CHAPTER 57: wah...ketukar!! part 4
Setelah beberapa saat kemudian....
Jam istirahat, Alfina (Novita) mendengar semua bisikan murid-murid yang dia lewati membuat Novita sedikit tidak nyaman.
"Alfina?" ucap yira
"Ya?" ucap Novita
"Ada apa?" ucap yira
"Tidak, aku hanya sedikit tidak nyaman saja dengan bisikan mereka" ucap Novita
"Itu pasti karena permainan pianomu tadi" ucap yira
"Hn begitu" ucap Novita
"Dan gak hanya itu saya lihat banyak banget loh para cowok membicarakan tentangmu dan ada juga cowok populer yang sama membicarakan tentangmu" ucap yira yang membisik
"Apa?" ucap Novita
"Iya gak hanya itu kalau aku lihat banyak cowok yang langsung suka loh sama kamu" ucap yira
"...astaga... Jangan lagi.." batin Novita
"Huh?" ucap Novita
"Kamu tahu Alfina semenjak selesai kelas musik ini, geng cewek itu tidak berani loh untuk mengejekmu lagi" ucap yira
"Sungguh?" ucap Novita
"Iya bahkan aku lihat sebelum kamu di jahili para cowok langsung menjegahnya loh" ucap yira
"Ha...kamu sungguh berkata begitu?" ucap Novita
"Iya, demi tuhan ini sungguhan dan aku saja kira ini mimpi tapi ini benar-benar nyata Alfina" ucap yira
"Ng..." ucap Novita
.
.
.
Sekian lamanya...
Sekolah telah berakhir semua orang langsung pulang termasuk para murid yang langsung meninggalkan sekolah dan segera menuju kerumah masing-masing.
Di jalan lida, mey-mey, Novita dan alfina akhirnya bertemu lagi dan berjalan bersama...
"Novita bagaimana rasanya di sekolah alfina" ucap lida
"Biasa saja" ucap Alfina (Novita)
"Apa kamu gak kesal di sekolahku?" ucap Novita (Alfina)
"Aku tahu di sekolahmu ada beberapa murid yang menyebalkan bukan?" ucap Alfina (Novita)
"..iya" ucap Novita (Alfina)
"Tapi yah...sekarang situasinya telah berubah" ucap Alfina (Novita)
"Huh sungguh begitu Novita!?" ucap Novita (Alfina)
"Iya" ucap Alfina (Novita)
"Memang apa yang terjadi di sana?" ucap mey-mey
Novita menceritakan semuanya soal apa yang terjadi di sekolah pada hari ini, membuat mereka takjub dengan keajaiban dari Novita.
"Luar biasa!" ucap lida yang membinar-binar
"Hebat.." ucap mey-mey
"Novita aku sungguh berterima kasih Telah membuat keberadaanku membaik" ucap Novita (Alfina)
"Iya dan ada satu hal yang harus aku benah untukmu" ucap Alfina (Novita)
"Apa?" ucap Novita(Alfina)
"Mulai sekarang kamu harus belajar main piano denganku, bagaimana?" ucap Alfina (Novita)
"A...iya aku mau" ucap Novita (Alfina)
"Bagus" ucap Alfina (Novita)
Lida dan mey-mey tersenyum dengan kejadian hari ini.
.
.
.
.
.
Sekian beberapa hari kemudian...
Mereka berdua masih dalam ketukar namun masih di bilang aman karena beberadaan mereka masih di bilang zona aman namun Novita (Alfina) masih kepikiran bahwa hari ini adalah pertandingan basket.
Semua orang tampak berdatangan dimana semua akan menyaksikan dan sebagai saksi pertandingan tersebut.
Namun Alfina (Novita) merasa harus tetap tenang karena sekian beberapa hari ia memanfaatkan latihannya dan Novita (Alfina) selalu melatihnya saat setiap pulang sekolah bahkan mereka begitu kompak.
Di saat pemasukkan pemain semua begitu bersorak meriah bahkan lida,mey-mey dan Novita (Alfina) datang ketempat karena sekolah di liburkan karena pertandingan tersebut.
"Baik mulai!!"
Priiiiit!!!
Tim merah meraih bola terlebih dahulu namun...
Sreet...
Bola di rebut oleh Alfina (Novita) yang bisa di bilang sangat kilat seperti petir.
"Wow...permisa sepertinya pemain satu ini sangat luar biasa dan merebut bola sangat cepat ini sangat luar biasa!!!"
"Ini!" ucap Alfina (Novita)
"Baik capten!"
Dia menerima bola dan mereka semua pekerja dengan baik bahkan Alfina (Novita) memberikan arahan yang baik.
Sebetulnya Novita itu awalnya tidak memahami permainan basket loh, namun berkat Alfina ia paham dengan cepat dimana Novita punya kelebihan yaitu bisa membaca pikiran dan pergerakan lawan sebelum itu terjadi.
.
.
.
Seiring waktu...
Poin timnya meraih banyak dan sudah membanyak korban karena telah mengalahkan beberapa tim yang bertanding pada hari ini.
Berkat Alfina (Novita) semua berjalan dengan rencananya, maka gak heran timnya berjalan dengan komunikasi yang baik.
Hingga masuk ke babak final, ini membuat penentuan semua dimana akan di tentukan siapa yang menjadi pemenang dalam turnamen ini.
Saat sisi tempat...
Alfina (Novita) sedang membersihkan wajahnya dan akan bersiap untuk pertandingan final kali ini.
"Aku akan buat nama baik sekolah alfina menjadi baik dan memperbaiki semuanya atas kekuarangannya" batin Novita
.
.
.
Saat keluar dari kamar mandi...
"Hallo capten lawan"
"Hn?"
"Jadi kau adalah capten tim yang akan melawan timku"
"Tentu, maaf saya tidak mengenalmu"
"Oh...ya sorry kalau begitu, perkenalkan aku quera konzara" ucap quera
"Aku Alfina feransa" ucap Alfina (Novita)
"Aku sudah mendengar tentangmu dimana kau sudah memenangan turnamen namun sayang sekali kali ini tim yang menjadi lawanmu ini adalah yang sudah tingkat nasional" ucap quera
"Hm mengensankan tapi apakah itu akan menjadi kenyataan sesuai perkataanmu itu capten quera" ucap Alfina (Novita)
"Tentu saja, tim kamu akan bertuntuk kekalahan dan timku akan menjadi juara" ucap quera
"Kita akan lihat di akhir pertandingan ini" ucap Alfina (Novita)
Novita langsung meninggalkan quera dan jelas baru kali ini dia melihat seorang capten yang memiliki sikap yang sangat tenang dan berwajah datar.
Dan pertama kali dia menatap Alfina secara langsung namun tidak sesuai epresi yang biasanya seolah benar-benar berubah drasis.
"Sepertinya dia tidak main-main, aku yakin tatapannya sangat serius" batin quera
.
.
.
.
Di tempat penonton...
"Selama ini Novita sudah melakukannya dengan baik" ucap lida
"Tidak aku sangka Novita bisa memahaminya secara singkat" ucap mey-mey
"Itulah temanku yang terbaik dan aku yakin dia bisa melakukan dengan kemampuannya" ucap Novita (Alfina)
"Tapi siapa ya yang menjadi lawanya" ucap lida
"Lawan kali ini sangat berat" ucap Novita (Alfina)
"Apa maksudmu?" ucap mey-mey
"Karena tim yang satu ini sangat sulit di kalahkan dimana tim lawan sudah tingkat nasional dan timku masih tingkat kota" ucap Novita (Alfina)
"Alfina jangan khawatir Novita pasti bisa melakukannya" ucap lida
"Iya kamu bilang Novita adalah teman terbaik jadi percayalah" ucap mey-mey
"Iya aku percaya" ucap Novita (Alfina)
.
.
.
.
saat pemasukan semua pemain dari kedua tim masuk ke dalam arena.
"Bersiaplah untuk kalah capten Alfina" ucap quera
"Hn kita akan melihatnya nanti" ucap Alfina (Novita)
Set pun di mulai...
Selama pertandingan ini timnya mengalami kesulitan dimana kemampuan lawan sangat mengensankan dimana bisa menipu daya pergerakan mereka sehingga membuat poin cukup jauh.
Saat jam set istirahat sejenak...
"Bagaimana ini"
"Kita akan kalah"
"Poin kita cukup jauh"
"Kalian jangan khawatir dan jangan pesimis begitu" ucap Alfina (Novita)
"Tapi capten lihat poin kita jauh dan lawan kita sangat cerdik untuk menipu kita"
"Benar capten"
"Apa kalian ingin semua ini berakhir begitu saja?" ucap Alfina (Novita)
"Tidak..
" kalian ingin kalah begitu?"ucap Alfina (Novita)
"Tidak
" kalau begitu semangatlah jangan membuat nama sekolah kita hanya sekedar di dengar saja"ucap Alfina (Novita)
"Ya!!"
.
.
.
.
Saat pertandingan berlangsung...
Secara perlahan akhirnya Novita mengetahui titik kelemahan tim tersebut sehingga...
"Ini kesempatanku"
Secara cepat...
Sreeeeet...
"..apa?" ucap quera
Quera terkegut dengan kemampuan capten tim lawan tersebut yang langsung merebut dengan cepat dan tepat.
"Tidak mungkin!" ucap quera
"Semua ayo kita kejar kekalahan ini" ucap Alfina (Novita)
"Ya!!"
Semua langsung bermain dengan tradegis dimana timnya berbalik arah dan menyusul poin yang ketinggalan dan hingga...
"Tinggal sedikit lagi"
"Poin kita hanya tinggal satu"
"Benar" ucap Alfina (Novita)
"Capten bagaimana ini tim lawan menyusul poin kita"
"Tidak akan aku biarkan terjadi begitu saja!" ucap quera
Mereka terus berusaha sehingga perjagaan semakin ketat sehingga timnya sulit untuk menembak dan memasukkan bola ke ring dan keadaan ini lengannya sedikit cedera karena dorongan.
Membuat Alfina (Novita) sedikit terdesak dan penembak gitu poin 3 terjebak dalam penjagaan hingga hanya dirinya yang masih ada celah.
"Sial waktunya sedikit lagi" ucap Alfina (Novita)
"Capten!"
"Ng?"
"Kamu pasti bisa melakukannya"
"Iya capten kamu pasti bisa"
"Kamu pasti bisa!!!" ucap Novita (Alfina) yang dari tempat penonton
"Alfina... Ya aku akan melakukannya dan aku harap tangan kananku bisa memasukkannya" batin Novita
Novita mulai mencoba melompat dan dia mendorong bola dengan tangan satu saja membuat para penonton sangat gemetaran..
"Oh...ternyata capten alfina melakukan lompatan yang mencoba memasukkan bola ke ring dan ia hanya menggunakan tangan satu, apakah akan masuk?"
Semua melihat bola itu menuju ke ring dan kedua ucap ren tersebut dedekan apa lagi ini adalah detik-detik berakhir.
Dan......
Priiiiiit....
"MASUK!!!"
Semua bersorak dan tidak percaya bahwa Alfina(Novita) bisa melakukannya walau mengalami sedikit cedera.
"Kita berhasil!!!"
Akhirnya timnya bisa menang dan semua bersorak meriah atas kemenangan ini...
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG.....
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro