Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Blue Moon Roses : Kejutan

Jangan pernah ganggu singa betina yang sedang kelaparan, kalau tidak mau dia memangsamu!
****

16 tahun kemuadian... semuanya sudah sembali pulih seperti semua, setelah kejadian yang sangat memilukan itu.

"Happy Birthday my Brother!"

Suara seorang gadis membangunkan tidur di pagi hari yang cerah dengan membawa sebuah kue tart.

"Kakak, selamat ulang tahun. Semoga di tahun ini kakak tambah sayang dengan Krystal, tidak marah lagi, dan selalu bahagia selalu. Oh iya ada yang lupa,semoga kakak cepat menikah di usia 27 tahun sekarang ini" doa gadis itu.

"Amin... sudahlah cepat pakai seragam sekolah mu. Hari ini apa kamh gak sekolah?" Menyuruh gadis itu pergi dari kamar dan bergegas berangkat sekolah

Hari ini adalah hari bahagia Krystal, gadis cantik, cerewat, jahil, kekanak kanakan, dan cerdas. Kenapa dia aku bilang hari ini hari bahagianya? Ya karena ini adalah aku. Aku Krystal Liliana Louis, aku menyadari bahwa yang di deskripsakan tadi itu benar bahkan ada banyak lagi sifat yang lebih dari itu. Teman temanku bilang aku memiliki sifat 4D ntah mengapa mereka menjulukiku seperti itu. Tapi tidak masalah yang terpenting aku menjadi diriku sendiri bukan orang lain. Ingatlah jadi diri sendiri itu penting jangan pikirkan omongan orang lain tentang dirimu, jangan berubah karena omongan orang lain tentang mu. Jika itu tidak membuatmu tidak nyaman ya jangan berubah.

Pukul 07 : 15 aku sampai di sekolah, untung saja gerbang masih terbuka. Dan iya aku akan memperkenalkan dulu sekolahku. Hefaistos School witch academy. Sekolah sihir terbesar di negriku. Kami disini sekolah asrama, nah kebetulan kemarin itu adalah libur musim panas jadi hari ini adalah hari pertama kami kembali ke sekolah. Hefaistos di ambil dari nama dewa dari mitologi yunani yang berarti
Pengembara, pengrajin logam, mau berbagi ilmu, gigih. Asal kalian tahu sekolah ini memiliki banyak misteri, tapi sayangnya aku tidak tahu misteri apa yang ada di dalam sekolah ini.

Seperti yang kalian rasakan kembali kesekolah untuk pertama kalinya setelah 1,5 bulan libur itu sangat berat. Kaki ku benar benar berat untuk melangkah ke sekolah. Untung saja hari ini adalah hari ulang tahun kakakku Ares jadi aku melangkah dengan senang hati kali ini. Ya nama kakak ku adalah Ares William Charles Louis. Namanya lebih panjang dari namaku. Sungguh aku sangat sayang kepada kakakku makanya setiap ada hari besar yang menyangkut kakakku aku bersumpah agar menjadi baik dan tidak akan membuat ulah yang bisa menghancurkan hari bahagia kakakku.

"Hai! Apa kabar tuan Alex?" Sapa ku saat aku melihat tuan Alex si penjaga perpustakaan sedang membawa kereta yang berisi buku buku baru.

"Hai! Nona cantik! Kabarku baik! Bagaimana dengan kabarmu?" Sapa ramah tuan Alex

"Kabarku baik, tuan Alex! Ini buku buku baru?"

"Ya ini buku baru! Kau harus membacanya, banyak sekali buku yang sangat mengasyikan kau pasti suka nona" tawarnya

"Ups, benarkah!? Nanti aku akan pergi ke perpustakaan untuk membaca buku itu. Oh iya aku ada sesuatu untuk mu tuan!" Aku mengambil sekotak coklat dari dalam tas ransel ku dan memberikan coklat itu ke tuan Alex

"Ini Tuan, Krystal punya coklat untuk mu. Ini Krystal beli waktu berkunjung ke rumah kakek kemarin. Terimalah" menyodorkan kotak coklat itu

"Oho, terima kasih untuk coklatnya sayang!"

"Sama sama."

"Tuan Alex mau menyusun buku buku ini dulu di perpustakaan ya, sampai jumpa nona cantik"

"Sampai jumpa lagi"

Tuan Alex sudah seperti ayahku sendiri di sekolah. Kalau aku sedang bersedih dia selalu datang membawa buku dan juga coklat untuk menenangkanku. Aku berjalan menuju ke mading sekolah yang berpusat di lobi sekolah yang tak jauh dari tempatku berada. Tapi beberapa langkah aku berjalan aku menemukan seekor serigala berbulu domba mencegatku.

"Nona Krystal!" Serigala itu menarik tas ku yang membuat aku termundur dari langkah maju

"Apa yang kau lakukan! Lepaskan" aku berusaha melepas tangannya dari tas ku.

"Apasih mau mu Serigala berbulu domba!" Pekikku

"Serigala berbulu domba?!" Memutar bola matanya resah.

"Namaku Archie Harrison! Nama baik baik kek gini di panggil serigala berbulu domba!" Omelnya

"Iya iya Archie Harrison! Apa maumu! Lepaskan tanganmu" Tanyaku kesal karena tangannya masih memegang tas ranselku

"Oke aku lepaskan!" Melepaskan tangannya dari tas ku

"Aku lihat tadi kau memberikan tuan Alex sekotak coklat! Aku mau itu!" Pintanya

"Tidak!" Menjawab dengan satu kata dan pergi menjauh.

"Eh... tidak mudah seperti itu kau pergi" gumamnya

Archie mengluarkan tongkat sihirnya dan menariku kembali di hadapannya. Dengan posisi yang sama, berdiri di samping tembok dengan satu gangan menyangga di tembok itu. Dia menatapku dengan tatapan bercanda tapi serius.

"Kalau kau tidak mau memberikan coklat kepadaku! Aku akan melakukan lebih dari ini" Cowok itu berbisik di telingaku membuatku sangat risih.

"Archie, apa yang kau lakukan! Hentikan! Aku gak mau buat masalah lagi hari ini. Cukup hari ini tolong jangan ganggu aku, please!"

Dengan tongkat sihirnya dia mengambil tasku dan menerbangkannya ke udara. Aku tidal bisa menggapainya karena tinggiku hanya 174 cm, sedangkan tingginya 187 cm dan di tambah dia menerbangkan tasku dengan ketinggian 250 cm di udara.

"Archie! Kumohon! Hari ini saja, jangan membuatku marah"

"Tidak, sebelum kau beri aku coklat itu"

"Archie Harrison!"

Saat itu aku sangat kesal. Tapi aku teringat sumpahku jadi aku tidak bisa melakukan apa apa kepadanya, kalau tidak aku sudah menghabisinya sedari tadi. Untung saja kakak kelas bernama Rossela datang menghampiri kami. Rossela adalah tipe idealnya Archie Harrison. Jadi jangan salah kalau melihat Archie sangat nurut dengan semua perkataan Rossela.

"Hallo teman teman! Kalian sedang apa?" Sapanya

"Eh ini, kami sedang bermain main saja" jawab Archie dengan sopan, manis. Ya seperti sedang menjawab ucapan doi itu bagaimana ya itu sudah yang Archie lakukan

"Rossela! Coba kau suruh dia untuk mengembalikan tasku. Aku tidak mau membuat masalah hari ini" pintaku kepada Rossela

"Tas mu?" Dia melihat ke atas

"Oke oke, tenang Krystal"

"Archie bisakah kau berikan saja tasnya! Dari pada nanti masuk ruang BK lagi di awal masuk sekolah" tutur katanya pelan dan manis.

Seketika cowok itu menurunkan tas ku dan memberikan tasku dengan kasar. Dia benar benar lemah dengan Rossela, jadi kalau ada apa apa masalah yang tidak bisa membuatnya tenang panggil saja Rossela pasti dia akan luluh. Percayalah padaku.

"Oh iya Archie! Tadi aku lihat paman dan bibimu datang ke sekolah bersama seseorang. Aku kira itu tadi kamu eh sekalinya bukan"

"Seseorang?" Archie berfikir keras

"Iya, laki laki, tingginya sepertinya sama dengan mu, tampan" berusaha mendeskripsikan ciri cirinya

"Mereka ada dimana sekarang?" Tanya ku

"Ada di ruang kepala sekolah"

Mendengar itu Archie pergi tanpa pamit ke ruang kepala sekolah. Kami terkejut dengan sikapnya, tak biasanya cowok itu peduli namannya kedatangan orang meskipun kedatangan paman dan bibinya ke sekolah. Tapi ini berbeda, seperti bukan Archie Harrison yang ku kenal.

Bel telah berbunyi setelah tak berselang lama Archie pergi. Aku dan Rossela pergi ke kelas kami masing masing tapi tetap berada di arah yang sama tapi beda ruangan.

Kelas pertama ku adalah kelas Sihir, nah disini kami belajar bagaimana menggunakan sihir dengan baik. Aku duduk di meja nomor 2 dari depan. Saat aku duduk dikursi sendirian menunggu guru datang secara tiba tiba Archie suda ada duduk di sampingku. Ya dia sudah belajar banyak tentang sihir dan sangat mahir menggunakan sihirnya jadi dia sering sekali menggunakan sihir telepati yang dia pelajari sejak kecil.

"Astaga! Kau membuatku kaget saja!"

"Maaf!"

"Ah!? Tumben kau bilang maaf! Lo kesambet chie?"

"Apa sih! Aneh aneh aja kamu itu!"

"Lah kenapa kamu bilang aku aneh? Yang aneh tu lo. Tadi seperti apa sekarang seperti apa"

"Sudahlah aku bisa mendengar omonganmu"

"Iya iya"

Wajahnya begitu suram kali ini, tidak seperti tadi saat kami bertemu di koridor. Kali ini moodnya sedang tidak baik dan disaat ini juga jangan sekali kali mengusik nya, itu bisa jadi malapetaka bagi banyak orang. Kami saling diam diaman. Aku berdoa semoga kelas sihir kali ini berjalan dengan lancar tanpa ada masalah yang aku buat.

Sihir? Itu sangat membuatku kesusahan. Sihir yang aku pelajari dari membaca mantra dan lainnya selalu gagal dan membuat masalah di kelas apa lagi kekuatan sihir yang ada di dalam diri ku sendiri. Kami semua memiliki bakat terpendam yang harus di kembangkan di pelajaran sihir perkembangan. Dan aku satu satunya siswa disana yang sejak dulu tidak pernah bisa menggunakan bakat itu dan tidak akan pernah, bahkan aku saja tidak tahu apa bakat sihir yang aku miliki di dalam tubuhku ini.

Tak berselang lama Profesor Marie sebagai guru sihir datang membawa seorang pria tampan yang membuat semua siswa terpanah melihatnya.

"Wow! Dia sangat tampan!" Gumamku membuat Archie melengah ke arah papan tulis.

"Archie Harrison punya saingan nih!" Godaku tapi tetap menatap ke arah pria itu.

Semua murid berbisik dalam diam saat Profesor Marie berada di depan.

"Salamat pagi anak anak! Bagaimana liburan kalian? Apakah sangat menyenangkan?" Tanyanya.

Semua murid yang ada di kelas menjawab salam Profesor Marie dan berbisik sambil tertawa. Karena melihat perbedaan tinggi yang sangat jauh dari Profesor Marie dan pria itu.

Profesor Marie terlihat sangat pendek dengan stelan khas berwarna hitam merah miliknya. Dia terlihat seperti seorang kurcaci di antara murid muridnya. Dengan tubuh kecil, berambut pirang ikal, berbadan berisi membuatnya mirip kurcaci sungguhan. Tingginya kira kira 142 cm, sedangkan rata rata tinggi murid perempuan di sekolah tingginya 170 an dan tinggi murid laki laki 180 an.
Benar benar perbedaan yang sangat jauh. Dia dijuluki sebagai orang terpendek di sekolah ini.

Dengan tatapan yang tajam dan ketukan tongkat sihirnya di meja membuat semua murid yang ada di sana langsung terdiam. Profesor Marie mulai memperkenalkan pria yang dia bawa. Pria itu sepertiny adalah murid baru, karena dia datang menggunakan seragam sekolah kami. Ya pasti itu murid baru

"Anak anak! Perkenalkan ini Arthur Demon, dia murid pindahan dari sekolah sihir Eunomia school magic Witch Academy" perkenalkan pria itu. Profesor Marie mempersilahkan pria itu untuk memperkenalkan dirinya sendiri

"Hai semua! Namaku Arthur Demon, kalian bisa panggil aku Arthur. Aku pindahan dari sekolah sihir Eunomia school magic Witch Academy, salam kenal semuanya"

"Baikalah apa ada pertanyan untuknya?" Tanya Profesor Marie

Salah satu dari kami mengangkat tangan "Arthur! Kenapa kamu sangat tampan? Archie akan sangat tersaingi dengan ketampananmh?" Tanya siswa perempuan yang menyindir Archie yang membaringkan kepalanya di meja.

"Archie?" Tanya Arthur bingung

"Ya Archie! Dia siswa laki laki tertampan di sekolah ini. Tapi setelah kedatanganmu pasti posisi itu akan tersingkir darinya" ujarnya sambil di iringi tawaan seisi kelas.

Archie yang mendengar itu langsung bangkit dan membentak meja "Sudahlah! Kalian puas sekarang?"

Tanpa sadar Archie marah dan membuat semua orang di kelas terdiam tak terkecuali murid perempuan yang menyindirnya itu.

"Yang kau maksud... Archie Harrison?" Tanya Arthur

"Bagaimana kau kenal dia?" Jawab murid perempuan itu

"Arthur?" Gumamnya keras

"Kalian saling kenal?" Tanyaku di tengah tengah ketegangan mereka

"Dia sepupuku! Anak dari pamanku" jawab Archie kepadaku tapi terdengar oleh semua orang

"Sudah hentikan! Arthur kau duduk lah dimana yang kau mau dan di bawah sana ada buku sihir kau ambil dan pelajari" suru Profesor Marie agar tidak terjadi keributan

Arthur terus menatapku setelah aku menanyakan tentang bagaimana kalian saling kenal. Cowok itu berjalan menaiki tangga menuju tempat dudukku aku kira dia duduk di kursi belakang ku yang kosong tetapi dia duduk tepat di samping ku yang membuat ku benar benar tidak nyaman karena tatapannya itu. Dia memang tampan tapi wajahnya sangat dingin. Batinku berkata bahwa " aku di kepit oleh serigala dan juga Vampir yang siap menerkam" Serigala si Archie dan Vampir si Arthur. Mereka benar benar membuatku takut. Baru kali ini aku merasa takut dekat dengan orang. Sungguh, tatapan cowok itu sangat tajam bahkan Archie pun juga sama.

"Ya tuhan, apa ini sebenarnya?" Batinku.

"Jangan takut! Tuhan akan selalu bersamamu. Jangan salahkan Tuhan untul ini semua dan kedepannya! Kau gadis yang sangat menarik bagiku! Mari berteman" bisik Arthur yang membuatku tidak nyaman.

"Hari ini, aku tidak akan menggangumu. Aku tahu hari ini hari ulang tahun kakakmu dan sumpahmu itu, maaf tentang tadi. Aku sunggu lupa tadi" bisiknya Archie

"Benar! Tolong jangan ganggu aku hari ini saja" ucapku datar

Pelajaran sihir kali ini berlangsung dengan hikmat karena tidak ada masalah yang aku buat karena kejahilan Archie dan ulahku sendiri. Tapi sama seperti sebelum sebelumnya aku masih belum bisa menggunakan sihir ku meski memakai tongkat sihir dan mantra. Padahal ini adalah sihir dasar yang kami ulang untuk pemanasan setelah kembali lagi ke sekolah.

"Kenapa apel ini tidak bisa terbang?!" Ucapku pasrah

"Sini aku bantu!" Kedua orang cowok itu kompak memegang tangunku untuk membantuku tapi aku menolak mereka berdua

"Aku akan berusaha sendiri"

Kelas sihir hari ini ku lalui dengan sangat canggung... kenapa ini terjadi padaku. Aku ingin hari ini penuh dengan kebahagiaan tapi malah jadi begini. Aku benar benar tidak nyaman di antara mereka.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro