Bab 16
Ram
King Pov
“Apakah kamu tidak merasa lelah?”
Aku bertanya saat kami sedang berjalan ke mall. Jika aku mempunyai mobil, maka aku akan membawa kami berdua kesini tanpa harus naik taksi. 😞
Hari ini adalah hari yang menyenangkan bagiku karena tidak ada ketiga anjing Ram yang ikut bersama-sama dengan kami saat ini. 😊
Aku sebenarnya tidak membenci mereka, tetapi aku merasa takut terutama dengan Boat. Aku pikir dia menyukai Ram dan karena hal itu, maka dia merasa cemburu padaku. 😅
---
Dalam Mall
King Pov
“Selamat datang di toko kami..”
Saat aku mendengar suara itu, membuat pikiranku kembali ke dunia nyata.
Saat ini kami berdua sudah sampai di depan toko pakaian yang kami tuju. Apakah aku terlalu lama berpikir atau kami berjalan terlalu cepat? 🤔
“Saat ini toko kami sedang ada diskon untuk pembelian baju. Beli 1 gratis 1..”
Aku mendengar penjual itu sedang melakukan promosi kepada kami berdua. Aku tidak mengatakan apa-apa dan menunggu Ai Ning yang berbicara.
“Baiklah..”
Kami lalu berjalan masuk ke dalam toko itu dan aku berjalan untuk duduk di sofa toko itu karena aku bukan orang yang ingin berbelanja saat ini. Jadi aku meninggalkan Ram sendirian untuk memilih pakaian yang ingin dia beli untuk dirinya. 😊
Tidak lama Ram mendatangiku dengan membawa dua kemeja yang berwarna berbeda. Satu berwarna pink muda dan satu lagi berwarna hitam.
“Aku harus beli yang mana? Apa perlu membeli keduanya?”
Ram bertanya kepadaku dan aku berpikir warna hitam terlihat bagus untuknya. 😊
“Apakah kamu hanya akan membeli satu saja?” Aku bertanya balik.
“Hmm..”
“Warna pink juga bagus untukmu. Tetapi jika aku menjadi kamu, maka aku akan membeli keduanya. Jadi ya terserah padamu. Tetapi di toko ini sedang ada diskon beli 1 gratis 1 kan?”
“Tetapi aku berpikir warna pink tidak cocok untukku..” Balas Ram.
“Belilah warna pink juga..” Kataku.
“….”
“Saat kamu memakai baju warna ini maka akan membuat moodmu terasa lebih baik..” Tambahku lagi.
“…”
“Kenapa?”
Aku bertanya sambil ikut berjalan bersamanya ke arah kasir sambil memegangi baju itu. Aku merasa Ram masih sedikit bingung memutuskan akan membeli yang mana. 😅
Aku takut dia akan mengambil yang warna hitam saja, tetapi kemudian aku melihat dia mengambil ke dua baju itu. Ketika dia sudah selesai memilih, aku melihat dia memilih warna yang solid kecuali kemeja yang aku minta dia membelinya. 🥰
Yeah.. Meskipun hanya satu bukankah itu lebih baik daripada tidak sama sekali. 😄
Aku tidak suka melihat Ram stress. Aku masih ingat dengan jelas wajahnya yang penuh dengan air mata. Ketika dia menangis di depanku, aku terus mengingatnya dengan baik. Aku tidak bisa menggambarkannya dengan kata-kata tetapi aku benar-benar tidak suka melihatnya seperti itu. 😞
Aku juga tidak tahu bagaimana sebenarnya perasaanku saat melihat dia menangis seperti itu.
“Hei! Piyama ini sangat lucu..”
Aku berkata kepada Ram sambil melihat piyama yang ada di pojok toko ini. Aku sebenarnya tidak suka memakai piyama, tetapi ini benar-benar seperti kostum cosplay. Yeah.. cosplay Angry Bird! 😬
Seluruh piyama itu berwarna merah dan bagian atasnya ada mata Angry Bird serta paruhnya yang tajam. Angry Bird telihat sangat mirip dengan orang yang saat ini berdiri di sebelahku. 😅
Ram selalu terlihat dingin dengan mulut yang tertutup dengan rapat seperti burung ini. Hahaha.. 😂😂
“Piyama ini lucu sekali, sangat mirip denganmu. Hahaha..”
Setelah aku mengatakan hal itu, aku segera berlari untuk memasangkan piyama itu di depan tubuh Ram untuk melihat ukurannya. 😊
Aku melihat alisnya terlihat sama dengan gambar burung ini. Saat ini dia menatapku dan berkata seolah-olah mengatakan kepadaku.
“Aku tidak akan membeli piyama ini. Taruh lagi..” 🤨
“Aku tahu bahwa kamu pasti tidak mau membeli piyama ini, makanya aku akan membelinya sendiri..”
“Phi King!!”
“Aku akan membelinya sendiri..”
“🤨”
“Ai Ning! Ayolah hanya satu set piyama saja..”
Aku mengatakan hal itu saat dia terus menatapku.
“Baiklah.. Belilah..”
“Ah.. Kamu benar-benar sangat baik. Aku sangat ingin kamu memakainya. Piyama ini benar-benar sangat lucu sekali..” Kataku. 😂
Aku berpikir Ram yang tinggi saat memakai piyama ini maka dia akan terlihat sangat imut. Saat ini Ram berjalan untuk mencoba pakaiannya ke kamar pas.
“Hei! Lihatlah.. Bukankah ini takdir kita..”
“Kyaa…”
Aku sedikit merasa terkejut saat mendengar teriakan yang tiba-tiba di dekatku. Aku melihat ada tiga gadis yang berdiri di sisi yang berlawanan dari pintu toko ini. 😅
Aku melihat gadis yang berkacamata sedang berdiri di tengah dan kedua gadis yang lain sedang memegang ponsel mereka di depan wajah mereka, seolah-olah mereka sedang merekam aku dan Ram. 😅
“Apakah kamu mendengar percakapan yang mereka katakan?”
Aku mendengar salah satu dari mereka bertanya. Mereka masih memakai seragam sekolah. Tetapi tunggu.. Apakah ini sudah jam pulang sekolah? Kenapa mereka tidak pergi ke sekolah? Apakah mereka membolos?🤔
“Aku hanya mendengar dua kata..” Kata yang lain.
“Aku sangat bingung..” Kata yang ketiga.
“Bisakah kamu mengulang perkataan yang mereka katakan untukku?” Yang pertama bertanya.
“Yeah.. Kita sudah lama tidak melihat pasangan ini..” Kata yang lain.
Aku melihat mereka segera berpengan tangan saat Ram keluar dari kamar pas hanya mengenakan tank top berwarna hitam dan celana jeans hitam yang robek-robek. Tato di tubuhnya yang tidak tertutup tank top membuat tubuh tinggi Ram terlihat lebih keren dari sebelumnya. 🥰
“Dia benar-benar terlihat sangat tampan..”
Aku melihat salah satu gadis itu sedang memegangi hidungnya untuk menghentikan pendarahan. 😅
“Tetapi dia sudah ada yang memiliki..”
Kata yang lain sambil memegang lengan temannya saat mereka sedang mengubah sudut kamera mereka lalu mendekatkan casing ponsel ke hidung mereka.
“Yeah.. dia bersama-sama dengan istrinya, P'King..” tambah yang ketiga.
“Mereka benar-benar pasangan yang lucu..”
Saat mendengar hal itu, aku hanya bisa tersenyum. 😊
Aku lalu melihat Ai Ning sedang menatap ke arah cermin. Tubuhnya benar-benar terlihat sangat indah terutama tato dreamcatcher yang sangat keren itu. Jika saja aku tidak takut dengan jarum, maka aku akan menemui seniman tato dan membuat tato di belakang telingaku. 😊
Siapun yang suka membaca novel 18+ pasti akan merasa senang melihat pemandangan ini dan merasa sangat puas. 😅
“Dia benar-benar cocok menjadi seorang suami..”
Aku mendengar suara mereka lagi. Mengapa kami berdua selalu bertemu dengan gadis-gadis itu dalam situasi yang aneh seperti ini? 🤔
Pertama kami bertemu dengan mereka di dalam bus, lalu di jalan dan sekarang disini.. 😅
Aku melihat gadis yang berkacamata mengeluarkan ponselnya lalu mengambil foto Ram yang saat ini terlihat sibuk memperbaiki tank topnya. Tetapi suara flash ponselnya terlalu keras. 😂😂
“Berhentilah mengambil foto mereka dan kita perhatikan saja moment mereka..” Kata gadis yang lain.
“Ayo kita beli baju juga..” Kata gadis ketiga.
“P’Ram sepertinya orang yang baik..” Tambahnya lagi.
Yeah.. Hal itu memang benar. 😊
“Mereka benar-benar sangat lucu sekali. Lihatlah mata P'Ram saat melihat istrinya. Pemandangan ini benar-benar harus di kenang..” Kata yang lain.
“Oh.. Kamu tidak tahu apa-apa..” Kata gadis yang berkacamata sambil menyilangkan tangannya sambil tersenyum licik. 😏
“Tidak tahu apa?” 🤔
“Phi Ram terlihat sangat tenang tetapi dia seperti sangat ingin memakan istrinya..”
Saat aku mendengar perkataan itu, aku sedikit tersandung dan ketika aku menoleh untuk menatap Ram. Ram memang sedang menatapku, mungkin untuk hal itu aku harus menunggu dunia berhenti berputar. 😂😂
“Kyaaa… Iya pasti seperti itu..” Kata gadis itu.
Staf di toko ini meminta mereka untuk tenang. 😅
“Yeah.. Fokusnya hanya selalu kepada P'King..” Tambah gadis yang berkacamata itu dan yang dua hanya menganggukkan kepala mereka.
“Apa yang sedang kalian lakukan disini?”
Aku mendengar ada suara serak yang datang dari belakang ketiga gadis itu. Lalu ada seorang pria yang berjalan ke arah mereka dan ada beberapa pria juga. Aku tidak mengenal mereka, tetapi aku berpikir mereka pasti guru dari ketiga gadis itu karena mereka memakai lencana sekolahan yang terkenal sama seperti yang di pakai oleh ketiga gadis itu. 🤔
“Kalian harus kembali ke sekolah..” Kata pria itu.
Tidak lama aku melihat ada orang-orang yang muncul dari berbagai bagian toko ini, termasuk dari dalam lemari, ruang ganti maupun rak. Aku lalu melihat salah satu gadis itu diseret keluar oleh guru itu. 😅
“Maaf.. Aku hanya melakukan tugasku saja..” Kata gadis itu.
“Tugas apa? Kalian adalah siswa SMA..” jawab guru itu.
“Maaf tetapi Bapak tidak bisa berbuat seperti ini padaku..” tambah gadis itu dengan suara lembut.
Aku rasanya seperti sedang menonton sebuah film aksi. 😅
“Phi.. Tolong bantu kami..”
Aku melihat ketiga gadis itu berkata sambil menatapku.
“Jangan P'King!” Kata Ram.
“Semoga kalian beruntung nona-nona..” Kataku. 😊
Sejujurnya aku sangat ingin membantu mereka, tetapi mereka juga harus belajar. Aku lalu berbalik untuk menggoda Ram lagi setelah mereka pergi. 😊
Aku mengusap bahunya di sisi yang lain dan melambaikan piyama Angry Bird untuk menggodanya. 😂
“Lihatlah apa yang kita temui disini?”
Saat aku mendengar suara itu, aku segera menoleh dan melihat tubuh ramping seorang wanita cantik lalu di sampingnya ada dua anak yang sangat mirip tetapi mereka bukan anak kembar. 😊
“Phi Kumfah, Kew, Khram..” Kataku.
Lalu kedua keponakkanku segera memelukku. Aku sudah tidak melihat mereka untuk waktu yang lama.
“Apakah kamu ada disini bersama dengan suamimu untuk membeli pakaian? Kamu benar-benar istri yang baik..” Kata P'Kumfah.
“Yap.. Tentu saja..” Balasku.
“Hm.. Paman King sudah punya pacar?” Tanya Kew.
Apakah anak ini sangat pintar? 🙄
“Yeah.. Ini adalah pacarku. Dia tampankan?”
Aku bertanya sambil memeluk lengan Ram lalu mengangkat alisku ke arah keponakkanku. 😏
“Tidak!” kata Khram.
Kedua keponakkanku masih muda sehingga mereka belum mengerti tentang homoseksualitas. 😬
“Bukankah dia tampan dan juga seperti orang asing. Dia juga memiliki banyak uang..” Kataku.
Setelah mendengar perkataanku itu, kedua keponakkanku segera berjalan maju dan mereka memeluk kaki Ram. Aku melihat Ram menyilangkan tangannya dan melihat ke arah yang berbeda. 🙄
Apakah Ram takut dengan anak-anak? 🤔
“Berhentilah bermain-main dengannya..” Kataku sambil menjauhkan keponakkanku dari Ram.
“Terserah..” Kata Khram.
“Apakah menurutmu dia benar-benar pacar Paman King?” tanya Kew kepada saudaranya.
P'Kumfah memiliki dua orang anak dan keduanya sangat unik dengan cara mereka sendiri. Khram lebih pendiam dan juga pemalas, tetapi dia suka mengamati semuanya. Dia sangat suka bertindak secara sembunyi-sembunyi dan aku merasa dia adalah penerusku karena dia sangat suka menanam pohon juga. Kamu harus melihat kamarnya karena tidak berbeda jauh dengan kondomunimku.😊
“Paman King tidak akan pernah mempunyai pacar..” kata Khram.
“Bagaimana bisa kamu mengatakan seperti itu?” tanya Kew.
Aku melihat saat ini mereka berdua sedang berdebat dan mereka sangat suka memperebutkan hal-hal kecil seperti permen. 😅
“Paman King bukan seorang gay. Jadi bagaimana mungkin dia bisa menyukai anak laki-laki juga?” Tanya Khram.
“Tetapi ibu berkata bahwa anak laki-laki harus mempunyai pacar..” Kata Kew.
“Tetapi jika itu terjadi sangat gila..” Kata Khram lagi.
“Paman King gila..” Tambah Kew.
“Kew! Jangan mengatai aku..” Kataku.
“Aku tidak!” Balasnya.
“Kalau seperti itu mereka harus berciuman dan menujukkan pada kita..” Kata Khram.
“Anak-anakku benar-benar sangat pintar..” Kata P'Kumfah.
Aku tahu bahwa P'Kumfah lah yang mengajari mereka berdua tentang hal itu. Aku berpikir jika P'Kumfah tidak meninggalkan mereka untuk bekerja aku berpikir mereka sekarang pasti sudah mempunyai pacar. 😅
Ketika aku sedang memperhatikan drama Keluargaku, aku melihat Ai Ning hanya diam saja. Dia masih memakai tank top dan juga celana jeans.
“Ayo pergi dan coba piyama Angry Bird ini.”
Aku mencoba mendorong satu set piyama itu ke tangannya, tetapi Ram terus saja menghindarinya. 😅
Tetapi dia tidak bisa terus menghindar selamanya! 😏
“Pakai saja sendiri..” Katanya.
“Aku sudah membelinya sendiri dan aku mempunyai suami yang baik untuk memakainya, benarkan Vira!!”
“Wowo!! Kalian berdua memang pasangan yang paling lucu..” kata P'Kumfah.
“Phi mau kemana?”
Aku bertanya kepada P’Kumfah.
“Aku baru pulang ke rumah dan kesini untuk membeli makanan segar..” Jawabnya.
“Benarkah?” Tanyaku.
“Paman King, ayo kita pergi bersama-sama..”
Kew mengatakan hal itu sambil memeluk kakiku dan mengayunkan tubuhnya bolak balik di kakiku. Dia memang seperti beruang dan sangat lucu. 😊
“Tidak bisa! Aku harus pergi bersama-sama dengan Ram untuk membeli makanan anjing setelah ini..”
Aku mengatakan hal itu lalu mengangguk ke arah Ram dan menunggunya di konter. Ram saat ini sedang membayar pakaian yang di beli olehnya. Setelah itu, dia tidak berjalan mendekati kami karena dia takut dengan anak-anak. 😅
“Apakah Paman King akan membeli makanan anjing untuk Paman Ram?”
Aku mendengar Kew bertanya kepada dirinya sendiri. 😅
Jika Ram adalah seekor anjing maka dia akan menjadi anjing jenis pitbull atau bangkwe. 🙄
Kringg!!!
Tidak lama aku mendengar suara ponsel P’Kumfah berdering dan dia segera menjawabnya.
“Ini siapa? Itu bukan punyaku.. Aku sedang berada di mall bersama-sama dengan anak-anakku..” Kata P'Kumfah.
Siapa yang meneleponnya? Apakah itu dari Phi Film? 🤔
Tetapi bukankah P'Film sedang pergi ke provinsi lain untuk bekerja? 🙄
Tetapi saat aku melihat P'Kumfah terus berbicara tanpa henti, mungkin ini menyangkut tentang pekerjaannya karena wajahnya terlihat sangat serius. Bisanya P'Kumfah tidak akan memasang wajah seperti itu kecuali dia merasa benar-benar stress. 😞
“Apakah ada masalah Phi?” Tanyaku.
“Aku harus pergi bekerja dan bisakah kamu membantuku?” P'Kumfah bertanya padaku.
“Iya..”
“Tolong kamu jaga Khram dan Kew saat ini..”
Hah? Sekarang? 😮
Di kondomunimku sekarang sedang ada tiga anjing yang menakutkan dan pemilik ketiga anjing itu takut dengan anak-anak. 😣
“Ah.. Baiklah. Kapan Phi akan pergi?” Tanyaku.
“Sekarang. Aku akan menjemput mereka kalau tidak hari ini atau mungkin besok. Terima kasih banyak King. Sekarang mereka tidak akan sendirian di rumah. Phi benar-benar sangat mencintaimu..” Kata P’Kumfah.
“Kalian berdua tinggal dengan Paman King dulu ya..” Kata P'Kumfah kepada kedua anaknya.
“Yah.. Pergilah dan biarkan mereka berdua aku yang urus..” kataku.
“Sekarang ibu akan pergi dulu dan bawa mereka beraktivias denganmu King..” Katanya kepada anak-anaknya dan aku.
Memang aku mau melakukan apa? 🤔
“Baiklah.. Sudah sana cepat pergi atau aku akan dimarahi oleh bos Phi..” kataku.
“Bye.. Sampai jumpa besok..” Kata P’Kumfah.
“Bye..” Balasku.
Tidak lama P’Kumfah segera pergi dari mall ini.
“Kita mau kemana dulu? Ah lebih baik kita membeli makana anjing dulu saja..” Kataku sambil memegang tangan kedua keponakkanku. 😊
Kami lalu berjalan untuk meninggalkan toko pakian itu untuk mencari Ram, tetapi aku tidak melihatnya. 🙄
“Paman King..”
Kew memangilku dan aku berbalik menemukan Ram di depan toko. Ram bertingkah sangat aneh. 🤔
---
Supermarket
King Pov
“Paman King! Aku ingin duduk di atas troli itu..” Kata Kew.
Aku lalu mengangkat Kew untuk duduk diatas troli. Lalu kami berjalan kearah untuk makanan binatang.
“Khram, apakah kamu juga ingin duduk di atas troli?” Aku bertanya kepadanya karena aku menyayangi mereka berdua.
“Apakah Paman mau menggendongku?” Tanyanya.
Aku mengangguk dan sebelum aku bisa melakukan hal itu, aku melihat mereka berdua mulai berkelahi. Aku lalu memegang kepala mereka berdua dan menjauhkannya. 😞
“Sudah cukup! Bukankah Paman mengajarkan kalian berdua untuk saling mencintai?” Kataku.
“Tetapi Paman pernah mengatakan jika kita sedang marah maka bisa memukul orang lain..” Kata Kew.
“Tidak!” Kataku.
“Kalian berdua sama-sama gilanya..” Kata Khram.
“Apa yang kamu katakan?” Tanyaku.
Sial!! Aku terlalu malas mendengarkan kedua anak ini berdebat, jadi aku segera menaikkan mereka berdua keatas troli dan mendorong troli itu langsung menuju area makanan anjing. Dimana Ram sekarang? 🤔
Dia sudah lama menghilang. Dimana dia? 🙄
“Apakah kamu sudah mendapatkan apa yang ingin kamu beli semuanya?”
Aku bertanya kepada Ram saat aku melihatnya.
“Hm..”
“Ayo masukkan ke dalam troli agar kita bisa segera membayarnya..” Kataku lagi.
Ram hanya menatap troli sebentar lalu dia berjalan pergi lagi. 😅
Oh! Hei! Kemana dia pergi lagi?
Awalnya aku berpikir bahwa aku hanya merasa Ram bertingkah sedikit aneh, tetapi sekarang aku merasa yakin. Aku melihat Ram selalu menjaga jarak minimal 50 meter dari keponakkanku setiap kali mereka mendekatinya, maka Ram akan berjalan menjauhinya. 😅
Kami sudah sampai di kasir, tetapi Ram masih tidak mau menatap keponakkanku dan hanya menatap mataku saja. Apakah dia benar-benar takut kepada anak-anak? 🤔
Ternyata benar. Aku menatapnya dan merasa bingung meskipun Ram tidak berbicara, tetapi aku bisa melihat dari rawut wajahnya bahwa dia takut dengan anak-anak. 😅
“Oh.. Ayolah Ram.. Mereka tidak akan menggigitmu..” Kataku.
“Apakah Paman Ram takut kepada kita?” Tanya Kew.
“Tidak.. Paman Ram hanya merasa malu saat dia harus berada di samping anak laki-laki yang cantik seperti dirimu..” Godaku.
“Oh.. Kenapa aku begitu cantik?” Tambah Kew.
“Benar-benar narsis..” Gumam Ram.
---
Kondomunim King
King Pov
Bagaimana kami akan bertahan hari ini? Di dalam kondomunimku saat ini ada 2 orang dewasa, 2 anak-anak dan 3 ekor anjing. 😅
Aku takut dengan ketiga anjing Ram dan Ram takut dengan anak-anak. Kami pasti akan mati.. 😞
“Ram..”
Aku menghela napas sambil memegang wajahku dengan perasaan lelah. Ketika Ram mendengar aku memangilnya, dia segera meraih pinggangku dan badanku benar-benar merasa panas. Hal ini karena kegiatan yang kami lakukan saat ini.
Kalian mungkin bingung apa yang sudah terjadi dengan kami bukan? 😣
---
Flash Back
“Paman King! Apa yang terjadi disini?” Tanya Khram saat dia melihat kondisi kondomunimku saat ini.
Saat kami kembali masuk ke dalam kondomunimku, di dalam kondomunimku penuh dengan pot yang sudah pecah sehingga kami harus membersihkannya dulu agar udara menjadi terasa segar lagi. 😞
“Bersiap-siaplah untuk menanam tanaman yang baru lagi. Haha..” Kataku.
“Paman, bolehkah aku melihat kamar itu?” Tanya Kew.
“Jangan buka pintu kamar itu!!”
Aku segera memperingatakannya, tetapi Khram segera membuka pintu itu. Saat pintu itu terbuka, aku melihat Boat bersiap-siap untuk menerkamku. Aku segera melompat ke atas meja sebelum dia melompat kearahku. 😣
“Ai Ning!! Cepat tangkap anjingmu itu!”
Aku lalu meletakkan tanganku di sekitar leherku untuk memeluk tubuhku erat-erat lalu menunduk di atas kedua kakiku. Aku melihat kedua anjingnya yang lain segera berlarian saat melihat ada serangga yang berterbangan di dalam kondomunimku ini. 😣
“Phi.. suruh keponakkanmu untuk keluar dulu..”
Ram mengatakan hal itu dengan suara yang terdengar tenang. Saat Kew melompat ke sampingku dan Boat juga ikut melompat. 😣
Sedangkan dua anjingnya yang lain berlari-lari di sekitar kami berdua. Jangan menggigit aku hai para anjing-anjing raksaksa. Hal ini benar-benar sangat menakutkan! 😥
Hal ini berakhir dengan baik dengan Khram sebagai pahlawan karena dia menghentikan adiknya berlari-lari dan bisa membawa ketiga anjing itu kembali ke kamar lagi. 😞
End Flash back
---
Ram Pov
Kalian mungkin bertanya-tanya kepadaku bagaimana aku bisa duduk dengan anak-anak dan berbicara dengan mereka tanpa merasa takut saat ini. 🙄
Siapa yang bilang aku tidak merasa takut saat ini? 😣
Aku saat ini benar-benar sedang berdiri di sudut terjauh ruangan ini. Aku tidak membenci anak-anak, tetapi aku hanya merasa takut kepada mereka. 😞
Aku mendengar Kew mulai mengutuk saudaranya lagi. Saat mendegar suara Kew, ketiga anjingku kembali berlari lagi untuk masuk ke dalam ruangan ini dan P'King kembali kehilangan satu tanamannya lagi. 😅
Aku melihat anjingku yang tertua saat ini berpura-pura ingin melompat kearah P'King. Meskipun mereka sangat suka cinta damai, tetapi mereka suka berpura-pura untuk memprovokasi P'King. 😞
“Mor mah.. Jangan memporvokasi dia!!” Kataku.
“Ram!! Jahui mereka!!” Kata P'King.
P'King lalu segera mencengkaram kemejaku dengan erat-erat dan sekarang aku merasakan pakaianku kusut. 😅
Aku juga merasakan P'King mendorong dirinya lebih mendekati dadaku, saat ini wajahnya ada di atas bahuku dan kami benar-benar sangat dekat. Kami begitu dekat sehingga aku bisa mendengar suara detak jantung P'King yang saat ini berdetak sangat cepat. Meskipun dari luar P'King terlihat sangat berani, tetapi di dalamnya dia sangat takut dengan anjing. Aku mengangguk dan memberikan isyarat kepada anjing-anjingku agar mereka mau pergi bermain-main bersama dengan Kew.
“Doggie.. Ayo datanglah dan temukan aku dengan cepat..” Kata Kew.
Siapa yang mengajari anak itu berbicara dengan anjing-anjingku seperti itu? 🤔
Saat ketiga anjingku mendengar hal itu, mereka lalu segera berlari kearah Kew. Kew lalu segera bergerak untuk berlari kearah kami dan hal itu membuat aku sedikit memundurkan tubuhku sedikit.
“Apakah kamu takut dengan anak-anak?”
Aku mendengar P’King yang sedang memeluk pinggangku mengangkat kepalanya dan bertanya. Wajah kami saat ini benar-benar sangat dekat.
Setelah itu tidak terjadi apa-apa lagi. 😅
“Hari ini aku akan tidur dengan kedua anak itu di teras dan kamu bisa tidur di kamar..” Kata P'King.
“Tidak!”
Aku menjawabnya lalu melepaskan tangan kecilnya yang memeluk pinggangku lalu berjalan ke sofa untuk duduk.
Sekarang kami sedang duduk di sofa panjang yang ada di depan TV. Sofa yang dulunya berisikan tanaman kaktus.
Gila! Mengapa kami harus mengalami kejadian seperti ini? 🤔
“Kenapa? Apakah kamu tidak mau tidur sendirian? Kamu merasa kesepian?”
P'King bertanya dan mengikuti aku duduk lalu jarinya mengusap tato yang ada di lenganku beberapa kali.
“Tidak! Aku hanya tidak ingin anak-anak itu tidur di luar saja..” Jawabku dan segera menambahkan lagi.
“Phi saja yang tidur di kamar..”
Bagaimana aku bisa tidur jika ada anak-anak di sekitarku? Aku takut. 😣
Sangat aneh saat aku mendengar P'King ingin tidur dengan ketiga anjingku meskipun dia merasa takut dengan mereka. Tetapi aku tidak bisa membiarkan dia melakukan hal itu.
“Kamu bilang saja mau tidur dengan siapa? Tetapi jangan lupa bawa ketiga anjingmu masuk. Tetapi kamu juga bisa bilang bahwa kamu mau tidur denganku..” Kata P'King.
Dasar narsis! 😑
“Ah.. Sudah saatnya aku mempunyai istri..” Tambahnya lagi.
“…”
“Huf.. Hal ini sungguh melelahkan..”
Aku mendengar P’King mengatakan hal itu dan dia mengangkat tangannya untuk mengusap keringat dari dahinya. 😅
Seperti yang kalian lihat, aku sama sekali tidak merasa takut kepada anak-anak. Aku hanya tidak menyukai mereka saja. 😞
Aku juga tidak tahu hal itu kapan mulai terjadi padaku. Tetapi pastinya ketika aku masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Saat itu aku sangat suka di goda oleh anak-anak yang lain sehingga aku merasa takut saat melihat anak-anak karena mereka mengingatkan aku tentang kejadian itu. 😣
“Apakah aku terlalu berat? Kenapa kamu sangat berkeringat?” Tanya P'King lalu mendekati wajahnya ke arahku.
“Hm.. Tidak..”
Kami duduk seperti ini sampai jam 10 malam dan waktu yang tepat untuk anak-anak pergi tidur.
Aku lalu pergi mandi dan bersiap-siap untuk tidur. Aku memakai piyama dan masuk ke dalam kamar.
“Ouh.. Kamu terlihat sangat keren dan kenapa saat melihat kamu memakai piyama, kamu tetap terlihat tampan..” Goda P’King.
“…”
Aku lalu segera berbaring di sampingnya dan melihat lampu kertas yang ada di sekelilingku. P’King pintar, sangat mudah untuk diajak berbicara dan juga tampan. 🥰
Jika aku pulang maka aku pasti aku merindukannya. Aku mengakui bahwa sepanjang hariku saat bersama-sama dengan P'King, aku benar-benar tidak memikirkan ayahku.
“Hah..”
Aku menghela napas dan P’King segera berbalik kearahku, seolah-olah dia tahu bahwa aku kembali merasa tertekan. Jadi aku berusaha untuk memikirkan hal yang lain. Aku ingin melakukan seperti yang P’King katakan padaku. 😊
“Apa yang harus aku lakukan?”
Aku bertanya kepada diriku sendiri. 🙄
Tak!
“Aduh..”
Saat aku sedang berpikir, aku merasakan dahiku di sentil. Aku tidak perlu menebak siapa yang melakukannya karena tangan P'King masih di atas dahiku. 😣
“Jangan terlalu banyak berpikir. Aku juga ingin menemukan cara agar bisa menghentikan rasa takutku kepada anjing. Aku merasa takut tetapi mereka juga terlihat lucu, tetapi mereka sangat suka menggodaku..” Kata P'King.
“…”
“Bukankah tidak buruk jika kita merasa takut akan sesuatu..” Katanya lagi.
“….”
“Kamu tidak perlu banyak berpikir. Ehm.. jika kamu mau berpikir, kamu bisa memikirkan aku..” Tambahnya lagi.
“ 🤨 “
Aku mengangkat alisku lalu menatap tubuh ramping P'King saat dia berbalik dan menatapku.
“Kamu hanya perlu memikirkan aku sehingga kamu tidak mempunyai waktu lagi untuk memikirkan yang lain..” Kata P'King.
“Aku juga memikirkan Phi. Tetapi aku tidak bisa menghilangkan pikiranku memikirkan perbuatan ayahku..” Balasku.
“…”
“Bisakah aku meminta pendapat Phi?”
P’King yang tadi sedang memejamkan matanya terlihat membuka matanya lagi. Dia menatapku dengan perasaan cemas. Dia tahu bahwa aku merasa tidak nyaman saat mengatakan hal ini padanya.
“Jika aku berpikir mengapa hal ini harus terjadi di dalam keluargaku? Kenapa tidak kepada orang lain? Aku merasa sangat egois tetapi hal ini membuat aku menderita..” Kataku. 😞
“Aku merasa tidak bahagia hidup seperti ini dan aku merasa terluka..” Tambahku.
Aku lalu menatap ke luar dan aku bisa melihat ada lampu yang datang dari mobil yang ada di jalan. Aku lalu menatap bintang-bintang yang ada di atas langit, mencari semua hal yang bisa aku lihat dengan mataku. 🥺
“Pernahkah kamu mendengar ungkapan bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini?” Tanya P'King.
“Tidak ada yang sempi di dunia ini dan setiap orang pasti memiliki sifat jahat di dalam dirinya masing-masing. Meskipun rasa sakit yang di derita semua orang berbeda, tetapi tetap sama-sama merasa terluka..” Kata P'King lagi.
“Jika kita terus hanya merasakan penderitaannya saja maka sama saja seperti kita sedang membaca buku yang halamannya sama secara berulang-ulang. Kamu tidak akan mendapatkan apa-apa. Kamu hanya akan membuang-buang waktumu dengan menyesalinya. Lebih baik melakukan hal yang lain seperti makan, jalan-jalan atau membaca buku. Kamu juga bisa menanam pohon..”
P'King mengatakan hal itu sambil tersenyum dengan gembira. 😄
P'King terlihat sangat gembira meskipun dalam keadaan gelap saat matahari sudah tidak bersinar di malam hari seperti saat ini.
“Rasanya jika aku seperti Phi sangat hebat karena Phi tidak pernah merasa stress sama sekali..”
Aku berkata dan menatap wajahnya melalui sinar yang menyebar di sini. P'King terlihat sangat ceria, cerah dan selalu tersenyum sepanjang waktu. Senyuman yang dia berikan bukan senyuman yang palsu, tetapi senyuman yang datang dari dalam dirinya sendiri.
“Dasar Gila! Aku juga merasakan menderita, tetapi aku memilih untuk melupakan penderitaanku. Setiap orang mempunyai cara yang berbeda untuk mengatasi penderitaannya sendiri. Aku memilih untuk melepaskannya..” Jawab P'King.
“Melepaskannya?” Tanyaku.
“Baiklah.. King akan membantumu melakukannya. Aku bisa melakukan semuanya mulai dari membawa kamu membeli pakaian sampai membantumu memelihara ketiga anjingmu itu. Aku bisa membantumu..” Kata P'King lalu dia segera terbangun.
Aku melihat P'King mengangkat tangannya seperti sedang meninju dengan penuh percaya diri. Meskipun terkadang aku berpikir dia terlihat kurang realistis, tetapi ada sesuatu di dalam pikiranku yang mengatakan bahwa P'King mungkin bisa membantuku. 😊
“Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang?” Tanyaku.
“Kamu masih menanyakan hal itu?”
Aku melihat P'King bertanya dan menggelangkan kepalanya.
“…”
“Tidurlah..”
Setelah P'King mengatakan hal itu, aku segera menarik selimut sampai ke dadaku lalu mulai memejamkan mataku. Aku lalu membuka mataku lagi ketika aku merasakan tubuhku terasa berat. Aku melihat P'King berbaring di atas dadaku sambil tersenyum padaku. 😅
“Tersenyumlah.. Tersenyumlah dari lubuk hatimu..”
Lalu setelah P'King mengatakan hal itu, dia segera tersenyum padaku sebagai contohnya. Sebelum dia merentangkan jarinya ke sudut mulutku.
“Tidak mau!”
Aku tidak bisa melakukan hal itu saat ini.
“Baiklah. Jadi biarkan aku membuatmu tersenyum..” Katanya.
“Ram..” P'King memangil namaku.
“Iya..”
Aku lalu menatap mata P'King. Apa yang akan dia lakukan? 🤔
“Ram..” P'King memangil namaku lagi.
“Iya?”
Aku lalu mengangkat alisku. 🤨
Aku tidak melihat P’King melakukan apapun selain dia terus memangil namaku. Apakah dia sedang menggunakan teknik Psikologi kepadaku? 🤔
Mungkin dia mempelajari hal ini dan tahu caranya karena dia pintar.
“Ram.. Ram.. Ram.. Ram..”
Aku mungkin sudah meremehkan P'King. Tetapi P'King terus saja memangil namaku lagi dan lagi dengan nada yang berubah-ubah dengan cepat dan mengayunkan tubuhnya untuk memukul kakiku membuat aku merasa seolah-olah aku sedang berenang. 🙄
“Phi sangat cocok menjadi seorang komedian..” Kataku.
“Tersenyumlah..” Kata P'King dan aku segera tersenyum agar membuatnya merasa bahagia. 😊
Aku merasakan di dalam kegelapan P'King sedang memotretku. P'King benar-benar sangat hebat karena hanya dia yang bisa membuatku tersenyum dan merasa senang seperti ini. 😄
P'King hanya memangil namaku sambil menatapku lalu dia bisa membuat aku tersenyum. Ini benar-benar sangat gila!
Tbc
Vote and comments 🙏😄
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro