Bab 16
Lembut jari seseorang bermain pada pipi, berlapis-lapis dahi Cristy.
"Hey babydoll...hey...."
"I'm so afraid. I haven't been able to sleep for some time now. They keep me awake. Every night they come from out the shadows and speak to me." Suaranya takut sekali, meracau bukan-bukan seperti pernah disebut oleh orang lain.
"Hey babydoll, wake up..."
Dez sedikit berdebar sebab racauan Cristy sebenarnya hampir sama dengan ucapan yang pernah keluar dari bibirnya.
"Hmm?" Dicelik sedikit matanya. Jam tangan dikerling.
"It's...10 am." Terkedip-kedip mata itu.
"I'm feeling sleepy...." Rengek Cristy. Senyumnya melebar, macam mengingau pun ada.
"I guess I should really sleep now, unless I want Dez to send me to detention this time." Gelak kecil terhambur dari bibir comel itu.
'Detention? Detention what?'
"Hello sleepy head, do you mind waking up?"
Dez tepuk dua kali pipi Cristy. Tak terlalu kuat, biasa-biasa saja.
"Hmm?" Cristy berura-ura nak tidur semula.
"Babydoll, breakfast is done. Wake up."
"Breakfast?" Dez angguk lalu hulur sandwich pada Cristy.
"No..." Dez merengus geram.
"Breakfast is considered one of the most important meals of the day. it is said that if you don't eat your breakfast properly then you feel lazy all day."
"I know." Jari telunjuk dilekap pada bibir.
"Please give me some more time, Dez...I.. Just a bit of time, yeah?" bisiknya.
"Have breakfast with me or I'll have you for breakfast. Choose." Tegas Dez sekali nafas.
"Why are you being so mean to me?"
Cristy celik sembari meregangkan otot otot tubuhnya yang kaku sehabis bangun tidur. Dia menguap sebentar, lalu pandang sekeliling.
'Ya Allah ngantuk lagilah, inilah padah menangis banyak sangat.'
Menangis sebab kena berpisah dengan budak yang Dez tolong tadi.
"Long plane ride...haih...." Sandwich diberi semula pada Dez.
"I just wanted to wash myself and go to sleep for a month." Cristy nak terlelap untuk kali kedua. Menggeleng Dez jadinya.
"Babydoll," Rahang itu diangkat pandang diri.
"I am not kidding."
"I'm going to eat you up." Serius lantunan itu bernada.
Gulp!
"Oh...kay...." Tawa risau dihambur. Berdegup hebat jantung, penangan ugut dari Dez punya pasal!
"Umm...." Cristy menggapai sandwich.
"Suka makan benda ni?" Dez pandang Cristy lama.
"How about-" Dez tolak lembut.
"Don't worry about me. Eat."
Biarpun sedang marah, tetap Cristy mengangguk. Roti sandwich digigit sekali lalu dikunyah. Sesekali Dez dikerlingnya.
'Cucuk mata kang! Suka tengok orang!'
"Italy was about 1 hour 45 minutes..." Jam mahal di check.
"We would be arriving early."
Cristy terkejut budaya. Hampir jatuh sandwich yang dipegangnya.
"Wait what?"
"Kita tak jadi pergi Cameron Highland ke?" Meski tak sanggup nak bagitahu, Dez angguk jugak.
"Don't you mind if we cancel our plan?" Cristy fikir sejenak.
"Eh jap?" Cristy start panik tiba-tiba.
"Kita dah nak sampai Italy ke?" Dez angguk.
"Italy lah kan? Bukan Cameron Highland kan?"
"Yup and yup."
"Wow!" teriak Cristy.
Dez senyum kecil, kepala Cristy diusap sebelum dia fokus pada luar tingkap.
"I haven't been this happy in a long time." Untuk pertama kali Cristy menempel bahu pada Dez.
"Tomorrow is Tuesday right?"
"Yup!"
"Tomorrow is you birthday right?" Bulat mata Cristy.
Anak mata yang layu nak tidur tadi bertukar segar. Bagai baru disimbah air sejuk.
"How did you know?"
Dez kenyit mata menggoda.
"You know...."
Cristy mengeluh. Kepalanya dibawa mendarat pada bahu Dez.
"Cristy wants for her 21th birthday is no surprises. So of course your plans a last-minute-"
"Babydoll," Ibu jari itu lembut menyapu pipi mulus itu.
"I will make sure to love you more than you've loved me."
Dez merapat, terpejam mata Cristy tatkala ciuman itu singgah pada dahi. Lama. Kasih dan cinta meresap ke dalam hati Cristy.
'She felt happy, she felt blessed having him in her life. Thank you, Dez.'
Cristy senyum bahagia tika kehangatan itu telah hilang.
'Allah, cair betul aku!'
"I had never felt such happiness in my entire life."
Cristy koyak senyum tipis. Ada sedih yang disembunyi di sebalik bibir itu.
"So what do you want for your birthday?"
"Umm...."
"Is giving a girl flowers romantic?" Cristy terkelu.
"I don-"
"You will get that tomorrow....now go back to sleep" Dez tepuk bahu kirinya.
"Wait, no."
"Shhh...." Cristy ketap gigi geram. Tiba-tiba rasa dahaga bercakap dengan Dez.
"Miss?" Lambai Cristy pada seorang gadis pramugari.
"May i help you?" Sopan Pramugari berbicara.
"Can you please fetch me a glass of water?"
Pramugari itu mengangguk. Tak sampai berapa minit, pramugari tadi dah ada depan mata.
"Here’s water for you."
"Thank you so much." Pramugari itu tersenyum manis.
"Would you like to have anything else?"
"No, thank you." Pramugari itu mengangguk.
"We don't want to waste water, now, do we?"
"Huh?" Seenaknya, Dez minum habis air miliknya.
"Nah," Air mineral yang diminumnya tadi dihulur pada Cristy.
"You just-" Cristy urut kepala.
"Nevermind." Air mineral yang dah tinggal separuh itu diminum habis.
"Here," Secebis roti sandwich dibawa ke mulutnya.
"You don't have to treat me like a baby, I'm a grown girl."
Dez nganga mulut,
"Open your mouth, babydoll." Cristy menerima setiap suapan itu benar-benar terpaksa.
"Awak memang sengaja kan?"
Roti sandwich yang ada di tangan Dez ditatap.
'Kecik-kecik dia cebis. Haih!'
"I did that on purpose." Senyum itu sinis terkutik.
"Auch!"
Cristy angkat alis sombong dengan senyuman sinis.
"Sorry, i did that on purpose." Dez usap ibu jarinya yang digigit Cristy.
"Okay."
Dez sepertinya sedang merajuk sampai kepala pun dah toleh pandang ke arah lain.
"Awak merajuk ke?"
Dez tak nak bercakap. Dia diam aje dari tadi. Malah hanya berpura-pura tidur. Cristy ketap bibir,
"Saya gigit ibu jari awak je, takkan itu pun buat awak merajuk? Come on,"
Cristy bagai cacing kepanasan. Tak senang duduk kalau terus macam ni.
"Kenapa awak merajuk? Sepatutnya saya yang merajuk tau." Cristy berdecit.
'Macam tu je eh dia buat tak layan dekat aku.'
"What are you sulking about? Stop sulking. You look like duck butt!"
Dez kerling Cristy sekilas. Majalah dicapai dalam poket seat lalu dibelek.
"Look,"
Cristy meraup kasar mukanya.
"I can't stand to see you sulking. What's with this sulking face? Stop sulking, will you?" Balasan diam dari Dez buatnya sakit hati.
'He sulked like a baby.'
"I am not sulking."
"Lies."
"If you keep making beautiful pouts by your beautiful lips then I'll kiss you." Cristy tekup mulut.
"Really? Do you really mean that?" Ucap Dez separa gembira.
"Yeah...." Cristy angguk malu. Merah mukanya.
"So stop sulking okay?"
Dez angguk.
Cup!
Bagai disimbah cat, mukanya merah menyala kerana bibirnya basah dengan ciuman Dez. Cristy nak pengsan boleh tak?
"It feels so good, and smooth, and passionate."
"Stop it!" Terkekeh Dez ketawa.
"Chill babydoll....chill..." Cristy jeling tajam si Dez. Gatal! Suka cium orang!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro