Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

❀ Bab 5 ❀

Seusai kepergian Sardee, aku dekati keempat kado ulang tahunku yang kesembilan ini.

Keempatnya memiliki ciri berupa warna berdasarkan warna khas dari keempat penciptaku, juga nama-nama yang tertera di sana.

Hadiah dari mereka juga tidak banyak yang istimewa. Seperti tahun-tahun sebelumnya, mereka hanya memberikan selembar surat penuh kata mutiara dan betapa bangganya mereka kepadaku, meski aku tidak berbuat banyak selama sembilan tahun hidup.

Aku tidak mengharapkan hadiah yang mewah karena mereka bisa memberikannya kapan saja. Tapi, sepi rasanya jika semua ucapan itu hanya terlampir dalam secarik kertas.

Aku bahkan sampai hapal formatnya. Diawali dengan ucapan selamat ulang tahun, kemudian ditambahi kata-kata penuh kasih dab bilang tidak menyangka gadis kecil ini tumbuh begitu cepat, baru kenudian harapan untukku kelak.

Mereka tidak membicarakan soal masa depan atau gambaran menjadi dewasa itu seperti apa, padahal aku kira akan menjadi penerus mereka. Tidak akan menua dan barangkali hidup lebih dari seabad lamanya.

Ah, aku belum bertanya jika para penciptaku punya pendahulu di Vanam. Akan kutanyakan pada musim berikutnya.

❀❀❀

Musim dingin berlalu, musim semi menyambut.

Aku menjelajah beberapa langkah di salju meski hanya sesekali dalam tiga bulan itu baru kemudian benar-benar tidak keluar sama sekali. Ketika melangkah dari rumah kecil ini, aku dapat kembali menghirup udara segar.

Perjalananku di Vanam dimulai kembali. Musim dingin kemarin memang tidak banyak menyediakan pemandangan melainkan negeri yang seolah terbuat dari kristal dan berlian. Begitu indah namun tidak bisa dinikmati cukup lama seperti musim lainnya.

Aku sudah terbiasa menyiapkan diri di mana akan ada tiga bulan waktu mengurung diri dalam rumah kecilku baru kemudian akan kembali menjelajahi Vanam secara rutin.

Ini musim semi pertama di usiaku yang kesembilan tahun, meski tidak seindah waktu aku pertama kali melihatnya.

Hanya ada tumbuhan indah menghias tanah dan beberapa penghuni Vanam berjalan dan menyapa ketika tatapan kami bertemu.

Aku pun melanjutkan langkah.

"Bagaimana harimu, Ila?"

Aku lantas berpaling, menatap penciptaku. Dia akan berjaga selama musim semi.

"Biasa saja," jawabku.

Dia Manjari, penjaga di musim semi. Seperti Sardee, rambutnya pendek tapi tidak begitu tebal namun lebih bergelombang. Ditambah dengan warna merah jambu membuatnya tampak manis. Matanya memiliki dua warna, hijau di kanan sementara merah muda di kiri. Kulitnya sawo matang sementara tingginya setara dengan Karif.

"Yah, setidaknya kamu bisa menikmati musim semi kali ini." Manjari tersenyum sambil mengamati bunga-bunga yang menari tertiup angin.

Aku teringat kembali dengan misiku. "Dama, Ila mau bertanya."

Manjari menatapku. "Silakan."

"Kapan kita melihat dunia luar? Ila bosan di Vanam terus."

❀❀❀

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro