• 68 •
Istirahat pertama selalu sama, kantin selalu sesak. Namun itu tak menjadi penghalang bagi keempat lelaki yang sibuk bercanda di salah satu meja itu. Padahal mangkuk bakso mereka sudah tandas sejak tadi.
"Makasih ya, donatnya enak." Suara itu sukses mengalihkan atensi mereka ke arah yang sama. Di sana, Tara tengah berdiri kikuk dengan Karina yang setia di sampingnya.
Tian melebarkan senyumnya. "Nanti sore balik bareng, ya?"
Tara mengangguk.
Sementara Karina menyenggol lengan temannya. "Lo gak waras apa, ya? Mau-mau aja balik bareng Daki Monyet gini."
Jaffar berseru heboh. "Jangan salah, yang lo sebut Daki Monyet ini emang sangat amat tolol." Ia beralih menatap Tian. "Heh, sadar diri lo anjenk!"
Tian merenggut. "Kok malah nistain gue!"
Nando dan Raka tertawa geli.
Tanpa mengindahkan obrolan tak jelas mereka, Karina menarik paksa lengan Tara menjauh dari kantin. Raka dapat melihat Karina terus berbicara dengan raut kesal. Mungkin karena Tara menerima ajakan Tian.
Suara bel masuk berbunyi. Membuat Tian yang semula adu mulut dengan Jaffar dan Nando kini berdiri tegak. "Anjir, gue belum remidial MTK!"
Nando mengernyit. "Bukannya kemarin baru ulangan susulan lo, ya?"
"Hasilnya 32. Tau sendiri lah bu Ratna kejamnya macam apa." Tian segera meninggalkan kantin.
Tersisa Raka, Jaffar dan Nando. Mereka seolah tuli dengan bel yang baru saja berkumandang.
"Jadi ... mau tetap perang dingin aja nih, sama Tara?" ucap Jaffar. Lebih tepatnya mencibir.
"Apaan, deh?"
"Lo pikir kita bego sampai gak nyadar kalau beberapa bulan ke belakang ini lo gak pernah lagi gangguin Tara," ujar Nando.
Raka menyesap es jeruknya yang tinggal sedikit, lalu mendengus.
"Gue gak tahu kenapa lo ngebiarin Tian deketin Tara sampai sejauh ini, bahkan di depan lo. Tapi Man, sebagai cowok sejati lo harus bisa ambil keputusan. Selama ini gue rasa Perlakuan lo ke Kaila juga biasa-biasa aja," jelas Nando.
"Lo masih suka sama Tara?" Pertanyaan itu sukses membuat Raka tersedak. "Kena! Lo beneran masih suka!" seru Jaffar.
"Jadi niat lo macarin Kaila buat apaan, Mampang?!" Seru Nando.
"Gue suka kok sama Kaila. Gue perlakuin dia kayak seorang pacar," bantah Raka.
"Masa sih? Mabok lo, ya?" Jelas orang awam pun tahu, Raka hanya sekedar melindungi Kaila selama ini.
"Gue suka sama Kaila." Iya, begitu. Tapi kenapa gue jadi kesal sama Tian, sih?
[].
Happy weekend gaess!!
Jadi yang bener apa nih? Raka tuh kenapa, sih? Labil banget deh:((
—Salam donat;)
22/09/19
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro