♡Tiga♡
Kuping Krystal hampir pengang setelah mendengarkan pidato panjang lebar dari Egita tentang pernikahan. Mengenai bagaimana kedua pasangan saling mengisi kekurangan masing-masing, saling berbagi, saling memahami dan hubungan saling lainnya yang tidak Krystal dengarkan dengan sungguh-sungguh. Baginya membuat mulut orangtuanya bungkam untuk mengeluarkan pertanyaan seputar pernikahan adalah hal yang paling ia butuhkan.
Namun ada satu hal yang sedikit mengganjal di benak Krystal.
Sekarang masalah nikah lo udah selesai karena seminggu lagi resepsi. Terus lo pikir hidup lo akan berakhir di sana? Enggak Tal. Masih ada pertanyaan kapan lo dapat momongan, ngadepin ocehan mertua, belom lagi orang ketiga.
Perkataan Egi terngiang begitu saja. Dan Krystal masih merekam dengan jelas jawaban yang ia berikan.
Soal itu kami bisa mengarang salah satu dari kami infertil. Semua selesai.
Egita cukup terperangah dengan jawaban yang Krystal lontarkan. Ia sudah tahu bahwa sahabatnya itu memiliki perangai yang cukup keras dan juga cuek, bahkan kerap kali dianggap sombong bagi orang yang tak mengenalnya. Namun bagi Egita, Krystal hanyalah korban. Dokter muda itu adalah satu dari sekian banyak wanita yang sudah tergerus perkembangan zaman yang semakin gila.
Tal, oke mungkin ini awalnya salah. Tapi bukan berarti semuanya nggak bisa diperbaiki bukan?
Krystal menggeleng. Tidak ada perbaikan yang perlu dilakukan karena ia tidak gagal. Keputusan ini semata-mata untuk kepentingannya dan Kaisar secara pribadi. Mereka bahkan sudah mempersiapkan dua unit apartemen yang bersebelahan untuk tempat tinggal baru mereka nanti. Ya, mereka akan tinggal terpisah. Status hanyalah status, kehidupan mereka tentu akan kembali normal tanpa tuntutan pernikahan yang selalu dilantunkan setiap harinya.
"Dek, udah siap belum?"
Jessica, sang kakak mempelai wanita kini memasuki kamar adiknya yang sudah terbalut dengan gaun berwarna putih gading yang begitu indah.
Krystal memandang cermin guna memastikan dirinya tidak kurang sedikit pun. A line dress dengan potongan bagian bahu tebuka membuat dirinya nampak memesona, terlebih fingertrip veil pilihan calon suaminya menyempurnakan penampilannya hari ini.
"How?" tanya Krystal kepada sang kakak yang lima tahun lebih tua darinya.
"Perfect." Jessica menjawab dengan lugas, jari telunjut dan jempolnya membentuk sebuah bulatan, sementara ketiga jari yang lain dibiarkan terbuka lebar. Kemudian ia menghampiri sang adik dan merapikan bagian rambut yang sedikit keluar jalur.
"Udah lama kita nggak girls talk. Tau-tau kamu udah ngenalin calon ke Mama dan mutusin untuk nikah." Jessica menghela napas. Mereka termasuk ke dalam golongan kakak beradik yang terbilang cukup akrab, setiap masalah dan kabar bahagia yang terjadi akan selalu dibagi. Namun Jessica tidak mengetahui kisah detail sang adik dengan calon suaminya.
Meski penasaran, Jessica mencoba memercayai sang adik sepenuhnya. Pikirnya, sang adik kini sudah dewasa dan sudah dapat menentukan keputusannya sendiri.
Krystal hanya mengangkat sedikit ujung bibir, mencoba tersenyum meski tidak sampai ke sorot matanya.
Di awal kehamilan ketiganya ini Jessica direpotkan dengan hiperemesis yang membuatnya harus bed rest total di rumah sakit, sehingga Krystal tidak menanyakan pendapat sang kakak mengenai pinangan Kai kala itu. Krystal tidak ingin kakaknya terbebani oleh persoalannya. Lagipula di umurnya yang ketiga puluh, Krystal bisa mengambil sendiri keputusan yang menyangkut dengan masa depannya. Terutama untuk masalah ini, semakin sedikit yang tau, tentunya akan semakin baik.
"Kapan pun Mbak butuh aku, aku akan datang. Aku tetap adik Mbak."
"Kamu udah mau jadi istri orang sekarang, Mbak nggak akan bisa sembarangan nyuruh kamu nginep lagi."
"Nggak ada yang akan berubah, Mbak. Aku janji."
Jessica mengangguk dan kemudian menggenggam tangan Krystal yang mendingin. "Gugup?" tanya Jessica dengan senyuman jahil.
Krystal mengangguk. Ia tidak menampik bahwa ia juga mengalami fase yang orang-orang lain rasakan di hari pernikahan mereka.
"Suamimu ganteng loh, Mbak nggak bohong."
***
P
esta yang Krystal dan Kaisar usung merupakan garden party di halaman belakang sebuah hotel ternama di Jakarta. Beberapa teman dekatnya yang menjadi bridesmaid turut mendampingi Krystal hari ini.
Setelah aba-aba dari wedding organizer yang jasanya ia pakai, gorden putih penutup yang menjadi pembatas dirinya dan juga Kai dibuka.
Dari kejauhan Krystal bisa melihat senyuman Kai yang terkembang bersama para best men yang bersanding di belakangnya.
Yang pertamakali Krystal pikirkan adalah ia menyetujui pernyataan kakaknya setelah melihat sosok sang calon suami secara langsung. Krystal tahu bahwa Kai memang tergolong ke dalam golongan tampan, namun hari ini ada yang terlihat berbeda darinya.
Saat proses janji suci berlangsung, ungkapan haru datang dari keluarga kedua mempelai hingga meneteskan air mata. Mereka merasa begitu lega anak mereka telah menempuh jenjang kehidupan yang baru.
Perasaan bersalah timbul di benak Krystal saat melihat Ibunya melemparkan sorot penuh harapan ke arahnya dan juga Kai. Tapi Krystal mencoba mengabaikan perasaan itu.
Sebuah tangan menggenggam tangan Krystal, memenuhi sela-sela jemarinya hingga terasa hangat dan juga penuh hingga membuat Krystal tersentak. "Ini yang terbaik," ucap Kai seraya menguatkan genggaman tangannya pada Krystal.
Ini yang terbaik...
Krystal mengangguk dan mengulangi kalimat yang Kai tuturkan dalam hati.
Ya, bagi keduanya ini merupakan keputusan yang terbaik bagi mereka yang sudah disepakati bersama. Tidak ada jalan untuk melangkah mundur, apalagi berbalik arah.
Genggaman tangannya pada bunga sedikit menguat. Senyuman Krystal perlahan pun terbit. Ini seharusnya hari bahagianya. Ya setidaknya ia harus terlihat bahagia.
"Sekarang ke acara selanjutnya, ada kejutan dari mempelai pria!"
Krystal terlalu linglung untuk menyadari apa yang terjadi hingga ia hanya mengikuti langkah Kai yang masih menggenggam tangannya. Kai mengambil sebuah mikropon, dan kemudian musik pengiring mulai melantunkan nadanya.
Not sure if you know this
But when we first met
I got so nervous
I couldn't speak
In that very moment I found the one and
My life had found its missing piece
So as long as I live I'll love you
Will have and hold you
You look so beautiful in white
And from now to my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
Tonight
What we have is timeless
My love is endless
And with this ring I say to the world
You're my every reason
You're all that I believe in
With all my heart I mean every word
So as long as I live I'll love you
Will have and hold you
You look so beautiful in white
And from now to my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
Tonight
Oh, oh
You look so beautiful in white
Na na na na na
So beautiful in white
Tonight
And if our daughter's what our future holds
I hope she has your eyes
Finds love like you and I did, yeah.
When she falls in love we let her go
I'll walk her down the aisle
She'll look so beautiful in white...
You look so beautiful in white
Lagu beautifull in white ini mungkin akan menjadi salah satu lagu yang tidak akan Krystal lupakan dalam listnya.
***
Ini link lagunya kukasih biar nggak nyari-nyari
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro