Bab 10
Ai Ning Ikut Aku
King Pov
“Sampai jumpa..” Kata Tee kepadaku.
“Ah.. Sampai jumpa besok..” Balasku.
“Kalau begitu aku pergi dulu..” Katanya lagi.
“…” Aku hanya mengangguk sebagai balasannya.
Kami berpisah setelah menyelesaikan kelas kami. Tee segera pergi ke Fakultas yang dekat dengan Fakultas kami saat ini karena dia sedang berusaha menggoda seorang gadis yang ada disana. Aku tahu bahwa gadis itu juga sama cantiknya dengan Ting. Gadis itu cantik, polos dan terlihat luar biasa. Tee memang tidak pernah memberitahukan aku siapa nama gadis itu. Dia ingin melihat gadis itu dulu.
“Ah.. sebaiknya aku segera pergi untuk membeli tanaman hari ini..” Gumamku.
Aku masih belum bisa membawa mobilku. Ibuku mengatakan aku harus menunggu 4-5 bulam lagi karena mobilku benar-benar rusak parah dan ayahku menyetujui perkataan ibuku. 😞
Tetapi karena tidak memiliki mobil saat ini pilihanku adalah berjalan kaki atau naik BTS Sky train. Saat ini aku lebih memilih untuk berjalan kaki saja. ☺️
Aku belum melihat Ram lagi dalam 3-4 hari terakhir ini. Aku terakhir kali melihatnya saat aku mengajaknya ke kondominiumku. Aku tidak tahu apakah dia sedang sibuk saat ini atau sengaja menghindariku. Ah.. mungkin saat ini dia sedang sibuk untuk mempersiapkan ujian yang sebentar lagi akan dimulai.
Aku juga sebenarnya sangat ingin pergi ke perpustakaan untuk membaca buku dan mempersiapkan ujianku juga. Yeah.. mengapa perpustakaan disebut dengan perpustakaan? Meskipun aku melihat di ruangan itu begitu banyak buka, aku tetap ingin tahu tentang arti kata itu. 🙄
Siapa yang aku temui di dekat perpustakaan ini?
“Jangan bersikap jahat kepadaku?”
“Huh?”
Aku melihat sepertinya mereka adalah sepasang kekasih di depanku. Aku mengamati dan memperhatikan gerak gerik mereka, aku yakin mereka sepasang kekasih. Gerakkan mereka sangat lucu.
Pria itu segera meraih lengan wanita itu dan menggerakkannya seperti anak kecil dan berpura-pura berbicara seperti anak kecil. Sangat lucu. 😁
Tidak lama aku kembali memikirkan Ram lagi. Apakah saat ini Ram sedang marah kepadaku? 🤔
Aku biasanya sangat pintar untuk menebak suasana hatinya. Sangat mudah jika aku bisa melihatnya dan memastikan dia sedang marah padaku atau tidak. Tetapi terkadang Ram masih susah untuk di tebak. 😞
Yeah.. sangat sulit untuk memahami suasana hatinya karena dia sama sekali tidak menunjukkan ekspersi apa-apa di wajahnya. Aku hanya bisa melihat ekspersi wajahnya berubah saat dia sedang bersama-sama dengan teman-temannya terutama saat dia bersama dengan Nong Duen.
Apakah dia benar-benar marah padaku? Hmm.. mungkin dia tidak marah. Tetapi jika dia marah padaku apa yang harus aku lakukan? Aku masih ingin bertemu dengannya atau haruskah aku mencarinya? 🤔
Aku terus memikirkan hal itu selama aku berjalan ke toko tanaman.
---
Toko Tanaman
King Pov
“Hello, selamat datang. Ada yang bisa aku bantu?” Tanya penjual tanaman itu ketika aku memasuki tokonya.
“Apakah kamu memiliki bibit tanaman bunga?” Tanyaku kepada pemilik toko itu.
Aku sudah menanam sayuran di dapur kondominiumku dan sekarang aku ingin menanam bunga untuk aku taruh di dalam kamarku.
“Aku memiliki beberapa bibit bunga yang bisa kamu pilih. Ayo masuk ke dalam sini..” Kata pemilik toko itu dan membawa aku ke daerah yang ada di dalam toko ini.
Aku melihat ada sebuah kotak besar yang berbentuk persegi panjang yang terbuat dari bahan kayu dengan kaca bening di atasnya. Aku segera tersenyum saat melihat banyak biji bunga di dalam kotak itu. 😁
Aku tahu bahwa tempat ini sangat bagus. Disini juga menjual pupuk kompos.
“Kamu tertarik dengan yang mana? Kamu bisa memberitahukan kepadaku dan aku akan membungkuskannya untukmu..” Kata pemilik toko itu.
Dia sangat baik. Apakah dia pemilik toko ini? Tetapi dia terlihat seperti pemilik toko ini 🤔.
“Aku akan melihat-lihatnya dulu sebentar..” Balasku.
Aku sangat merasa bersemangat saat melihat semua benih-benih ini dan tanaman yang ada di sekelilingku. Aku melihat harganya juga lumayan murah. 30 benih seharga 50 bath saja. Aku akan membeli seluruh benih yang ada di kotak ini. 😁
Tempat ini sangat jelas merupakan surga bagiku. Aku tidak akan pernah pindah ke toko lain lagi mulai sekarang. Aku sangat suka toko ini. Toko ini benar-benar sangat lengkap.
Baiklah.. Aku harus segera memilih apa saja yang akan aku beli disini. Aku akan membeli benih kosmos, gypsophila dan masih banyak lagi.
Hmm.. tetapi bisakah aku menanam tanaman ini saat musim panas seperti saat ini? 🤔
Aku tidak tahu akan hal itu, tetapi aku harus membelinya dulu. Aku akan membuat kamarku berubah menjadi ladang bunga sekarang. ☺️
“Aku akan membeli benih yang ini, ini dan ini..” Aku segera menunjuk benih yang ingin aku beli.
Pemilik toko itu hanya tersenyum padaku dan mulai mengambilkan semua benih yang sudah aku tunjuk tadi.
Sambil menunggu, aku segera menjelajahi tempat yang seperti surga ini bagiku. Aku merasakan jantungku berdebar-debar karena merasa kegirangan. 😁
Mengapa aku baru tahu tentang toko ini sekarang? Ini benar-benar toko yang sangat luar biasa lengkap. Aku mempunyai mimpi akan membuka toko seperti ini, tetapi aku mungkin akan bekerja sebagai Insinyur dulu karena aku harus memperaktekkan apa yang aku sudah pelajari selama ini.
“Tanaman ini…” Aku segera berjalan mendekat untuk melihat lebih jelas lagi.
Pada awalnya, aku tidak melihatnya tetapi mataku segera melihat tanaman itu. Tanaman jenis ini tidak boleh banyak terlalu disiram oleh air karena akan membusuk. Hmm.. apa lagi ya? Ah ya tanaman jenis ini juga harus di sempot fungisida jika tidak maka tanaman ini tidak akan tumbuh. Aku sangat menyukai tanaman ini. ☺️
Aku melihat pemilik toko itu masih mengemas benih-benih yang aku pilih tadi dan aku kembali berkata kepadanya.
“Phi.. aku juga ingin membeli tanaman ini juga..” Aku segera mengarahkan ke tanaman yang ingin aku beli.
Aku melihat tanaman ini masih banyak, hal itu menandakan masih belum banyak orang yang mengetahui tempat ini. Mereka mungkin tidak mau berusaha mencari tempat ini atau tidak mau berusaha untuk menanam tanaman ini. Entahlah..
Aku tahu bahwa menanam tanaman ini cukup sulit. Tetapi aku pasti bisa menanamnya dengan baik.
“Jika kamu merasa kesulitan untuk menanam tanaman ini, kamu bisa memberitahukan kepadaku. Karena tanaman ini benar-benar sulit untuk tumbuh..” Kata pemilik toko itu lagi.
Bahkan pemilik toko ini saja berpikir bahwa tanaman ini sangat sulit untuk bertumbuh. Tetapi aku ingin tanaman ini tumbuh lebih besar lagi. Aku akan merawatnya dan membuat dia bertumbuh dengan subur. ☺️
“Aku sangat suka melakukan hal-hal yang menantang dan sulit seperti merawat tanaman ini. Aku ingin mencobanya dan menanamnya sendiri, tetapi bisakah Phi merekomendasikan aku cara agar tanaman ini bisa tumbuh dengan subur?” Tanyaku.
Meskipun aku sudah jago dalam hal bercocok tanam, bukan berarti aku bisa menumbuhkan segala jenis tanaman dengan mudah. Aku perlu tahu cara menanam tanaman itu dengan benar dulu. Karena semakin tanaman itu jenis yang langka maka semakin banyak perhatian yang kita butuhkan agar tanaman itu tetap hidup.
“Aku sangat suka memiliki pelanggan seperti dirimu. Kebayakan orang akan membeli tanaman yang sudah tumbuh subur di dalam pot dan sangat jarang ada orang yang membeli dari benihnya. Karena mereka tidak ingin repot-repot untuk menanamnya daei awal. Kamu akan menjadi pelanggan khusus di tokoku ini..” Kata pemilik toko itu sambil mengancungkan jempolnya kepadaku.
Saat aku mendengar perkataannya, aku menjadi sangat malu. 😅
“Ah Phi, Kamu seharusnya jangan berkata seperti itu padaku..” Balasku.
Aku bukanlah orang yang luar biasa dan aku sangat senang bila pemilik toko itu menjadikan aku pelanggan khususnya di toko ini.
“Siapa namamu? Namaku adalah Vina Navei..” Kata pemilik toko itu memperkenalkan dirinya kepadaku.
“Oh Phi.. namamu sangat keren sekali. Namaku King..” Balasku.
Orang yang ada di depanku pasti sudah berusia di atas 30 tahun, tetapi dia tidak terlihat setua itu. Aku tahu dia berusia di atas 30 tahun karena di papan nama tokonya tertulis tanggal lahirnya.
“Jadi Phi bagaimana cara aku menaman tanaman ini?” Tanyaku.
“Hmm.. Yang paling penting adalah kamu harus menempatkan pot bibit tanaman ini di tempat yang teduh dan sebaiknya hindari bibit tanaman ini dari sinar matahari dari jam sepuluh pagi hingga jam tiga sore. Karena selama jam itu sinar matahari paling terik dan bisa merusak bibit tanaman ini. Kamu juga tidak bisa membiarkan tanahnya terlalu kering atau terlalu basah karena tanaman ini akan membusuk. Kalau kamu memiliki semprotan fungisida kamu bisa menyemprotkannya ke tanaman ini jika dia sudah mulai tumbuh. Jika tidak maka tanaman itu akan berakhri seperti ini..” Phi menunjuk ke arah tanaman yang sudah layu di dalam pot.
“Aku sudah menulis semuanya..” Kataku.
Aku bisa dengan mudah menuliskan perkataannya di ponselku, tetapi aku lebih suka menulis di atas kertas agar aku bisa membacanya berulang-ulang.
“Jika kamu tidak berhasil menanam tanaman itu, aku masih mempunyai banyak benihnya disini dan kamu bisa datang membelinya lagi kapanpun kamu mau. Kamu akan mendapatkan diskon dan aku akan memberikannya secara gratis padamu..” Kata Phi lagi.
“Hmm.. tetapi aku tidak ingin tanaman ini mati. Sangat sayang sekali jika benih ini tidak bisa tumbuh menjadi tanaman..” Balasku lagi.
Yeah.. jika tanaman itu mati sama rasanya seperti wanita yang mengalami keguguran atau semacam itu. Aku berjanji akan membuat tanaman ini tumbuh sampai bisa menghasilkan keturunan dan mereka berkembang dengan baik. ☺️
Mungkin awalnya aku akan mengalami kegagalan, tetapi aku akan mencoba untuk menanamnya dan melakukan yang terbaik yang aku bisa.
“King memang keren. Maukah kamu menjadi Nong-ku? Aku selalu menginginkan seorang Nong seperti dirimu..” Kata Phi sambil berpura-pura menghapus air mata dari matanya.
“Kamu bisa mendapatkan makanan gratis, bisa tinggal disini secara gratis juga dan bisa mengambil benih disini secara gratis juga. Apakah kamu mau?” Tambahnya lagi.
Aku bukan orang yang terlalu naif saat mendengarkan perkataannya itu. Aku akan memikirkannya nanti. Aku bisa mendapatkan saudara laki-laki seperti dirinya dan aku juga bisa mengambil benih apapun yang aku inginkan disini dan kapan saja. Aku bisa menanam tanaman yang lebih banyak lagi. 😄
“Aku berharap kamu mau mempertimbangkan tawaran dariku ini. Aku akan memberikan kamu waktu untuk menutuskannya..” Kata Phi lagi.
Saat mendengarkan perkataannya itu aku hanya bisa tertawa saja melihat sikapnya seperti ini. 😁
Aku melihat Phi pergi untuk mengemas 20 benih lagi untukku dan total semua belanjaanku hari ini adalah 60 bath. Sangat murah untuk benih sebanyak ini dan Phi juga memberikan aku sepuluh benih secara gartis juga.
“Baiklah.. aku akan pergi sekarang Phi..” Kataku.
Aku tidak tahu mengapa aku bisa dengan mudah bergaul dengan banyak orang. Tetapi hanya satu orang yang menurutku sangat susah untuk aku dekati, yaitu Ai Ning.
“Phi.. Bolehkah aku memanggilmu P'Vee?” Tanyaku saat dia sedang mengusap kepalaku.
Aku ingin memangilnya P'Vee agar memberikan kesan yang akrab dengannya.
“Jangan.. Kamu bisa memangilku dengan P'Navy saja..” Balasnya.
“Baiklah P'Navy.. Aku pergi dulu..” Balasku.
“Yeah.. sering-seringlah datang kesini..” balasnya lagi.
“Tentu saja Phi.. aku akan membeli benih disini setiap minggu dan aku juga akan memberitahukan kepada Phi bagaimana perkembangan benih ini..” Balasku lagi.
P'Navy memiliki banyak pengalaman yang berharga tentang cara menanam berbagai tanaman. Dia bisa mengajarkan aku sampai aku bisa dan memberikan beberapa tips yang berharga untukku juga. Aku ingin menujukkan koleksi tanaman yang aku punya kepadanya juga.
“Sampai jumpa lagi..” P'Navy yang masih terlihat tampan melambai kearahku saat aku mulai pergi dari tokonya.
“Sampai jumpa Phi..” Balasku sambil melambaikan tanganku.
P’Navy orang yang sangat ramah dan pastilah itu salah satu kunci keberhasilannya. Pasti pelanggannya ada banyak dan kebanyakan wanita.
---
“Ah.. cuaca hari ini benar-benar sangat bagus..” Gumamku.
Aku kembali menelusuri jalan ini sambil membawa anak-anakku di dalam tas. Aku berjalan untuk kembali ke kondominiumku dan hal itu terasa menyenangkan meskipun aku tiba lebih lambat di kondominiumku dari biasanya. Aku sampai di kondominiumku jam 7 malam. 😅
Besok adalah hari Sabtu jadi aku bisa pergi melihat-lihat dan membeli bibit tanaman ini. Sebenarnya aku sangat ingin menanamnya hari ini, tetapi tidak bisa karena aku belum menyiapkan apapun. Aku juga besok harus kembali ke rumahku.
Hmm.. aku pikir lebih baik aku menanam bibit-bibit ini dirumahku karena ventilasinya lebih baik. ☺️
“Hah.. Masih kurang dari dua minggu lagi sebelum ujian di mulai..” Gumamku.
Aku sudah berjanji kepada teman-temanku sebelum ujian di mulai, maka mereka semua akan belajar di rumahku karena kedua orang tuaku akan pergi ke suatu tempat dan mereka ingin melihat diriku sebelum mereka pergi.
---
Rumah King
King Pov
“King… Bagaimana bisa kamu mengerjakan ini?” Tanya Boss kepadaku.
“Huh? Oh yang itu…”
Aku menjelaskan cara mengerjakan soal itu selangkah demi selangkah kepada Boss. Boss tidak bisa langsung memahami pelajaran yang di berikan oleh dosen kami di kelas.
Hal ini sama seperti teman-temanku yang lain juga atau seperti kebayakan anak kuliah di Thailand. 😅
Meskipun mereka mengingat rumusnya, tetapi mereka tidak tahu bagaimana cara menggunakannya dan tidak tahu kapan harus di gunakan. Namun berbeda dengan Tee, dia tidak tahu bagaimana cara menggunakan rumus itu dan tidak pernah mengingat rumus itu juga. 😅
Makanya itu sebelum kami ujian, kami harus selalu berbagi otak satu sama lain atau belajar bersama. Kami sudah memulai sesi belajar bersama-sama.
Aku merasa waktu begitu cepat berlalu dan sudah dua minggu aku memiliki anak-anakku juga. 😁
Apakah kalian ingin tahu perkembangan anak-anakku itu? Aku berhasil menanam tanaman karnivora itu! ☺️
Tidak ada satupun bibit yang aku beli mati dengan sia-sia. P'Navy mengatakan bahwa dia belum pernah bertemu dengan orang yang bisa menanam tanaman itu dengan baik dan sebaik diriku. Saat aku mendengar perkataannya aku sangat bangga pada diriku sendiri.
Sekarang aku memiliki tiga tanaman karnivora yang sudah besar. Ya Tuhan!! Aku sudah menjadi orang tua sekarang. ☺️
Tanaman yang lain juga tumbuh dengan subur dan tanaman bunga yang memakai pupuk kompos yang paling cepat tumbuh dan bunganya akan segera mekar.
“Sekarang sudah mau jam 10 maka aku akan memindahkan anak-anakku dulu..” Kataku kepada teman-temanku dan mereka semua hanya mengangguk.
Aku segera membawa anak-anakku ke halaman belakang. Tempat ini lebih terasa teduh dan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Jika mereka terkena matahari secara langsung, maka mereka akan mati.
Aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan dapat menanam tanaman karnivora ini sendiri. Hal ini pasti karena bantuan dari roh Dewa pastinya! Akan seperti apa jika mereka sudah besar nantinya? 🤔
Mereka sekarang masih tampak imut-imut. Tolonglah tanaman kecilku yang lucu jangan sampai kamu mati. Tetap tinggallah bersama-sama dengan ayahmu ini untuk waktu yang lama. Aku berjanji akan memperlakukanmu dengan baik. ☺️
“Ayo anak-anakku, belindunglah di bawah pohon yang besar ini..” Gumamku kepada tanamanku.
Aku memindahkan pot-pot tanamanku itu ke bawah naungan pohon pikul. Aku merasa pohon itu pasti merasa bangga bisa melindungi tanaman kecil ini. Ayo tumbuhlah dengan cepat. 🙂
Ayo kita segera kembali ke tempat teman-temanku berada sekarang.
Sudah seberapa jauh mereka mengerjakan soal-soal itu? Atau mereka sekarang sudah memakan buku mereka itu? 😅
Aku segera berjalan kembali masuk ke dalam rumahku. Setiap kali aku kembali ke rumahku, aku merindukan nenekku. 😞
Apakah kalian suka bau air mengalir di sungai? Setiap kali nenekku datang kesini, nenek sangat suka menbawa parfum yang berbau seperti semprotan air. Kami sekeluarga sangat suka bau parfum nenek itu sehingga sekarang seluruh rumahku berbau seperti itu.
“Hei Boss! Jika aku memakan bukumu itu, apakah aku bisa mengingat semua pelajaran ini?” Kata Tee.
“Aku berpikir kamu tetap tidak akan bisa mengingatnya, tetapi kamu harus mencoba melakukannya..” Balas Boss.
“Hei kalian berdua! Jangan melakukan hal-hal yang bodoh seperti itu..” Aku segera memarahi mereka berdua.
“Aku berpikir aku pasti tidak akan lulus ujian kali ini dan mau mati saja..” Balas Tee lagi.
Oh! Mereka berpikir mereka bisa memakan buku dan menjadi pintar. 😅
Aku melihat kearah Boss dan Tee. Saat ini mereka berdua sedang duduk sambil berpelukkan dan menatap buku tebal di hadapan mereka. 🤣
“Jangan membicarakan tentang kematian. Ujilah dirimu sendiri dengan mengerjakan soal-soal itu dulu..” Kata Megha sambil menggelengkan kepalanya.
Yeah.. Nama asli Mek adalah Megha dan terlihat keren bukan.
“Kamu tidak mengerti! Kamu tidak bisa mengerti perasaan yang aku rasakan. Kalian hanya bisa berbicara saja..” Balas Boss dan memandang kami semua satu persatu, begitu juga Tee yang melakukan hal yang sama.
“Sudah diamlah! Baca saja buku kalian masing-masing..” Perintahku.
“Baiklah..” Mereka semua mengangguk.
Mengapa aku harus mengajari mereka semua? Yeah.. mereka memang akan memiliki umur yang pendek bila dalam hal belajar. 😅
Tetapi aku merasa Ram sangat berbeda. Dia selalu terlihat berkonsentarasi selama dia belajar dan selalu berusaha dengan keras.
“King.. Mengapa kita harus menggunakan rumus yang ini untuk soal ini?” Tanya Bohn sambil menyerahkan bukunya kepadaku.
“Yang mana? Oh yang ini…” Balasku.
Aku kemudian mulai menjelaskan kepadanya selangkah demi selangkah. Bohn adalah anak yang pintar dan jika aku mengajari dia sesuatu, maka dia akan langsung ingat. Tetapi jika dia mendapatkan soal yang sulit maka dia akan melupakan segalanya. 😅
Makanya aku mengatakan dia adalah orang yang mudah lupa.
“Ayo sekarang waktunya kita makan..” Kataku.
Saat ini sudah hampir jam 6 malam dan hal itu menunjukkan bahwa aku sudah cukup lama menyiksa mereka semua untuk belajar seharian ini. Aku merasa sangat senang. 🙂
“Kita akan makan apa? Aku sudah lapar sekali..” Tanya Boss.
“Di dalam lemari es, ada daging babi, ayam, udang, cumi, sayuran dan masih banyak lagi..” Kataku.
Aku berjalan dan duduk di sebelahnya. Teman-temanku suka mengeluh bila aku sedang menonton acara memasak di TV asing maupun TV Thailand.
“Wowo hebat!” Kata Tee dan dia segera berjalan ke lemari es sambil menyanyikan beberapa lagi.
“Tetapi ngomong-ngomong siapa yang akan membantu kita memasak disini?” Tanya Tee lagi sambil memakan snack.
“Aku tidak bisa memasak..” Kataku.
Hal ini memang benar, P'Ning dan Nenekku mencoba untuk mengajari aku dan P’Khumfah memasak. Tetapi sejauh ini sia-sia saja karena aku hanya tahu membuat karangan bunga. 😅
“Oh Tidak!” Kata Bohn.
“Jadi siapa yang akan memasak disini? Bukankah Bohn suka memasak di rumahmu?” Tanyaku.
“Tidak.. Biasanya yang memasak adalah Nong Duen. Dia adalah juru masak yang baik dan aku sangat suka memakan makanan yang di buat olehnya..” Kata Bohn.
“Dia sangat keren! Aku bisa memasak!” Kata Tee.
Saat mendengar perkataannya, kami semua segera tersenyum senang. Tetapi beberapa saat kemudian, kami semua saling berpandangan dan menggelengkan kepala. 🤣
Jika itu yang lain aku pasti tidak akan masalah. Tetapi orang yang mengatakan hal itu adalah Tee!! Bahkan jika benar bahwa dia tahu cara memasak, kami tidak akan memberikan dia kesempatan untuk melakukannya.
“Tidak!” Kata Mek sambil menyilangkan tangannya.
“Tetapi aku memiliki resep Khusus..” Tambah Tee.
“Lebih baik aku dan Mek yang melakukannya..” Kata Bohn.
“Yeah! Kamu adalah penyelamatku Bohn..” Balasku.
Kami semua tersenyum. Lihatlah, bukankah aku sudah mengatakan bahwa Nong Duen pastinya akan mengajari dia memasak sesuatu.
“Aku sudah muak memakan apa yang Mek bisa masak..” Kata Boss.
“Kalau begitu kamu saja yang memasak..” Kata Bohn dan menambahkan.
“Apakah kamu bisa memasak Boss?”
“Bisa kok…” Jawab Boss dengan yakin.
“Benarkah?” tanyaku.
“Ehm.. Kamu memang mau makan apa? Aku bisa membuatkannya..” Kata Boss.
Dia segera berdiri dan berjalan ke arah lemari es lalu membukanya sambil melihat ada apa saja di dalamnya. Aku mendengar dia bergumam sendiri dan kemudian mengangkat kepalanya untuk menatap kami semua.
“Apakah kamu benar-benar bisa melakukannya?” Tanya Bohn kepada Boss.
Boss hanya menganggukkan kepalanya dengan gaya yang lucu.
“Yeah.. Memang kenapa? Apa menurutmu aku tidak bisa memasak?” Tanya Boss lagi.
Kami semua mengangguk dan memandangnya. Boss bukan seperti orang yang bisa memasak. 😅
“Baiklah sekarang katakan padaku apa yang ingin kalian makan?” Tanya Boss dan mengambil celemek berwarna pink.
“Terserah kamu saja..” Balasku.
“Bisakah kalian memakan nasi goreng seafood?” Tanyanya.
Kami semua hanya mengangguk.
“Aku harus merekam Boss sedang memasak..” Kata Tee dan segera mengeluarkan ponselnya untuk mengatur kameranya.
Hal ini mungkin akan menganggu Boss saat memasak. Tetapi kenapa aku tidak merasa yakin bahwa Boss benar-benar bisa memasak? 🙄
“Mek! Ayo kesini dan lihatlah istrimu akan memasak..” Kata Bohn sambil meraih lengan Mek.
“Hmm.. dia.. huk..huk..huk…” Kata Mek.
Mek tidak bisa menyelesaikan kalimatnya karena dia mulai batuk. Mek sudah sakit selama beberapa hari ini tetapi dia menolak untuk pergi ke dokter, saat ini dia tidak terlihat baik-baik saja.
“Bagaimana bisa kamu masuk angin seperti ini?” Tanyaku.
“Aku juga tidak tahu..” Balas Mek.
“Kamu terlihat tidak suka saat mendengar Boss akan memasak. Apakah kamu pernah mencoba masakkan buatannya?” Tanyaku.
“Belum pernah..” Kata Mek lagi dan kembali duduk diam sambil menatap TV.
“Oh! Mengapa kamu tidak terlihat bersemangat mendengar hal ini?” Tanyaku.
“Boss tidak bisa memasak sama sekali..” Jawabnya lagi.
Apa aku salah dengar perkataan Mek? 🤔
“Apa tadi yang kamu katakan?” Tanyaku.
“Tidak ada..” Katanya lagi.
“Aku bingung..” Kataku.
“Boss tidak bisa memasak sama sekali..” Kata Mek lagi.
“Hah!!”
Setelah mendengar perkataan Mek itu aku mendengar suara ledakkan kecil di dapurku.
Duarrr!
Boss menghancurkan dapurku, tetapi mengapa Mek tidak mengatakan apapun dari tadi? Hal ini sangat lucu. Sekarang kami semua harus membersihkan dapur karena ulah Boss itu. 😑
“Aku berpikir hanya Duen yang bisa membantu kita untuk memasak..” Kata Bohn.
“Apakah kamu akan meneleponnya untuk datang kesini?” Tanyaku.
“Yeah.. Kalau tidak kita mau makan apa?” Tanya Bohn lagi.
Tidak lama Bohn segera menelepon Nong Duen. Aku mendengar Bohn berbicara dan mengatakan.
“Yeah.. Kamu bisa membawa teman-temanmu juga untuk datang kesini..” Kata Bohn kepada Nong Duen di telepon.
Apakah Ram juga akan datang kesini? Hmm.. sudah berapa lama aku tidak melihatnya? 🤔
Apakah dua minggu? Aku ingin melihatnya juga.
Setelah kami menunggu beberapa saat, akhirnya para junior kami datang juga ke rumahku. Mereka segera menyapa kami semua dan kami juga membalas sapaan mereka.
Kami semua berbincang-bincang sedikit dan mengatakan kami tidak tahu cara memasak. Nong Duen akan memasak makanan untuk kita semua. Aku melihat Ram benar-benar ikut datang kesini juga. ☺️
Mereka membicarakan bahwa mereka belajar dengan beberapa tutor untuk mempelajari beberapa pelajaran yang sulit.
“Kenapa kalian pergi belajar dengan tutor?” Tanyaku sambil duduk di sebelah Tee.
Apakah kalian pergi belajar di tutor? Aku bertanya-tanya dalam hatiku.
“Kamu bisa belajar bersama-sama kami disini sekarang..” Kataku.
“Maukah P'King membantu kami?” Tanya Phu.
“Apakah kamu akan bertahan bila aku yang mengajarimu?” Tanyaku.
Salah satu dari mereka cukup pintar tetapi itu masih belum cukup karena yang lain tidak tahu apa-apa. Jika tutor mereka salah cara mengajarkan mereka maka mereka tidak akan bisa mengingat semua rumus itu dengan baik.
“P’King mau membantu mengajarkan aku kan?” Tanya Phu sambil memeluk lenganku.
“Kamu bisa duduk disini dan aku akan memberikan kamu sebuah buku untuk kamu baca..” Kataku.
Itu adalah kata yang aku katakan kepada Phu yang sedang memeluk lenganku dan kalimat yang pertama aku berbalik dan meminta Ram untuk duduk di sisi yang lain..
Ram tidak berkata apa-apa dan hanya duduk diam sambil mengamati burung-burung serta memandangi pepohonan.
“Wah.. kamu adalah istri yang baik. Kamu mau memberikan bukumu kepada suamimu..” Goda Tee.
Apa maksudnya? Apakah dia sedang berbicara denganku atau Phu? Tetapi setelah aku menatapnya aku tahu yang dia maksudkan adalah aku dan Ram.
“Ayo duduk disini..” Kataku.
“…” Phu segera mengangguk.
Tetapi Ram hanya melihat saja dan tidak mau bergerak. Apakah dia benar-benar marah padaku? 🙄
Tetapi dia tidak terlihat sedang marah padaku. Ah mungkin dia hanya merasa malu harus belajar di depan banyak orang seperti ini. Dia cukup terlihat normal seperti hari-hari biasanya.
“Apakah kamu masih marah padaku?” Aku menghampirinya dan bertanya.
“…” Ram hanya menggelengkan kepalanya.
“Kalau begitu kamu bisa duduk disana. Aku akan mengajarimu. Jangan menolak seperti terakhir kali. Kamu sudah menolongku dan mengusir anjing untukku waktu itu. Aku juga pernah mengatakan bahwa aku akan mengajari kamu sebelum ujian..” kataku.
Mungkin Ram adalah salah satu dari sekian banyak orang yang tidak suka bergantung pada orang lain dalam hal apapun. Tetapi tiba-tiba..
“…” Ram segera berdiri.
“Apakah kamu merasa tersentuh dengan apa yang dikatakan oleh P'King?” Tanya Phu.
Ram hanya menatap mataku sebelum dia duduk di samping temannya itu.
“Tidak..” Jawab Ram.
Phu bahkan tidak perlu melakukan apa-apa untuk dapat membuat dia berbicara dan Ram menjawabnya dengan begitu mudah. 😞
Ram benar-benar tidak adil padaku.
“P’King.. Apakah kamu tidak akan membiarkan Ram tidur tadi malam?” Tanya Phu.
Aku berpikir.. Phu dan Tee sudah salah menilai hubungan aku dan Ram.
“Apa maksudmu? Bukankah aku tidur bersamamu di kondominiumku tadi malam?” Kata Ram.
Hmm.. mengapa kalimat yang di katakan oleh Ram sangat panjang. 🙄
Baiklah aku akan mulai menghitungnya satu, dua, tiga.. tiga belas kata! Oh! Ini benar-benar perkataan yang lebih panjang daripada semua perkataan yang dia katakan kepadamu sejauh ini.
“Sudahlah.. Ayo kita mulai belajar..” Kata Phu.
“Baiklah..” Jawabku.
Aku sangat ingin mendengar Ram berbicara lebih banyak lagi.
“Dari mana kamu mendapatkan catatan ini?” Tanya Phu kepada Ram.
“Kamu bisa menanyakan hal itu kepadanya..” Balas Ram.
Aku melihat dia membawa catatan yang aku berikan kepadanya. Apakah dia selalu membawa-bawa catatan itu kemana-mana? Aku seharunya memberikan dia dari awal.
“Kenapa kamu tidak menanyakan hal itu secara langsung padaku?” Tanyaku dan Ram mengabaikan aku lagi.
Suatu hari nanti dia pasti akan berbicara banyak denganku!
“Temanku sangat suka menggunakan bahasa tubuh untuk berbicara. P'King tidak perlu melakuan banyak hal padanya..” Kata Phu.
“Apa yang ingin kamu pelajari saat ini?” Tanyaku.
Phu segera membuka bukunya dan menujukkan hal itu padaku. Oh! Topik itu memang sangat sulit.
“Seberapa banyak yang tidak kamu pahami?” Tanyaku.
“Aku hanya bisa memahami sedikit sekali Phi..” Kata Phu dan menujuk secara acak.
Aku tahu bahwa dia sama sekali tidak mengerti topik ini sama sekali. Aku pikir lebih baik meminta bantuan temanku untuk mengajari Ram. Sedangkan aku akan mengajari Phu.
Mereka berdua terlihat seperti orang yang tidak tidur semalaman. Waktua bukanlah masalah dalam hal belajar tetapi ini adalah tentang apakah mereka paham pelajaran yang mereka pelajari itu.
“Tee.. Tolong bantu aku! Kamu tolong ajari Ram dan aku akan mengajari Phu..” Teriakku.
Aku melihat Tee segera mengangguk dan berjalan lalu duduk di samping kode juniornya.
“Hm.. Lebih baik aku saja yang mengajari Phu..” Kata Tee.
“Tetapi dia tidak mengerti apa-apa..” Kataku dan segera mengangkat alisku untuk menatapnya.
Meskipun Tee adalah sahabatku, tetapi dia tidak akan bisa menjelaskan semua pelajaran ini. Lebih baik aku yang mengajari Phu.
“Ayo Phu.. lebih baik kita berdua pergi dari sini dan biarkan mereka belajar berdua..” Kata Tee dan memangil Phu untuk berjalan bersamanya.
“Ayo Phi.. heheh..” Balas Phu dan dia segera pergi bersama-sama Tee.
“Memang kamu bisa mengajari dia Tee?” Tanyaku.
Tetapi Tee hanya melambaikan tangannya dan masuk ke dalam rumah.
“Apa yang tidak kamu mengerti?” Tanyaku dan berbalik untuk memperhatikan Ram yang ada di sebelahku.
“…” Ram menujuk ke arah tema yang sama.
Yeah.. aku tahu bahwa tema itu cukup sulit untuk di mengerti.
“Apakah hanya itu yang sulit?” Tanyaku.
“…”
Aku melihat Ram menoleh untuk melihat ke arah yang lain dan tangannya perlahan bergerak ke topik lain yang sulit sama seperti sebelumnya.
“Hmm.. apakah hanya dua itu saja?” Aku bertanya lagi dan menunggu reaksinya.
“…”
Dia mengalihkan pandangannya untuk menatapku dan menggerakkan jarinya lagi untuk menujuk ke tiga topik yang sulit lagi. Dia terlihat malu. 😄
“Baiklah aku sudah mengerti..” Kataku.
Aku kemudian mulai mengajarkan langkah-langkah dasarnya. Aku berkata padanya untuk bertanya jika dia tidak mengerti tentang yang sedang aku jelaskan. Ram hanya mengangguk dan tidak mau menjawabnya dengan kata-kata.
Aku akan meminta dia mengerjakan soal agar aku tahu bahwa dia sudah paham dan mengingatnya dengan benar. Ram adalah anak yang pintar dan mudah mengerti jika aku mengajarinya. Dia adalah muridku. ☺️
“Aku akan memberikan kamu beberapa soal..” Kataku dan berjalan ke ruang kerja ayahku.
Aku tahu pastinya ayahku memiliki serangkaian pertanyaan tentang topik itu karena dia juga mengajarkan topik itu. Kamar kerja ayahku benar-benar sangat berantakkan tetapi masih memiliki ruang kosong. ☺️
Aku berpikir setelah akhir semester ini, aku akan membawa beberapa tanaman dari kondominiumku dan akan meletakkannya di ruang kerjanya ini agar lebih terlihat layak untuk di tempati. 😅
Aku benar-benar orang yang sangat baik. Heheheh.. 😁
---
Kamar Ayah King
King Pov
“Hmm.. dimana ayah meletakkan soal-soal itu? Ah ketemu..” Gumamku.
Aku segera keluar dari ruang kerja ayahku dan berjalan lalu duduk lagi di sebelah Ram.
---
“Ah.. ini dia soalnya.. Ayo kerjakan..” Kataku sambil memberikan lembaran soal itu kepada Ram.
Setelah itu aku meninggalkan Ram yang sedang mengerjakan soal-soal itu dan berjalan kearah Phu. Dia menatapku seperti dia hampir mati saja. 😅
“Ayo berkonsentrasilah Nong..” Kata Tee menegue Phu.
“Apakah kamu mengerti?” Tanyaku.
“Yeah.. rumus ini hanya perlu di taruh disini dan lalu ini sini..” Katanya.
Saat aku mendengar perkataannya, aku mengatakan kepada Phu bahwa dia tidak boleh melakukan hal itu.
“Sekarang kamu cobalah untuk menyelesaikan soal ini dulu. Nanti aku akan memeriksanya dan memberitahukan kepadamu mana yang benar dan mana yang salah..” Kataku.
Aku melihat kearah luar rumahku. Aku tidak ingin menganggu mereka mengerjakan soal-soal itu. Ketika aku diperhatikan oleh orang lain, biasanya aku akan sulit untuk berkonsentrasi dan tidak akan bisa menjawab soal-soal itu. Aku tidak tahu dengan orang lain. Tetapi aku sangat tidak suka jika ada orang yang memperhatikan aku ketika aku sedang melakukan sesuatu terutama jika aku sedang mengikuti ujian.
Hmm.. Sudah berapa lama aku tidak menanam Pohon Boston Ivy? Aku menanam pohon itu setelah aku melihatnya di film asing. Aku segera menaruhnya di atas atap rumahku begitu mereka tumbuh besar sehingga seluruh rumahku terlihat seperti pohon. 😁
Aku ingin menanam satu di kondominiumku juga, tetapi P'Khumfah tidak setuju karena dia bilang aku sudah mempunyai banyak tanaman di dalam kondominiumku itu dan pemilik kondominium ini akan memarahi aku karena hal itu. Tetapi hal itu sama sekali tidak benar. Karena aku tahu bahwa Paman Phong pemilik kondominiumku itu sangat suka pohon. 😄
“Uhm. Sudah selesai..” Gumam Ram.
Aku segera menatap Ram saat aku mendengar gumamannya. Tidak bisakah dia memanggil namaku? 🙄
Tetapi tidak masalah.. Aku tidak akan peduli. Aku segera menatap Ram dan berpikir bahwa dia benar-benar harus memperbaiki tulisan tangannya atau dosen akan mengurangi 50 poin karena tulisan tangannya ini.
“Hm.. Ini sudah benar..”
Aku terus memeriksa pekerjaannya dan Ram benar-benar bisa mengerjakan soal-soal ini dengan baik. Aku bahkan berpikir saat aku ada di tahun pertama aku tidak terlalu baik dalam mengerjakan soal-soal seperti ini. 😅
Dia benar-benar pintar. Dia bisa benar 17 nomor dari 20 nomor soal yang aku berikan padanya.
“Baiklah.. Sekarang mari kita lihat dimana letak kesalahanmu itu..” Kataku.
Aku kemudian menaruh kertas itu di tengah-tengah kami berdua. Um..bisakah Ram melihat kertas ini secara terbalik? Karena posisi kami berdua saat ini sedang berhadapan.
“Bisakah kamu melihat kertas ini dari arah atas seperti ini?” Tanyaku.
“…” Ram hanya mengangguk.
“Kamu tidak bisa menggunakan rumus yang ini dan yang ini juga tidak bisa.. Kamu harus menggunakan rumus yang ini..” Kataku.
Aku merasa bahwa kami berdua mulai berbicara dalam bahasa kami masing-masing yang tidak akan bisa di mengerti oleh orang lain. 😅
Ram hanya membuat kesalahan yang kecil dalam menjawab soal-soal ini.
“Aduh..”
Aku segera menghentikan gerakkan tanganku sebelum aku mengalihkan pandanganku untuk melihat Ram yang ada di depanku.
Beberapa saat yang lalu, Ram berusaha untuk mencoba melihat ke bawah lebih dekat dan dia mendekatakan wajahnya ke arahku sehingga dahi kami bertabrakkan. Wajah kami hanya berjarak satu inci.
“Apakah kamu sudah mengerti sekarang?” Tanyaku.
Akulah yang menjauh terlebih dahulu sebelum jantungku berdetak dengan kencang. Hal ini bukan karena aku tertarik padanya tetapi karena aku merasa cukup terkejut. Saat aku melihat matanya yang begitu dekat dengan mataku. Matanya benar-benar sangat terlihat indah.
“…” Ram hanya mengangguk.
Ram lebih baik daripada terakhir kali aku mengajarkan dia.
“Nong Phu.. Apa kamu melihat hal itu?” Tanya Tee.
“Ha? Apa Phi? Lihat apa? Aku hanya melihat mereka seperti sedang saling menggoda..” Jawab Phu.
“Wowo.. Jangan terlalu banyak berpikir. Kamu bisa memilikinya untuk dirimu sendiri..” Goda Tee.
“Jangan terlalu bersikap keras kepada P'King.. Ram..” Tambah Phu.
Apa yang sedang mereka bicarakan? 🙄🤔
“Kamu.. ehm.. Ayo ikut aku Ai Ning..” Kataku.
TBC
Vote and comment 🙏🥰
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro