Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

❲.S L ଽ 02012024 ✧ ❳

06┊その雪

:¨·.·¨::¨·.·¨::¨·.·¨::¨·.·¨::¨·.·¨::¨·
s a l j u  i t u

___

rekaman keenam

Seoul, 02 Januari 2024.

Pen yang menari bebas diatas kertas, bersamaan dengan kardia yang berdenyut kebas; Jaemin, pemuda yang tengah duduk tepat di meja belajarnya sedang beradu pada ruang paradigma yang tak kunjung berhenti untuk menuangkan kata-kata. Etimologinya ialah, Jaemin sangat senang ia bisa menulis secarik nawala, untuk hari kelahiran gadisnya.

2 Januari tahun 2024. Menjadi musim dingin yang paling dingin untuk gadis kesayangannya disana.

Jaemin tidak pernah main-main dengan kata 'kesayangan' yang ia selipkan pada setiap katanya. Wanodya itu memang kesayangannya, yang entah kenapa harus ia jaga dan beri harsa meski usia sudah diujung masanya.

Hastanya terulur, bergerak tuk mengambil amplop merah muda yang baru saja ia selipkan kertas buram didalamnya. Mengarahkan amplop itu ke arah lidahnya, merekatkan ujung amplop itu dengan air liur; meski jorok, namun ini sudah menjadi kebiasaan Jaemin setiap surat yang ia kirimkan pada gadisnya, Keira.

Broom! Broom!

Jaemin tersentak. Lantas, ia buka tirai jendela kamarnya. Kakak tertuanya sudah pulang, membawa sekantung belanjaan---penuh, dengan makanan ringan.

Jaemin tersenyum lebar. Ia lantas melesat turun dari kursinya, dan pergi keluar kamar. Hendak menghampiri sang kakak, meski jauh dari hati nuraninya, ia ingin jajanan ringan itu.






"Kak! Titipanku, ada tidak?"

Bahana tanya itu menguar bersamaan dengan tungkainya yang bergerak cepat; turun melewati beberapa anak tangga.

"Ada. Kemari, ambil dan lanjutkan meditasimu di kamar."

"Kau pasti hendak berduaan dengan kekasihmu, ya, di ruangan ini?"

Na Jaehyun, asma sang eka. Pria yang genap menginjak baya 24 warsa itu tengah menarik kurvanya ke atas, membuat kedua pipinya merona karena malu. Jaemin mendengus melihat tampang konyol kakaknya, kebiasaan sekali---Jaehyun masih belum bisa berdamai dengan pipi dan telinganya yang memerah.

"Lupakan." kata Jaemin, memandang sengit Jaehyun.

Jaehyun terkekeh geli. "Kau ini, carilah gadis dan berhenti untuk menggodaiku."

"Aku tak menggodaimu, aku hanya bertanya tadi namun kau terlalu ambil perasaan. Cuih."

Tertawa. Hal yang dapat Jaehyun lakukan detik ini adalah tertawa.

"Hahahaha!"

"Puas kau!"

Tawa Jaehyun mereda, bersamaan dengan air matanya yang turun sebab terlalu penat tertawa. "Hahaha, belum terlalu puas kalau kau belum menjawab pertanyaanku,"

Jaemin melengos, "Tanyakan saja."

"Gadismu yang di Eropa sana, apa kabarnya?"












"Syukurlah, keadaannya memulih."







"Ingat sudah berapa tahun kau kenal dengannya?"

Jaemin mengrenyit bingung, "10 tahun, terhitung saat aku dan dirinya sama-sama menginjak umur yang ke-sembilan. Memangnya kenapa?"

"Dalam 10 tahun itu kau tahu, 'kan, apa yang dideritanya?"










"Tentu."








Jaehyun tersenyum simpul. "Pulanglah. Aku tahu, gadis itu benci keterpurukan. Dan satu yang dapat membangkitkan rasa semangatnya, adalah kamu, Jaemin."







Tangannya sang kakak kini sudah bersarang dipundaknya. Seakan menyalurkan rasa semangat dalam dirinya, meski dengan hati yang melebam penuh luka kelam.

Jaehyun menunduk sekilas, lalu menarik napasnya dalam.

"Aku ingat apa maumu tatkala musim dingin berlalu," lalu mendongak, menatap manik hitam jelaga sang adik dengan sendu yang berhasil terukir pada iris si eka. "Lakukan. Kalau memang itu yang kamu inginkan. Kakak siap kehilangan, walau sedihku adalah taruhannya."


[].tbc

*gapake banner dulu, bannernya ilang soalnya wa aku ke reset : )))*

+++
dari sini aku yakin
kalian dah paham
endingnya bakal
seperti apa.

smoga gak flop,
ya Allah...

6.aug.20
01.17 malam

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro