Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 16

"Keadaan putri sudah baik-baik saja. Kalian tidak perlu khawatir. Kami sudah selesai mengobatinya," ucap Kuroki lembut menatap Akari dan yang lain.

"Syukurlah," ucap semuanya lega.

"Kalian boleh menemuinya, asal tidak berisik," tambah Kuroki. "Putri mencarimu Rune,"

"Baik," ucap Rune singkat.

Kuroki akhirnya kembali ke kamar dengan Rune dan yang lain berada di belakangnya. Di tempat tidur, terlihat Hana masih duduk di tempat tidur berkat kasurnya yang di naikan agar dia bisa tetap berbaring.

"Terima kasih Kuroki," ucap Hana terlihat senang melihat Rune dan yang lainnya diizinkan masuk. Saat dia terbangun dari pingsan, dia samar bisa mendengar suara teriakan Rune dari luar tempat tidurnya. Karena itulah Ketika sudah tersadar sepenuhnya dia ingin melihat Rune. Khawatir sesuatu terjadi kepadanya karena baru pertama kalinya dia mendengar Rune terlihat sangat marah seperti itu.

"Ha—putri, apa anda baik-baik saja?" tanya Rune segera menghampiri.

"Aku baik-baik saja Rune," jawab Hana tersenyum lega melihat Rune sepertinya sudah tenang kembali.

"Kebetulan sekali kalian semua ada disini," kata Hana sambil menatap semua orang yang hadir. "Mungkin nanti kalian akan tahu dari pada Guardian tapi sepertinya lebih cepat jika aku mengatakannya langsung." Dia menatap para Guardian dan mereka mengangguk.

"Jadi penyebab aku pingsan adalah karena aku memakai terlalu banyak kekuatan murniku," ucap Hana. "Ketika di markas, Rune menyadari bahwa aku sering demam setiap aku menggunakan kekuatanku karena itu dia berinisiatif menyelidiki apa yang terjadi. Kemudian diketahui ada segel kuno di dadaku saat aku kecil. Segel ini akan menyerang balik tubuhku setiap aku menggunakan kekuatan murniku. Rune membantuku untuk berusaha mencari cara untuk melepas segel tersebut dan mencari siapa pengirimnya dan untuk hal tersebut aku dilarang menggunakan kekuatanku. Tapi karena kejadian tadi, aku menggunakan kekuatanku dan hasilnya aku berada disini,"

Hana memandang Rune sekilas sebelum melanjutkan, "Aku sudah berdiskusi dengan para Guardian dan mereka menemukan cara lain yang lebih aman. Dan untuk hal ini, aku membutuhkan bantuan kalian, calon Guardianku,"

"Kami siap membantu putri. Apa pun yang kalian butuhkan," jawab Akari patuh.

"Saat kalian memasuki usia 12 tahun, kalian mendapatkan kalung ementalis yang membuktikan bahwa kalian adalah calon guardianku bukan? Apakah aku boleh meminjam kalung tersebut?" tanya Hana.

Kalung elemtalis tak hanya sebuah symbol tapi kalung tersebut adalah kalung yang dibuat dari inti kekuatan murni para guardian terdahulu yang diisi secara turun menurun kepada penerusnya, kalung tersebut adalah sumber kekuatan terbesar para Guardian yang diberikan hanya kepada calon penerusnya.

Semuanya saling berpandangan saling melirik orangtua mereka. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya sehingga mereka bingung apakah aman untuk menyerahkannya meski yang meminta adalah raja. Tapi para guardian mengangguk.

"Baik putri, dengan senang hati," ucap Natsu.

Sora, Ichigo, Momo, Natsu dan Akari bergantian melepas kalung mereka dan meletakkannya di telapak tangan Hana sampai kemudian giliran Rune.

"Apa yang ingin putri lakukan?" tanya Rune sedikit berbisik. "Anda yakin dengan hal ini?"

"Aku sangat yakin," ucap Hana mantap. "Lagipula ada kau dan Zeal yang akan membantuku kan?"

Saat memberikan kalungnya, secara tiba-tiba Rune memegang kepalanya seperti terkena sakit kepala mendadak.

"Rune!" Hana berusaha menolong tapi yang terjadi justru Rune mendorong Hana hingga jatuh. "Kyaaaa!!"

"Apa yang kau lakukan Rune!" teriak Akari sambil berusaha menolong Hana.

'Putri... Hati-hati...' terdengar suara Zeal terputus-putus dari dalam kristal.

"Apa yang terjadi?" tanya Hana bingung. Meski begitu dia melihat para guardian lain mulai menjaga jarak dari Rune dan berdiri diantara Rune dan yang lain, berjaga-jaga. "Ada apa dengan Rune? Rune kau baik-baik saja?"

Rune akhirnya menegakkan kepala," Aku baik-baik saja putri, hanya sakit kepala biasa," dia menatap Hana dan yang lain sambil tersenyum.

'Hati-hati Hana. Dia buk—' suara Zeal terputus, dari kristal tersebut muncul retakan.

"Seperti ada suara mendengung di kepalaku," Rune memerika telinga dengan jarinya seolah ada sesuatu yang menganggu disana. "Putri baik-baik saja kan?"

Hana bisa melihat Rune di depannya baik-baik saja. Meski suara, wajah dan matanya semuanya adalah Rune. Tapi cara bicaranya seperti bukan Rune. Seperti orang lain.

"Siapa kau? Kemana Rune?" tanya Hana waspada

Rune tertawa kecil. "Putri sepertinya masih sakit. Ini aku Rune. Memangnya siapa lagi yang berdiri disini jika bukan Rune?"

Hana tiba-tiba menyadari sesuatu. Dia teringat perkataan Rune tentang segel Darkness dan wajahnya berubah pucat pasi. "Kau seharusnya tidak bisa keluar dari segel itu. Apa yang kau lakukan kepada Rune?"

Akari dan yang lainnya semakin berubah waspada, terutama pada Guardian. Hana kini berdiri di belakang Kuroki tapi masih cukup dengannya untuk melihat Rune yang berdiri di depan mereka.

"Hati-hati putri," gumam Kuroki waspada.

"Tubuh ini lumayan juga," Rune mengecek kedua tangannya kemudian meraba wajahnya, "Kau melatih anak ini dengan sangat baik Kuroki. Dia juga tampan. Aku sangat terkesan,"

"Bagaimana kau bisa keluar? Segel itu seharusnya cukup untuk meredam kesadaranmu," geram Kuroki.

"Jangan khawatir, Segel itu masih ada disini," Rune menunjuk dadanya. "Aku hanya berhasil membuat celah sedikit. Sangat kecil, karena itulah butuh ribuan tahun bagiku agar aku bisa mengambil alih wadahku. Dan sungguh beruntung karena Rune yang mendapatkan kehormatannya. Apalagi anak ini sangat bersemangat bukan? Kau pasti sedikit kesulitan karena Jam Waktunya sangat cepat bertambah,"

"Kau.." Kuroki tak berhasil menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan kemarahannya.

"Benar. Itu semua karena aku," ucap Rune menyeringai lebar. "Karena itu dia sangat mengagumkan bukan? Seorang anak yang putus asa ingin menunjukkan bahwa dia bukan sekedar wadah. Sungguh indah,"

Hana sedari tadi diam sambil mendengarkan pembicaraan Kuroki dan Darkness menyadari sesuatu. Meski dia terlihat sombong dnegan tingkahnya, sepertinya dia terlihat kesakitan. Mungkinkan Rune dan Zeal berusaha mengambil alih kembali di dalam sana? Hana harus secepatnya bergerak.

"Apa maumu sebenarnya?" tanya Kuroki. "Aku yakin tujuanmu mengambil alih tubuh anakku bukan hanya untuk mengaggumi dirinya bukan?"

"Ah... senang akhirnya kau bertanya Kuroki," ucap Rune senang.

"Rune... Zeal.... Apa kalian mendengarku?" bisik Hana pelan berusaha menjangkau mereka dengan telepati sihir.

"Tsk!" Rune menggeram kesal. "Mereka sudah ada dalam kendaliku putri. Percuma saja kau berusaha menghubungi mereka," dia berjalan mendekat sehingga reflek Kuroki dan yang lain mundur. "Sebentar lagi kau akan menjadi milikku juga. Aku tahu Rune sangat berharga untukmu bukan? Bagaimana jika sekalian kita Bersatu? Dengan begitu segel ditubuh ini akan terlepas dan Rune tidak perlu merasa kesakitan lagi seperti dulu,"

"Kau tidak akan bisa menjadi Rune!" teriak Hana sambil menyerang Rune dengan sihir elementnya

"Lindungi putri!" teriak Kuroki. Detik berikutnya para guardian menyerang Rune, berusaha mengalihkan perhatian sementara Akari dan yang lain membawa Hana kabur dari tempat tersebut.

"Kalian selamatkan para pelayan dan yang lain!" perintah Akari yang langsung dibalas anggukan. Momo dan Sora pergi ke arah timu sementara Ichigo dan Natsu ke arah barat.

[to be continued]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro