Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

13

Mᴇɴᴊᴀᴅɪ Sᴀᴛᴜ ᴅᴇɴɢᴀɴ Aɪʀ

_______________________________________

Cakra Sakral tersekat disebabkan oleh rasa bersalah, tekanan, kebimbangan dan kekurangan keinginan umum...

Setiap kata-kata yang sudah tertulis di gulungan kertas yang tajuk besarnya berkaitan dengan Cakra Sakral masih Gyzeem ingat hingga sekarang. Tajuk kecil yang berkaitan dengan penyebab cakra kedua ini tersekat terlintas di fikirannya saat dia mengalami ketidakstabilan emosi. Emosinya yang tidak stabil itu telah membuatkan Cakra Sakral tersekat.

Perasaan rasa bersalah yang semakin hari semakin berat rasanya membuatkan laluan menuju ke Cakra Sakral semakin menyempit dan akhirnya tersekat. Rasa bersalah yang dialami oleh Gyzeem merupakan musuh besar kepada Cakra Sakral kerana ia menyekat aliran bebas pergerakan mana menuju ke lokasi cakra kedua ini. Tujuan cakra kedua tersebut juga adalah untuk mendapatkan tenaga yang bergerak di dalam badan dan tenaga yang dimaksudkan itu adalah mana.

Sudah tujuh hari berturut-turut dia berada di Sungai Chaya yang sedang fokus melakukan meditasi. Gyzeem berdiri di tengah sungai sambil berada dalam posisi 'sedia'. Pada masa itu dia memegang pedang bulan sabit ganda di kedua belah tangannya. Matanya masih tertutup seraya telinga fokus terhadap bunyi air sungai yang mengalir dengan tenang. Gyzeem berusaha menjadi satu dengan air pada waktu meditasinya itu.

Hari ketujuh merupakan hari akhir dia berada di Sungai Chaya untuk bermeditasi. Hari terakhir itu dia mahu melakukan tarian pedang yang melibatkan elemen air dan seterusnya membuka laluan Cakra Sakral yang tersekat. Tubuhnya yang terasa fleksibel dan tidak lagi terasa berat dengan perasaan bersalah yang terkumpul di dalam diri memudahkan dia untuk lakukan penutupan meditasinya.

Setelah berhasil membuang segala yang bersifat negatif di dalam tubuhnya dalam masa tujuh hari, Gyzeem akhirnya menumpukan seluruh fokusnya kepada Cakra Sakral yang sudah pastinya melibatkan elemen air. Dia menarik nafas dengan dalam melalui hidungnya lalu menghembus perlahan nafasnya itu melalui mulut. Dia mengulanginya sebanyak tiga kali dan sesudah itu dia pun membuka mata. Dia sudah bersedia melakukan tarian pedang yang dipanggil Tarian Pedang Aysu yang bermaksud air yang berada di bawah sinaran cahaya bulan.

"Bersatu dengan air. Kosongkan fikiran. Jadilah tidak berbentuk. Tidak berbentuk seperti air. Lepaskan segalanya. Kuasai elemen air. Buka laluan dan capai Cakra Sakral."

Gyzeem mengulang kata-kata yang sama sambil tubuhnya mula melakukan pergerakan. Pergerakannya sangat fleksibel dan tidak kaku. Hayunan pedang kelihatan begitu cantik saat melakukan tarian pedang. Gyzeem begitu kelihatan elegan dengan tarian pedang yang dibawanya saat melakukan meditasi akhir.

Semakin lama dia menari di sungai itu, aliran air sungai mulai menunjukkan tindak balas. Kekuatan mana yang terdapat dalam tubuhnya menghasilkan aura berwarna biru membuatkan Gyzeem merasakan dia sudah hampir mencapai Cakra Sakral.

Dia tidak berhenti malah semakin mempercepatkan lagi gerakannya. Tarian pedangnya kini kelihatan seperti orang yang hendak bertarung melawan musuh. Pada saat dia melakukan tarian itu dengan memberi fokus terhadap kuasanya, air di sekelilingnya mulai mengikut rentak tariannya.

Setiap kali dia menghayunkan pedangnya, air sungai juga ikut bergerak mengikut langkah tariannya. Gyzeem yakin, tubuhnya mulai memberi reaksi terhadap kekuatan mana yang ada pada dirinya. Dia melanjutkan lagi tarian pedang itu dengan melakukan lompatan dan berputar mengikut arah jam. Saat dia melakukan gerakan itu, air sungai tersebut mengikut pergerakannya dengan memutari tubuhnya mengikut arah jam. Saat kakinya melompat ke atas air, percikan air yang terhasil pada kakinya membuatkan air sungai mula menghasilkan gelombang air dan terjadilah ombak besar.

Gyzeem yang melihat fenomena itu pun langsung menamatkan tarian itu dan kembali ke posisi semula. Air yang tadinya menjadi agresif kini kembali tenang. Gyzeem menarik nafas lega. Tidak dia menyangka gerakannya itu akan menghasilkan gelombang air yang begitu dahsyat.

"Jangan risau. Itu tandanya kamu sudah berhasil mendapatkan kembali Cakra Sakral. Tahniah kerana berhasil menamatkan meditasi kamu hari ini."

Gyzeem terkejut saat terdengar suara itu dan berpaling ke arah belakang. Dewi Air sedang berdiri di atas air sambil tersenyum melihat ke arahnya. Dia pun segera tunduk memberi hormat kepada Sang Penguasa Air itu.

"Te-Terima kasih, Yang Mulia." ucap Gyzeem.

"Beristirahatlah sebentar. Saya ada bawa makanan untuk kamu. Saya yakin, kamu berpuasa selama tujuh hari tanpa makan dan minum. Apa kamu tidak penat?" kata Dewi Air sambil melangkah mendekati Gyzeem.

Dia sememangnya sudah lama perhatikan wanita itu melakukan meditasi di Sungai Chaya. Gyzeem saja yang tidak sedar akan kehadirannya.

"Sa-Saya baik-baik saja Yang Mulia. Janganlah risau terhadap saya. Saya sudah biasa melakukan hal ini saat bermeditasi dengan perut yang kosong."

"Tidak perlu lakukan hal yang keterlaluan hingga harus berlapar. Huh... menyesal pula saya tulis begitu di dalam gulungan kertas itu yang kamu pinjam. Sebenarnya... ada cara yang lebih bagus berbanding harus berpuasa saat meditasi. Lain kali, saya akan ajarkan kamu cara yang tidak melibatkan puasa."

Dewi Air kelihatan menyesal sudah menulis cara-cara meditasi yang terlalu melampau itu. Panduan yang Gyzeem ikut itu merupakan cara Dewi Air meditasi suatu ketika dahulu sebelum Kota Apia wujud lagi. Cara lama itu sudah lama dia abaikan tapi dia terlupa bahawa Gyzeem menggunakan panduan itu untuk mengaktifkan Cakra Sakral dalam tubuhnya.

Semua maklumat yang berkaitan Cakra Sakral berada di gulungan kertas yang dipinjam oleh Gyzeem. Maklumat itu sudah bercampur dengan langkah-langkah yang ekstrem saat bermeditasi hingga Gyzeem menyangka itulah satu-satunya cara untuk membuka laluan yang tersekat ke Cakra Sakral. Dewi Air lega melihat manusia seperti Gyzeem itu masih tetap hidup dan selamat hingga hari ini. Dia sudah melakukan hal-hal yang melampaui batas kemampuan manusia biasa.

Tidak ada seorang Maiden pun yang mampu mengikut cara yang Dewi Air pernah lakukan saat bermeditasi. Hanya wanita yang bernama Gyzeem Ezlyn sahaja yang mampu menguasainya. Gyzeem dikategorikan sebagai manusia yang berkebolehan tinggi. Kebolehannya itu hampir setara dengan kekuatan dewa. Dewi Air akui, Gyzeem itu manusia yang terlalu istimewa.

_______________________________________

Thanks For Reading
Keep Voted + Comment

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro