Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 11 - Wendy dan Carla

Pertemuan yang tidak terlalu penting yang membuat hubungan diantara kita.

***

"Membawamu ke sini?"

"Iya."

"Siapa?"

"Wendy."

"Eh?"

Wendy langsung terkejut mendengar Carla yang mengatakan kalau dirinya lah pemilik Carla. Semua pandangan mata langsung tertuju padanya. Menatap terkejut, kecuali Natsu tentunya yang masih sibuk memakan makanannya.

"Kenapa? Tidak percaya ya?" tanya Carla melihat Lucy, Happy, juga Wendy menatap terkejut, bingung. Carla menghela nafas pelan.

"Ta-tapi ... Carla, aku bukan pemilikmu. Kita itu sahabat sejak aku masuk ke Crocus Academia. Ti-tidak mungkin ... lho." ujar Wendy tersenyum kikuk.

Carla memutar bola matanya begitu mendengar ucapan gadis bersurai biru gelap itu. Ia mengambil salah satu minuman diatas meja dan meneguknya.

"Hoi! Enak saja mengambil minumanku! Minta pada Mira sana!" seru Natsu yang tidak terima minumannya diambil begitu saja oleh Carla.

Carla meletakkan kembali gelas di tempat semula, mengangkat bahunya acuh. "Tidak mau. Salah sendiri mengajakku ikut bersama kalian."

"Das---"

"Sudahlah, Natsu. Lagian kau bisa minta pada Mira kan?" Happy menghentikan Natsu yang baru saja ingin membalas ucapan Carla.

"Tidak! Aku---"

"Jika kau tidak mau, minum saja keringatmu itu." Carla langsung menyahut dan mengalihkan pandangannya dari Natsu seolah tidak bersalah sama sekali.

"APA?! DASAR---"

"Natsu, diam dan biarkan Carla bicara. Lanjutkan saja acara makan rakus mu itu." kali ini Lucy juga ikut menghentikan Natsu yang ingin berteriak, membentak Carla.

"Kau juga ikut memarahi ku?! Aku---"

"Oi Natsu! Kau tidak mau bertarung denganku, hah?!" pemuda bersurai raven datang menghampiri meja tempat dimana Natsu dan yang lainnya duduk.

Natsu menatap malas pemuda itu dan mendengus sebal. Ia kembali melanjutkan acara makannya lagi, menganggap tidak ada yang memanggil juga mengajaknya bertarung barusan.

"Tch! Kau takut denganku, hah?!"

"DIAMLAH, ICE FREAK!!"

"APA KAU BILANG, KEPALA API?!"

"KU BILANG DIAM!!"

"HAH?! BERANINYA KAU---"

"KALIAN BERDUA DIAMLAH ATAU AKU AKAN MEMUKULI KALIAN!!" Lucy yang sudah sebal melihat juga mendengar pertengkaran dua manusia itu. Terlihat jelas dari raut wajahnya yang begitu sebal, ditambah dengan aura gelap yang mengelilinginya.

"Aye, Sir!" balas Natsu juga pemuda bersurai raven itu.

Happy hanya bisa sweatdrop melihat tingkah dua manusia yang tidak pernah akur itu. Sihir mereka bahkan juga saling berlawanan. Selain itu, seisi guild juga mulai menatap kagum Lucy.

"Waah ... Pertama kalinya ada yang bisa menghentikan Natsu dan Gray selain Erza."

"Kau hebat, nona cantik."

Dan ungkapan lainnya yang membuat guild ramai dan berisik lagi. Lucy hanya bisa tersenyum kikuk pada mereka, terasa aneh mendengar pujian-pujian mereka. Padahal dirinya hanya menghentikan pertengkaran dua orang yang menyebalkan.

"N-nee ... Carla, bisa kau jelaskan kenapa Wendy menjadi pemilikmu?" Lucy kembali beralih pada Carla dan masuk lagi pada topik pembicaraan utama sebelumnya.

Pemuda bersurai raven itu, yang dipanggil Gray itu, ikut bergabung di meja itu. Duduk di samping Happy.

Carla hanya diam beberapa saat menatap Lucy lalu Wendy bergantian. Dan lalu menatap Happy dan Natsu bergantian. "Kalian tidak percaya padaku? Hm, kalau begitu .." Carla menatap pemuda bersurai biru yang juga merupakan ras exceed yang sama sepertinya. "Hei kau, entah siapa namamu itu. Kau tentu juga punya pemilik atau tuanmu bukan?"

Happy mengangguk cepat lalu menunjuk Natsu yang duduk di sampingnya. "Tentu saja. Dan tuanku itu Natsu."

Carla kembali menatap Lucy dan Wendy. "Aku dan pemuda aneh itu adalah Exceed. Yah ... Secara pasti aku tidak tau Exceed itu apa, tapi ku rasa ya ... Kurang lebih seperti diriku juga dia. Kalau soal pemilik ku itu Wendy, itu karena dia yang menemukan ku pertama kali."

Wendy mengedipkan matanya beberapa kali. Ia menggaruk pipinya dengan telunjuknya. "Aku? Tapi kan ..."

"Iya, kita memang bertemu di sekolah. Tapi, sebelum itu kita juga pernah bertemu. Bahkan kau yang merawat ku dari awal kelahiranku."

"Heh?! Benarkah? Kenapa aku tidak ingat .." gumam Wendy tidak percaya mendengar penjeladan Carla lagi.

Carla kembali memutar bola matanya dan menghela nafas pelan. "Kau masih tidak percaya? Kalau gitu .." Carla bangkit dari duduknya, memejamkan matanya. Tubuhnya perlahan memancarkan cahaya yang cukup terbang dan menyilaukan mata. Semua orang yang ada di meja itu, juga bebraoa yang di sekitar mereka menutup mata guna menghindari silaunya cahaya.

Sesaat kemudian cahaya itu menghilang. Mereka kembali membuka mata dan menatap Carla lagi. Carla yang tadinya berdiri di lantai, kin beralih di atas meja. Dengan tubuh yang berubah menjadi kucing, terlihat imut namun sayangnya ekspresinya datar.

Wendy juga Lucy langsung dibuat kaget oleh perubahan wujud Carla. "H-H-HEH?!" teriak mereka bersamaan. Tidak percaya dengan yang mereka lihat.

"Bagaimana sekarang? Ingat dengan ku?" tanya kucing itu---Carla sambil berpangku tangan didepan dada.

Wendy menatap Carla tidak percaya. Ia dengan cepat meraih Carla, mengangkatnya seolah sedang menggendong kucing biasanya. Ia memutar tubuh Carla berkali-kali guna memastikan ia tidak salah lihat.

"We-Wendy, kau ingat?" tanya Lucy yang masih tidak percaya menatap Carla.

"I-ini kan ... Kucing yang keluar dari telur waktu itu. Nee-chan, ini kucing yang waktu itu ... Kucing yang ku bilang kucing aneh yang keluar dari telur. Aku ingat menemukan kucing ini saat umur 6 tahun, saat nee-chan sakit. Aku pernah mengikat pita di ekor panjangnya, dan bahkan tidak pernah membuka pita itu. Dan aku juga ingat kalau kucing ini bisa bicara. Tapi, aku tidak pernah melihat kucing ini lagi setelah kita pergi dari rumah." jelas Wendy kembali meletakkan Carla diatas meja.

Carla memegangi kepalanya yang terasa pusing karena tubuhnya diputar-putar beberapa kali sebelumnya.

"Oh ... Jadi Carla kucing aneh itu ..." gumam Lucy menatap Carla dalam wujud kucing yang tengah duduk diatas meja sambil memegangi kepalanya. Ia lalu tersenyum dan meraih Carla, mengangkatnya tinggi seolah mengangkat seekor kucing biasanya.

"Imut ... Tapi," Lucy kembali meletakkan Carla diatas meja. "Ekspresimu terlalu datar untuk seekor kucing imut." lanjut Lucy.

"Tch, terserah." ujar Carla menanggapi ucapan Lucy. Ia kembali memejamkan mata, lalu kembali muncul cahaya dari tubuhnya. Sesaat kemudian, Carla kembali pada wujud manusianya, seorang gadis bersurai putih dengan sepasanggelinga menyembul diantara surai putihnya juga ekor di belakang tubuhnya.

"Karena sekarang kau sudah tau siapa aku, jadi sudah jelas kenapa aku menganggapmu sebagai pemilik atau tuanku. Makanya selama ini aku mengikuti mu. Yah .. Setelah kau pergi dari rumahmu, aku mencarimu. Dan lalu berakhir menemukan mu di Crosus. Lalu aku kembali mendekati mu sebagai seorang pelajar yang sama. Butuh perjuangan keras untuk meyakinkan sekolah itu bahwa aku murid pindahan. Dan beruntung aku bisa masuk sekolah yang sama denganmu bahkan sekelas denganmu. Sangat dekat, begitu sampai sekarang kau tau siapa aku." ujar Carla menutup penjelasan dari pertanyaan yang diberikanmya tadi.

"...kau tidak marah karena aku baru mengatakannya sekarang?" tanya Carla.

Wendy tersenyum tipis lalu terkekeh pelan. "Tentu saja tidak, Carla."

***TBC***

9 Oktober 2018, Selasa

A/N

Yo! Shina kombek egen ma pren! 🎉🎉 How r u epribadeh?! Shina kangen kalian ...

Sorry chapter kali ini kurang panjang. Ide nya udah nyampe sana aja 😂 Tapi gak papa lah ... Shina akhirnya bisa apdet egen reader tercintah Shina yang setia nungguin ..

Shina terkejoed lho, pas liat views ny uda 4 ribu lebih. Padahal jarang apdet, sekalinya apdet itu paling pas waktu yang pas aja. Tapi .. Makasih deh sama reader Shina, hahah

Oh! Btw, FAIRY TAIL SEASON 3 UDAH KELUAR!! 🎉🎉 YEAH!! 🎉🎉 Ada yang udah nonton blom?! Shina suka openingnya, pemirsa-pemirsa! 🎉🎉

Udah deh, jangan lupa Vote and Comment nya ya~

Bye bye~

👑ShinaHeartfilia👑

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro