Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 3

"Aku Natsu. Natsu Dragneel. Salam kenal, Luce, Wendy."lanjut pria itu, Natsu, sambil tersenyum. "He, namaku Lucy. Bukan Luce."ujar Lucy. "O-a-hahaha... Maaf... Tapi, namamu susah disebut."jawab Natsu.

"Kalau begitu, Natsu-nii, coba ikuti aku," ujar Wendy. Natsu menoleh pada Wendy dan mengangguk. "Lu" ucap Wendy. "Lu" Natsu mengikuti ucapan Wendy. "Cy" lanjut Wendy. "Cy?" lanjut Natsu. "Lucy."ucap Wendy. "Lucy."ucap Natsu.

"Nah, itu bisa."sahut Lucy. "Coba ulangi terus Natsu-nii."ucap Wendy. "Lucy Lucy Lucy Luigi Luly Lucy Lusy Luce Luce Lucy Luce Luce Lu—"

"Mou~ Cukup cukup. Panggil aku Lucy. Jangan yang lain. Kau bahkan memanggilku Luigi, Luly, Lusy, atau apalah itu. Panggil aku Lucy. Ingat itu. Lucy."potong Lucy yang kesal dengan Natsu.

"Lu...cy?"ujar Natsu. "Katakan dengan benar."ujar Lucy. "Luce." jawab Natsu. "Ck, Luce lagi. Sudah, terserah panggil aku apa. Asalkan masih sedikit sama dengan namaku." ucap Lucy menyerah mengajari Natsu, orang pertama yang langsung membuatnya akrab.

"Nee-chan, ayo pulang. Sekarang sudah sore."ajak Wendy. Lucy menoleh pada Wendy. "Ayo."jawab Lucy. Lucy kembali menoleh pada Natsu. Pria yang baru saja ia temui. Melirik di punggung pria itu. Tas?, pikir Lucy.

"Kau darimana?"tanya Lucy. "Ah, aku?" Natsu menunjuk dirinya. "Iya kau. Siapa lagi di sini ha?"kesal Lucy. "Aku di sini Nee-chan..."ujar Wendy. "Iya, aku tau Wendy-chan..." jawab Lucy tersenyum pada Wendy.

"Aku dari Magnolia. Dan baru sampai beberapa jam yang lalu. Sekarang, aku cari tempat penginapan." jawab Natsu. "Penginapan?" tanya Lucy dan Wendy serentak.

Natsu hanya mengangguk. "Natsu-nii, bagaimana di rumah kami? Di rumah kami, ada kamar kosong satu. Dan itu tidak digunakan sama sekali. Bagaimana?"tawar Wendy.

Lucy langsung melotot. "Wendy!! Apa maksud mu? Natsu? Di rumah kita? Gila ya? Orang dianya baru bertemu kita beberapa menit lalu. Kita juga belum tau dia orang jahat atau orang baik. Kalau dia orang baik, tidak apa. Tapi, kalau orang ja—"

"Aku bukan orang yang jahat Lucy. Jangan berpikir seperti itu."potong Natsu. "Benarkah? Apa buktinya? Apa bukti bahwa kau bukan orang jahat?" tanya Lucy. "Aku tidak punya." jawab Natsu.

"Tidak punya kan? Jadi, itu—"

"Tapi aku bisa buktikan dengan tindakan."potong Natsu. "Tindakan? Seperti apa?"tanya Lucy. "Hm... Aku tidak akan melukai, menyentuh, atau apapun hal yang bersangkutan dengan kau dan Wendy sebelum aku menerima izin darimu dan adikmu. Dan aku akan melindungi kalian, menjaga, atau apapun itu agar kalian tidak dalam bahaya maupun terluka, dan sedih." jawab Natsu.

Lucy dan Wendy cukup tertegun dengan ucapan Natsu. "Ne, Natsu-nii, kau yakin akan lakukan hal itu pada kami? Maksudku, kita baru bertemu. Dan, kau mau lakukan hal sebaik itu pada kami?"tanya Wendy mewakili Lucy yang hanya diam.

Natsu mengangguk. "Ya. Asal aku tidak dipanggil orang jahat atau apalah itu, aku akan lakukan. Apapun itu."jawab Natsu. "Apapun? Itu berarti, aku bisa meminta sesuatu padamu? Apapun itu?" tanya Lucy. "Tentu saja."jawab Natsu.

"Hm... Lakukan apapun asalkan tidak di bilang orang jahat ya...?" pikir Lucy. Lucy lalu menatap mata Natsu dalam. Berusaha mencari kebohongan walau itu kecil di matanya. Tapi, tidak ada. Natsu tidak bohong.

"Baiklah. Kau tinggal di rumah kami. Tapi, ingat ucapanmu. Kau harus melakukannya. Dan saat aku atau Wendy meminta sesuatu padamu, apapun itu, kau harus lakukan. Mengerti?" tanya Lucy.

Wendy tersenyum mendengarnya. Begitupun Natsu. "Wakatta (aku mengerti)" jawab Natsu. "Kau dan juga Wendy juga harus lakukan apa yang kukatakan ini."ucap Natsu.

Lucy dan Wendy menunggu ucapan Natsu. "Walau kita baru bertemu beberapa menit lalu, itu berarti aku masih asing bagi kalian, bagaimanapun, jangan anggap aku orang asing. Anggap saja aku keluarga kalian. Karena..." Natsu diam sebelum akhirnya melanjutkan kalimatnya.

"Karena?"bingung Lucy dan Wendy. Natsu berjalan lebih dekat pada Wendy dan Lucy. "Aku tau siapa kalian." bisik Natsu pada mereka. Ucapan Natsu langsung membuat Lucy dan Wendy tidak bergeming sama sekali.

🍥
🍥

Inilah awal dari kehidupan baruku. Saat dimana aku bertemu dengannya. Andai saat itu aku tidak memintanya untuk melakukan apapun untukku dan adikku, mungkin pertumpahan di masa depan tidak akan terjadi. Aku mungkin tidak akan kehilangan mereka yang berharga bagiku. Andai saja...

💮*T*B*C*💮

Hai minna~

Gimana? Bagus gak? Semoga aja kalian suka hehe... Hm... Sampai sini dulu mungkin ya?

Ja ne~

Sampai ketemu di chapter selanjutnya ~

Vote & Commentnya jangan lupa lho~

Oh iya, habis ini Shi-chan bakal kasih pengumuman. Tolong dibaca. Pengumumannya penting soalnya, hehe...

Shi-chan

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro