Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 17

"We have arrived."

Setapak kaki diturun, kawasan sekeliling ditatap dengan kedutan bertingkat-tingkat pada dahi. Tempat ini familiar, seakan ada sesuatu yang pernah terjadi.

"I have several questions." Cristy pegang kepala.

"Get this thing inside your head, You're not my wife and never will be! You're just a dirty slut!"

"If you think you can just come back here after years and pretend we don't want each other-"

Dia memicit pelapis dahinya menahan denyutan kuat yang menyerang,

"Do not disobey me, babydoll, the consequences will not be the best."

"Is it possible to forget the one that taught you to love?" 

"I am an unwanted daughter, now i will be an unwanted wife."

"Allah...."

Macam tahu-tahu nak jatuh, tubuhnya diangkat Dez.

"Are you okay babydoll?" Cristy menggeleng.

"I just don't understand..." 

Pelipisnya diurut kasar, sakit kepala kian menyengat buatkan dia ringis kasar. Perit. Dia pun tidak tahu mengapa bisa sesakit ini.

"Are you feeling okay?"

Angguk, Cristy tolak dada itu menjauh. Tiba-tiba risau bertandang, suara itu persis sama.

'Do we know each other, Dez?'

"Let me help you."

"No, i am okay."

Banyak kali dada itu ditolak menjauh namun Dez tetap berdegil nak tolong.

"I know. I'm just worried about you okay?"

Dez makin menjadi-jadi perasaan risau pada Cristy lantas, tubuh itu dicempung ke tingkat atas masuk ke dalam bilik miliknya. Kelakuan Cristy terlalu aneh sehingga perasaan itu hadir. Perasaan takut kehilangan.

"Is there anything i can do to help?"

Cristy angkat kepala, pandangan mereka bersatu. Boleh nampak muka itu pucat. Pucat tak berdarah.

"No." Dez labuh duduk sebelah Cristy.

"What's bothering you, Babydoll?"

"It's everything that's bothering me and nothing at all." Senyum olok-olok diukir.

"Do you want to talk about what's bothering you?"

Cristy diam tanpa kata. Sepertinya berperang dengan diri sendiri. Setiap rasa seakan bersatu sehingga tidak terluah bibir untuk mengatakan apa yang menimpa. Seakan memahami, Dez genggam tangan halus itu.

"I know something's bothering you, you're not fine, you're head's been up in the cloud the whole day. I want to stay here with you untill you tell me what's bothering you."

Genggaman itu semakin erat, menyalurkan pada si dia agar tahu isi hati yang tersirat.

"It's just that I don't like it when things get weird between us and I wanted to know what was really bothering you."

Mata itu redup menatap Cristy. Benar-benar mengharap semuanya akan baik-baik. Dia tidak mahu hubungannya dengan Cristy jadi seperti dulu. Di mana kesilapannya, masih meninggalkan beban berat pada kedua bahunya. Beban yang entah bila dapat dia ubati tanpa kemaafan Cristy.

"I'm here if you want to say what's bothering you." Cristy pegang kepala, semuanya bagai samar-samar.

"I woke up in the hospital and..."

Terasa sentuhan pada pipi, sesaat seterusnya bibirnya hangat. Bening halus itu mengalir. Tiada yang dapat membantunya, seluruh tubuhnya sakit kerana perbuatan lelaki itu.

"You are not going back to Malaysia, babygirl. Over my dead body!" 

"I cannot remember anything from the past-"

Kepalanya sakit menghentak. Mencucuk-cucuk seakan tiada henti. Satu persatu gambaran memori lama bagai pita rakaman di mindanya. Dan gambaran itu semakin kelam. Sepertinya tidak memberi dia langsung peluang untuk ingat. Gambaran mimpi yang selalu hadir dalam lenanya.

"I am sorry....i am sorry...."

"Save your apologies!"

"I told you that you were mine and mine only and that you were to never disobey me."

Sesuatu berat menindih dirinya, rontaan keras tidak membuahkan hasil.

"I will never disobey you, i am sorry....please..."

"Argh...."

Peluk merenik pada dahi. Bagai nak meletup kepalanya. Kepala dipegang. Sakit sangat sampai urat kepala juga timbul.

"Argh...go away....go away...."

Air mutiara hangat entah bagaimana kini bergayut di celah mata. Hampir rebah, sempat Dez tarik kepala itu agar bersandar pada dadanya.

"Shhh... that's alright babydoll..." Belakang Cristy digosok.

"I-i am sc-scared....I-i ca-can't even bre-breathe .... I'm trying not to cry but-but I-i can't..."

Teresak-esak Cristy menangis. Erat pelukan itu, betul-betul takut. Suaranya turut hancur, sama hancur dengan dirinya tika bertemu dengan lelaki itu. Meski tak pernah nampak muka sebenar, namun dari nada suara sudah menguasai tubuhnya.

'Siapa lelaki yang bersuara itu? Dan apa maksud mimpi kesucian dirinya diragut? Apa semuanya?'

"You don't have to be scared, babydoll. I am sorry...." Hujung kepala itu dicium banyak kali.

"Ap-apa semua mimpi ni-ni?"

Dez tarik tubuh itu merapat. Erat lingkaran pada pinggang ramping itu. Melarang keras dari menjauh darinya.

"You should get some rest..."

Sekelip mata, tubuh mereka berdua telah terbaring di atas katil.

"Dez..." Rapat muka itu dengannya.

Gulp!

Erat tubuhnya didakap, bukan setakat itu. Kaki lelaki itu pun dah lilit pada tubuhnya.

"Sorry..."

"Huh?"

Bibir cuba bergerak mengatakan sesuatu, namun tak ada langsung perkataan yang keluar. Dada terasa berdebar tidak menentu.

"I'm sorry for loving you..."

Belakang Cristy terasa basah.

'Dez menangis?'

Anggota tubuh lumpuh seketika. Tak sampai hati nak lerai, dia dengar aje apa yang Dez luah.

"Now it's too late...." Bibir diketap.

"And I can't undo," Suara Dez bergetar kuat. Wajahnya keruh menahan tangisan yang bertakung.

"I'm sorry for messing up and causing all your tears. I can't control myself when I get mad. I am sorry..." Nafas ditarik sesaat. Menstabil setiap rasa yang kian berkecamukan.

"I am-"

"Dez," Cristy berura-ura nak lerai pelukan.

"No.... you're making me blush." Rengek Dez malu.

"Okay okay i am sorry." Dia tahan gelak. Comel je sikap malu-malu Dez. Malu orang tengok dia menangis.

"Lepaskan pelukan kejap boleh?" .

"No....please...." Rayu Dez comel. Tak lupa suara budak-budak yang belum hilang itu.

"Macam mana saya nak bercakap kalau muka awak pun saya tak nampak? Tak adil tahu tak?" Dez sembunyi muka dicelah leher Cristy.

"Life's not fair, get over it." Slow suara itu. Nampak sangat tengah malu lagi.

'Comel!'

"Saya percaya awak lelaki yang baik. Suara mungkin sama. Mungkin itu bukan awak kan? Awak selalu jaga saya macam superhero. Takkanlah awak buat benda bukan-bukan kan?"

Untuk sekali lagi, basah itu terasa. Namun, bukan pada baju tapi pada lehernya.

"What if I'm not a superhero? What if I'm the bad guy?"

"You can't out run your past, even if it's a past you don't even know exists."

"It does exist." Dez ketatkan pelukan mereka.

"There you are, talking nonsense again."

Cristy pura-pura menguap tutup mulut. Yakin dengan layanan baik Dez selama ini bahawa Dez bukanlah lelaki masa silamnya.

"Do you think I am talking nonsense?"

"Saya ingat tak ingat saja apa yang jadi dulu. Saya tak boleh nak tuduh awak melulu. Suara awak sama tapi tak semestinya itu awak kan?"  Cristy gelak kecil.

Dez meraup kasar mukanya. Bangun, dia hayun langkah keluar dari rumah dengan muka frust. Dinding ditumbuk,

Buk!

"Why you won't believe me? Why?"

"No!"

Cristy terus meluru ke arah Dez. Tangan Dez segera dicapai. Dilap darah yang mengalir. Entah dari mana kain yang dirembatnya,

"Macam mana tangan awak boleh berdarah ni? Hmm?" Bibir diketap.

"Awak tak patut tumbuk dinding walaupun awak tengah frust."

Gulp!

"Don't leave me...." Rayu Dez bersungguh.

"Saya takkan tinggalkan awak. Jangan risau, okay? Saya ubatkan tangan awak. Okay?"

Dia ikut aje ke mana saja Cristy bawa. Kuat genggaman itu. Andai bisa Dez gari tangan mereka berdua supaya kelak Cristy tak dapat pergi jauh darinya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro