Chapter 24
"Terima kasih," kata Raja Haru khidmat. Dia kemudian beralih menatap Rune. "Kau Rune bukan? Aku akan bertanya dan aku ingin kau menjawab jujur. Apa kau mencintai Hana?"
"Saya sangat mencintainya Yang Mulia," jawab Rune mantap.
"Apa kau rela melepas semuanya demi Hana? Kekuatanmu? Ikatanmu dengan Zeal? Apa kau siap mengorbankan dirimu demi dia?" tanya Raja Haru lagi.
"Saya siap menyerahkan semuanya bahkan nyawa ini akan saya korbankan Yang Mulia," jawab Rune sekali lagi.
Raja Haru mengangguk puas mendengar jawaban Rune. Kemudian dia berpaling menatap Zeal. "Kita berjumpa lagi Zeal, padahal baru kemarin aku menciptakanmu Bersama para guardian,"
"Raja Haru, apa yang sebenarnya terjadi?" bahkan Zeal masih belum bisa menebak kemana arah tujuan semua ini.
"Tidak banyak waktu untuk menjelaskan. Tapi Zeal, aku ingin bertanya kepadamu. Bersediakah kau berpisah dengan Rune untuk selamanya?" tanya Raja Haru.
"Jika itu cara terbaik untuk melindungi putri Hana, saya bersedia," jawab Zeal.
"Bagus," Raja Haru terdengar puas, "Sekarang masuklah kalian semua. Jangan lupa panggil semua guardian,"
Pintu ruangan terbuka dan terlihat Sora dan Momo dengan wajah tertunduk malu, "Maafkan kami Yang Mulia,"
"Tidak apa-apa," kata Raja Haru. "Panggil semuanya kemari, aku akan membuat pengumuman,"
"Baik Yang Mulia," meski bingung, Sora dan Momo melakukan apa yang diperintahkan. Mereka memanggil Akari, Natsu, Ichigo serta keenam guardian untuk menghadap. Meski terkejut dengan kemunculan Raja Haru dan Ratu Luna, semuanya segera duduk dengan patuh di salah satu sisi ruangan berseberangan dengan Raja Haru dan yang lain. Raja haru menatap seluruh ruangan sebelum akhirnya pandangannya berhadapan dengan Raja Ryuhei. Raja Ryuhei mengangguk dan dibalas dengan anggukan.
"Baiklah, akan aku mulai. Seperti yang sebelumnya mungkin kalian sudah curigai atau ketahui. Hana dan Rune saling mencintai. Tapi kita semua tahu apa yang terjadi jika mereka Bersatu. Kekuataan alam menjadi tidak seimbang dan kekacauan pun tidak bisa kita hindari," ucap Raja Haru. "Karena itu, ketika aku melihat penglihatan masa depan tentang hari ini, aku memutuskan untuk membuat perubahan,"
Kali ini pandangannya menatap ke arah Hana, "Putri Mahkota Hana, apakah kau sangat mencintai Rune," tanya Raja Haru.
"Saya sangat mencintainya Yang Mulia, saya tidak sanggup jika harus berpisah dengannya," jawab Hana jujur.
Raja Haru mengangguk, dia menatap Rune, "Apa kau sanggup menerima segala konsekuensi karena Mencintai Hana?"
"Saya siap menerima semuanya Yang Mulia," jawab Rune mantap.
Raja Haru mengangguk puas, "Ada harga yang harus dibayarkan, ada jiwa yang harus dikorbankan, ada kekuasaan yang harus dilepaskan. Apa kalian berdua siap menerima konsekuensinya?"
"Kami siap," jawab Hana dan Rune bersamaan.
"Sebelum itu," Raja haru menciptakan sebuah cermin besar dan di cermin tersebut terlihat Darkness, hanya terlihat gumpalan hitam saja. "Apa kau mendengarku Darkness?"
"Aku bisa mendengarmu dengan jelas Haru. Apa maumu sampai repot-repot membangunkanku? Kau tidak takut aku mengambil alih Rune kembali?" jawab Darkness.
Semua yang ada di ruangan tersebut waspada tapi Haru mengangkat tangan untuk membuat semuanya tenang.
"Aku ingin membuat perjanjian denganmu. Apa kau mau menerima tawaranku?" tanya Raja Haru.
"Menarik," jawab Darkness terdengar bersemangat. "Aku mendengarkan,"
"Aku akan mengubahmu menjadi manusia. Tapi kau harus bersumpah setia kepadaku dan seluruh keturunanku. Kau harus melepas kendali utamamu kepada element kegelapan dan menyerakannya kepadaku dan keturunan Kuroki. Jika kau bersedia aku akan menjadikanmu manusia dan menempatkanmu sebagai keturunan Kuroki. Kau akan menjadi pewaris Kuroki menggantikan Rune dan menerima Zeal menjadi bagian daripada dirimu," jelas Raja Haru.
"Dan jika aku tidak mau?" tanya Darkness.
"Eh? Apa ya?" tanya Raja Haru balik bertanya. "Padahal aku yakin kau akan menerima tawaran ini,"
"Haru! Bisa-bisanya kau bercanda disaat seperti ini," omel Ratu Luna,
"Maaf luna maaf," kata Raja Haru mengalah. Dia kembali menatap Darkness, "Aku tahu kau tidak akan menolak. Aku tahu apa yang kau inginkan dan aku aku tahu kau adalah baik. Ingatan Sora masih ada disini," dia menunjuk kepalanya. "Bagaimana Kuro?"
Hening seketika sebelum akhirnya Darkness tertawa lebar, "Ribuan tahun aku dikurung dan berusaha membunuh setiap keturunanmu tapi sekarang kau malah menginginkanku menjadi manusia? Ahahahaha!!"
"Aku bisa merubahmu menjadi hewan, tapi aku yakin Zeal tidak akan setuju wadahnya adalah hewan," jawab Raja Haru santai.
Darkness kembali tertawa lebar, "Aku bahkan sudah melupakan nama itu. Kau benar-benar licik karena menggunakan ingatan Sora kepadaku. Baiklah aku terima. Aku sudah kalah taruhan dengan Sora. Aku tidak pernah menyangka taruhan yang dia maksud adalah hari ini. Lakukan sesukamu Haru,"
"Aku yang menang," ucap Raja Haru senang. Kali ini dia menatap ke Kuroki, "Kuroki, apa kau keberatan jika Rune memiliki saudara kembar dan dia yang akan menjadi penerusmu? Bukan Rune tapi saudara kembarnya?"
"Saya tidak mengerti Yang Mulia?" tanya Kuroki bingung.
Ratu Luna mengecup kening Hana sekilas sebelum akhirnya dia beranjak untuk duduk di sebelah Raja Haru dan menyentil keningnya. "Kau terlalu berbelit-belit!" omelnya.
"Aw! Luna! Kewibawaanku hilang kalau kau seperti ini di depan keturunanku!" protes Haru.
"Wibawamu sudah hilang semenjak kau tidak berani melamarku," jawab Ratu Luna cepat. "Begini Kuroki, Raja Ryuhei, Permaisuri Ilyana. Kami bermaksud menjadikan Kuro, maksudku Darkness sebagai bagian dari Kuroki, sebegai penerusnya dan wadah Zeal. Dengan begitu Rune tidak akan memiliki element kegelapan lagi. Tapi jangan khwatir karena Rune akan mendapatkan Sebagian dari kekuatan element kami kepadanya sehingga dia bisa membantu Hana untuk menjaga keseimbangan dunia ini,"
"Itu artinya—" Hana menatap Rune terkejut. Wajah Bahagia dan tidak percayanya masih terpancar jelas di matanya.
"Apa kau bersedia Rune?" tanya Ratu Luna. "Proses ini akan sangat menyakitkan dan sejujurnya kami tidak bisa menjamin apakah kau sanggup menerima bebannya. Mungkin saja nyawamu menjadi taruhan,"
"Saya siap Yang Mulia," ucap Rune mantap. Dia memandang Hana dan tersenyum lembut, berlainan dengan Hana yang terlihat sangat khawatir.
"Bagaimana denganmu Kuroki?" tanya Ratu Luna.
"Itu lebih melegakan Yang Mulia Ratu," jawab Kuroki. "Tapi bagaimana dengan hukum wadah Zeal?"
"Tenang saja. Aku yang membuatnya kemarin jadi tidak sulit untuk mengubahnya sedikit. Akan bagus jika sekarang kalian bisa bermain tebak-tebakkan siapa penerus Zeal selanjutnya," jawab Raja Haru terkekeh.
"Kau mulai lagi," Ratu Luna mencubit lengan Haru dengan keras.
"Aw! Aw! Aw! Maafkan aku," seru Raja Haru mengalah. Perlahan dia mendekat ke arah Rune dan berbisik, "Jangan sampai Hana mengaturmu. Kita punya harga diri sebagai laki-laki,"
"Pfft! Siap Yang Mulia," jawab Rune menahan tawa.
"Apa yang kau bisikkan kepadanya?" tuntut Ratu Luna. "Kau mau aku larang menyentuh Aki?"
"Jangan yang itu!" protes Raja Haru ketakutan. Kemudian dia terbatuk untuk membersihkan tenggorokannya sebelum kembali bersikap serius. "Baiklah. Ini yang terakhir. Apa diantara kalian ada yang keberatan dengan keputusan ini?" dia menatap ke setiap wajah di ruang, mencari tanda-tanda penolakan namun tidak ada.
[to be continued]
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro