❲.C Hଽ 13082026 ✧ ❳
saran : puter mulmed.
. . .
Copenhagen, 13 Agustus 2026.
"Bunda~ kuenya sudah jadi nih,"
Bunda tersenyum manis. "Hiaslah sesuka hatimu, Bunda akan siapkan lilin beserta kadonya."
"Okaay!"
Gadis dengan surai sebahu pula sewarna dengan tinta itu menatap langit-langit atap dengan sorot akan astama dalam jiwa. Ostha arunanya melengkung ke atas, lantas netra sabitnya menjadi bukti bahwa ia sungguh menunggu kehadiran tarunanya kembali ke sini.
Prajana itu berasma Keira, lengkapnya ialah Keira Iversen. Dua puluh satu warsa sudah ia bertahan hidup dengan kekurangan. Sesekali ia mengeluh, menyalahkan takdir yang memang seratus persen bukan salah-Nya. Ah, yang namanya manusia pasti selalu begitu. Keira hanya ingin terbang, bernapas bebas menjelma menjadi sebuah sayap tanpa raga. Sekonyong-konyongnya arjuna bermarga Na itu hadir, menjemba padanya, seraya mengajaknya nuraga.
Musim panas sandikala di Copenhagen begitu indah rupanya. Jauh lebih indah lagi kala umur yang ke delapan belas tahun---pada musim panas---Jaemin melaungkan waid pertamanya; yaitu menikahi dirinya.
Keira yang dahulu anhedonia, kini jauh merasa lebih baik kala bersua dengan sang pemuda. Senyum lebar yang tak pernah jua Keira lupakan, sebab selalu membekas pada relung bahkan nadinya.
"Sayang! Jaemin sebentar lagi tiba! Bunda baru saja mendapatkan kabarnya lewat telepon rumah, segera persiapkan dirimu, yaa!"
Keira dengan gegas membereskan meja yang sedikit berantakan, sesekali melirik ke arah jam dinding dengan kurva yang tak jua meluntur.
Keira menyengir lebar. "Oke, Bunda! Aku akan bersegera, nih!"
. . .
Hal pertama yang Keira siapkan adalah satu, yaitu senyumnya yang menawan. Tungkai adun lan jenjangnya seakan tertutup apik oleh sebuah dress panjang yang menjuntai ke lantai. Pada puncak hulunya, Keira memakai sebuah mahkota bunga; serasi dengan tema kenduri kali ini. Iya, kenduri ini hanya dihadiri oleh Jaemin, Bunda serta---dirinya. Biarlah teman-teman yang lain menyusul, Keira hanya ingin fokus taruna itu tertuju padanya.
Dina ke-13 di bulan Agustus bukan sesuatu hal yang istimewa untuk kebanyakan orang. Namun bagi gadis ini, tanggal 13 merupakan hari bersejarah yang pernah ada. Pada hari itulah Tuhan telah menicptakan Jaemin dengan senyum adun yang terpatri indah diatas potret rupanya. Jaemin bak menjelma seolah ia adalah malaikat tanpa sayap, untuk Keira.
Di depan pintu, Keira berdiri sendiri. Detik demi detik kian berlalu, namun Jaemin tak kunjung bertamu.
Ah, sebenarnya biasa saja sih. Namun, Keira bukan-lah gadis yang senang menunggu!
"Jaem, kamu diman---?!"
"Nyari aku? Iya?"
Saat daksa si puan membalik, lantas satu yang iris jelaganya dapat ambil konklusi.
Tarunanya, sudah kembali.
"J-JAEMIN!!"
Pekik lantang suaranya, menggema serupa seperti Keira di tahun 2020 silam.
Sama seperti dulu, Jaemin merentangkan kedua hastanya lalu membiarkan sang puan lari berhamburan pada raganya. Kala rangka sang hawa hadir seutuhnya, Jaemin merasa hangat. Bahkan, lebih hangat dari sebuah kue jahe yang baru dikeluarkan dari pemanggang. Iya, hangatnya menenangkan.
Jaemin menarik seulas kurvanya ke atas. Nandana dengan pakaian berwarna cerah ini lantas mengecup pucuk sirah sang gadis tiba-tiba. "Kangen bangeeeet!" tuturnya dengan gemas.
Keira hanya mampu membenamkan wajahnya pada dada bidang sang pujangga. "Apalagi aku..." balasnya kinasih.
Jaemin terkekeh kecil sebagai balasannya. Tanpa segan, Jaemin melepaskan rengkuhannya secara sepihak lalu mengambil posisi bungkuk; menyetarakan tinggi sepenggalahnya dengan tubuh sang puan. Jaemin mengulas senyum, lalu mengusak surai Keira dengan gemas. "Terima kasih, ya, sudah mau membuatkan pesta perayaan ulang tahunku yang ke dua-satu."
"Kau berlebihan, Jaemin. Pesta apanya, kita di sini cuma berdua loh,"
"Bertiga sama Bunda,"
Keira terkekeh kecil. "Oh iya, lupa."
Keduanya terkekeh manis, namun lenggana berbicara. Jaemin dan Keira sama-sama hendak berbicara, namun lidahnya terlalu kelu tuk digerakan.
"Mau hadiah gak, Jaem?"
"Hm?"
Keira mengangguk pelan. "Hadiah. Kamu mau?"
"Mana?"
Cup.
"Selamat ulang tahun, Jaemin!"
Teruntuk pemuda 13 Agustus, bahagia selalu, ya?
.
.
.
.
;
[].end
+++
mASIH ADA SATU LAGI, BONCHAAAP.
kudu baca! penting, asli ;((
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro