.
Aku lalu membawa dan meletakkan kepala P'King di bahuku. Ketika aku melihat P'King tidak seceria dan seaktif biasanya, hal ini terlihat sangat aneh. 😞
“Apakah rasa sakit ini akan hilang sebelum kita pergi ke kamp relawan? Aku sangat ingin pergi..” 🥺
Aku melihat alis P'King berkerut setelah mengatakan hal itu lalu aku mengangkat jariku dan mengusapnya dengan lembut agar dia tidak mengerutkan alisnya lagi.
“Jika Phi mau berperilaku baik dan tidak keras kepala maka Phi bisa pergi..”
“Kalau seperti itu maka aku tidak akan keras kepala lagi..”
Setelah menjawab seperti itu, P'King terlihat lebih tenang dan memejamkan matanya. Dia menggerakan kepalanya di atas bahuku untuk mencari posisi yang nyaman. 😅
P'King terlihat seperti putri tidur!
“Hahah..”
Aku yang melihatnya seperti itu hanya bisa tertawa sendiri dan menggunakan tanganku untuk memeluk pinggangnya agar dia tidak terjatuh dan menggerakan tanganku yang satu untuk mengusap rambutnya dengan lembut.
Aku akan menunggu dan melihat apakah P'King benar-benar akan berhenti keras kepala atau tidak. 😊
TbC
Vote and comment 🙏🙂
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro