14
"KAU JUGA TIDAK TAU APA-APA MENGENAI DIRIKU!!"
"Emang."
Wanita itu melihatku yang tanpa ekspresi ini dengan tatapan kaget.
"Kenapa kaget? Aku memang tidak tau kau siapa. Nama aja nggak tau, bahkan baru lihat saat di rumah serba kayu. Memang aku harus menebak apa?" tanyaku.
Salak! Menoleh saja sudah menderita.
"Ha... haha... HAHAHA!!! ITU ARTINYA KAU SAMA SEKALI TIDAK MENGETAHUI RASA SAKITKU BUKAN?!?!"
Nggak usah jauh-jauh. Aku tebak dia nggak bakalan tau rasanya sebelah telinga tersetrum sampe keluar cairan merah.
"Kenapa? Kau tidak di akui keluarga?" tebakku asal.
Wanita iu menunjukan wajah kagetnya. "Kenapa kau bisa..."
"Binggo banget gitu ya ceritanya?" tanyaku sambil tersenyum sinis. Aku melepaskan genggaman Vin dan mencoba untuk berdiri. Aku dapat merasa tangan-tangan di belakangku membantuku berdiri.
"Ap-apa yang berusaha kau lakukan?" tanya wanita itu terlihat takut.
"Berdirilah. Matamu masih bagus juga loh," protesku setelah berdiri dengan baik tetapi tangan-tangan ini seakan-akan tak mau melepaskanku.
....
Author POV
"Seingatku Novi bilang kalian bukan manusia ya?" tanya Feliaz yang dibalas anggukan oleh kelimanya.
"Hantu?!" seru Almanzo ketakutan yang memancing senyum sinis Feliaz.
"Coba kau buktikan dong kakak~" kata Feliaz sambil mendorong Almanzo ke arah kelima lelaki itu.
Alamzo yang sudah ketakutan akhirnya ditangkap oleh Ruber yang melihat Almanzo dengan senyuman bingung. "Eh bisa di sentuh," kata Almanzo.
"Ya, sentuh saja sepasmu mas."
Almanzo berdiri tegak sambil melihat adik laki-lakinya yang menutup mulutnya untuk menahan tawa. "Feliaz!!!" serunya kesal.
Di satu sisi mereka tak mengetahui bahwa mereka bertujuh sudah menjadi bahan tontonan oleh mereka yang tak sengaja lewat atau menunggu di sana.
Merasa bingung mengapa tujuh cogan dapat berkumpul di tempat yang sama. Ditambah dua di antaranya melakukan hal yang dapat membuat orang salah kira(baca: ambigu).
[Sisanya telah dihapus. Terima kasih]
.
.
.
HALO LOHA SEMUANYAAA!!!
Senang rasanya bisa kembali menyelesaikan cerita ini. Maaf membuat kalian menunggu. Akhirnya konflik pertama telah selesai.
Daoakan saja konflik selanjutnya dapat terpikirkan dengan kecepatan max.
Terima kasih sudah membaca dan have a nice weekend~
-(13/10/20180)-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro