Journey-3
"Ketika tak ada seorang pun yang mau meluangkan sedikit waktunya untuk kita,
Ketika kita butuh hati untuk mendamaikan,
Ketika kita butuh lisan untuk merasakan,
Ketika kita butuh setetes asa untuk dipedulikan,
Dan ketika kita butuh 'dia' untuk hadir disisi kita,
Tapi kata 'dia' memang terlalu sulit,
'Dia' merasa kita terlalu memaksa,
Padahal kita membutuhkannya,
Disaat semua itu terjadi, hanya sahabat yang akan memeperbaiki keadaan ini"
~FriendShit~
Flashback on (13 Februari)
Cewek cantik yang sedang duduk diranjang berukuran 'Queen Size' itu menatap gusar layar ponselnya yang bercahaya dan menampilkan sesosok cowok pemilik hatinya
"Aaduuhhhh!!! Udah berapa kali aku bilang Billa, tanggal 14 besok gak bisa!!! Ngerti gak sih??"
"Apa kamu ndak bisa nyampingin dulu urusan kamu buat aku Riz?? Bentar ajaa!!! Toh besok valentine day!!"
"Ya emang gak bisa, ini tuh penting banget buat tim basket aku!! Ngertiin dong!!! Lagian kek biasanya aja kita ngerayain 'valentine day' "
"Tapi,.."
"Stop!! gak ada tapi-tapian, besok adalah hari penting buat tim basket aku, gak akan ada kencan buat besok. TITIK"
Setelah mengatakan kata terakhir yang penuh penekanan, Rizky pun mengakhiri sambungan Video Call dari Sabilla.
Sabilla merasa hatinya 'krekk' dengan sikap Rizky yang tidak mempedulikannya,
Tak terasa, sebutir air jernih itu, tanpa permisi keluar dari pelupuk mata dan membasahi kedua pipi putih nan mulus Sabilla
Dilain sisi
"Sayang!!! Aku... Mau ngomong sesuatu sama kamu"
"Bentar dulu!!! Ayo beli cotton candy entar makan di bangku taman itu!! Ayookkk!! Cepetan ihh"
Rini menarik tangan Isaq, agar mengikuti langkah kecilnya keseorang pedagang cotton candy
"Pak!!! Aku beli yang warna pink sama biru yah!!"
"Ohh iyah, sebentar yah Mba"
"Okey pak!!"
Rini terus menggenggam tangan Isaq, seakan tidak ingin ditinggalkan
Tiba tiba,
Brukkk
Seorang wanita menabrak mereka berdua, dan membuat gandengan tangan itu terputus
"Ehhh maaf yah gak sengaja", permohonan dari seorang cewek cantik dengan pakaian kurang bahan pada Rini
" Ehh iyah, ndak papa kok"
Rini memandang lekat lekat wajah cewek yang menabraknya tadi
Dahinya mengernyit, mencoba mengingat sesuatu
"Permisi!! Nama kamu Tina yah??"
"Dan lo?? Rini kan??"
Tina adalah teman masa SMP Rini,
dulu mereka cukup dekat, tapi sewaktu kelas 8 SMP Tina pindah sekolah keluar kota, mengikuti orang tuanya. Jakarta tepatnya
"Yaampunn!!! Aku kangen kamu Tina, kamu sekarang udah banyak berubah yah??"
Rini memperhatikan dengan seksama penampilan Tina
"Dan lo masih tetep sama, masih selalu lebih baik dari gue, dan masih tetep lo yang lebih disukai orang-orang, iya kan Isaq??"
Tina mengalihkan pandangan ke Isaq, pacar Rini
"Ee..ehh iya" Entah kenapa Isaq terlihat sangat gugup
"Kalian udah saling kenal??", Rini keheranan
"Kita cuma-"
"Iyah kita udah saling kenal, bahkan saling cinta" Tina memotong perkataan Isaq, dan langsung menggandeng tangan Isaq
"Ma.. Makk.. Sudd.. Maksud kalian apa??" Rini merasakan sesak didadanya
"Udah jelas kan!!! Gue pacaran sama pacar lo, bahkan gue udah mau nikah besok awal maret!!!"
"K..kkokk.. Kok bisa?" Air mata Rini sudah tak tertahankan
"Singkatnya, gue hamil"
"Hah??" Rini makin tak percaya apa yang dia lihat dan didengarnya, pacar yang sudah menemaninya selama 1 tahun terakhir ini ternyata berselingkuh, dan membuat hatinya hancur tak berbentuk
"Sorry!! Rin, tujuan gue ngajak lo kesini emang buat ini!! Maaf banget yah!! Tapi lo harus tau cinta gue ke lo, gak akan hilang hanya karena kesalahan satu malem gue sama Tina, gue harap kalo gue ngalamin reinkarnasi gue bisa pilih hidup sama lo", Isaq menatap Rini penuh penyesalan
Rini hanya bisa terisak dalam diam, dan
Plakk,
Plakk,
Plakk,
3 kali tamparan tangan mungil Rini mendarat dipipi Isaq
Setelah puas dengan 3 tamparan yang Rini berikan, Rini meninggalkan tempat menyedihkan itu
"Eehhh..Neng ini permen kapasnya ndak jadi??"
Rini tak mempedulikan teriakan pedagang itu,
Rini hanya terus berlari,
Rinai hujan itu mulai turun dan membasahi Rini,
Rini tak menghiraukannya,
Terus berjalan, karena hatinya sudah terlanjur sakit,
Di lain tempat
"Mas!! Beneran ndak bisa nemenin Syifa, jalan jalan gitu?"
"Ndak bisa Syifa, Mas bareng club pecinta alam mau naik gunung sindoro"
Syifa memanyunkan bibirnya, dan membuat Mas Fatah gemas
"Jangan dimanyunin gitu dong"
Mas Fatah menarik kedua pipi Syifa dengan gemas pula
"Iiihhhh, jangan ditarik tarik, sakit tauuuu!!!"
Syifa kesal bukan main,
"Iyah iyah, maaf"
Syifa membuang muka
"Maaf sayangkuu!!"
Syifa mencebikkan bibir
"Syifa!!"
Mas Fatah menarik Syifa kepelukannya,
"Maafin Mas, karena ndak bisa nemenin Syifa jalan jalan"
"Hemm.. Iyah ndak papa"
Mas Fatah mengelus pelan rambut Syifa,
Tapi Mas Fatah tidak tau, sebenarnya Syifa menyimpan sedih yang mendalam karena tidak bisa menghabiskan waktu hari 'kasih sayang' dengan dirinya
Sementara itu
"Lia!!!"
Lia hanya tersenyum,
"Lama yah??"
"Ndak kok, kamu telatnya cuma 30 menit, kamu masih kecepetan"
"Hehehe" Aziz hanya tertawa hambar, sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal
"Kamu mau ngomong apa?? Sampe kita harus janjian di kafe kek gini?"
Wajah Aziz kembali tersenyum sumringah, "aku, dilirikkkk samaaaa produser"
"Hah??? Masa beneran?? Suara kamu yang macem kaleng itu dilirik produser??"
Aziz menatap wajah Lia kesal
"Ups, bercanda, peace!!!" Lia mengacungkan 2 jarinya,
"Aku juga ikut seneng, congratulations yah!!! Good job, and Good luck, so.. Udah bikin kontrak?? Dan kapan rekamannya??"
"Kontrak udah beres, kalo untuk rekamannya besok!!" Penuh semangat yang berapi api Aziz mengucapkan hal tersebut
"Besok lusa maksudnya?"
"Gak!! Besok loh, tanggal 14 februari"
"Oh... Ok" Lirih Lia dengan kepala yang ditundukkan
***
Keesokan harinya, disekolah tepatnya,.
"Guys!! Jalan yukk"
Sabilla, Rini, Syifa, dan Lia berbicara serentak ke 6 temannya yang lain
.
.
.
.
.
.
.
.
****
Gimana gimana???
Don't forget to votcom yahh!!!
Trims untuk yang selalu menemani cerita recehan ini,
NunungHayat, dan Mamay_19
1001 kiss for you all 😘😘😘
Love💗💗💗
BY: n_n💖
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro