Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

• 66 •

Pukul Lima sore Tara baru saja menginjakan kaki di dapur, ada sekotak donat yang masih utuh di atas meja. Membuat ia bertanya-tanya, siapa yang membelikan makanan favoritnya.

"Ngapain lo?" tanya Dio dari tangga. "Kayak mau maling aja."

"Kurang ajar lo." Tara mendengus kesal. Ia kembali menatap donat tadi. "Ini siapa yang beli donat?"

Dio mengangkan bahu tak acuh, ia melangkah ke arah kulkas lalu memakan apel merah. "Ada cowok ke sini tadi," katanya.

Tara mengangkat alisnya tinggi-tinggi. "Siapa?"

"Kepo lo." Dio kembali menaiki tangga.

"Enyah aja lo," umpat Tara. Ia duduk di salah satu kursi, lalu membuka kotak donat itu.

"Dari teman kamu, Dek," kata Eva dari arah ruang tamu.

"Teman yang mana, Bu?"

"Namanya Septian."

Tara mengernyit. Kenapa harus diantar ke rumah, padahal mereka baru saja bertemu. "Yakin namanya Septian?"

"Yakin lah." Eva ikut duduk di sebelahnya. "Emang teman kamu gak ada yang namanya Septian?"

"Ada." Tapi masa ... Tian, sih?

"Semuanya rasa oreo lho, tahu banget kesukaan kamu, 'kan."

Tara memutar mata malas mendengar godaan ibunya. Jelas saja Tian tahu, dulu Raka juga sering memberikan donat itu padanya.

"Aku bawa ke kamar, ya."

Eva mengangguk. "Mandi dulu baru makan, ya."

Tara membentuk jarinya huruf O, ia pasti menuruti perintah Eva. "Siap, Bu."

Setelah sampai di kamar, ia merogoh tasnya, mencari ponsel yang berjam-jam lalu tidak ia gunakan.

Septi_an : Udah pulang?

Tara : Udah.

Septi_an : Donatnya gue kasih ke nyokap lo.

Tara : Oh, jadi beneran lo yang kasih?

Septi_an : Iya lah. Berharap Raka yang kasih lo?

Tara : Apaan, sih. Gaje lo.

Septi_an : Dimakan donatnya.

Tara : Iya.

Septi_an : Makasih btw.

Tara : Iya, makasih donatnya.

Septi_an : Maksudnya gue yang makasih. Udah mau nerima donatnya.

Tara : Iya.

[].

Tian baru saja sampai di rumahnya, setelah meminta antar pada Raka untuk membeli donat, mereka langsung menghadiri pembukaan kedai milik orang tua Nando. Ia menghela napas kasar saat mengingat chat terakhir Tara tadi sore. Tidak bisa ya, Tara membalas pesan darinya selain kata 'iya'. Mencari topik pembicaraan ternyata sesusah ini. Apa dulu Raka juga kebingungan sama sepertinya?

Septi_an : Kaaaaa😍

Raka Tasena : Apa lo.

Septi_an : Kalo chat sama cewek cuek tu harus gimana?

Raka Tasena : Gtw.

Septi_an : Pelit pangkal miskin.

Raka Tasena : Serah lo.

Septi_an : Serius, gue bingung mau chat Tara kayak gimana lagi.

Raka Tasena : Tanya lagi apa, udah makan belom.

Septi_an : Gue tau lo gak pernah nanya gitu ke Tara.

Raka Tasena : Harus banget, ya sama kaya gue?

Septi_an : Ya, nggak sih.

Raka Tasena : Jadi lah diri sendiri untuk mendapatkan orang yang lo suka. Lo akan terlihat menyedihkan saat berusaha menjadi orang lain.






[].



Raka jawabnya kok gitu banget, ya:(((










—Salam donat;)
17/09/19

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro