Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Kembali

"Sudah bangun?" Tanya Douma yang sedang duduk disampingku.

Aku mengerjapkan mataku, sebelum akhirnya melotot marah padanya.

"Aku...lapar," ucapku lalu berusaha menerkamnya. Kau tahu? Bau darahnya sangat..... manis.
"Oh astaga, santai dong, nih tangan," ucap Douma lalu menyerahkan sepotong tangan dari salah satu tumpukan mayat.

Aku menatap tangan itu sebentar, lalu melemparnya ke belakang.

"Grhh... AKU LAPAR!" Teriakku lalu mengeluarkan serbuk besi yang kuubah menjadi nichirin untuk memotong tangan Douma.

Douma terkejut melihatku yang ingin menyerangnya, kemudian mencoba melindungi dirinya dengan kipas besinya. Sayang, kekuatanku saat ini sudah cukup untuk menembus kipasnya. Kupotong, lalu kugigit tangannya dengan rakus.

Beberapa saat kemudian...
Aku sudah menghabiskan sepotong tangan yang baru saja kupotong. Tak lama, kesadaranku kembali, dan aku menatap ngeri tanganku sendiri yang berlumur darah Douma.

"Manis," gunamku tanpa sadar.

PLAK!
'Astaga! Apa yang kau pikirkan Yasha! Sadar! Sadar!' Batinku pada diriku sendiri.

"Wah, wah, kau adalah oni paling menarik yang kutemui," ucap Douma yang sudah meregenerasi tangannya.
"Berisik!" Teriakku marah.
"Hei, kamu sudah menarik perhatianku, Shiroyasha, nah sekarang temani aku," ucap Douma lalu menentengku ke kamar disebelah ruangannya.
"Hei! Lepaskan aku!" Teriakku mencoba melepaskan diri dari tentengannya, namun aku tak berdaya karena belum mengerti cara mengendalikan darah Oni ku.

60 tahun kemudian...
"Sayang sekali kau pergi.. Apa kau yakin, Shiroyasha? Aku pasti akan merindukanmu," ucap Douma sambil menyubit pipiku.
"Ukh, sudah kubilang bukan? Jangan cubit pipiku sembarangan!" Teriakku lalu menebas kepalanya dengan pedang dari bubuk besiku.
"Haha,"tawanya yang sudah meregenerasi kepalanya.

Memang, selama 60 tahun ini, aku selalu mengikuti Douma. Padahal, dia adalah musuhku, namun kami malah terus bersama selama 60 tahun ini. Gagak kasugai milikku, Kuro, sudah mati 48 tahun lalu. Tentu saja gagak tidak sekuat Oni untuk bertahan hidup. Untung saja Kuro lebih setia padaku daripada kepada para pemburu iblis. Sehingga aku tak pernah dilaporkan pada markas pemburu iblis, sungguh gagak yang berbakti!

"Sudahlah! Aku pergi dulu!" Ucapku yang sudah sangat kesal dengan perilaku Douma.

Cup!

"Hati-hati ya, Yasha," bisik Douma sebelum kembali tersenyum.

BLUSHH!!!

"Be-Berisikk!!!" Teriakku lalu berlari meninggalkan Douma.

Aku melompati pohon menuju markas pemburu iblis. Aku memang oni yang spesial karena mampu berjalan di bawah matahari, mampu memakan makanan manusia, dan tidak memakan manusia, melainkan sesama oni. Meski begitu, khasiat darahku tak berlaku pada oni lain, bahkan Douma yang sempat mencicipi darahku terkena racun yang tak dapat ia sembuhkan. Katanya sih, lebih kuat dari racun bunga wisteria. Beruntung, darahku juga mampu menjadi penawarnya (bila diminum dalam jumlah banyak).

2 hari kemudian...
Setelah 2 hari berlari tanpa henti, akhirnya aku sampai di markas pemburu iblis. Kulihat, para Hashira generasi baru dan seorang remaja yang mungkin juga Hashira sedang rapat.

'Iseng ah!' pikirku sambil tertawa kecil.

Akupun melompat ke tengah-tengah mereka lalu mengejutkan semua Hashira yang berada disana.

"Aku pulang!!" Teriakku.

Krik.
Krik.
Krik.

SRAK!

Semua Hashira kompak mengarahkan nichirin mereka padaku kecuali remaja laki-laki berambut merah anggur.

"Siapa kau berani-beraninya menyusup ke markas kami!" Teriak Hashira berambut putih yang memiliki banyak luka.
"Kamu bukan manusia, kan?" Ucap Hashira perempuan yang memiliki rambut hitam keunguan sambil tersenyum palsu.

Aku hanya tertawa kecil lalu melepas kimono yang menutupi seragamku.

"Wah! Seragamnya sudah banyak berubah!" Seruku lalu melompat tinggi keatas.

"Oyakata-sama telah tiba!"

Semua Hashira yang tadinya berfokus kepadaku langsung memasukkan nichirin mereka dan tunduk pada Oyakata-sama.

"Bangunlah," ucap Oyakata-sama sambil tersenyum.
Semua Hashira segera bangun dari posisi mereka sebelumnya, termasuk remaja yang kepalanya ditekan paksa oleh hashira berambut putih itu.
"Pagi yang cerah, bukan, Amane?" Tanya Oyakata-sama yang tidak kukenal.
"Ha'i," balas perempuan yang dipanggil Amane.

"Oyakata-sama, sebelum membahas masalah anak ini, ada penyusup di markas kita!" Ucap pria berambut putih yang meneriakiku tadi.

"Aku tahu, Sanemi. Dan kamu, turunlah," ucap Oyakata-sama.
"Iie, hormatku pada Oyakata-sama!" Ucapku ikut menundukkan kepalaku.
"Bangunlah," ucapnya.

Semua Hashira kembali waspada padaku dan meletakkan tangan mereka pada nichirin di pinggang mereka.

"Nah, aku tahu kamu bukanlah musuh. Siapa kamu?" Tanya Oyakata-sama dengan lembut namun mengintimidasi.
" Watashi wa Hanami Shiroyasha, Tetsu no Hashira, yoroshiku," ucapku sambil tersenyum manis pada semua yang ada di situ.

Deg!

' Ara-ara ada yang tertarik padaku sepertinya?' pikirku sambil tersenyum kecil.

"Nah, Shiroyasha-san, dalam Hashira generasi ini, tidak ada yang namanya Tetsu no Hashira, jadi siapa kamu?" Tanya Oyakata-sama kembali.
"Uh, padahal cuma berlalu 60 tahun, kenapa sih semua lupa padaku?!" Ucapku kesal.

SRAK!
Semua Hashira kembali mengarahkan nichirin mereka kepadaku.
"Ooh, mau bertarung?!" Tantangku yang ikut mengeluarkan nichirin ku yang sudah berada pada tingkatan kedua.

Dapat kulihat semua Hashira terkejut melihatku yang ikut mengeluarkan nichirin.

"Turunkan nichirin kalian, anak-anak, dan Shiroyasha-san, kamu akan ikut dalam rapat Hashira nanti,"ucap Oyakata-sama memberi keputusan final.

Hashira yang lain terlihat tidak terima pada keputusan Oyakata-sama, namun mereka akhirnya menurunkan nichirin mereka dan mengikuti permintaan Oyakata-sama.

Rupanya rapat ini tentang oni yang dibawa oleh remaja berambut merah anggur yang dipanggil Tanjirou itu, meskipun aku juga hadir sebagai oni sih...

Aku hanya mencoba menahan tawa ketika pilar yang disebut Sanemi itu mencoba memancing oni yang dipanggil Nezuko keluar dari kotak kayunya dan mengisap darahnya.

'Dia pikir semua oni akan terpengaruh bau darah manusia?!' pikirku.

Yah.. meskipun semua kecuali aku begitu sih. Uniknya, oni Nezuko berhasil menahannya, dan katanya, pillar yang dipanggil Tomioka Giyuu dan mantan pillar air, Urokodaki akan melakukan seppuku bila oni Nezuko memakan manusia.

"Tunggu, Urokodaki kata Anda?" Tanyaku terkejut mendengar nama itu.
"Memangnya ada apa, Shiroyasha-san? Kau punya masalah dengannya?!" Tanya Sanemi kesal.
"Tidak-tidak, maksudku, Urokodaki yang imut-imut itu masih hidup?! Anaknya Mizuki si pilar air?" Ucapku senang.
"Aku tidak mengenal Mizuki yang Shiroyasha-san sebutkan, tapi Urokodaki adalah mantan pilar air," balas Oyakata-sama.

Aku hanya menatap Oyakata-sama berbinar-binar ketika tahu Urokodaki masih hidup. Keren sekali dia masih hidup!

Rapat luar itupun selesai dan akupun masuk ke dalam bersama pilar lainnya.

"Jadi, Shiroyasha-san segenerasi dengan ayah Urokodaki-san?" Tanya Oyakata-sama.
"Ha'i! Saat aku masih menjabat menjadi pilar dulu, Urokodaki itu masih imut-imut! Uh, aku jadi ingat saat dia memanggilku Onee-chan!" Ucapku berseri-seri.

Aku hanya tersenyum melihat semua pilar menganga saat aku mengatakan itu.

"Urokodaki-sensei sudah jadi kakek-kakek saat ini,"ucap pilar air yang baru yang dipanggil Giyuu.
"EHH?!!"Ucapku kaget.

"Jadi, kemana saja Shiroyasha-san selama ini? Pada buku catatan hashira ini, tertulis Shiroyasha sang Tetsu no Hashira menghilang dalam misi," tanya Oyakata-sama yang ternyata sudah mengetahui tentang diriku.

Semua pilar terkejut mendengar kalau aku ternyata benar-benar seorang Hashira.
"Jadi, saat itu aku dikalahkan oleh Douma, Uppermoon nomor 2. Setelah itu, aku diubah menjadi oni, namun bisa dibilang gagal. Aku punya kekuatan oni, namun aku masih bisa berjalan di bawah matahari, makan makanan manusia, dan bahkan tidak memakan manusia. Melainkan, aku memakan oni. Selain itu aku juga masih bisa tumbuh, namun sangat lambat. Umurku itu bertambah setiap 50 tahun sekali, jadi aku masih bisa menua," jelasku pada mereka.

"Baiklah, Shiroyasha-san, kamu akan kembali menjadi Hashira dengan julukan baru. Mulai saat ini, kamu akan menjadi Oni no Hashira," ucap Oyakata-sama.
"Tapi, Oyakata-sama!" Tolak salah satu pilar yang mengenakan sorban.
"Kau bisa bertarung denganku dan akan kubuktikan kalau aku masih layak menjadi Hashira!" Teriakku marah.
"Apakah boleh, Oyakata-sama?"tanya pilar bersorban itu.
"Baiklah, ini akan dianggap sebagai latihan para Hashira,"putus Oyakata-sama.

Setelah itu, rapat pun berlanjut hingga 4 jam kedepan membahas beberapa hal yang buatku tidak penting.

To be Continued...

Yatta! Akhirnya selesai juga chapter 1 ini! Mohon krisarnya ya!!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro