2nd day : Aku unik
"Orang tuaku mungkin sesuatu yang ditentang alam, dan aku juga termasuk."
Saaya terus bercerita, membuatku yang keheranan mulai mendapat pencerahan. Entahlah, aku masih tidak bisa menerima hal ini. Tapi dengan surga laut ini? Mungkin bisa dibicarakan.
"Setiap liburan aku selalu ke sini sendirian. Laut ... membuatku tenang." Tangannya kembali membelah air dan menyelam makin dalam.
Aku mengikuti gerakannya. Jujur saja, aku tidak bisa berenang. Gerakanku mungkin terlihat aneh, tapi aku berhasil menyelam dan sampai ke dasar.
Aku sudah sering melihat ini saat sedang menyelam, tapi menggunakan peralatan. Menikmati laut tanpa peralatan, ini sangat indah. Ikan yang berwarna-warni terus menyapa dan terumbu karang indah yang berada di dasar. Aku tidak tahu jika laut bisa seindah ini.
Kulihat Saaya tengah berenang santai seolah menari-nari di dalam air. Ikan-ikan mengitarinya dan terumbu karang begitu cantik di latar. Senyumnya terus mengembang dan sesekali tertawa.
"Kau ... selalu ke sini sendirian?"
Saaya menoleh. Ia menatap ikan kecil yang berenang dan tertawa. "Mungkin tidak, bukankah banyak ikan di sini?"
"Kau kesepian."
Ucapanku memang terdengar kejam, tapi itulah kenyataannya. Warna wajah Saaya terlihat berubah-ubah.
"Bukankah sekarang aku tidak lagi sendirian?" pertanyaan Saaya membuatku terdiam. Aku terkekeh, apa ini artinya dia menerimaku?
Saaya mendekatiku dan menarik tanganku. Kini kami berenang bersama-sama. Menikmati pemandangan laut yang tidak ada habisnya.
Aku tidak bisa menghitungnya, tapi mungkin kami sudah terlalu jauh dari pantai. Yah biarlah.
"Kau menikmati pemandangannya?"
Aku mengangguk. "Menyelam dengan peralatan sangat berat. Belum lagi biaya sewanya," akuku.
Saaya tergelak. "Hehh, ini tidak gratis kau tau?"
Aku tersenyum kecil dan merapihkan pita kuning miliknya yang nyaris lepas. "Lautnya cantik, kau juga."
Entahlah, apa itu artinya aku sedang menyatakan rasa sukaku padanya atau tidak. Yang pasti aku bisa merasakan pipiku memanas dan kekehan Saaya terdengar.
"Kau unik."
***
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro