Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

14 - Artificial Curse

Hitam. Tanpa mereka sadari, mereka sudah berada di tempat yang sangat gelap gulita. Catherine masih berlutut, seluruh kekuatannya terkuras karena menggunakan kutukannya berlebihan sekaligus menahan rasa sakit dan panas di mata. Saat ini, situasi sangat tidak menguntungkan untuk mereka, karena tempat mereka berdiri sekarang adalah sebuah domain milik seseorang.

"Selamat datang di domain-ku, para elite MMGTE."

Aaron segera berpaling ke depan. Tak jauh darinya, terdapat sosok sedang duduk di sebuah kursi merah dengan kaki berpangku. Penampilannya tidak memperlihatkan bahwa dia seorang siswa di sekolah elite meski dia memakai seragam sekolah. Ketajaman matanya membuat Aaron sangat yakin. Tak salah lagi, dia adalah Asgall Micheil alias Number Zero, dalang yang sebenarnya di kasus tujuh tahun.

Aaron mengambil langkah demi langkah dan baru berhenti tepat di depan Number Zero. Sebenarnya, dia sangat enggan melakukan ini. Namun, apa boleh buat, ini demi menyelamatkan Catherine yang sedang menderita.

"Number Zero—bukan, Asgall Micheil. Senang bertemu denganmu. Sebelumnya, aku tak tahu apa yang kau lakukan ke bawahanku, tapi bisakah kau hentikan itu? Dia bakal mati jika begini terus." Aaron mengulurkan tangan dengan seringainya yang tampak menakutkan.

Asgall hanya memandang uluran tangan Aaron tanpa menerimanya dengan sebuah jabatan. Dengan nada yang angkuh, dia berkata, "Kau pikir kau siapa? Toh, dia juga bakal mati setelah menyalin tujuh kutukan. Kutukan yang sangat merepotkan, bukan?"

Ketenangan Aaron tetap tidak tergoyahkan meski perasaannya saat ini dipenuhi kobaran api. Bahkan, Catherine yang berada di kejauhan bisa merasakan udara di sekitar Aaron penuh tekanan. Baru kali ini, Catherine melihat Aaron sangat serius terhadap sesuatu, seolah Aaron telah kehilangan sesuatu yang penting karena datangnya musim dingin yang terkutuk.

"Kutukan kuno memang tercipta berdasarkan pengorbanan. Kalau nggak salah, kau juga punya kan, Asgall Micheil? Apa itu yang kau gunakan kepada bawahanku?"

Aaron menebaknya tidak asal-asalan. 'The Lost Fairytale' sudah terjadi di masa lampau dan pastinya berhubungan dengan kutukan kuno. Maka, bisa disimpulkan, orang yang punya kutukan kuno di masa sekarang berarti pernah hidup di masa lalu. Tak bisa dipungkiri lagi, Catherine merupakan salah satunya dan perlu dipertanyakan siapakah dia di masa lalu.

Tentang Asgall Micheil, tak ada yang perlu dipertanyakan lagi. Dari semua teori yang ada, entah subjek eksperimen Professor Giovanni dengan nama kode 'Number Zero' yang dihubungkan dengan korban no. 0 di data sejarah 'The Lost Fairytale'. Teori itu semakin diperkuat dengan kutukan kuno yang pernah dia tunjukkan kepada subjek eksperimen lain, Anya. Countless and Painless Death. Korban akibat kutukan kuno tersebut masih belum diketahui, namun rumornya adalah kerabat Anya.

Tak lama kemudian, Asgall menghela napas panjang diikuti berdiri, lalu mendatangi Catherine yang sama sekali tidak bisa melihat apa pun. Dia mengulurkan tangan dan menempelkan telapak tangan di dahi Catherine. Kutukan artifisialnya, Snowstorm sangat berguna untuk mendinginkan mata Catherine dan perlahan, warna matanya kembali seperti semula.

"Siapa namamu?" tanya Asgall kepada Catherine.

Catherine menggosok mata dan akhirnya bisa melihat dengan jelas. Dia bingung ada apa gerangan musuh menanyakan namanya. "Catherine."

Asgall merenung sambil bergumam sesuatu. Wajahnya memperlihatkan berapa banyaknya rencana yang dia punya demi meraih tujuannya. Namun, Aaron tahu betul, sumber dari semua tujuannya adalah Anya. Maka itu, Asgall dan Anya tidak boleh saling bertemu atau tidak, musim dingin takkan pernah berakhir selamanya.

"Catherine, Duplicate History..." Mendadak, Asgall menjentikkan jari yang menarik perhatian Aaron. "aku nggak tahu siapa kamu di masa lalu, tapi kurasa aku tidak bisa membunuhmu, Catherine. Apa kau hilang ingatan juga?" tanyanya lagi.

Catherine mengernyitkan alis, semakin bingung. "Bisa dibilang, semua ingatanku sebelum delapan tahun yang lalu."

Asgall pun menyeringai lebar, penuh rencana. Sekali lagi, dia mengulurkan tangan sambil berkata, "Aku tahu cara yang tepat untuk menemukan ingatanmu, Catherine. Namun, ada syaratnya. Maukah kau bekerja sama denganku?"

Aaron tidak bisa menahan diri lagi jika Catherine dalam situasi buruk.

Asgall sangat licik, menurut Aaron. Asgall sudah mengetahui seluruh kutukan kuno di masa lalu dan mustahil dia tidak memanfaatkannya. Lebih tepatnya, bukan Asgall melainkan Cain Schwarzene karena mereka punya jiwa yang berbeda. Pikiran Asgall sudah terkontaminasi balas dendam terhadap Kekaisaran Northoriale oleh Cain Schwarzene.

"Jangan berani-berani kau menyentuh bawahanku, Asgall Micheil. Aku ke sini hanya untuk berbicara denganmu, tidak lebih dari itu." Suara Aaron penuh intimidasi. Seolah sebuah ancaman, dia menarik pedang perak dari sarung pedang yang selalu dipasang di ikat pinggang dan ujung pedangnya hampir terkena tengkuk Asgall.

Asgall malah mendengus pelan dengan seringai lebarnya. Dia sama sekali tidak takut ancaman di hadapannya. "Berbicara? Memangnya apa yang kalian inginkan dariku? Setahuku, kalian sudah mengetahui semua tentangku."

Ucapan Asgall ada benarnya. Namun, ada satu hal yang harus Aaron ketahui langsung dari orangnya, yaitu, "Apa yang sedang kau rencanakan, Asgall—bukan, Cain Schwarzene? Sampai melibatkan Anya, apakah itu terkait 'The Lost Fairytale'?"

Awalnya, Anya hanya manusia biasa tanpa punya orangtua. Meski begitu, dia bahagia hanya bersama saudaranya. Namun, kehidupannya berubah 360 derajat sejak terpilih menjadi subjek eksperimen Professor Giovanni dan bertemu dengan Number Zero. Menurut peneliti data di MMGTE, alasan Anya terpilih menjadi subjek eksperimen kutukan masih belum diketahui. Professor Giovanni memiliki berbagai cara menemukan subjek yang tepat untuk kutukan murni dari masa lalu.

Lalu, bagaimana cara dia menemukan Number Zero alias Asgall yang sudah punya kutukan kuno? Asgall sendiri yang memperkenalkan diri kepada Professor Giovanni sebagai Cain Schwarzene. Dia juga sudah tahu eksperimen yang direncanakan Professor Giovanni sejak lama. Kutukan Snowstorm, kutukan yang pernah dimiliki salah satu anggota keluarga Schwarzene alias kakak perempuan Cain Schwarzene. Cain sangat membenci kakaknya sehingga dia membunuh sang kakak dan mencuri kutukan miliknya sebelum 'The Lost Fairytale' terjadi.

Namun, dari lubuk hatinya yang paling terdalam, Cain menyesal membunuhnya waktu itu. Sejak kematian sang kakak, penindasan terhadapnya semakin parah. Tak hanya di rumah, di sekolah pun juga. Semua hal buruk itu jarang terjadi sebelum kematian sang kakak karena selama ini hanya sang kakak yang berada di pihaknya.

Tanpa rasa takut akan sakit, pedang tersebut ditarik oleh Asgall di sisi yang berbeda dengan tangan telanjang. Aaron segera melepas pedang tersebut dan melompat ke belakang, kemudian mendekati Catherine. Tubuh Asgall telah diambil alih oleh Cain Schwarzene, terlihat dari bola mata kirinya berubah menjadi warna emas, warna mata khas keluarga Schwarzene.

Tak ada waktu santai untuk Aaron dan Catherine. Mereka telah memancing Cain Schwarzene keluar dari zona nyaman. Asgall yang selalu tenang dalam situasi apa pun berubah dengan wajah penuh kemurkaan. Cain Schwarzene tidak bisa lagi mengontrol amarahnya terhadap Kekaisaran Northoriale.

"Kau... sudah sampai sejauh mana menggali privasiku? Semuanya sama saja, orang-orang di Kekaisaran Northoriale. Apa yang salah dengan diriku? Kenapa mereka semua menganggapku monster? Kenapa harus aku yang kehilangan mereka yang berharga bagiku?" Kemurkaan Cain tidak terbendung lagi dan diekspresikan ke kutukan. Countless and Painless Death benar-benar berbahaya. Sekali terkena domain kutukan, kematian tak bisa terhindarkan lagi.

Aaron merampas pedang milik Catherine dan berusaha menangkis semua serangan yang terarah kepadanya dan Catherine. "Hei, Cain Schwarzene! Bagaimana soal Anya? Apa dia punya hubungan denganmu di masa lalu?" Aaron butuh meninggikan volume suara agar menyadarkan Cain yang diselimuti amarah.

Pusaran kutukan mereda, begitu pun dengan kemurkaan Cain. "Dia bukan siapa pun selain pion berhargaku. Kau tahu, cara menghancurkan negara ini hanya butuh kutukan Snowstorm yang sempurna. Jika di seluruh penjuru kehabisan semua sumber, negara ini akan mati karena membeku. Terdengar menyenangkan, bukan? Namun..." Intonasi suaranya berubah seolah tidak ada harapan lagi. "ini kurang. Kutukan yang kucuri dari kakakku tidak seluruhnya karena itu akan melenyapkan identitasnya."

Waktu itu, Asgall yang diambil alih Cain menyarankan Professor untuk membuatkan kutukan artifisial yang setara dengan Snowstorm dan kutukan tersebut ditanamkan di tubuhnya. Kuatnya kutukan artifisial tidak sama dengan kutukan murninya. Namun, jika keduanya disatukan, kutukan Snowstorm akan benar-benar murni dan bencana besar di Kekaisaran Northoriale tidak bisa dipulihkan lagi.

Ritual bencana besar membutuhkan tumbal, yaitu pemilik kutukan artifisial atau pemilik kutukan murni. Keduanya akan saling menyerang dan jika kalah, maka dialah yang menjadi tumbalnya. Dalam kasus ini, biasanya pemilik kutukan artifisial yang menang dan kutukan murni akan disalurkan kepadanya.

Inilah rencana pertama Cain Schwarzene yang sesungguhnya.

Apakah Aaron dan Catherine masih punya harapan menaklukkan Cain Schwarzene yang licik?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro