Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 2

"Perhatian pada seluruh penumpang. Kereta tidak akan melanjutkan perjalanan ke Magnolia karena terjadi kerusakan di jalur ke kota tersebut. Penumpang akan diturunkan di stasiun Crocus. Sekian, terimakasih."

Suara informasi membangunkanku dari tidurku. Aku menoleh ke tempat duduk di depanku. Wendy masih tidur. "Crocus ya..." gumamku.

"Tidak apa. Yang penting, kami jauh dari sana."batinku menatap Wendy yang masih terlelap. Aku melihat seluruh isi Kereta. Semuanya tertidur. Hanya beberapa yang bangun.

Aku kembali melihat keluar jendela. Melirik jam tanganku.

03.46

Tertidur selama 3 jam kurang. Dari pusat kerajaan Heartfilia menuju Crocus... Kira-kira butuh waktu 4 jam. Mungkin. Itu berarti, beberapa menit lagi akan sampai.

"Hah...semoga saja tidak terjadi apa apa di Crocus."pikirku sambil memejamkan mataku menunggu kereta berhenti.

***

"Wendy, bangun."ujarku sambil mengguncang pelan tubuh Wendy. Saat ini kami sudah sampai di Crocus. Kota yang dikenal dengan 'Kota Bunga Mekar' karena disetiap sudut kota maupun dirumah, ditaman atau dimanapun selalu di penuhi oleh berbagai macam bunga.

Wendy membuka matanya lalu duduk menatapku. "Nee-chan, kita sudah sampai?"tanya Wendy masih setengah sadar. Aku mengangguk. "Ya, bangunlah. Kita di Crocus. Kereta tidak bisa ke Magnolia. Jadi, kita tinggal di Kota Crocus saja. Tidak apa kan?"ujarku sambil mengelus pelan kepalanya.

Wendy mengangguk. "Tidak apa Nee-chan. Ayo."jawab Wendy yang sudah sadar sepenuhnya. Aku mengambil koperku dan Wendy dan menggandeng Wendy keluar dari kereta.

Langit masih gelap. Tentu saja gelap, saat ini masih jam 04.20. Itu berarti masih terlalu pagi-eh, atau malam? Udah lupain aja.

"Nee-chan, kita kemana?"tanya Wendy. "Entahlah... Tapi, kita sebaiknya beli rumah saja. Tidak apa-apa kan kalau rumahnya tidak terlalu besar hanya cukup untuk kita saja?"tanya ku sambil menoleh pada Wendy.

Wendy mengangguk dan tersenyum. "Tidak apa Nee-chan." jawabnya. Aku tersenyum. "Arigatou, Wendy."ucapku sambil mengecup pelan dahi Wendy. Aku menoleh ke segala arah. "Dimana aku akan mendapatkannya..." pikirku.

Skip Time~

*Normal POV

"Nee-chan...! Aku pulang...!"teriak gadis dengan surai dark blue memasuki rumah sederhananya. "Wendy! Apa Carla datang?!"tanya gadis lain yang keluar dari dapur menuju gadis yang baru pulang itu.

Mereka Lucy dan Wendy. Sudah setahun sejak kepindahan mereka dan sekarang mereka hidup di kota Crocus sebagai warga biasa. Karena Crocus adalah daerah di luar kerajaan Heartfilia, mereka tidak ditemukan oleh ayahnya.

"Ya...seperti yang Nee-chan lihat." jawab Wendy sambil tersenyum pada sahabatnya, Carla, gadis dengan surai putih sepinggang dengan sepasang telinga kucing yang menyembul keluar dari surai putihnya dan jepit rambut pink berbentuk kucing.

"Konichiwa... Lucy-san."sapa Carla pada kakak Wendy, Lucy. Lucy membalasnya dengan senyuman. "Masuklah. Wendy, ganti bajumu dan makan siang. Carla, kau boleh ikut. Ayo."ucap Lucy mempersilahkan dua gadis itu masuk.

"A-ah...Gomenne, Lucy-san. Aku harus segera pulang. Jadi, aku tidak bisa. Maaf. Lain kali saja ya." ujar Carla. "Heh... Carla sudah ingin pulang sekarang?" tanya Wendy. Carla mengangguk. "Gomenne, Wendy."ucap Carla.

"Begitu ya..."gumam Lucy. "Baiklah, tapi lain kali ya."ucap Lucy. Carla beralih pada Lucy dan mengangguk. "Kalau begitu, aku pulang dulu. Ja ne~"Carla pamit pulang lalu keluar dari rumah Lucy menuju rumahnya yang tidak terlalu jauh dari sana.

"Wendy, cepat."ucap Lucy menatap Wendy. Wendy hanya mengangguk dan berjalan kekamarnya.

***

"Wendy, bisa bantu aku belanja?" tanya Lucy setelah membereskan makan siangnya dan Wendy. "Belanja?"ulang Wendy. Lucy mengagguk. "Tapi, kemaren baru belanja bahan masaknya kan?"ujar Wendy. "Sudah, ikut saja. Sana, ambil tasmu. Aku ke kamar sebentar." ujar Lucy sebelum masuk ke kamarnya.

Lucy berjalan ke meja rias yang berukuran sedang di kamarnya. Mengambil tas putih kecil diatas meja itu dan menyandangnya. Ia memperhatikan dirinya di pantulan kaca. Memperhatikan dirinya yang memakai gaun selutut bewarna biru muda dan rambutnya yang dicat separoh di bagian bawah bewarna magenta. Ya, penampilannya memang sudah berubah sejak melarikan diri dari rumahnya. Dan sekarang, dia hanya di kenal sebagai Lucy.

"Apa...tidak apa-apa ya, aku meninggalkan rumah setahun lamanya?" ucapnya pada dirinya sendiri. "Hm...sudah lupakan. Aku tidak peduli dan tidak akan mau peduli dengan tempat itu."lanjutnya lagi. Dia berbalik dan berjalan keluar kamar.

Disana, Wendy berdiri di depan pintu menunggu Lucy. Penampilannya juga sudah berubah. Rambutnya yang dulu diikat dua, sekarang digerai begitu saja. Dan saat ini, dia sekolah di Crocus Highscool, kelas 9.

"Nee-chan, ayo cepat..."ujar Wendy. Lucy mempercepat langkahnya keluar rumah dan mengunci rumahnya sebelum pergi.

***

Lucy dan Wendy berjalan menuju rumah mereka sambil menenteng beberapa kantong belanja mereka. Langit sudah bewarna jingga, menandakan waktu sore hari.

"Nee-chan, tadi itu, roh bintang apa yang kau dapat?"tanya Wendy pada kakaknya yang sedari tadi terus tersenyum senang karena mendapatkan Celestial Keys baru, 'Scorpion'.

"Scorpion Wendy. Wa...aku sudah tidak sabar menggunakannya." jawab Lucy dengan senyum bahagianya.

"Oh..." Wendy hanya ber-'oh' ria mendengar kakaknya. "Jadi, kenapa aku yang bawa semua belanjaannya?" tanya Wendy dengan wajah datarnya. "Gihi... Sekali sekali Wendy yang bawa tidak apa kan...?"ujar Lucy.

Wendy hanya menghela nafas. "Hah... Dasar, jika sudah dapat Celestial Keys baru jadi lupa semuanya. Dasar."gumam Wendy melirik kakaknya yang sedari tadi memegang Celestial Keys barunya itu.

"Nee-chan, apa aku bisa memakainya?" tanya Wendy. Lucy langsung menggeleng. "Tidak." jawab Lucy. "Kenapa?"tanya Wendy lagi. "Karena ini—"

Brukk!!!

"Aa... Itte..."ringis Lucy. "Nee-chan, kau tidak apa?"tanya Wendy. Lucy mengangguk. "Aku tidak apa. Tapi, dia..." Lucy menoleh pada orang yang ia tabrak.

Wendy juga menoleh pada orang itu. "Ano... Onii-san, kau tidak apa?" tanya Wendy. Orang itu mengangkat kepalanya menatap Wendy dan Lucy. Dan tersenyum pada mereka. "Tidak apa. Hanya... Goresan sedikit." jawab orang itu, seorang pemuda dengan syal putih kotak-kotak di lehernya dan rambut pink.

"Goresan? Benarkah? Coba ku lihat." Lucy mendekati pemuda itu dan melihat lengan kiri pemuda itu yang tergores. "I-ini...sakit?"tanya Lucy menunjuk luka itu. "Tidak. Ini tidak apa. Cuma luka biasa."jawab pemuda itu.

"A-tapi... Wendy, bisa kau obati?" Lucy menoleh pada Wendy. Wendy mendekat pada mereka dan melihat luka di lengan pemuda itu. "Tentu saja. Ini sangat mudah." jawab Wendy. "Nee-chan, pegang ini, aku obati dulu." Wendy memberikan kantong belanja yang ia bawa sebelumnya pada Lucy. Lucy hanya menerima itu.

Wendy mengulurkan tangannya pada lengan pemuda itu. Sektika, cahaya hijau keluar. "Hey...itu tidak perlu. Ini hanya—"

"Ssh... Diam dan biarkan adikku mengobatinya."potong Lucy. Pemuda itu hanya menuruti ucapan Lucy. Sesaat kemudian...

"Selesai."ujar Wendy menurunkan tangannya. Pemuda itu melihat goresannya tadi. Sudah hilang, tidak ada bekas goresan disana. Pemuda itu menoleh pada Wendy, berdiri dan tersenyum sambil mengelus pelan kepala Wendy.

"Ini tidak apa. Tapi, terimakasih. Siapa namamu?"tanya pemuda itu pada Wendy. "Wendy."jawab Wendy sambil tersenyum. Pemuda itu melirik Lucy yang diam menatap mereka dan kembali menatap Wendy. "Dia itu, kakakmu?" tanyanya menunjuk Lucy.

Wendy mengangguk. "Aku Lucy. Salam kenal."ucap Lucy mengenalkan dirinya sambil tersenyum. "Wendy dan Lucy ya..." gumam pria itu mengangkat tangannya dari kepala Wendy dan berdiri normal.

"Terimakasih."ujar pria itu sambil tersenyum memperlihatkan gigi dan taringnya. "Kau...siapa?"tanya Lucy. "A-aku lupa..."gumam pria itu menggaruk belakang kepalanya. "Aku..."

*T*B*C*

Konichiwa, Minna~

Maaf, Shi-chan lama update nya😅 Sekali lagi, maafkan Shi-chan yang udah lama gak up.

Makasih yang sudah mau nunggu Shi-chan update😄 inda363 WiwidFidya makasih mau nunggu. Kalian yang lain yang mungkin juga nunggu, makasih juga.

Kalo gitu, sampai jumpa di chapter selanjutnya~

Shi-chan usahaain cepet up-nya

Jangan lupa Vote & Comment nya ya~

Jangan lupa lho~

Ja ne~

-Shi-chan

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro