Journey-1
"Kehangatan ini lah yang ingin dirasakan,.
Kepedulian ini lah yang ingin dinikmati,.
Tapi bagaimana ketika suatu saat badai persahabatan menghalangi?
Tak bisa dipungkiri hal itu pasti akan terjadi"
~FriendShit~
Mandi kilat.
Pakai baju sesuai jadwal.
Sisir rambut sebahu.
Usapin lotion keseluruh bagian tubuh.
Aplikasi bedak bayi ke wajah.
And then, saut tas gendong sebelah deh.
Terus..
"Non.. Sumonggo cuss kita OTW, tindhak ke sekolah, sampun siang niki"
Cewek berumur 17 belas tahun yang sedang mengikat tali sepatu itu merasa risih.
"Pak Imin itu lebih tua dari Syifa loh!! Ndak semestinya ngobrol sama Syifa pake bahasa jawa krama inggil seharusnya Syifa yang ngomong sama bapak dengan bahasa seperti itu" Ucap gadis itu dengan kesal dan logat jawa yang kental.
"Tapi..ya mau bagaimana lagi?? Saya ini kan sopir Non Syifa. Kalo ndak sopan sama Non, nanti Tuan marah"
Syifa memicingkan mata.
"Yauwes, kalo gitu mending Pak Imin ngobrol sama Syifa dengan bahasa krama inggil kalo ada Ayah aja, kalo ndak ada yo ndak usah"
"Tapi Non!-"
"Pak!! Kita ini sama sama manusia loh, kita ndak bisa dibedakan cuma dari status, asal usul, dan kedudukan. Semua sama di mata-Nya, hanya keimanan yang membedakan, iya toh?"
"Hmm.. Oke Non"
Pak Imin merasa sangat bahagia mempunyai majikan sebaik Syifa, terkadang dia malah merasa kebaikan Syifa melebihi kebaikan anaknya sendiri pada dirinya.
***
10 menit kemudian
"Makasih Pak Imin!"
"Non, nanti pulangnya mau di jemput?"
"Ohh ndak usah Pak Imin mending istirahat aja"
"Tapi Non, pekerjaan Bapak kan emang jadi sopir Non Syifa, jadi kalo ndak lagi nganter Non Syifa sekolah, belajar kelompok, atau jalan jalan ya Bapak tidur dirumah. Lahh ini Non Syifa aja jarang keluar rumah, pulang sekolah ndak mau dijemput, malah kadangan Non Syifa bawa mobil sendiri. Bapak kan juga jadi nganggur, ndak ngapa ngapain, dan paling tiduran. Bapak lama lama ngerasanya makan gaji buta Non" Pak Imin mengutarakan segala keluh kesahnya.
"Itu bukti kalo Syifa sayang Pak Imin, Syifa ndak mau ngerepotin Pak Imin, Syifa ngehormatin Pak Imin kaya Syifa hormat sama orang tua sendiri" Syifa tersenyum penuh kasih sayang pada sopirnya yang paruh baya tersebut.
Pak Imin menatap Syifa dengan tatapan sendu.
"Udah deh pak.. Ndak usah melankolis, Syifa mau masuk dulu yah takut telat."
"Iyah Non.., tolong tutup pintunya yah"
Syifa menganggukkan kepala.
Brakk
Syifa turun, menutup pintu mobil itu, dan melangkah memasuki gerbang sekolah.
"Syukur deh ndak telat"
'Kriiiingg, its time to begin the first lesson'
"Ups..!!!" Syifa mengangkat tangan yang dihiasi sebuah arloji
7.00 am
Syifa hanya mampu menghela napas kesal, kemudian-
Lari sprint ke ruang kelasnya, yang cukup jauh dari pintu gerbang.
***
5 menit kemudian
"Hosh..hosh..hosh.."
Syifa sampai dikelas 11 IPA 1, dengan ngos-ngosan tidak karuan.
Rini berdecak, "kamu telat lagi cuyy?"
Maya menengok kerah Syifa, "Ngos-ngosan lagi?"
"Yaampuunn keringetnya!!" Nur terlihat kesal.
"Parah kamu, untung guru belum log in!!" sungut Dhila.
emangnya internetan di log in?
"Pasti capek lari lari kek gitu tiap hari?" Kata Diva.
"Padahal kamu paling giat nggalakkin kedisiplinan disini?" Ucap Lia
Laela prihatin, "Udah sarapan??"
"Pagi pagi udah bau asem kamu" Rheni angkat suara.
Dan.
Syifa bersiap siap mendengar-
"Kamu gimana sih?? Makannya berangkat itu yang tertib, yang disiplin. Kamu itu ketos plus pradhana loh masa ndak bisa nyontohin yang baik" Itu Billa
Syifa hanya menatap mereka terharu
"Hwaaaa...! Aku terharuu!"
"Hah!" Kata itu keluar dengan spontan dari mulut 9 cewek cantik itu
Lia menatap heran, "kamu ngigo yah?"
"Iya nih kurang asupan yah?" Dilla menimpali.
"Aku terharu bero!"
" Sa'ae kali!! Kek ndak biasa aja" Sahut Billa.
"Aku juga ndak tau pokoknya, lagi terharu aja.. Pelukan yuukk"
"Oowwwww" Seru 10 cewek itu
Satu kelas menjadikan mereka bahan tontonan.
Tapi mereka tak peduli.
Inilah kengatan sahabat yang mereka cari.
Yang mereka inginkan.
Dan semua itu telah tergapai.
Tapi bagaimana dengan hari esok??
Apa semua akan tetap sama??
Apa akan ada kehangatan seperti ini??
Apakah persahabatan mereka akan bertahan lama??
Entahlah.
Apapun yang terjadi esok, maka pikirkan esok.
.
.
.
.
.
.
.
***
Wellcome to my absurd story reader😁😁😁
Always vote for me yah!
Tenang ini baru permulaan, besok besok lihh ada konflik.
Konflik yang akan menguji persahabatan mereka.
Bye bye😊😊😊
See you!!
1001 kiss for you 😘😘😘
By: n_n💖💖💖
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro