Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 16: takdir?

sekian lama mereka kembali ke bumi, yah mereka kembali secara bersama-sama saat jalan mereka hening dan saling diam.

''anu....''lida

''hm ada apa?''kata mey-mey

''apa aku mengerikan''kata lida

''tidak kok''kata alfina

''kamu sudah berusaha apa yang kamu bisa''kata mey-mey menghiburnya

alfina melihat novita yang diam''oi...''

''.....?''novita merespon

''kamu seperti bukan dirimu''kata alfina

''uh....maaf mungkin aku melamun''kata novita

''kamu baik-baik saja kan?'ujar lida yang memastikan

''aku...baik-baik saja''jawabnya dengan senyuman tipis

lida mengingat kejadian sebelumnya masih terecam di otaknya saat melihat novita menahan rasa sakit yang bersumber dari aura kegelapan dimana itu berasal dari novita yang sudah di takdirkan sebuah dewi sang kegelapan namun.....

''huh......''

novita menarik dan memeluk lida dengan lembut bahkan lida merasakan kehangatan darinya yang jarang dilakukan bahkan alfina dan mey-mey mengerti tindakan dari novita yang bermaksud memberikan bahwa semua baik-baik saja.

''jangan khawatir semua akan terlewati dan tidak apa-apa''ucap novita

lida merintihkan air matanya dengan lupuk hatinya merasa harus ia lepaskan pada temannya ini''hic...hic..maafkan aku, aku...aku..selalu jadi beban untukmu....ataupun semua...orang....waaaa...'' yang menangis histeris di pelukan novita dan mempererat pelukannya

alfina dan mey-mey ikut memeluk dimana mereka saling memahami apa yang di rasakan serta beban yang memikul satu sama lainnya dan semestinya sudah harus saling berbagi rasa beban yang di alami bahkan rasa sakit bisa mereka lewati hingga tuntas pada hari tibanya.

''kamu tidak salah apapun lida''kata mey-mey

''kau pemimpin terbaik yang pernah ada dan kami pasti melakukan apapun untuk melewati rintangan apapun yang terjadi''kata alfina

''kehadiranmu tetap dibutuhkan dan kamu bukan beban justru penyemangat yang tidak ada matinya untuk mendorong kami''kata novita

sekian cukup lama akhirnya lida berhenti menangis dan mereka melepas pelukan satu sama lain.

''bagaimana sudah jauh lebih baik?''tanya novita

''mhm-hum''jawab lida

''ayolah bersemangat masa seorang pemimpin cengeng begini''kata alfina

''huh...aku tidak cengeng''protesnya

''ayo kembali ke rumah masing-masing''kata novita

''ya ini udah terlalu sore''kata mey-mey

mereka lanjut berjalan menuju ke rumah masing-masing.



.

..

.

..

.


..

.

.

..


di tempat kegelapan..........

BRUUUUUK!!

''dasar tidak becus!''

''uh..., maaf tuanku...''

''grrrrr.....''

''tuanku''

''mhm? ada apa penyihir''

''sepertinya kita harus membuat permainan, tuan''

''permainan? seperti apa?''

''ya tentunya menjebak serta penuh emosional''

''huh....menarik, silakan aku menantikannya''


.

.

.

.

.

.


..

.

.

..

..

..

.

malam hari tiba.......

mey-mey duduk di kursi belajarnya setelah mengerjakan tugasnya dan tentunya ia sangat kelelahan setelah beraktivitas.

''wah tuan sepertinya lelah''ujar ren melihatnya

''uh....ya namannya habis beraktivitas yang seharian pasti lelah''kata mey-mey

''hm tuan...''ren

''ya?''jawabnya

''mengingat soal....kejadian itu...''ren

''huh?''mey-mey

''aku jadi kasihan pada tuan dari string yang sepertinya selalu menahan rasa sakitnya sendiri''kata ren

mey-mey mengingat kejadian itu dimana novita berteriak histeris dengan di sekelilingnya dengan aura hitam yang menyelimutinya bahkan ia dan alfina berusaha untuk bisa menghentikannya meski dengan kekuatan penuh, saat setelahnya novita bahkan ia tidak membiarkan lida terus bersedih karena kesalahannya.

''aku mengerti, tapi aku juga khawatir dengannya''kata mey-mey

''huh...?''ren

''meski aku dekat dengannya tapi tetap saja aku tidak begitu paham apa yang dia bebani, tidak seperti lida dan alfina mereka sedikit bisa aku lihat namun untuk novita agak sulit untuk menebaknya''ujar mey-mey

''mungkin saja dia tidak ingin orang ikut merasakan sakitnya''kata ren

''yah mungkin ia punya alasan dan aku juga yakin kalau gendar saja juga tidak begitu tahu kan?''kata mey-mey

''iya benar sih''kata ren


.


.

..

..

..

.

.

.

.

lida berbaring di kasurnya mengingat hal yang tidak bisa terhindarkan yaitu menjadi reikanasi dari dewi cahaya yang kini terwarisi padanya dan merasa kurang mengerti kenapa harus dirinya bahkan temannya novita juga merupakan reikanasi dari dewi kegelapan yang berlambang bulan sementara dirinya berlambang matahari, dan memang saat pertarungan sebelumnya ia merasakan sensasi yang berbeda sampai membara dari dirinya sendiri yang berkeinginan untuk melampiaskan ketidak adilan yang terjadi di matanya.

''huh...''lida mengangkat salah satu tangannya''entah kenapa ini terjadi tapi.......takdir?'' 

''oi.....''wen 

''huh?''lida menengok ke patnernya''ada apa wen?''

''kamu dari tadi kenapa sih bengong begitu''kata wen

''hm aku hanya berfikir diriku sendiri''jawabnya

''hah...''wen membuang nafas''lalu kamu berfikir apa?''tanya wen

''hm soal tadi''kata lida

''maksudmu?''kata wen

''dewi cahaya dan kegelapan''kata lida

wen teringat soal ramalan tersebut''lalu kamu mau apa soal dewi caha dan kegelapan?''

''aku ingin tahu jauh detilnya wen''kata lida

''sebenarnya dewi cahaya dan kegelapan itu bisa dibilang ilahi terkuat di masanya dan mereka sudah lama menghilang hingga ribuan tahun''kata wen

''sekuat apa yang membuat mereka di agungkan?''tanya lida

''ya mereka bisa menyingkirkan ancaman hanya seorang diri''kata wen

''apa kamu tahu sosok kedua dewi itu, wen?''kata wen

''melihat langsung maksudmu?''kata wen

''iya''kata lida

''maaf aku tidak lihat secara langsung''kata wen

''yah.....''lida yang kecewa

''aku belum ada saat  zamannya''kata wen

''huh....sayang sekali''kata lida

''tapi menurut sejarah kedua dewi itu sangat baik dan peduli dengan nasib di seluruh alam semesta''kata wen

''bagaimana dengan dewi cahaya?''kata lida

''hmmm'wen mencoba ingat-ingat''dewi cahaya itu dia sosok yang ramah dan dia peduli bahkan katannya pernah memusnahkan ribuah pasukan kegelapan hanya sekali serangan''kata wen

''hah.....''lida terperanga mendengarnya''bagaimana mungkin?''

''itu karena kekuatan dewi cahaya itu bagaikan inti cahaya matahari terpanas sehingga bisa memusnakan apapun di sekitarnya''kata wen

''hm...''lida yang paham''sekuat itukah....''lida yang tiba-tiba teringat pertarungan sebelumnya yang juga terbilang panas dari sebelumnya

''begitu lah maka kenapa dewi cahaya begitu agung dan dipuji''kata wen

''aku berfikir ada kaitannya kenapa aku adalah reikanasinya''kata lida

''hm aku pikir kamu sudah mengerti kan?''kata wen

''tentu''jawab lida

.

.

..


..

.

..

..


.



alfina yang sedang membereskan buku setelah belajar....

''hua....''alfina meregangkan tubuhnya''akhirnya selesai''

''seneng amat kalau udah selesai''ucap lob

''tentu saja, ini tidak mudah tahu''kata alfina

''omong-omong kamu masih memikirkan sesuatu tadi?''ujar lob

''hm ya soal pertarungan tadi, kamu sendiri lihatkan....temanku....seperti itu''kata alfina dengan lesu

''ya aku saja tidak tahu itu terjadi''kata lob

''dan ia juga harus menerima takdir tidak terduga untukku bahwa dia adalah reikanasi sang dewi kegelapan itu''kata alfina

''memang apa yang begitu kamu khawatirkan?''kata lob

''tentu saja aku khawatir lob, bagaimana aku tidak khawatir begini dia selalu menanggung rasa sakitnya sendiri dan kamu tahu sendiri sahabatku itu memang jarang ungkapkan rasa sakitnya ke siapun''kata alfina

''hm benar-benar es banget''kata lob

''ma-masudmu?''kata alfina

''ya temanmu sangat dingin dan jarang ungkapkan perasaannya sendiri, dia lebih mengutamaka orang lain ketimbang dirinya sendiri''kata lob

''hei..lob''alfina

''iya?''jawabnya

''sebenarnya dia itu bisa memiliki sikap pendiam itu karena di didik keras oleh kakeknya''kata alfina

''apa?''kata lob

''dulu dia pernah bilang bahwa ia dilatih dan menerima didikkan dari kakeknya yang cukup tegas dimana dari kecil ia sempat tinggal oleh kakek dan neneknya, saat itu dia belum memiliki adik sama sekali jadi karena kala itu masih sebagai anak tunggal maka ia di didik keras oleh kakeknya, ya hingga yang kamu lihat yang saat ini dia sangat di siplin dan selalu berlatih keras''kata alfina

''apa sekeras itu didikkan kakeknya?''kata lob

''iya, aku pernah bertemu kakeknya dimana aku lihat saat mengkunjungi untuk mengajaknya bermain, dia masih berlatih dengan kakeknya yang selalu keras kepadanya''kata alfina

''hm memang sih di antara kalian, temanmu yang paling di siplin dan selalu di pandang sempurna''kata lob

''tapi tetap saja lob, sempurna apapun dia juga masih mempunyai kekurangannya tersendiri''kata alfina

''huh....benar juga sih''kata lob mensetujuinya

''bahkan aku yang paling dekat tetap saja tidak bisa menebaknya dengan mudah, apa yang dia pikirkan belum tentu aku benar untuk menebaknya''kata alfina

''begitu ya''kata lob

''yah...itulah dia, tapi aku yakin padanya bahwa ia bisa berfikir sesuai situasi yang di hadapi dan bertindak benar untuk di lakukan''kata alfina

.

.

.

.

.

.


.

.

.

.

.

.

dan pada larut malam tiba........

semua orang tidur dimana terlelap pada mimpi mereka masing-masing, saat itulah sosok penyihir datang dan mendatangi sebuah rumah dan melayang ke arah tujuannya tentu saja penyihir itu membuka jendela tampa suara dan masuk ke kamar sosok gadis yang sangat dijadikan target mereka yang kini terlelap tidur.

sebelum melancarkan aksinya jelas penyihir itu membuat penghalang hitam agar sosok burung yang bisa memberitahu pada tuannya kini terbatasi oleh tembok yang tidak akan melihat ataupun mendengar suara tersebut.

lalu jelas penyihir tersebut mengeluarkan sebuah benda yang terbentuk biji dan bersinar ungu  dimana akan siap di gunakan untuk kehancuran.

''dengan begini akan siap mulai permainannya''

penyihir langsung mengayuhkan tangan yang di pegangnya langsung menembus ke dalam tubuh korbannya yang ia arahkan terletak pada dadanya, jelas korban mulai mendesah tidak nyaman selama proses penanaman tersebut.

''hnn...'' yang mendesah tidak nyaman

''hmmm....'' penyihir langsung menarik tangannya kembali 

setelah selesai melakukannya penyihir itu langsung pergi dan meninggalkan lokasi.


.

.


.

..

..

.

.

.


.

.

.

.

..

.

.

.

BERSAMBUNG.............

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro