Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 12


"Mari," Rune mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya mengulurkan tangan menuntun Hana berjalan keluar kamar. Kemudian keduanya berjalan beriringan menuju ke Hall utama. Rune memakai seragam berwarna putih dengan jubah hitam menggantung di salah satu bahunya, mirip seperti seorang pangeran dari negeri dongeng.

Begitu sampai di depan pintu masuk Hall, mereka bertemu dengan Natsu, Sora dan Ichigo yang memakai pakaian yang sama dengan Rune hanya warna Jubah mereka yang berbeda mengikuti warna keluarga mereka, sementara Akari dan Momo memakai kimono yang mewakili warna keluarga mereka. Setelah itu dengan Hana yang berada di depan, mereka semua masuk ke Hall tersebut yang langsung disambut dengan meriah.

Acara makan malam ini adalah pesta penyambutan Hana dalam skala yang lebih formal dan megah. Lebih banyak tamu dibandingkan tadi siang. Acara ini pun sekaligus merupakan pengumuman bahwa Hana resmi naik sebagai Putri Mahkota dan upacara kedewasaan kerajaan. Banyak muda mudi yang seumuran dengan Hana merayakan upacara kedewasaan. Untuk tahun ini dia melakukannya Bersama dengan Rune, sementara Akari sudah mendapatkan upacara kedewasaannya dua tahun yang lalu.

Berhubung Hana adalah tokoh utama malam ini, setelah acara utama selesai, banyak tamu mulai berdatangan untuk memperkenalkan diri kepadanya. Terutama kaum laki-laki yang berharap Hana tertarik kepada salah satu dari mereka. Hana masih belum menguasai semua tentang tatakram kerajaan karena dia baru satu tahun ini belajar karena itu dia sesekali meminta bantuan Rune atau memberi kode agar Rune membantunya.

Setelah acara dirasa sudah selesai, Hana diantarkan Nina menuju ke sebuah ruangan kecil. Di dalam sana, keenam Guardian sudah menunggu dirinya. Meski gugup, Hana berusaha tetap tenang dan berhasil duduk tanpa menjatuhkan dirinya.

"Sebelumnya kami meminta maaf karena tidak memberitahu putri tentang acara hari ini. Kami mohon maaf," Kuroki dan kelima Guardian lain membungkuk meminta maaf.

"Ti-tidak apa-apa, seharusnya aku yang berterima kasih karena kalian sudah menyiapkan semua ini. Aku sangat karena kalian menerima baik berita tentang kembalinya diriku," ucap Hana gugup. "Awalnya aku gugup dan ketakutan karena baru satu tahun belakangan ini aku mengetahui adalah aku putri raja yang hilang dan baru hari ini aku mengetahui bahwa sekarang aku memiliki keluarga yang sangat besar,"

"Terima kasih putri, kami merasa sangat tersanjung dengan pujian putri," ucap Hikari. Sekarang apa yang ingin putri ketahui? Tentunya masih banyak pertanyaan yang mengganjal.

"Semuanya," ucap Hana mantap. Meski Hana sudah mendengarnya dari professor Kai dan Rune. Dia ingin mengetahui lebih jelas tentang keluarga terutama dirinya sendiri.

Kuroki memulai bercerita tentang kehidupan Raja Ryuhei, sejak mulai dari penobatannya menjadi putra mahkota, bertunangan dengan permaisuri Ilyana, upcara penobatan kerajaan, upcara pernikahan hingga lahirnya Hana. Pada setiap cerita, keenam Guardian menggunakan kekuatan mereka untuk menciptakan visualisasi setiap kejadian sehingga Hana terasa melihat menonton langsung semua kejadian tersebut dari sudut pandang orang ketiga. Dia bisa melihat wajah orangtuanya seperti apa, dia juga menyadari bahwa orangtua yang merawat dirinya semenjak kecil ternyata adalah pelayan pribadi permaisuri. Kejadian demi kejadian Hana tetap melihat dalam diam meski tanpa sadar airmatanya mengalir. Meski hanya pernah merasakan kehangatan kedua orangtuanya saat bayi, Hana sudah sangat mencintai keluarganya tersebut. Kemudian kejadian-kejadian indah tersebut beralih pada serangan-serangan kelompok shinro dari sudut pandang setiap Guardian yang menyerbu istana dalam perang GreatWar. Hana hanya mengetahui dari cerita Rune dan Professor Kai tentang kekejaman perang tersebut tapi Ketika melihatnya langsung dia menjadi semakin marah. Kelompok Shinro ini menginginkan kekuatan pertumpahan darah kerajaan karena dianggap meracuni kekuatan dunia. Mereka menginginkan kekuatan seluruh element dilepas ke dunia tanpa ada penjaga karena kekuatan ini berasal dari Dunia sehingga seharusnya tidak dibatasi oleh apa pun itu termasuk keluarga kerajaan selaku pemegang kunci segel utama.

Selama Greatwar, Raja dengan beberapa Guardian mempertahankan langsung kerajaan dari musuh yang menghadang sementara itu salah seorang Guardian, Hikari, berhasil sampai ke sebuah ruangan dengan aneka mainan. Ruangan bayi. Dia menggendong seorang bayi perempuan yang tertidur tak lama kemudian Ratu Ilyana masuk dan bayi tersebut diserahkan kepadanya. Ratu ilyana mengatakan kalimat-kalimat manis dan menenangkan yang membuat hati Hana sesak. Kemudian Ratu dan Hikari tersebut pergi menggunakan jalan rahasia untuk pergi ke tempat persembunyian. Dalam pelarian mereka dihadang oleh prajurit. Kuroki tak lama bergabung dan membantu Hikari menghalau musuh. Ratu Ilyana pergi ke arah berlawanan untuk menghindari serangan dan pergi menghindar. Namun seseorang tiba-tiba muncul dan menyerang sang ratu tapi Ratu berhasil menghindar dan pergi ke lorong terdekat sendirian. Semua kejadian berlalu dengan cepat. Karena yang muncul adalah ingatan para Guardian. Hana tidak bisa melihat apa yang terjadi dengan Ratu hingga Ketika Kuroki pergi ke lorong tersebut dan dia melihat tubuh Ratu yang sudah bersimbah darah namun dia tidak melihat adanya bayi disana. Hanya tubuh Ratu yang sudah dingin. Raja pun diketahui telah gugur dalam medan perang karena terlihat Kazeki memegang tubuh tak bernyawa tersebut di pangkuannya.

Hana memejamkan mata sejenak, dia masih berusaha menenangkan diri karena ingatan terakhir yang dilihat adalah kematian kedua orangtuanya. Meski dia sebatang kara, dia masih memiliki Rune dan Zeal serta Akari dan Guardian yang lain. Dia tidak sendirian. Dia tahu sejak dulu bahwa orangtua asuhnya bukan orangtua kandung tapi keduanya pun sudah meninggal. Dan hari ini dia menemukan keluarga baru yang harus dia lindungi. Kali ini Hana berjanji tidak akan tinggal diam kepada orang-orang yang berniat menyakiti keluarganya.

"Maafkan kami putri," gumam Kuroki meminta maaf.

Hana menggeleng lirih, dia menyeka air mata dengan sapu tangan, "Terima kasih sudah menunjukkan semuanya kepadaku. Aku merasa bersyukur dan berterima kasih karena kedua orangtuaku adalah orang-orang yang Tangguh dan mereka mempunyai kalian yang masih melindungi kerajaan bahkan hingga saat ini. Aku mer—"

'Hei Rune! Apa ini! Kau ingin membunuh kita berdua!'

Ucapan Hana terhenti karena mendengar suara teriakan Zeal yang berasal dari kristal kuning.

"Ada apa putri? Wajah anda pucat. Apa yang terjadi?" tanya Hikari khawatir.

"Rune, dia dimana?" tanya Hana tak menyembunyikan rasa khawatirnya.

"Aku yakin mereka sudah kembali ke kamar mereka masing-masing. Apa yang terjadi dengan Rune?" tanya Kuroki balik bertanya.

"Maaf! Aku harus pergi!" sontak Hana segera bangun dan keluar ruangan. Beruntung dengan kemampuan daya ingat topografinya, dia sudah mengingat denah rumah kediaman Kuroki berkat Nina dan Rune yang menunjukkan setiap ruangan. Dalam beberapa menit dia sudah sampai di depan kamar Rune dengan nafas tersenggal.

"Rune! Rune!" panggilnya panik. Hana mengetuk pintu kamar Rune dengan cepat. Dia pun berusaha membuka pintu kamar tapi sepertinya terkunci dari dalam. "Rune! Aku mohon buka pintunya! Rune!"

'Kau tidak akan bisa membuka pintu kamar Rune Hana, ruangan ini terkunci dengan sihir ruangan. Tapi mung—' ucapan Zeal terpotong.

"Zeal! Rune!" panggil Hana semakin panik, hal tersebut membuat anak-anak lain seperti Akari, Natsu, Ichigo, Sora dan Momo keluar dari kamar mereka masing-masing.

Dengan sigap mereka semua berbondong-bondong mendatangi Hana, memeriksa keadaan sekitar dan mengecek Hana.

"Ada apa putri? Kenapa dengan Rune?" tanya Akari waspada.

"Rune—Zeal—mereka—" ucapan Hana terbata karena panik. Detik berikutnya pintu kamar tiba-tiba terbuka dengan cepat.

"Rune!" Hana melihat sosok Rune yang masih memakai celana dan kemeja yang tidak dikancing. Dia terlihat sangat kelelahan dengan keringat mengucur dan nafas tersenggal.

"Rune! Kau baik-baik saja? Apa yang terjadi?" Hana langsung mendekat, memeriksa setiap jengkal wajah Rune.

"Putri," panggil Rune lirih. "Aku hanya menjalani Latihan dari ayah. Aku baik-baik saja,"

"Latihan? Sungguh? Tapi tadi Zeal—"

"Zeal hanya terkejut karena aku baru pertama kali menggunakan metode ini. Kau tau sendiri dia drama queen," potong Rune menenangkan.

'Maafkan aku putri. Apa yang dikatakan Rune benar. Maaf karena membuat putri panik. Kami tidak apa-apa,' tambah Zeal menenangkan.

"Syukurlah... Syukurlah..." Air mata Hana mengalir tanpa bisa di bendung. "Syukurlah kau baik-baik saja... syukurlah..."

Semua yang ada disana ikut menghela nafas lega karena masalah sudah teratasi. Akari mengusap kepala Hana dengan lembut sementara Rune terlihat bingung apa yang harus dia lakukan.


[to be continued]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro