Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog

Masih berantakan sebenarnya. Tapi aku pengen publish aja hehe. Minta tanggapannya ya untuk kelanjutan cerita ini.

Happy reading..

Terimakasih..

***

Puntung rokok bertebaran dibawah bangku yang ia duduki. Semalaman ia habiskan waktunya dengan merokok. Ia tidak percaya dengan kenyataan yang ia hadapi. Gadis yang ia nikahi kemarin pagi sudah tidak suci lagi.

Tidak suci, TIDAK PERAWAN.

Emosi nya seketika memuncak ketika mendapati hal itu beberapa jam yang lalu. Ketika ia sedang mendapatkan hak nya dari gadis yang kini berstatus istrinya itu.

Tamparan dan makian ia lontarkan ketika istrinya itu tidak mampu menjelaskan tentang keadaannya yang sudah tidak perawan. Hanya menangis ketika dirinya diberondong pertanyaan oleh Ardi.

Ardi melanjutkan aktivitas hubungan suami-istri dengan kasar. Tidak peduli istrinya menangis kesakitan atas perlakuan dirinya. Tidak peduli ketika sang istri meronta, memohon ampun padanya.

Ardi kecewa. Sangat kecewa. Bisa-bisanya perempuan yang berada dibawahnya itu menipu dirinya. Maksud Ardi menikah untuk menjadikannya pelarian dari sakit hatinya pada Kanaya karena meninggalkannya.

Kanaya mendadak meminta putus, lalu kemudian menikah karena telah hamil duluan. Mengapa menjadi lelaki baik harus mendapat balasan seperti ini.

Segala sakit atas kisah cintanya dengan Kanaya berputar di kepalanya. Membuatnya semakin terbakar emosi. Ardi melampiaskannya pada istrinya. Istrinya yang juga telah membohonginya.

Ia menjambak surai lebat milik istrinya dengan kasar. Melayangkan tamparan tanpa ragu pada wajah sang istri. Wajah istrinya yang sudah memerah dan basah karena air mata tidak membuatnya iba. Bahkan sudut bibir istrinya berdarah akibat tamparannya yang terlalu keras.

Ardi benar-benar melampiaskan kemarahannya di malam pertama mereka. Setelah kelelahan Ardi memakai boxernya lalu duduk di balkon kamar hotel. Inginnya ia pergi meninggalkan kamar, namun jam menunjukkan pukul 3 pagi.

Sedangkan istrinya menangis dibalik selimut yang menutupi tubuh telanjangnya, hingga tertidur.

***

Tata tidak sanggup menjawab pertanyaan sang suami ketika suaminya itu telah menyadari keadaannya yang tidak perawan lagi.

Malam pertamanya ia habiskan dengan siksaan yang diberikan sang suami. Ia menangis, meronta, memohon maaf pada suaminya, namun suaminya tidak mau mendengar.

Ia tidak menyangka, sosok suaminya itu ternyata sangat kasar. Ia yakin wajahnya sudah lebam akibat tamparan yang ia terima entah berapa kali.

Tata pasrah dengan nasibnya kini. Cukup baginya menyakiti banyak hati karena sikapnya selama ini. Ia meninggalkan laki-laki yang tulus mencintainya demi mendapat pertanggung jawaban cinta pertamanya yang merenggut keperawanannya, Aldo.

Namun ia tidak kunjung dinikahi oleh Aldo, akhirnya ia kembali pada Dimas yang sudah beristri. Namun ia tak menyadari perbuatannya itu telah menghancurkan rumah tangga Dimas dan istrinya.

Dan sekarang waktunya ia membayar semua dosa yang telah ia perbuat. Atas semua kesalahan masa lalu yang ia lakukan.

Tata akan menjalani rumah tangganya dengan sebaik-baiknya. Mengabdikan hidupnya untuk suaminya. Meski akan sulit baginya, maupun bagi suaminya karena pernikahan mereka tidak dilandasi dengan cinta.

Next?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro