#11 Another Teacher
Now Playing: Pei Wo Dao Yi Hou (Stay With Me Until the End)
Dia datang pada masa ini. Dan tanpa pernah kusadari, aku akan menjadi pihak ketiga di antara mereka.
Seperti praduga Byanca sebelumnya, kecerobohan yang dilakukannya pagi tadi membuatnya gagal menjadi ketua kelas. Entah seharusnya merasa lega karena tidak perlu mengerjakan tugas-tugas sebagai ketua kelas lagi, atau merasa sedih karena gagal menjadi ketua kelas dan tidak dapat menjalankan siasat yang direncanakan Jasmine. Intinya, saat pengumuman ketua kelas terpilih, Byanca sama sekali tidak merasakan apapun.
Pelajaran hari itu berlangsung seperti biasa. Hanya saja, kali ini Hansel yang mengambil banyak peranan dalam kepengurusan kelas. Cowok itu menunjuk teman-teman X IPA 1 yang dianggap cakap untuk menjadi sekeretaris, bendahara, dan seksi bidang lainnya.
Sebenarnya, Hansel menunjuk Byanca pertama kali untuk menjadi sekretaris atau bendahara kelas. Namun, Byanca pikir setelah gagal menjadi ketua kelas, apakah tidak terkesan terlalu ambisius jika masih ingin menjadi pengurus kelas? Maka dari pemikiran itu, Byanca tidak terlibat dalam hierarki kepengurusan sama sekali. Untuk sepanjang tahun ajaran ini, Byanca hanya akan menjadi anggota kelas.
***
Sekitar sebulan sejak tahun ajaran baru telah dilalui, dan hari-hari itu mendatangkan kenangan-kenangan manis dan pahit dalam memori Byanca. Termasuk pagi ini, ketika semua siswa dikumpulkan di aula sekolah yang bernuansa cokelat susu.
Siswa-siswi dikumpulkan di sini tentunya bukan tanpa tujuan. Guru biologi yang dicintai murid-murid seantero SMA Harapan Bangsa akan mengucapkan selamat tinggal kepada sekolah ini, dan tentunya guru baru telah ditentukan. Sekarang, saatnya Mrs. Vero mengucapkan salam perpisahan kepada anak didiknya.
"Saya sangat beruntung untuk bertemu dengan rekan-rekan guru dan murid-murid yang saya cintai di sini. Terima kasih telah menerima saya sebagai guru dan teman pada tujuh tahun terakhir ini. Tapi, saya terpaksa harus berpisah dengan kalian karena saya akan melanjutkan pendidikan di Singapura. Saya percaya kalian semua dapat menggapai mimpi dan cita-cita kalian masing-masing. Sekali lagi, terima kasih semuanya," ucap Mr. Vero cepat, kemudian menunduk singkat.
Kepala sekolah SMA Harapan Bangsa, Mr. Albert memberikan sekotak hadiah perpisahan untuk Mrs. Vero, dan sekali lagi wanita berusia kepala tiga itu menundukkan kepala dengan sopan. Semua murid bertepuk tangan dengan bermacam perasaan. Ada yang gembira, terharu, sedih, dan tentu saja... beberapa badboy SMA Harapan Bangsa hanya bertepuk tangan malas sebagai formalitas.
Melihat bahwa hampir seluruh siswa menyayangkan kepergiannya, hal ini membuat Mr. Vero menitikkan air matanya. Ia mengucapkan salam-salam perpisahannya sekali lagi kepada semuanya, dan akhirnya ia melangkahkan kaki meninggalkan gedung SMA Harapan Bangsa dengan berat hati.
Tanpa pernah Byanca pikirkan, keharuan itu segera lenyap dalam sekejap. Digantikan dengan hiruk pikuk yang... sepertinya dalam rangka menyambut guru biologi mereka yang baru. Awalnya, perhatian Byanca salah fokus pada kaki jenjang dan seputih porselen yang dimiliki guru biologi baru tersebut. Wanita itu mengenakan sepatu high heels setinggi tiga sentimeter berwarna merah muda. Oh... ini kesan awal yang buruk. Byanca segera saja menganggap bahwa guru itu akan menjadi seseorang yang norak di kelasnya. Pandangan Byanca menyusuri penampilan wanita tersebut. Mulai dari roknya yang sekitar lima senti di atas lutut, blazernya yang terlihat mahal dan elegan, rambut cokelatnya yang dibiarkan terurai, sampai... makeupnya. Urusan riasan ini sama sekali berbeda dengan penampilan pada bagian lainnya. Dengan makeup natural, sentuhan bedak tipis dan polesan lip balm warna pink, wanita yang berkisaran berumur 23 tahun itu terlihat memukau. Tak salah lagi, pastilah guru barunya sangat memahami skin care dan fashion. Byanca bungkam soal ini.
Wanita tersebut menerima mikrofon yang disodorkan Kepala Sekolah. "Selamat pagi, semuanya!" seru wanita tersebut dengan bersemangat.
Entah apa yang diserukan oleh para murid, yang pasti Byanca mendengar hiruk pikuk yang tak jelas. Tidak kompak. Dua kata paling tepat untuk mendeskripsikan apa yang diserukan siswa-siswi di aula ini.
Wanita itu pun melanjutkan perkenalan dirinya hingga lima belas menit kemudian, dan setelah itu para siswa dikembalikan ke kelas perwalian masing-masing.
***
"... Lo serius nggak suka sama Miss Emily?! Kayaknya dia baik banget, lho By," tanya Jasmine setengah histeris saat jam istirahat berlangsung.
"Iiihh... lo atur emosi dikit kenapa, sih? Reaksi lo berlebih a an banget tau nggak? Kan, nggak mungkin juga seseorang disukai semua orang. Wajar aja kalo gue nggak suka dia," gerutu Byanca sambil menghabiskan mie ayamnya dengan terburu-buru.
Byanca melirik Jasmine untuk mengetahui ekspresi sahabatnya yang selalu berlebihan itu. Benar saja, ekspresi Jasmine lantas berhasil membuat Byanca dan Elsha tertawa terbahak-bahak. Bahkan Sheryl yang terkenal introvert di kelasnya pun mengulum senyum melihat mimik Jasmine yang amat lucu.
"Hoho... 'nggak suka' yang gue maksud bukan berarti pasti gue benci. Cuma... mungkin gue bakal nggak suka sama cara ngajarnya aja," jelas Byanca sambil mengusap dagunya yang lancip. Seperti menirukan gaya Zhuge Liang yang sedang berpikir keras.
"Iya, iya. Terserah lo, deh," ujar Jasmine akhirnya. "Paling-paling lo khawatir kalo Miss Emily bakal ngerebut Mr. James dari lo," Jasmine menambahkan dengan nakal. Gadis itu mengedipkan mata kanannya, kemudian segera melarikan diri secepat kilat. Jasmine selalu tahu, bahwa Byanca bertangan ringan jika disuruh memukul orang yang menggodanya.
"Uh... kenapa selalu ada Mr. James dalam kata-kata Jasmine? Gue sampai bosen dengernya," gerutu Byanca sambil menautkan jari-jari tangannya dengan gelisah.
"Oh my God! You are blushing. Do you really like Mr. James? I think he is handsome. Same as you think, right?" Elsha mulai mengguncang-guncangkan tubuh Byanca.
Byanca menatap Elsha dengan sinis. "Gue kesambet apa, sih dulu bisa temenan sama kalian?" Setelah mengucapkan kata-kata yang sukses membuat Elsha bungkam, Byanca segera beranjak dari kantin dan kembali ke ruang kelasnya.
Bel masuk kelas berbunyi tak lama kemudian, dan pelajaran biologi bernuansa baru untuk kelas X IPA 1 akan segera dimulai. Kali ini bersama Miss Emily, dan Byanca yakin semuanya akan berubah. Selama sebulan yang telah berlalu, Byanca sudah berhasil menyesuaikan diri dengan cara mengajar Mrs. Vero. Dan saat ia telah benar-benar terbiasa, guru yang disukainya itu malah harus meninggalkan kelas. Oh... memang salah jika menaruh harapan pada manusia. Bagaimanapun kondisinya, Byanca harus menyesuaikan diri secepatnya.
"Selamat pagi, semuanya. Saya Emily Watson, kalian dapat memanggil saya Miss Emily. Saat ini saya berusia 23 tahun. Saya baru saja lulus dari Nanyang University pada bulan April lalu. Jadi kelas ini adalah tahun pertama saya. Semoga kita dapat bekerja sama dengan baik, ya," Miss Emily memulai kelasnya dengan perkenalan singkat.
Woah... guru-guru di sini sungguh luar biasa, pikir Byanca kagum. Dia pasti juga pinter.
Namun, tiba-tiba firasatnya berubah buruk. Fisika dengan biologi. Biologi dengan fisika termasuk submapel IPA. Mr. James dan Miss Emily bisa saja menjadi pasangan paling romantis yang akan heboh seantero sekolah. Keduanya akan sempurna bila bersatu. Memikirkan kemungkinan itu, hati Byanca mendadak merasa sakit. Jika semua itu benar terjadi, tak lama lagi ia akan menjadi orang ketiga. Byanca tak dapat membohongi dirinya lagi.
Ia menyukai Mr. James.
***
Eaaaa... Ketika datang tokoh baru, nggak mungkin ya gaes kalo visual barunya nggak nyusul. Nih... Visual untuk Miss Emily Watson.
Uhuyy...
***
Ola de amigos. Huft... setelah sekian lama bersemedi, akhirnya Teacher's Love Story bisa comeback lagi. Eh... kita ketambahan tokoh lagi, ya? Mwehe... semoga love story di SMA Harapan Bangsa tambah sweet dengan kedatangan guru biologi cantik yang satu ini. By the way, maacih semua yang udah mampir. Ditunggu kedatangannya di chapter selanjutnya.
Contact author behind the words -> Instagram @jessieyicha and @storywith.jessie
Also active atWhatsApp 0895341209977
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro