CHAPTER 78: perawatan
Setelah mereka sampai di rumah sakit, alfina tampak bingung mengapa teman-temannya membawa dirinya ke rumah sakit.
Pas di depan UGD....
"Kenapa kalian membawaku ke sini dan siapa yang sakit?"ucap alfina
"........"
Mereka tidak menjawab dan tidak lama keluarlah dokter yang ingin menemui keluarga pasien.
"Apa kalian keluar pasien atas nama Novita Milka?"ucap dokter
"Apa.... Novita....t-... tidak mungkin" alfina syok sesaat mendengar nama temannya
"Ya tapi...., sebenarnya kami bukan keluarga tapi teman"ucap Lida
"Hm... begitu apa ada keluarganya atau kerabatnya?"ucap dokter
"Maaf ayah dan ibunya bekerja di luar negeri sementara adiknya masih kecil, jadi bagaimana keadaannya saat ini?"ucap gendar
"Hm... begitu, baiklah saat ini kondisinya kritis dan kami butuh persetujuan dari pihak keluarga ataupun kerabatnya untuk segera menjalankan operasi pada pasien"ucap dokter
Apa....!
"Baiklah dokter kami semua setuju bila dia di operasi"ucap gendar
"Tapi bagaimana deng-
"Dokter kami sudah bilang setuju dan saya yakin kedua orang tuanya juga setuju"ucap gendar
"Baiklah, saya hargai kalian"ucap dokter
"Dokter apa lukanya hingga harus di operasi?"ucap mey-mey
"Lukanya cukup dalam dan kalau tidak segera di tutupi segera mungkin maka nyawanya akan terancam"ucap dokter
"Seberapa dalamnya"ucap Lida
"Intinya benda yang menusuk teman kalian itu hampir mengenai organ dalam"ucap dokter
"......?!"
"Dan ada masalah satu lagi"ucap dokter
"Apa itu?"ucap alfina
"Selain alasan kami memanggil keluarga atau kerabatnya, pasien kehilangan banyak darah sehingga membutuhkan donor darah"ucap dokter
Eh....?!
"Dokter golongan darahnya apa?"ucap gendar
"Jenis golongan darahnya adalah AB"ucap dokter
Eh.....!
"Bukankah golongan darah itu langka ya?"Ucap mey-mey
"Benar golongan darah AB sangat langka, jadi apakah ada di antara keluarga dan rekannya yang mempunyai golongan darah yang sama?"ucap dokter
"Tapi kapan operasi itu di lakukan?"ucap gendar
"Secepatnya, jadi mohon untuk menemukan golongan darah yang sama dan butuh dua pendonor darah untuk pasien"ucap dokter
"Baiklah, kami akan mencoba mencari pendonor untuknya"ucap gendar
"Baiklah saya tunggu"ucap dokter itu pergi
.
.
.
.
.
.
.
Tidak lama-lama mereka berfikir untuk membicarakan soal pendonor darah untuk Novita.
"Bagaimana ini kita butuh donor darah AB"ucap Lida
"Sebenarnya aku juga golongan darah AB tapi umurku belum cukup"ucap gendar
"Aduh.... bagaimana ini"ucap Lida
"Coba di pikir-pikir di antara anggota keluarga kalian ada gak bergolongan darah AB?"ucapan Alfina
"Hm....ayahku golongan darahnya O sementara ibuku B"ucap Lida
"Ayah B dan ibuku A"ucap Alfina
"Hm.....ayahku B tapi..."Ucap mey-mey mencoba mengingat
"Tapi apa?"ucap Lida
"Sepertinya kalau tidak salah ibuku golongan darah AB deh?"ucap mey-mey yang ingat
"Kalau begitu cobalah hubungi ibumu"ucap gendar
"Iya siapa tahu bisa datang"ucap Lida
"Ya aku coba"ucap mey-mey yang mencoba telpon di sekitar rumah sakit
"Kenapa.... kenapa kalian baru memberi tahu itu padaku!"ucap alfina
"Alfina, itu terjadi sebelum kita bertarung"ucap Lida
"Apa...?"ucap alfina
"Ya itu bertepatan sebelum kita melawan zonzu"ucap gendar
"Baik aku paham, tapi kalian tahu penyebab Novita bisa separah itu?"ucap alfina
"Ceritanya panjang tapi sebelum itu Kita perlu mencari satu pendonor darah lagi"ucap Lida
"Ya kalau saja telponku tidak mati maka aku bisa hubungi ibuku"ucap gendar
"Memang mau apa?"ucap Lida
"Ibuku bergolongan darah AB"ucap gendar
"Kalau begitu segeralah hubungi dan mey-mey juga sedang hubungani ibunya"Ucap Lida
"Iya aku mohon ini demi nyawanya"ucap alfina
"Tentu saja aku segera kembali"ucap gendar langsung pergi
.
.
.
.
.
.
...
.
.
.
..
Beberapa saat....
Sementara itu Lida dan alfina duduk dan menunggu konfirmasi, juga Lida menceritakan soal kejadian yang menimpah Novita tersebut.
"Jadi. ....dia sudah keadaan terbaring bersimpah darah?"ucap alfina
"Iya, itu di saat jam pulang sekolah"ucap Lida
"Aku merasa geram siapa yang melukai teman terbaikku itu"ucap Alfina yang mengepal tangannya
"Tenang alfina, semua akan terjawab tapi itu butuh waktu"ucap Lida
"Sungguh kalau bertemu dengan pelakunya aku akan memarahinya sesuai perbuatannya"ucap alfina
"Iya sudah tenangkan dirimu saja dulu yang sekarang kita pentingkan kondisi Novita yang sekarang kritis dia butuh pertolongan dan bisa lepas dari masa kritisnya"ucap Lida
"Kamu benar yang kita pentingkan adalah kondisinya terlebih dahulu"ucap alfina
"Nah begitu, ini baru bijak"ucap Lida
"Iya....iya..."ucap alfina
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sekian lama....
"Mey-mey?, Gendar?" Ucap Lida yang melihat kehadiran mereka
"Bagaimana apa sudah?"ucap alfina
"Iya sudah"ucap gendar
"Hm...eh...ada adiknya?!"ucap Lida
"Kenapa dia kemari?"ucap alfina
"Di rumah tidak ada siapa-siapa jadi ibuku membawanya"ucap gendar
"Begitu ya..."ucap Lida
"Gendar apa dia sudah..."ucap alfina
"Ya dia sudah tahu mengenai kakaknya"ucap gendar
"Tampaknya astri sedih banget"ucap Lida
"Dia benar-benar sedih"ucap alfina
Melihat Astri yang terus memeluk gendar dimana merasa sedih bahwa kakaknya mengalami sebuah kejadian yang menimpahnya bahkan sampai di rumah sakit.
Setelah itu datanglah kedua ibu yang telah menjadi pendonor darah untuk Novita dan selesai melakukannya sementara itu dokter dan tim medis melakukan operasi.
Secara langsung mereka menunggu operasi yang berlangsung sehingga banyak yang menunggu hal itu.
"Sungguh ibu terkejut mendengar kabar temanmu itu"ucap ibu mey-mey
"Mama tidak menyangka itu terjadi padanya"ucap ibu gendar
"Ya kami semua juga tidak menyangka akan terjadi seperti ini"ucap gendar
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selama hampir 2 jam kemudian....
Akhirnya dokter keluar dari ruangan operasi dan menemui mereka semua.
"Bagaimana dokter?"ucap Lida
"Dengan bersyukur pasien bisa keluar dari masa kritisnya dan telah berjalan dengan lancar"ucap dokter
"Syukurlah..." Mereka semua senang mendengarnya
"Baik besok pasien baru bisa di kunjungi jadi agar pasien bisa istirahat"ucap dokter
"Baiklah terima kasih dokter"ucap ibu gendar
"Iya sama-sama" dokter yang langsung pergi
"Baiklah sekarang semua pulang ya"ucap ibu mey-mey
Iya!
"Ayo astri kita pulang dan besok kita kunjungi deh"ucap gendar
"Iya"ucap Astri
"Dan sekarang kamu bersama kak gendar dan Tante ya di rumah"ucap ibu gendar
"Iya Tante"ucap Astri
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG.......
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro