Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

L I M A


"Dek kok masuk lagi? Gak jadi jalan? Si Azka mana?" Tanya Kak Rafi beruntun begitu melihatku masuk ke dalam rumah.

"Tau ah kak," jawabku malas sambil mendudukan diri di sofa ruang tamu.

"Kamu tuh ya kalau ditanya," kata Kak Rafi yang kini telah duduk di sampingku sambil mengacak rambutku.

"Ish Kak Rafi ih, rese deh."

"Makanya jawabnya yang bener dong Dek," kali ini Kak Rafi malah mencubit pipiku yang lumayan cabi.

"Biasa ada kerjaan," jawabku akhirnya daripada harus menderita lebih lama.

"Terus kamu ngambek gitu?" Tanya Kak Rafi lagi, yang aku jawab dengan gelengan karena akan berbuntut panjang jika aku jawab iya.

"Masa? Kok kakak gak percaya ya?"

"Gak kok Kak, cuma rada kesel aja. Ini Azka loh yang ngajakin jalan. Udah siap-siap dandan cantik gini malah gak jadi." Pada akhirnya aku memutuskan untuk mengeluarkan unek-unekku ke Kak Rafi.

Jujur aku sangat kesal dengan Azka, bagaimana tidak dia yang mengajakku jalan. Saat aku sudah siap berangkat dan menunggu ia datang menjemput. Bukannya ia yang datang, akan tetapi telepon jika acara kami dibatalkan. Wajarkan kalau aku kesal.

"Duh kasian adik kakak yang cantik," lagi-lagi pipiku jadi korban tangan jahil Kak Rafi yang tidak bisa diam di tempat. "Lagian kamu kok akhir-akhir ini jadi gampang kesal ke Azka sih? Kan kasian Azka-nya."

"Kak kalo selalu ditinggal lama-lama kesal juga kali. Mana mau ketemu aja susahnya minta ampun."

"Udah ah Kak, Adek mau tidur. Capek hati Adek," akupun langsung beranjak meninggalkan Kak Rafi menuju lantai dua, di mana kamarku berada. Menghindari sederet siraman rohani yang aku yakin sebentar lagi akan keluar dari Kak Rafi.

"Makanya jangan pacaran!" Kata Kak Rafi yang masih dapat ku dengar.

###

Sudah hampir pukul sembilan malam, tetapi belum ada satupun kabar dari Azka--pacarku. Jangankan telepon, pesan singkat ataupun chat pun tak ada. Nasibku kok begini amat ya punya pacar yang cueknya minta ampun. Tidak tahu apa pacarnya di sini menanti kabarnya yang tak kunjung datang.

Walaupun aku tahu sih, ia pasti masih di kantor. Karena salah satu kebiasaannya selama ini selalu menghubungiku sesampainya ia di rumah. Apalagi beberapa hari lalu ia mengatakan sedang mengerjakan proyek yang lumayan besar.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat seperempat dan masih tak ada kabar darinya. Akupun memutuskan untuk tidur karena sudah melewati jam tidurku. Jangan bilang aku seperti anak kecil yang punya jam tidur, karena ini sudah menjadi kebiasaanku dari kecil yang tidak bisa hilang.

###

Mendengar suara alunan ayat-ayat suci Al-Qur'an dari mesjid mulai berkumandang akupun terbangun dengan sendirinya. Ini sudah seperti alarm bangun tidur bagiku tiap harinya. Hal pertama aku lakukan setelah bangun adalah mengambil ponselku yang tergeletak di atas nakas yang berada di samping tempat tidurku.

Ada satu panggilan terjawab darinya dan 26 chat di aplikasi Line. Segera aku buka aplikasi Line yang terinstal di ponselku. Ada 6 pesan darinya, sisanya dari OA dan beberapa grup yang aku ikuti.

M. Rafa Azka Putra

[Hun] 22.49

[Aku baru nyampe rmh nih
Km lg ngapain?] 22.51

[Km pasti udh tidur ya?] 23.28
[Good night Hun] 23.28
[N sleepwell ya] 23.29
[Love u] 23.30

Membaca sederet pesan darinya tanpa sadar aku menyunginggkan senyuman manis di bibirku. Akan tetapi aku masih lumayan kesal padanya karena baru menghungiku di atas jam sepuluh malam. Padahal ia sendiri tahu jam tidurku, jam berapa. Akupun segera mengetikkan sederet pesan balasan untuknya.

M. Rafa Azka Putra

04.30 [Sbb Hun, semalam ak dah tidur]

04.31 [Ak ngambek]
 04.31[Km g ada kabar seharian]
04.32 [Mana kita g jadi jalan pula]
 04.33 [Ak sampe diketawain sm Kak Rafi tau]

[Pokoknya ak ngambek
04.35 [ngambekkk!!!]

04.35 [Eh btw jangan lupa sholat ya]
04.36 [Love u too]

Setelah menunggu selama beberapa menit, pesan yang aku kirimkan berubah status 'Baca'. Tak lama kemudian akhirnya balasan yang ditunggu-tunggupun tiba di ponselku. Dengan semangat empat lima, aku segera membaca pesan yang dikirimkan olehnya.

M. Rafa Azka Putra

[Pagi] 04.40

[Maaf ya Hun] 04.40
[Janji deh next time ga bakalan kayak kemarin lagi] 04.41

[Makasih ya udh diingetin

Love u] 04.43

'Yah kok jawabannya gitu doang sih, kok dia gak ngebujukin aku,' omelku dalam hati. Ah sudahlah daripada makin sakit hati, akupun memutuskan untuk tidak membalas pesan darinya. Lebih baik aku mengambil wudhu untuk sholat subuh lalu bersiap-siap ke kampus.

Akhirnya setelah sekian lama proposalku akhirnya disetujui oleh kedua pembimbingku. Dan pagi ini aku hendak ke kampus untuk mendaftarkan diri, agar bisa mengikuti ujian proposal.

Doakan aku

###

Akhirnya setelah sebulan lebih gak update, ini masih ada yang ingat gak ya ceritanya wkwk. Ini pun sebenarnya part lama yang udah direvisi ulang hehe. Semoga masih ada yang niat baca ya


Andieeeeer - 08092016 - Pinrang

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro