4
Keysa membuka sabuk pengamannya dengan cepat dan ke luar dari mobil, berlari secepatnya menjauhi mobil Saga. Saga tersadar, segera ke luar dari mobilnya mengejar Keysa yang menangis sambil berlari. Tak butuh waktu lama untuk mengejar dan menangkap tubuh Keysa.
Ia peluk Keysa yang telah berurai air mata.
"Lepaskan Key, Key mau pulang sendiri Om, Key...eeghhh...eeghhh...,"
Dan napas Keysa menjadi sesak ia kesulitan bernapas.
"Keeeeey, Keysaaa...shit...apa yang aku lakukan, mengapa kamu jadi gini sayang,"
Saga panik, segera menggendong Keysa dan melajukan mobilnya secepat mungkin, menuju rumah sakit atau klinik terdekat.
****
Maafkan aku Al
Gak papa Ga, aku nggak nyalahkan kamu
Sejak kecil memang jantungnya bermasalah, dia tidak bisa terlalu sedih atau terlalu bahagia, karena jantungnya akan bereaksi keras
Aku takut Al
Tenanglah, kami sudah di bandara, kami akan segera menemui Keysa
***
Saga memegang jemari Keysa, berulang ia ciumi dengan kondisi hati yang kalut dan takut.
Jangan begini Key, jangan siksa Om, Om janji nggak akan nyakiti kamu lagi
Mata Saga berkaca-kaca, ketakutan akan kehilangan Key muncul.
Akan aku lakukan apapun asal kau membuka matamu, jangan siksa Om, Key...
Kembali Saga menciumi tangan lembut Keysa.
Saga menoleh saat terdengar pintu terbuka.
"Maaf, mama terlambat Saga," ujar mama Dini mendekati Saga yang matanya telah memerah.
"Nggak papa mama,"sahut Saga pelan.
"Ada apa? mengapa Keysa sampai begini? Dia lama loh nggak kambuh lagi," tanya mama Dini.
"Saga yang salah Ma, harusnya Saga jangan mengatakan saat Key belum siap," ujar Saga.
"Kau benar Saga, tak ada yang salah, malah lebih baik jika Keysa tahu perasaanmu sejak awal," ujar mama Dini.
"Tapi jadi gini Ma, aku hampir membunuhnya lagi, hanya untung saja yang sekarang tidak harus ke ICU," ujar Saga.
"Dia akan segera baik-baik saja, dia anak kuat Saga," ujar mama Dini.
"Iyah semoga Mama," sahut Saga dan ponselnya bergetar. Saga bangkit lalu wajahnya sedikit terlihat lega saat melihat mm Meliana menelponnya.
Pak, ada buku bagus lagi kata adik saya, apa perlu saya antar ke rumah Bapak?
Oh jangan Mel, biar aku yang menemui mu, tapi tidak sekarang, Keysa sedang sakit, aku ada di rumah sakit
Oh iya iya Pak, semoga Keysa cepat sembuh
Aamiiiiiin, terima kasih Mel
Sama-sama Pak
"Siapa Ga?" Tanya mama Dini.
"Wanita yang akhir-akhir ini menganggu pikiranku Ma, wanita yang mampu membuat aku berpikir untuk menikah karena dia sabar Ma" ujar Saga dan mama Dini terbelalak.
"Wah, coba kenalkan ke Mama, Ga," pinta mama Dini.
"Tidak mungkin dengan kondisi Key yang begini Ma, dia bisa semakin sakit," ujar Saga.
"Bisa, kita bertemu di luar, kita makan bertiga, kamu mencintainya?" Tanya mama Dini.
Dan Saga tersenyum pada mamanya.
"Belum, aku belum mencintainya, akan aku pikirkan rencana Mama yang makan di luar itu, makasih Mama ada untuk Saga," ujar Saga berkaca-kaca.
"Maafkan mama Ga, mama terlambat mencintaimu hingga merusakmu, mama akan bayar hutang mama padamu," ujar mama Dini dengan suara parau.
"Nggak, Mama nggak salah, Saga paham akhirnya bagaimana perasaan Mama, ada alasan kenapa dulu Mama benci Saga, dan Saga ingin kita menghapus masa kelam itu," sahut Saga.
"Tapi mengenai wanita itu, jangan kau menikah karena kasihan Ga, atau karena hanya dia sabar, pastikan perasaanmu padanya," ujar mama Dini lagi.
"Entahlah Ma, kalau bicara cinta kayaknya dah habis cinta di dadaku Ma," ujar Saga.
****
Malam hari Diandra dan Afalmer, mama dan papa Keysa datang, mereka segera ke ruang rawat inap Keysa.
Diandra terlihat kawatir dan mencium kening Keysa lalu mengusap tangan anaknya berulang.
Keysa membuka matanya, perlahan air matanya pengalir.
"Mama," ujarnya lirih dan Diandra memberi isyarat agar Keysa tidak berbicara dulu.
****
"Maafkan aku Di, Al," ujar Saga lagi setelah Keysa tertidur. Keysa sempat memanggilnya berulang dengan lirih, memegang tangan Saga lama sambil memandangi wajah laki-laki yang ada dalam pkirannya sejak kecil.
"Kamu nggak salah Ga, hanya nggak tahu, aku kok takut Keysa benar-benar mencintaimu," ujar Diandra dengan wajah sedih.
"Yah, aku pun sama Di, nggak nyangka jika ia mencintaiku," sahut Saga dan Diandra kaget.
"Dia bilang padamu?" Tanya Diandra dan Saga mengangguk dengan lemah.
"Dia mengatakan padaku, makanya aku mengatakan padanya agar jangan mencintaiku dan begini kejadiannya, menyesal aku Di, Al," ujar Saga dengan suara lemah.
"Kami tidak menyalahkanmu Ga, tapi terus terang kami bingung, bagaimana caranya agar dia tak terobsesi padamu?" Tanya Diandra sambil menghela napas berat.
"Entahlah Di, tapi aku harus mencari cara agar dia tak lagi mencintaiku, meski terus terang aku masih bingung caranya, jangan sampai ia tak bisa mencintai yang lain, aku seusia Al, kan seperti anak sama bapak, Di," ujar Saga.
"Sebenarnya nggak masalah Ga, banyak kok sekarang yang nikah usia seperti kalian, tapi untuk kasus kalian kan yah, kita ini kan keluarga Ga, kan aneh, keponakan nikah sama Omnya," ujar Al.
"Gak papa juga sebenarnya Al, hanya aku, maaf, aku kayak nggak bisa mencintai Keysa, dia selalu terlihat seperti Keysa kecil," ujar Saga.
"Sudah ada calon?" Tanya Al.
"Sudah," sahut Saga.
"Waaah, selamat, kau mencintainya Ga?" Tanya Al.
"Nggak," sahut Saga
" Lah,"
Al dan Diandra saling berpandangan.
****
"Om Saga," suara Keysa terdengar lirih.
"Ya, Sayang, kok bangun sih, ini masih larut, nggak boleh ngomong dulu ya," pinta Saga.
"Om, cinta Keysa?" Suara lirih Keysa membuat Saga kebingungan
"Tidurlah, Sayang," ujar Saga.
"Jawab dulu," pinta Keysa.
"Om akan berusaha," ujar Saga akhirnya.
"Makasih," ujar Keysa dan memejamkan matanya.
Saga melihat senyum samar di bibir Keysa, Saga memejamkan matanya.
Tuhaaan bagaimana ini, aku tak ingin gadis kecilku terluka lagi...
****
20 Februari 2020 (15.17)
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro