the black sins • 6
PINTU dikuak dari luar . Tubuh yang terbaring lemah diatas katil didekati nya . Jihyo datang dengan tuala kecil serta semangkuk air sejuk .
Senyuman manis terukir tatkala Jungkook mencelikkan mata .
" Eo? "
Tubuh yang lemah cuba untuk bangun namun bersegera gadis itu menahan tindakannya .
" Awak baring je "
Belakang tapak tangannya melekap di dahi jungkook .
" Panasnya . Awak dah makan ubat ? " Soal Jihyo risau . Jungkook mengangguk pelan .
Ji Hyo mengambil tuala kecil yang sudah dibasahkan lalu diletakkan diatas dahi jungkook .
Segera lelaki itu menolak tuala kecil yang berada didahi nya .
Tangan Jihyo ditarik hinggakan jatuh keatasnya .
Tangannya laju memeluk erat tubuh genit itu .
" A..apa awak buat ni ? "
Soalannya tak berbalas untuk sekian yang lama .
" Saranghae .. Jihyo " matanya membuntang luas mendengar luahan lelaki itu .
" N..nde ? " kelihatan mata lelaki itu terbuka perlahan . Anak mata mereka bertembung dengan keadaan Jihyo yang berada dipelukkannya .
" We love each other right ? Am i wrong ? " Soalnya yakin . Pipi Jihyo yang merona merah buatkan dia yakin dengan tekaannya . Gadis itu tidak pandai menyembunyikan perasaan .
Pelukan dilepaskan lelaki itu . Dengan tangkas Jihyo berdiri .
" A..awak rehatlah dulu .. mungkin awak demam sebab tu banyak merepek "
Ujar Jihyo dengan ketawa yang kekok .
Belum sempat dia bergerak jauh tangannya ditarik jungkook .
CHUP!
bibirnya diragut lelaki itu dengan urutan yang lembut . Ciuman yang ringkas dileraikan .
" Be mine ? " Soalnya penuh dominan . Posisi yang baring kini duduk menghadap Jihyo .
gugup sebentar gadis itu. Mulutnya berat untuk mengeluarkan kata -kata yang sesuai .
Belum sempat dia bersuara . Pintu bilik jungkook dirempuh kasar .
Ianya taehyung berbaju hitam labuh memasang wajah yang dingin .
" She's my fiance "
Jelasnya seraya menarik Jihyo disisinya . Senyuman sinis dilemparkan pada jungkook yang kelihatan kecewa tika itu .
Jihyo ? jelas sahaja dia rasa serba salah tika ini .
Tapi .. dia juga sukakan jungkook ..
Senyuman sinis terukir .
Dia the cruel One , ingat kata-kata taehyung mampu buatkan dia sedih ?
Tak , silap besar .
" Just fiance , i will take her from you anytime . Jihyo juga sukakan aku bukan ? " Pandangan beralih pada Jihyo yang disebelah taehyung .
Gadis itu hanya menunduk takut .
Takut taehyung akan memarahinya sebentar lagi .
Pisau yang tajam dikeluarkan taehyung . Hujung pisau itu dihalakan
Tepat dileher jungkook .
" Dare to take her ? Kau akan mati dalam tangan aku Jeon "
Amaran tegas taehyung kepadanya membuatkan dia tergelak sinis .
" Kau lupa apa yang kita buat sekarang ni ? Membunuh right ? Kau pikir kau hebat boleh bunuh aku ? Huh Silap besar "
Dengan angkuh jungkook membalas .
Itu cukup membuatkan taehyung menjadi cacing kepanasan .
Belum sempat dia bertindak lebih , tunangnya segera menahan .
" Sudahlah Tae . Kita keluar nae ? Biarkan jungkook berehat "
Ujarnya seraya menarik tangan kasar lelaki itu mengikuti nya keluar dari bilik jungkook .
Terasa panas membara pula didalam bilik itu walaupun sudah dipasang aircond .
Taehyung merentap tangannya . Tangan Jihyo pula ditariknya kasar .
" Auch sakitlah Tae ! Tak boleh ke awak berlembut dengan saya ! "
Teriaknya kecil . Taehyung mendengus . Tepat dihadapan biliknya , tombol pintu dipulasnya kasar
Daun pintu dibuka , drastik Jihyo ditolak kuat kebelakang .
Jihyo yang merintih sakit itu langsung dia hiraukan .
Pintu ditutup lalu dikunci .
Satu tamparan kuat mengena dipipi mulus Jihyo . Terteleng mukanya ketepi . Berdarah hujung bibirnya ditampar lelaki itu .
" Kau tunang aku . Kenapa kau menggatal dengan dia ?! " Jerkahnya lantang . Jihyo terhinjut menangis .
Tangan lelaki itu cuba dipegangnya namun ditepis laju .
" S..saya cuma nak jaga dia ..awak tau kan dia demam ? " Ujarnya memberi alasan .
Taehyung Mendecit .
" Penipu ! " Dagu Jihyo dicengkam dengan tangan kasarnya .
" Kau suka diakan ?! Macam mana lagi aku nak sedarkan kau yang kau tu milik aku ?! "
Tengking taehyung kegeraman . Jihyo merintih sakit . Mulutnya tidak henti-henti mengucapkan kata maaf .
Terbit senyuman sinis .
Taehyung menolak kuat tubuhnya keatas katil empuk lelaki itu .
Baju hitam yang labuh dilucutkan dari tubuh badan .
" Ni je satu-satunya cara buatkan kau jadi milik aku sepenuhnya . Lepasni kau takkan menggatal lagi dengan dia "
Ujarnya sinis . Senyuman yang menyeringai buatkan Jihyo gentar dan takut . Kepala digelengkan beberapa kali .
" H..hajima .. awak dah janji dengan saya yang awak takkan sentuh saya selagi kita belum kahwin kan ? Awak dah lupa Tae ? Tolong jangan buat saya macam ni " rayuan separa mendesak . Diundur kebelakang badannya tatkala taehyung semakin mendekat .
" I Don't care about it anymore " ujarnya dengan nada yang dalam . Jihyo ditindihnya serta merta . Tangan Jihyo yang menolak -nolak badannya ditahan dengan sebelah tangannya .
" H..hajima " rayu Jihyo tiada henti . Taehyung meletakkan jari telunjuknya dibibir Jihyo .
" Shh , just follow my lead " ujarnya sebelum bertindak lebih keatas tubuh Jihyo . Jihyo yang menangis tersedu-sedan langsung tidak buatkan dia berhenti mengerjakan tubuh tunangnya .
Setelah beberapa minit . Lelaki itu terbaring lemah disebelahnya dengan peluh yang merembes keluar .
Taehyung ...telah meninggalkan benihnya kedalam tubuh Jihyo .
Jihyo menarik comforter lalu menutup tubuhnya yang terdedah . Dia menangis lagi .
" Awak jahat Tae .. " ujarnya cukup didengari taehyung .
Lelaki itu memeluknya dari belakang .
Hembusan nafas lelaki itu hangat ditepi telinganya .
" I'm not the bad guy . I just love you fiance , and you are mine forever " bisiknya tepat ditelinga Jihyo . Gadis itu menekup telinga .
" Cukup . Saya taknak dengar lagi " ujarnya menghentikan percakapan taehyung . Lelaki itu bertindak mendiamkan diri . Memberi ruang untuk Jihyo tenang .
Namun jelas sahaja lelaki itu puas tika ini . Dia sudah menang besar , rasa tercabar dengan kata-kata jungkook tadi . Dia bertindak seperti ini hanya untuk Jihyo kekal bersama dia . Jelas lah dia setapak lebih kedepan dari jungkook sekarang ini .
TO BE CONTINUE ...
Not in detail 18+ right ? I try to not write the spicy scene .
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro